Anda di halaman 1dari 12

Kelompok 4

Farah Devianti
Ivana Mardila
Maghfira Farin Maulani
Nur Fajri Ramdhoni
Septa Adi Tama
Wela Apriani
ASUHAN KEPERAWATAN

1. Pengkajian
a. identitas pasien
Nama : An.F
Usia/tanggal lahir : 7 tahun 5 bulan / 8 oktober 2011
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Bukit Merapin
Status pernikahan : Belum menikah
Agama : Islam
Pekerjaan : Pelajar
Diagnosa : DBD
NO medical record : 258778
Tanggal/jam masuk : 17 mei 2019/08.00 WIB
2. Pengumpulan data
Keluhan utama masuk rumag sakit :
 ayah klien mengatakan anaknya demam sejak 1 hari yang lalu disertai pilek dan batuk.
 pusing sejak 1 hari yang lalu, nyeri terus menerus, terasa menusuk-nusuk dan berpusat
pada daerah dahi.
 mual sejak 1 hari yang lalu
 muntah 3-5 kali/hari sejak 1 hari yang lalu, muntah air.

b. Riwayat kesehatan sekarang (UGD) :


Klien diantar olh ayahnya ke UGD rumah sakit bakti timah dengan keluhan panas dari semalam
disertai batuk, pilek, batuk berdahak, pusing, mual, muntah. klien pernah mengalami riwayat
demam berdarah dengue. keluarga curiga klien mengalami hal yang sama karena itu keluarga
membawa klien kerumah sakit. saat di UGD didapatkan hasil pemeriksaan yaitu : T: 39,0 0C, RR:
24x/m, N : 116x/m dan spo2 : 98%. Kemudian klien diberikan terapi obat paracetamol tab 500mg
(peroral), dan IVFD RL gtt 20 tetes permenit, dan dilakukan pemeriksaan darah rutin, IGD, dan
IGM. Kemudian klien dipindahkan ke ruang rawat inap nusa indah kamar 8 dengan Diagnosa
Demam Berdarah Dengue
Saat pengkajian
klien mengatakn badanya tersa panas
klien mengatakn pilek disetai batuk
klien mengaeluh pusing dengan skala nyeri 6, nyeri
terus menerus dan berpusat pada daerah dahi
klien mengeluh mual dan muntah 5 kali, muntah 5
kali, munth air dengan jumlah 800cc
klien mengatakn tidak nafsu makan
klien tampak lemas, gelisah, pucat
TTV : TD: 100/60 mmHg, Nadi: 100x/menit, Suhu:
38,50C, RR: 24x/menit
f. Riwayat kesehatan dahulu
Klien sudah pernah mengalami penyakit
demam berdarah dengue usia 4 tahun, dan
dirawat di rumah sakit selama 1 minggu. Klien
masuk rumah sakit lagi di usia 5 tahun dengan
penyakit yang sama yaitu demam berdarah
dengue. Pada tahun 2016 klien pernah
mengalami penyakit malaria dan Pada bulan
april 2018 klien masuk rumah sakit dengan
penyakit tifus. selang berapa bulan kemudian
di bulan agustus 2018 klien kembali terkena
penyakit demam berdarah dengue untuk
ketiga kalinya.
Diagnosa Keperawatan

Defisiensi volume cairan berhubungan dengan Asupan


cairan kurang
intolerasi Aktivitas berhubugan dengan Kelemahan
Nyeri berhubungan dengan adanya infeksi dan
tingginya suhu tubuh
Diagnosa
Defisiensi volume cairan berhubungan dengan Asupan cairan kurang
ditandai dengan :
Ds:
 Ayah klien mengatakan ananya demam sejak 1 hari yang lalu diserati pilek dan batuk
 Ayah klien mengatakan klien mual muntah 3-5 kali/hari sejak 1 hari yang lalu, muntah air dengan
frekuensi ±800cc
 Ayah klien mengatakan klien biasa minum 4-5 gelas/hari namun saat sakit hanya minum3-5
gelas/hari, 1 gelas 250ml
 Ayah klien mengatakan
 sebelum sakit klien biasanya BAB 1xsehari dan saaat sakit BAB 3xsehari, dengan BAB cair
 Ayah klien mengatakan biasanya klien BAK 3-4 kali/hari berwarna kuning jernih saat sakit klien BAK
4-5kali/hari berwarna kuning pekat
 
Do:
 Klien tampak lemas, gelisah, pucat, mukosa bibir kering, bibir tampak pucat
 Turgor kult tampak kering
 TTV
 TD: 100/60 mmHg
 Nadi : 100x/mnt
 Suhu : 38,5̊C
 RR : 24x/mnt
 BB : 26 kg
 Hematokrit 32% (normal 35-45)
 Balance cairan : -683 cc/24jam
Intervensi Implementasi

 Observasi tanda-tanda vital  Mengobservasi tanda-tanda vital


 Monitor status dehidrasi  Memonitor status dehidrasi klien
 Monitor status cairan input dan output  Memonitor status cairan intke dan output
 Dorong pasien untuk meningkatkan klien
masukan oral  Menganjurkan klien untuk minum cukup
 Dorong keluarga untuk membantu klien ±1000 cc/hari
makan untuk meningkatkan asupan intake  Mendorong keluarga untuk membantu klien
 Kolaborasi dengan Dokter pemberian makan
Antipeuretik dan Antibiotik untuk  Menganjurkan klien unntuk meningkatkan
menurunkan panas dan mencegah infeksi masukan oral
 Kolaborasi pemberian cairan intravena  Berkolaborasi dengan Dokter pemberian
untuk membantu keseimbangan cairan Antipiuretik dan Antibiotik
Praxion F 4x5 ml
Farmadol 250 mg
Pumpitor 20 mg
 Berkolaborasi pemeberian cairan intravena
IVFD RL ( Ring Lactate) 500 ml
Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan kelemahan
ditandai dengan
Ds :
 Klien mengeluh pusing
 Ibu An.F mengatakan aktivitas sehari-hari dibantu oleh
orangtua seperti ke toilet, mengganti baju dan makan
Do:
 Klien tampak lemas
 Klien tampak dibantu dalam aktivitas sehari-hari seperti ke
toilet, mengganti baju dan makan
 TTV
TD: 100/60 mmHg
Nadi : 100x/mnt
Suhu : 38,5̊C ( saat di UGD S:39.0 ̊C)
RR : 24x/mnt
 
• Intervensi • Implementasi

• Monitor pola dan jam tidur • Memonitor pola dan jam tidur
• Berikan distraksi yang menenangkan • Memberikan distraksi yang
• Fasilitasi duduk disisi tempat tidur, menenangkan
jika tidak dapat berpindah atau • mengajarkan teknik nafas dalam
berjalan • Memfasilitasi duduk disisi tempat
• Anjurkan tirah baring tidur, jika tidak dapat berpindah
• Kolaborasi dengan ahli gizi tentang atau berjalan
cara meningkatkan asupan makanan • Menganjurkan tirah baring
• Mengkolaborasi dengan ahli gizi
tentang cara meningkatkan asupan
makanan
• memberikan makanan yang
mengabdung protein ( telur, ikan ),
karbohidrat kompleks ( biji-bijian ),
cemilan ( pisang, kacang almond )
Nyeri berhubungan dengan adanya infeksi dan tingginya suhu tubuh
ditandai dengan

Do :
klien mengeluh pusing dan nyeri kepala
P : klien nyeri kepala akibat mengaklami DBD karena adanya infeksi
dan kenaikan suhu tubuh
Q : nyeri kepala seperti ditusuk-tusuk
R : nyeri berpusat di daerah dahi
S : skala 6 ( rentang 1-10)
T : nyeri terus-menerus
 
Ds :
 Klien tampak menahan nyeri
TTV
TD: 100/60 mmHg
Nadi : 100x/mnt
Suhu : 38,5̊C ( saat di UGD S:39.0 ̊C)
RR : 24x/mnt
Intervensi Implementasi
• Identifikasi lokasi, karakteristik, • Mengidentifikasi lokasi,
durasi, frekuensi, kualitas, intesitas karakteristik, durasi, frekuensi,
nyeri kualitas, intesitas nyeri
• Identifikasi skala nyeri • Mengidentifikasi skala nyeri ( skala
• Identifikasi faktor yang 6)
memperberat dan memperingan • Mengidentifikasi faktor yang
nyeri memperberat dan memperingan
• Identifikasi pengaruh nyeri pada nyeri
kualitas hidup • Mengidentifikasi pengaruh nyeri
• Monitor efek samping analgetik pada kualitas hidup
• Berikan teknik non farmakologis • Memonitor efek samping analgetik
untuk mengurangi rasa nyeri • Memberikan teknik non
• Fasilitasi istirahat dan tidur farmakologis untuk mengurangi rasa
• Anjurkan teknik nonfarmaklogis nyeri
untuk mengurangi rasa nyeri -Kompres hangat/dingin,
• Kolaborasi pemberian analgetik. Jika -Terapi pijat
perlu • Memfasilitasi istirahat dan tidur
• Menganjurkan teknik
nonfarmaklogis untuk mengurangi
rasa nyeri
-Mengajarkan teknik nafas dalam
• Kolaborasi pemberian analgetik. Jika
perlu
-Farmadol 250 mg

Anda mungkin juga menyukai