Anda di halaman 1dari 12

AKUNTANSI KEPERILAKUAN

NAMA KELOMPOK:
1. APRIYADI MANGGALA PUTRA (BCA 117 090)
2. FRANSILIA (BCA 117 168)
3. GABRIEL YOGGI CEAM (BCA 117 095)
4. LASTI PRONIKA (BCA 117 128)
5. M. ISRO (BCA 117 155)
6. WAYAN NOVIA (BCA 117 120)
FRAMING INFORMASI
Framing adalah sebuah fenomena yang mengindikasikan pengambil keputusan
akan memberi respon dengan cara berbeda pada masalah yang sama jika
disajikan dalam format berbeda. Framing atas informasi dapat mempengaruhi
seseorang dalam mengambil keputusan (Nazilah, 2015). Menurut Williams
(2001) jenis-jenis Framing Effect, yaitu:

FRAMING
INFORMASI

FRAMING FRAMING
POSITIF NEGATIF

MENGURANGI MENCARI
RISIKO (RISK RISIKO (RISK
AVERSE). SEEKING)
BAGAIMANA SUATU INFORMASI DIBINGKAI DALAM
PEMBUATAN KEPUTUSAN?

Dalam (Nazilah, 2015) suatu informasi dapat dibingkai (frame) dengan dua
tahapan, yaitu:

1. Pembuat informasi membingkai (frame) pilihan


dalam bentuk keuntungan dan kerugian potensial.

2. Menilai keuntungan atau kerugian berkenaan pada


suatu fungsi. Gunanya, sebagai penjelasan alternatif
dalam pengambilan keputusan.
DAMPAK DARI FRAMING
Dampak dari framing informasi dalam pengambilan keputusan tergantung dari
framing positif atau framing negatif yang dibuat.
 Framing positif
Ketika informasi diframing positif maka akan membuat pengambilan
keputusan akan lebih memilih alternatif untuk menghindari resiko. Sehingga
ada kemungkinan penerima informasi /pengambilan keputusan akan lebih
memilih untuk tidak melanjutkan atau berhenti.

 Framing negatif
Ketika informasi diframing negatif maka akan membuat pengambil keputusan
akan lebih memilih alternatif untuk mencari resiko. Sehingga ada kemungkinan
penerima informasi/pengambilan keputusan akan lebih memilih untuk
melnajutkan atau mengambil keputusan yang lebih beresiko.
Ilustrasi untuk menjelaskan Framing dalam pengambilan
keputusan:
Sebuah pabrik mobil besar akhir-akhir ini terpukul oleh sejumlah kesulitan ekonomi,
dan muncul lagi masalah dimana tiga buah pabrik harus ditutup yang berarti
memberhentikan 6000 pekerja. Wakil presiden produksi tengah mengembangkan
alternatif cara untuk menghindari krisis. Beliau mengembangkan 2 rencana:
Rencana A : menyelamatkan satu dari tiga pabrik dan 2.000 pekerjaan.
Rencana B : mempunyai 1/3 kemungkinan dapat menyelamatkan ketiga pabrik dan
6.000 pekerjaan, tetapi mempunyai 2/3 kemungkinan kehilangan seluruh pabrik dan
pekerjaan.

Apa yang akan Anda pilih dari pilihan berikut terhadap masalah yang sama?

Rencana C : menyebabkan kehilangan dua dari tiga pabrik dan 4.000 pekerjaan.
Rencana D : memiliki 2/3 kemungkinan dapat menyebabkan kehilangan semua pabrik
dan 6.000 pekerja, tetapi mempunyai 1/3 kemungkinan tidak kehilangan pabrik dan
pekerjaan.
Menurut Bazerman (1994) hasil dari pemilihan rencana dapat dilihat dalam
diagram berikut:

80%
60%
40%
20%
0%
Rencana Rencana Rencana Rencana
A B C D

Ketika dihadapkan pilihan rencana A dan rencana B, pengambil keputusan


akan lebih memilih rencana A (menghindari resiko), sedangkan ketika
dihadapkan rencana C dan D maka pengambil keputusan akan memilih
rencana D (mencari resiko).
ANALISIS ARTIKEL
BAGAIMANA SUATU INFORMASI DIBINGKAI DALAM
ARTIKEL?

Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa dalam membingkai suatu informasi,


yaitu dalam hal ini pembuat informasi harus menghadapi situasi untuk memilih
framing positif (mendapatkan banyak keuntungan) atau memilih framing negatif
(mengalami kerugian). Di artikel tersebut, framing yang dipilih adalah framing
negatif. Lalu manajer dari divisi penjualan akan menilai framing informasi yang
seperti apa dapat meningkatkan keuntungan/pemasukan laba.
SEBAB-AKIBAT
Sebab: Motivasi negosiator berdampak pada perilaku pembuat negosiasi, dan
melalui pemikiran dan motivasi tersebut pembuat negosiasi berusaha mencari
cara agar tujuannya agar dapat tercapai dalam hasil negosiasi tersebut.

Akibat: Akibat dari motivasi dan pikiran negosiator ini berpengaruh pada
perilaku serta tercapainya hasil yang ditentukan dari bagaimana seorang
negosiator dapat merasakan dan bagaimana persepsi yang dipegang oleh
individu terhadap situasi yang mempengaruhi proses dan hasil negosiasi.
DAMPAKNYA
Dari artikel ini dapat kita simpulkan bahwa dalam proses negosiasi pengambilan
keputusan menggunakan framing negatif memiliki dampak, yaitu:
• Bagian profit untuk penjualan akan lebih tinggi ketika tujuan profit
didasarkan dalam bentuk kehilangan laba.
• Meningkatnya profit dari bagian penjualan ketika kompensasi bonus yang
didasarkan pada laba divisional dalam presentase yang lebih tinggi (struktur
kompensasi laba divisi yang tinggi) dibandingkan jika kompensasi bonus
didasarkan pada laba divisional dalam presentase yang rendah (struktur
kompensasi laba divisi yang rendah).
• Penjual akan kesulitan melakukan penyesuaian pada harga ketika tujuan
profit didasarkan dalam bentuk kehilangan laba.
• Penjual akan kesulitan melakukan penyesuaian pada harga ketika
kompensasi bonus didasarkan pada profit divisional yang lebih besar
presentasenya (struktur kompensasi laba divisi yang tinggi) dibandingkan jika
kompensasi bonus didasarkan pada laba divisional dalam presentase yang
rendah (struktur kompensasi laba divisi yang rendah).
PRO DAN KONTRA
Dalam menjalankan kegiatan negosiasi pada artikel, framing yang digunakan
adalah framing negatif. Penggunaan framing negatif menimbulkan pro dan
kontra dalam penerapannya.
Negatif framing dapat dikatakan bagus dikarenakan bagian laba yang
didapatkan manajer divisi penjual akan lebih besar, walaupun informasi
diekspresikan dalam bentuk kehilangan laba. Namun, hal ini dapat
menyebabkan divisi bagian penjualan kurang flexible sehingga bagian penjualan
akan dapat mengalami konflik antara manajer divisi dengan anggota/pegawainya.
Sehingga akan menyebabkan tidak akan adanya kerjasama atau berdagang pada
periode selanjutnya.
SEKIAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai