Anda di halaman 1dari 19

Kelompok Khusus dalam

Keperawatan Komunitas

Nandang Jamiat
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KESEHATAN

TEORI BLUM,
BISA
1974 GENETIK

TERLAKSANA
KALAU
LINGKUNGAN
STATUS
KESEHATAN
PELAY KES

BERSAMA
PERILAKU
Teori Blum
1. Lingkungan
- Lingkungan memiliki pengaruh yang dan peranan
terbesar diikuti perilaku, fasilitas kesehatan dan
keturunan.
 Lingkungan sangat bervariasi, umumnya digolongkan
menjadi tiga kategori, yaitu yang berhubungan dengan
aspek fisik dan sosial.
 Lingkungan yang berhubungan dengan aspek fisik
contohnya sampah, air, udara, tanah, ilkim, perumahan,
dan sebagainya.
 Lingkungan sosial merupakan hasil interaksi antar
manusia seperti kebudayaan, pendidikan, ekonomi, dan
sebagainya
2. Perilaku
Perilaku merupakan faktor kedua yang
mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat karena
sehat atau tidak sehatnya lingkungan kesehatan
individu, keluarga dan masyarakat sangat tergantung
pada perilaku manusia itu sendiri.
 Di samping itu, juga dipengaruhi oleh kebiasaan, adat
istiadat, kebiasaan, kepercayaan, pendidikan sosial
ekonomi, dan perilaku-perilaku lain yang melekat
pada dirinya.
3. Pelayanan kesehatan
 keberadaan fasilitas kesehatan sangat menentukan
dalam pelayanan pemulihan kesehatan, pencegahan
terhadap penyakit, pengobatan dan keperawatan serta
kelompok dan masyarakat yang memerlukan
pelayanan kesehatan. Ketersediaan fasilitas
dipengaruhi oleh lokasi,

 Apakah sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang


memerlukan?
4. Keturunan
Keturunan (genetik) merupakan faktor
yang telah ada dalam diri manusia yang
dibawa sejak lahir, misalnya dari
golongan penyakit keturunan seperti
diabetes melitus dan asma
12 indikator yang berhubungan dengan
derajat kesehatan,
1. Life spam:
yaitu lamanya usia harapan untuk hidup dari masyarakat, atau dapat
juga dipandang sebagai derajat kematian masyarakat yang bukan karena
mati tua.
2. Disease or infirmity:
yaitu keadaan sakit atau cacat secara fisiologis dan anatomis dari
masyarakat.
3. Discomfort or ilness:
yaitu keluhan sakit dari masyarakat tentang keadaan somatik, kejiwaan
maupun sosial dari dirinya.
4. Disability or incapacity:
yaitu ketidakmampuan seseorang dalam masyarakat untuk melakukan
pekerjaan dan menjalankan peranan sosialnya karena sakit.
5. Participation in health care:
yaitu kemampuan dan kemauan masyarakat untuk berpartisipasi dalam
menjaga dirinya untuk selalu dalam keadaan sehat.
6. Health behaviour: yaitu perilaku manusia yang nyata dari
anggota masyarakat secara langsung berkaitan dengan masalah
kesehatan.
7. Ecologic behaviour: yaitu perilaku masyarakat terhadap
lingkungan, spesies lain, sumber daya alam, dan ekosistem.
8. Social behaviour: yaitu perilaku anggota masyarakat terhadap
sesamanya, keluarga, komunitas dan bangsanya.
9. Interpersonal relationship: yaitu kualitas komunikasi anggota
masyarakat terhadap sesamanya.
10. Reserve or positive health: yaitu daya tahan anggota masyarakat
terhadap penyakit atau kapasitas anggota masyarakat dalam
menghadapi tekanan-tekanan somatik, kejiwaan, dan sosial.
11. External satisfaction: yaitu rasa kepuasan anggota masyarakat
terhadap lingkungan sosialnya meliputi rumah, sekolah, pekerjaan,
rekreasi, transportasi.
12. Internal satisfaction: yaitu kepuasan anggota masyarakat
terhadap seluruh aspek kehidupan dirinya sendiri.
TINGKAT PENCEGAHAN PENYAKIT
Leavel and Clark :

Health Specific Early Disability Rehabilitati


Promotion Protection Diagnosis Limitation on
and Prompt
Treatment
-Penyuluhan -Vit A -Fact Finding -Penggunaan -Psikospiritua
- Jumsih - Imunisasi - Screening APD l
- Nutrisi -Zat Fe -Pemeriksaan -- - Motivational
Tambahan -Suntikan TT berkala Penambahan -Resosialisasi
-- Poster dan bahan -
spanduk pelindung Pemberdayaa
pada alat n
berat/mesin
-Kursi roda

Primer Sekunder Tersier


Perbedaan Keperawatan Klinik dan Keperawatan
Komunitas
No Item Klinik Komunitas
1 Tempat praktik keperawatan RS, Klinik mandiri, Rumah, Sekolah,
Rumah Bersalin, Puskesmas, Panti,
Perusahaan, Posyandu,
Posbindu, Pemukiman,
Posko bencana, Lapas,
rumah perawatan
2 Otonomi Perawat Otonomi perawat lebih Otonomi perawat lebih
besar, klien lebih kecil kecil, otonomi klien
lebih besar
3 Otonomi klien Lebih kecil Lebih besar
4 Metode pengkajian Pemfis, individu, Wawancara, pemfis,
wawancara, observasi angket, observasi pd
masyarakat dan
lingkungan
5 Strategi intervensi Kuratif, penkes individu Promotif, preventif,
dan klg rehabilitatif, kolaborasi,
kelompok, kemitraan
6 Sumber daya Dana dari klien, sarana Dana dari swadaya,
klien, askes , profesi dana dari pemerintah,
khusus profesi multi
7 Tipe klien Sakit, terminal Sehat sakit, terminal
Kelompok Risiko Tinggi
Bayi Baru Lahir
Bayi Prematur
Bayi Lahir Rendah
Ibu Hamil
Ibu Pasca Melahirkan
Individu dengan kondisi sakit/herediter
Kondisi penyakit yang dialami
Kemiskinan
Lingkungan kumuh
Kelompok Khusus
1. Perawatan Kesehatan Kerja (Occupational Health
Nursing/OHN)

Owner

Environment OHN Employee

Nursing/medica
l services
2. Perawatan Kesehatan Sekolah
(Community Health Nurse in The School)

• Masalah pada siswa


Student • Dibentuk Peer Group

• Masalah pada guru


Teacher • Dibentuk Support Group

• Masalah pada sarana dan lingk


Ennvironment • Dibentuk pokjakes
3. Kelompok Lansia

Fisik

Psikolog
Spiritual
i

Ekonom
Sosial
i
Perawatan pada Kelompok Lansia

Pelayanan Posbindu Pembinaan


Khusus Caregiver
Lansia di
Pusk-RS-
Home Care
4. Kelompok Ibu Hamil

Posyandu Puskesmas RS
KIA/Poli
Kehamilan
5. Hospice Care

Pasien yang mengalami kondisi terminal

Perlu perawatan klinis dan komunitas

Kematian yang bermartabat (comfort of dying)


6. Parish Nursing

Fokus pada perawatan komunitas yg berada di gereja, masjid, kelenteng,

Tersedianya ruang khusus perawatan dan medical

Optimal dalam pekerjaannya


Hatuuuuurrrr
Nuhuuuuuuun
pamiarsa

Anda mungkin juga menyukai