Anda di halaman 1dari 39

PATOLOGI SISTEM

SALURAN KEMIH

By

Dr. DAVID, MM
INFEKSI SALURAN KEMIH
ISK:
 Keadaan berkembangbiaknya kuman di saluran kemih
dlm jumlah yang bermakna.
 Pada neonatus sampai 3 bulan byk ditemukan pada
bayi laki-laki.
 Pada 3 bulan – 1 tahun laki laki sama dengan
perempuan
 Pada usia sekolah perempuan banding laki laki 3-4: 1
Etiologi

 Penyebab tersering E coli


 Penyebab lain klebsiela, enterobakter,
pseudomonas, streptococus, dan
stafilococus
Patogenesis
 Hematogen: biasa terjadi pada bayi akibat
sepsis
 Perkontinuitatum: menjalar secara
asendens ke kandung kemih, ureter, atau
parenkim ginjal
Faktor predisposisi
 Kelainan kongenital
 Batu saluran kemih
 Pemasangan kateter
 Stasis urin krn obstipasi
 Tumor
 Kandung kemih neurogenik
Manifestasi Klinis
 Bisa simtomatik/asimtomatik
 BBL: demam, malas minum, ikterus,
hambatan pertumbuhan, tanda sepsis
 Bayi: demam, nafsu makan kurang,
gangguan pertumbuhan, diare, urine sgt
berbau.
 Usia prasekolah: sakit perut, muntah,
demam, sering kencing, dan mengompol
Manifestasi Klinis ( Con’t)
 Usia sekolah: ngompol, sering kencing,
sakit waktu kencing, sakit pinggang
 Gejala ISK bagian atas: demam dan sakit
pinggang
 Gejala ISK bagian bawah: disuria,
polakisuria, kencing mengedan, tanpa
demam
Pemeriksaan Penunjang
 Biakan urine (midstream): kuman >
100.000/ ml urine.
 Urine lengkap
 Radiologis: IVP
 LED, C-reaktif protein, penurunan fungsi
ginjal
Diagnosis
 Ditegakkan berdasarkan adanya jumlah
bakteri yang bermakna dalam urine yang
seharusnya steril dengan atau tanpa
piuria.
Penatalaksanaan
 Tata laksana umum
 Pengobatan infeksi akut
 Pengobatan dan pencegahan infeksi
berulang
 Koreksi bedah
Tata laksana umum

 Atasi demam, muntah, dehidrasi


 Banyak minum
 Atasi disuria: fenazopiridin 7-10
mg/kgBB/hari
 Cari faktor predisposisi
Pengobatan infeksi akut

 Antibiotika pilihan I: ampisilin,


kotrimoksazol.
 Antibiotika pilihan II: aminoglikosida
( gentamisin, amikasin)
 Terapi diberikan 7 hari
Pengobatan dan pencegahan
infeksi berulang

 Nitrofurantoin
atau kotrimoxazole ¼ dosis
normal satu kali sehari pada malam hari
selama 3 bulan.
Koreksi Bedah
 Bilapada pemeriksaan radiologis
ditemukan obstruksi perlu dilakukan
koreksi bedah.
Prognosis
 ISKtanpa kelainan anatomis mempunyai
prognosis lebih baik bila pengobatan pada
fase akut adekuat dan disertai
pengawasan terhadap kemungkinan
infeksi berulang.
GLOMERULONEFRITIS AKUT
GNA:
 Reaksi imunologis pada ginjal terhadap bakteri atau
virus tertentu. Sering akibat infeksi kuman
streptokokus. Sering ditemukan pada anak laki-laki 3-
7 tahun.
Etiologi

 Biasanyadidahului infeksi ekstrarenal


Streptococus B hemoliticus grup A pada
saluran nafas dan kulit.
Patogenesis
 Terbentuk kompleks antigen-antibody
yang melekat pada glomerulus dan
merusaknya.
 Terbentuk kompleks autoimun
 Kemudian merusak membran basal ginjal
Manifestasi Klinis
 Hematuria, oliguria, edema ringan,
hipertensi.
 Gejala gastrointestinal: muntah,
konstipasi, diare
 Ensefalopati: sakit kepala, kejang,
kesadaran menurun
Pemeriksaan Penunjang
 Darah: LED meningkat, Hb menurun,
ureum dan kreatinin meningkat
 Urin: BJ meningkat, hematuria
makroskopis, albumin (+), eritrosit (++),
leukosit (+), silinder leukosit, eritrosit, dan
hialin
Penatalaksanaan
 Istirahat 1-2 minggu
 Penisilin pada fase akut
 Diet rendah protein dan rendah garam
 Antihipertensi
 Pada anuria berat bisa dilakukan dialisis
peritonium dan hemodialisis.
 Diuretik
Prognosis
 95% sembuh sempurna, 2% meninggal
pada fase akut, 3% menjadi GNC
GLOMERULONEFRITIS KRONIS
GNC:
 GN dengan hematuria dan proteinuria yang menetap.
Manifestasi Klinis
 Dapat tanpa keluhan sampai gagal ginjal.
 Udema nyata
 Fungsi ginjal menurun
Pemeriksaan Penunjang
 Darah: LED meningkat, Hb menurun,
ureum dan kreatinin meningkat, fosfor
meninggi, kalsium menurun
 Urin: BJ menetap 1008-1012.albumin (+),
silinder leukosit dan eritrosit hilang timbul.
 Na, Cl meningkat, K menurun, anemia
nyata, fungsi ginjal menurun pada
stadium akhir
Penatalaksanaan
 Atasi
gejala klinis dan gangguan elektrolit.
Anak boleh melakukan aktivitas. Lakukan
pengawasan hipertensi, koreksi anemia,
dan obati infeksi dgn antibiotika. Dialisis
berulang merupakan cara efektif utk
memperpanjang umur.
SINDROMA NEFROTIK
Sindroma Nefrotik:
 Penyakit ginjal anak yang ditandai proteinuria masif,
hipoalbuminemia, edema, dan hiperlipidemia.
 Insiden tertinggi pada usia 3-4 tahun, rasio laki laki :
perempuan 2:1
Etiologi
 Bawaan
 Sekunder
 Idiopatik
Manifestasi Klinis
 Sindrome spt influenza, bengkak
periorbital dan oliguria
 Dalam beberap hari, edema semakin jelas,
dan menjadi anasarka.
 Malaise ringan dan nyeri perut
 Syok
 Dispnu akibat cedera paru
Pemeriksaan Penunjang
 Proteinuriamasif
 Hematuria mikroskopis
 Hipoalbuminemia
 Hiperlipidemia
 IgM meningkat
 IgG turun
Penatalaksanaan
 Total Bed Rest
 Kortikosteroid: Prednison 2 mg/kgBB/hari
max 8 minggu
 Antibiotika utk cegah infeksi
 Pungsi ascites
Komplikasi
 Peritonitis
 Hiperkoagulabilitas
 Syok
 Gagal ginjal
Prognosis
> Prognosis baik bila penyakit memberikan
respons yang baik terhadap kortikosteroid
dan jarang terjadi relaps
GAGAL GINJAL
Gagal Ginjal Akut:
 Keadaan klinis yang ditandai dengan penurunan fungsi
ginjal mendadak dengan akibat terjadinya peningkatan
hasil metabolik nitrogen seperti ureum dan kreatinin
Etiologi
 Pre renal: perdarahan, dehidrasi, asidosis
diabetik, hipovolemia pada kebocoran
kapiler atau sindroma nefrotik, syok, gagal
jantung, dll
 Renal:GNA, nefrotoksin, nekrosis tubular
akut, pielonefritis akut, koagulasi
intravaskuler
 Pasca renal: obstruksi saluran kemih
Manifestasi Klinis
 Pucat, oliguria, edema, hipertensi,
muntah, letargi, gejala kelebihan cairan,
hematemesis/melena, kejang, penurunan
kesadaransampai koma.
 Fase oliguria/ anuria
 Fase diuretik
 Fase pasca diuretik
Penatalaksanaan
 Diuretik
 Balance cairan
 Asupan kalori
 Koreksi asidosis metabolik
 Transfusi
 Dialisis
Komplikasi
 Peritonitis
 Hiperkoagulabilitas
 Syok
 Gagal ginjal
Thanks for ur
attention

Anda mungkin juga menyukai