Anda di halaman 1dari 7

l uncu

Pe
ran

BAB 8
ANALISIS
PROFITABILITAS:
RETURN ON ASSET
(ROA)
ANZELA VENIE (BCA 117 099)
DERI PRASETIO (BCA 117 Kelompok
5
142)
ERMA SAFITRI (BCA 117 127)
FRANSILIA (BCA 117 168)
FAHMA HALIDA A (BCA 117 KY
FUN S
172) TUN
E

JESIKA KRISTINA S (BCA 117


138)
LASTI PRONIKA (BCA 117
128)
NOVIA (BCA 117 116)
RISKA INDRIASTUTIE (BCA
117 114)
SASKIA MAGDALENA (BCA
117 163)
Perhitungan ROA

Analisis ROA mengukur kemampuan perusahaan


menghasilkan laba dengan menggunakan total aset (kekayaan)
yang dipunyai perusahaan setelah disesuaikan dengan biaya-
biaya untuk mendanai aset tersebut.
Formula ROA bisa dihitung sebagai berikut:
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ + 𝐵𝑢𝑛𝑔𝑎
𝑅𝑂𝐴 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑒𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎

Setelah penyesuaian pajak, formula ROA dihitung sebagai


berikut: 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒 𝑟𝑠𝑖 ℎ +𝐵𝑢𝑛𝑔𝑎 (1−𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘 )
ROA =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑒𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑎 −𝑟𝑎𝑡𝑎

Johan
Johan Maulana
Maulana
Komponen-Komponen ROA

ROA bisa dipecahkan ke dalam dua komponen yaitu:


profit margin dan perputaran total aktiva (aset). Pemecahan
(disagregasi) ini bisa menghasilkan analisis yang lebih tajam.
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖 ℎ + 𝐵𝑢𝑛𝑔𝑎 (1−𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘 )
ROA =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑒𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑎 −𝑟𝑎𝑡𝑎
ROA = Profit margin + Perputaran total aset
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖 ℎ + 𝐵𝑢𝑛𝑔𝑎 (1−𝑇𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
= x
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑒𝑡 𝑟𝑎𝑡𝑎 −𝑟𝑎𝑡𝑎

Profit margin melaporkan kemampuan perusahaan


menghasilkan laba dari tingkat penjualan tertentu.
Perputaran total aset mencerminkan kemampuan
perusahaan menghasilkan penjualan dari investasi tertentu.
Rasio ini bisa juga diartikan sebagai kemampuan perusahaan
mengelola aktiva berdasarkan tingkat penjualan tertentu. Rasio
ini mengukur aktivitas penggunaan aktiva (aset) perusahaan.
Johan
Johan Maulana
Maulana
Interpretasi ROA

Berikut ini dua faktor yang mempengaruhi perbedaan


ROA antarindustri dan yang mempengaruhi perbedaan
proporsi pfofit margin/perputaran aktiva antarindustri.
•Operating Leverage
•Siklus kehidupan produk

Johan
Johan Maulana
Maulana
Perbedaan Dalam Komposisi Profit
Margin Dan Perputaran Aktiva
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam analisi ROA adalah
proporsi Profit Margin dan Perputaran Aktiva. Beberapa
inndustri mempunyai komposisi profit margin dan perputaran
aktiva yang berbeda-beda. Industri toko grosir dan
supermarket mempunyai kecenderungan memiliki perputaran
aktiva yang tinggi dan profit margin yang rendah. Sedangkan
sebaliknya, industri eksplorasi minyak mempunyai profit
margin yang tinggi dengan perputaran aktiva yang rendah.
Berikut ini beberapa teori yang mencoba menjelaskan
mengapa hal semacam itu bisa terjadi:
•Pembatasan kapasitas dan pembatasan kompetisi
•Strategi bisnis

Johan
Johan Maulana
Maulana
KY
FUN S
E
TUN
Peluncu
ran

Terim
I
BOFF
N

a
Kasih
Ada
pertanyaan?

Anda mungkin juga menyukai