Anda di halaman 1dari 8

KELOMPOK 8

NAMA : RONA NURDILLAH TASLIMA HARAHAP


KHOIRUNNISA
KIKI KUSNITA SIREGAR
DOSEN PENGAMPU :
Dra NUR ARJANI S.Pd, M.Pd
Model Pembelajaran Kooperatif dan Problem
Base Learning, Contextual Learning
 Pembelajaran kooperatif menggantikan sistem pembelajaran yang individual. Dimana guru
terus memberikan informasi ( guru sebagai pusat ) dan peserta didik hanya mendengarkan.
 Problem Based Learning atau pembelajaran berbasis masalah adalah salah satu jenis model
pembelajaran yang mengarahkan siswa pada suatu masalah yang harus dipecahkan melalui
pertanyaan sehingga siswa terpancing untuk berfikir.
 Model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan model
pembelajaran yang menekankan pada proses keterlibatan siswa secara penuh dalam rangka
menemukan materi dan hubungannya dengan realitas kehidupan sosial. Siswa mempunyai
keterlibatan penuh dalam proses pembelajaran.
1.MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF

PENGERTIAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF


 Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang dilaksanakan dengan membuat siswa bekerja sama
dan bertanggung jawab pada kemajuan belajar temannya. belajar ini menekankan pada keberhasilan
kelompok yang hanya dapat dicapai jika semua anggota mencapai tujuan dan penguasaan materi. Pada
belajar kooperatif, terdapat saling ketergantungan positif, saling membantu saling memberikan motivasi
sehingga ada interaksi promotif. Pembelajaran kooperatif adalah pendekatan pembelajaran yang
berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi
belajar untuk mencapai tujuan belajar.

 CIRI-CIRI PEMBELAJARAN KOOPERATIF


Didalam pembelajaran kooperatif terdapat elemen-elemen yang berkaitan. Menurut Lie (2004)
1. Saling ketergantungan positif
2. Interaksi tatap muka
3. Akuntabilitas individual
4. Keterampilan menjalin hubungan antar pribadi
2. MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASE LEARNING

 TUJUAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH


Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penggunaan Problem-Based Learning adalah
1. Membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir dan keterampilan pemecahan masalah.
2. Belajar peranan orang dewasa yang autentik.
3. Menjadikan siswa berusaha berpikir kritis dan mampu mengembangkan kemampuan analisisnya serta menjadi
pembelajar yang mandiri.
4. Memberikan dorongan kepada peserta didik untuk tidak hanya sekedar berpikir sesuai yang bersifat konkret tetapi
lebih dari itu berpikir terhadap ide-ide yang abstrak dan kompleks.

 KARAKTERISTIK PROBLEM BASE LEARNING


Karakteristik atau ciri-ciri Problem Based Learning (PBL) menurut Akınoglu dan Tandogan (dalam Wardono et
al, 2016) sebagai berikut:
1. proses pembelajaran harus dimulai dengan masalah yang didominasi masalah nyata;
2. bahan dan kegiatan belajar harus memperhatikan keadaan agar dapat menarik perhatian siswa;
3. guru adalah seorang supervisor selama proses pembelajaran;
4. siswa perlu diberi waktu untuk berpikir atau mengumpulkan informasi dan mengembangkan strategi untuk
pemecahan masalah;
 CIRI- CIRI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
Ciri-ciri utama Problem-Based Learning adalah sebagai berikut.
1. Strategi pembelajaran berbasis masalah merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran artinya dalam
pembelajaran ini tidak mengharapkan siswa hanya sekedar mendengarkan, mencatat kemudian menghafal
materi pelajaran, akan tetapi melalui strategi pembelajaran berbasis masalah siswa aktif berpikir,
berkomunikasi, mencari dan mengolah data dan akhirnya menyimpulkannya.
2. Aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah. Strategi pembelajaran berbasis masalah
menempatkan masalah sebagai kata kunci dari proses pembelajaran. Artinya, tanpa masalah tidak mungkin ada
proses pembelajaran.
3. Pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan pendekatan berpikir secara ilmiah. Berpikir dengan
menggunakan metode ilmiah adalah proses berpikir deduktif dan induktif
Ciri-ciri khusus Problem-Based Learning adalah sebagai berikut :
1. Pengajuan Masalah atau Pertanyaan Pengaturan pembelajaran masalah berkisar pada masalah atau
pertanyaan yang penting bagi siswa maupun masyarakat 
2. Keterkaitan dengan Berbagai Masalah Disiplin Ilmu Masalah yang diajukan dalam pembelajaran berbasis
masalah hendaknya mengaitkan atau melibatkan berbagai disiplin ilmu.
3. Menghasilkan dan Memamerkan Hasil/Karya Pada pembelajaran berbasis masalah, siswa bertugas menyusun
hasil penelitiannya dalam bentuk karya dan memamerkan hasil karyanya. Artinya hasil penyelesaian masalah
siswa ditampilkan atau dibuatkan laporannya.
3. MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL LEARNING

 . PRINSIP PEMBELAJARAN CONTEXTUAL LEARNING


Pembelajaran kontekstual memiliki beberapa prinsip dasar. Adapun prinsip-prinsip dalam
pembelajaran kontekstual menurut Suprijono (2011: 80-81) adalah sebagai berikut.
1. Saling ketergantungan, artinya prinsip ketergantungan merumuskan bahwa kehidupan ini
merupakan suatu sistem. Lingkungan belajar merupakan sistem yang mengitegrasikan berbagai
komponen pembelajaran dan komponen tersebut saling mempengaruhi secara fungsional.
2. Diferensiasi, yakni merujuk pada entitas-entitas yang beraneka ragam dari realitas kehidupan di
sekitar siswa. Keanekaragaman mendorong berpikir kritis siswa untuk menemukan hubungan di
antara entitas-entitas yang beraneka ragam itu. Siswa dapat memahami makna bahwa perbedaan itu
rahmat.
3. Pengaturan diri, artinya prinsip ini mendorong pentingnya siswa mengeluarkan seluruh potensi
yang dimilikinya. Ketika siswa menghubungkan materi akademik dengan konteks keadaan pribadi
mereka, siswa terlibat dalam kegiatan yang mengandung prinsip pengaturan diri.
  
 KELEBIHAN DAN KELEMAHAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL LEARNING
Kelemahan :
a) Peserta didik mampu menghubungkan teori dengan kondisi di lapangan yang sebenarnya.
b) Peserta didik dilatih agar tidak tergantung pada menghapal materi
c) Melatih peserta didik untuk berpikir kritis dalam meghapdapi suatu permasalahan
d) Melatih peserta didik untuk berani menyampaikan argumen, bertanya, serta menyampaikan hasil
pemikiran
e) Melatih kecakapan interpersonal untuk berhubungan dengan orang lain.

Kelemahan :
a) Membutuhkan waktu lama dalam pelaksanaannya
b) Membutuhkan banyak biaya
KESIMPULAN:
Dari uraian pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah
pembelajaran yang menekankan pada aspek kerjasama diantara para anggotanya dimana di
dalamnya ada ketergantungan yang positif, interaksi, akuntabilitas serta ketrampilan individu
dalam memproses kelompoknya. Tujuan pembelajaran ini juga disesuaikan bahwa tujuan
pembelajaran adalah untuk memperoleh ilmu dan mendidik anak didik, maka tujuan
pembelajaran kooperatif yaitu meningkatkan hasil belajar akademik, penerimaan terhadap
keragaman dan pengembangan ketrampilan social.
Problem Based Learning adalah pembelajaran yang menggunakan suatu permasalahan sebagai
sumber pembelajaran. Dengan sistem ini siswa belajar untuk memecahkan suatu masalah
dengan pengetahuan yang dia miliki dan siswa juga akan berusaha mengingat kembali
pengetahuan yang pernah dia dapat untuk menyelesaikan masalah tersebut. Dalam PBL siswa
dituntut untuk berpikir secara luas dan cerdas agar mendapatkan solusi untuk permasalahan
yang diajukan oleh guru. Problem Based Learning adalah pembelajaran yang menggunakan
suatu permasalahan sebagai sumber pembelajaran. Dengan sistem ini siswa belajar untuk
memecahkan suatu masalah dengan pengetahuan yang dia miliki dan siswa juga akan
berusaha mengingat kembali pengetahuan yang pernah dia dapat untuk menyelesaikan
masalah tersebut. Dalam PBL siswa dituntut untuk berpikir secara luas dan cerdas agar
mendapatkan solusi untuk permasalahan yang diajukan oleh guru.

Anda mungkin juga menyukai