Anda di halaman 1dari 12

AKUNTANSI KEPERILAKUAN

NAMA KELOMPOK:
1. APRIYADI MANGGALA PUTRA (BCA 117 090)
2. FRANSILIA (BCA 117 168)
3. GABRIEL YOGGI CEAM (BCA 117 095)
4. LASTI PRONIKA (BCA 117 128)
5. M. ISRO (BCA 117 155)
6. WAYAN NOVIA (BCA 117 120)
ESKALASI KOMITMEN DALAM PERILAKU AKUNTANSI

 Eskalasi komitmen merupakan suatu fenomena dimana tendensi


dalam pengambilan keputusan untuk tetap bertahan atau
mengeskalasi komitmennya pada serangkaian tindakan yang gagal.
 Eskalasi Komitmen dalam Pengambilan Keputusan Investasi
merupakan suatu perilaku yang tidak rasional atau perilaku bias
dalam pengambilan keputusan investasi untuk tetap
mempertahankan atau melanjutkan proyek investasi yang terindikasi
mengalami kegagalan dengan memberikan investasi tambahan hingga
periode proyek investasi tersebut berakhir. Perilaku Eskalasi
Komitmen terjadi ketika seorang manajer memilih untuk tetap
melanjutkan proyek investasinya walaupun proyek investasi tersebut
mengindikasikan kegagalan.
FAKTOR FAKTOR DALAM ESKALASI KOMITMEN

ESKALASI
KOMITMEN

BIAS IMPRESI KETIDAKRASIONALAN


BIAS PERSEPTUAL
PERTIMBANGAN MANAJEMEN PERSAINGAN
 BIAS PERSEPTUAL
Bias perseptual/persepsi yang timbul dari komitmen pada langkah
sebelumnya dapat diperbaiki dengan sejumlah prosedur, salah satunya
dengan cara mencari informasi yang telah mendiskonfirmasi keputusan
yang telah dibuat. Maksud dari informasi yang mendiskonfirmasi
keputusan yang telah dibuat adalah keadaan yang berseberangan/
bertentangan dengan keputusan yang telah dibuat oleh seorang manajer.
 BIAS PERTIMBANGAN
Maksud dari bias pertimbangan/penilaian di sini adalah setiap kerugian
yang diperoleh akibat investasi awal akan mendistorsi pertimbangan
secara sistematis sehingga manajer meneruskan langkah yang telah
dimulainya. Bias pertimbangan/penilaian ini berkaitan erat dengan
konsep framing. Seseorang cenderung berlaku menghindari risiko
dalam permasalahan berbingkai postif dan menyukai risiko dalam
permasalahan berbingkai negatif.
 IMPRESI MANAJEMEN
Yaitu suatu komitmen pada langkah awal yang cenderung memberikan
informasi yang mengkonfirmasi kebenaran langkahnya kepada orang
lain dibandingkan dengan informasi yang mendiskonfirmasi langkahnya.
Dengan kata lain manajer cenderung tidak ingin mengakui kesalahan
pada orang lain. Selain itu manajer juga akan berusaha tampil konsisten
dihadapan orang lain, dan bukti langkah yang konsisten adalah dengan
cara meningkatkan komitmen pada langkah awal yang telah dibuat
manajer tersebut.
 KETIDAKRASIONALAN PERSAINGAN
Ketidakrasionalan persaingan adalah situasi yang melibatkan dua pihak
dalam suatu aktivitas yang memberikan hasil tidak rasional untuk kedua
belah pihak, tetapi sulit bagi keduanya mengenali langkah tidak rasional
yang dilakukannya. Sampai saat ini ketidakrasionalan persaingan
merupakan suatu paradoks yang masih belum dapat dipecahkan, tetapi
hal ini merupakan alasan pasti penyebab terjadinya eskalasi komitmen.
STRATEGI MENGHINDARI ESKALASI KOMITMEN
 Tindakan eskalasi komitmen dapat diminimalkan dengan menggunakan berbagai
macam strategi, salah satunya dengan cara melakukan pengendalian terhadap
proyek-proyek investasi. Pengendalian tersebut dilakukan dengan cara membatasi
pengeluaran yang mungkin terjadi dengan menggunakan anggaran yang ada.
 Eskalasi komitmen juga dapat dihindari dengan cara menggunakan titik referensi
keadaan saat ini untuk mengambil suatu keputusan. Selain itu manajer seharusnya
mengetahui bahwa waktu dan biaya yang telah diinvestasikannya merupakan sunk
cost, yang berarti biaya di masa lampau tidak dapat diselamatkan dan biaya tersebut
tidak lagi termasuk dalam pertimbangan pembuatan keputusan. Manajer
seharusnya mempertimbangkan seluruh langkah alternatif dari biaya yang akan
muncul dan keuntungan yang akan dihasilkan oleh setiap langkah alternatif yang
akan diambil olehnya.
ANALISIS ARTIKEL
SEBAB DAN AKIBAT
para manajer berusaha untuk membuat penerapan sistem peningkatan
efektifitas dan peningkatan rintangan untuk menghadapi dampak dari ekskalasi
komitmen dalam membuat suatu keputusan agar dapat menjalan proyeknya
agar dapat terlaksana dengan baik dan mencoba mengurangi perkiraan
kerugian dari modal yang akan dikeluarkan
Dari penerapan peningkatan efektifitas dan hurdle rate dalam suatu organisasi
maka akan efektif dalam mengurangi eskalasi komitmen yang berdampak pada
proyek yang tidak ekonomis dan dapat berfungsi sebagai mekanisme kontrol
yang efektif dan menghasilkan tingkat eskalasi komitmen yang lebih rendah
dimana manajer proyek memiliki kesempatan untuk meningkatkan hurdle rate
sendiri dan meminimalisir kerugian modal yang akan dikelurkan. Selain itu
organisasi juga dapat mendorong manajer proyek untuk mengadopsi tingkat
tingkat rintangan "sesuai" dengan penyediaan jangka tertentu dalam
pengambilan keputusannya.
BAGAIMANA DAN MENGAPA HURDLE RATE BERPENGARUH TERHADAP
ESKALASI KOMITMEN

Hurdle rate atau tingkat keuntungan minimum adalah tingkat keuntungan yang diharapkan dari
rencana investasi, biasanya dalam bentuk persentase. Hurdle rate berpengaruh terhadap eskalasi
komitmen karena dengan adanya hurdle rate maka manajer perusahaan tidak akan bersikap
gegabah dalam mengambil keputusan sehingga eskalasi komitmen tidak akan terjadi. Sebagai
contoh, ketika tingkat tingkat keuntungan yang diharapkan ditetapkan oleh perusahaan sebesar
5% maka manajer perusahaan akan lebih memaksimalkan kinerja untuk mencapai tingkat
keuntungan tersebut, ketika sudah mencapai tingkat keuntungan minimum yang ditetapkan
maka tidak akan adanya terjadi eskalasi komitmen karena target keuntungan minimum yang
ditetapkan telah tercapai, walaupun target keuntungan maksimum belum tercapai. Namun
hurdle rate yang ditetapkan oleh perusahaan terkadang tidak efektif dalam mengurangi eskalasi
komitmen dibandingkan dengan hurdle rate yg dibuat oleh pribadi atau manajer sendiri.
SEKIAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai