Ciri – ciri metode harga pokok proses berdasarkan proses pengumpulan biaya
1. biaya produksi dikumpulkan pada setiap periode tertentu dan dicatat pada rekening barang dalam proses
2. harga pokok produk per satuan dihitung pada setiap akhir periode tertentu
3. bila produk diolah melalui lebih dari satu departemen, maka harga pokok produk pada departemen
sebelumnya akan menambah harga produk pada departemen berikutnya sampai menjadi produk jadi
4. laporan harga pokok produksi dipakai untuk menghitung biaya produksi per satuan
PT Era Milenia Jaya mengolah produknya secara masal melalu satu departemen produksi.
Jumlah biaya yang dikeluarkan selama bulan Januari 2020 adalah sebagai berikut:
Untuk menghitung biaya per satuan yang dikeluarkan oleh perusahaan tersebut, perlu
dihitung unit ekuivalensi bulan Januari 2020
Lanjutan…
1. Biaya Bahan Baku:
Dari data contoh soal di atas, kita melihat bahwa biaya bahan baku sebesar Rp 5.000.000
digunakan untuk menyelesaikan produk jadi sebanyak 2.000 kg dan 500 kg persediaan produk
dalam proses.
Bahan penolong yang dikeluarkan bulan Januari 2020 sebesar Rp 7.500.000 menghasilkan 2.000 kg
produk jadi dan 500 kg persediaan produk dalam proses. Tingkat penyelesaian 100%. Dengan
demikian unit ekuivalensi biaya bahan penolong adalah 2.500 kg yang dihitung sebagai berikut:
Biaya tenaga kerja yang dikeluarkan bulan Januari 2020 sebesar Rp 11.250.000 tersebut dapat
menghasilkan 2.000 kg produk jadi dan 500 kg persediaan produk dalam proses. Dengan tingkat
penyelesaian biaya tenaga kerja 50%. Dengan demikian unit ekuivalensi biaya tenaga kerja
adalah 2.250 kg, yang dihitung sebagai berikut:
Biaya overhead pabrik yang dikeluarkan bulan Januari 2020 sebesar Rp 16.125.000. Dan
menghasilkan 2.000 kg produk jadi dan 500 kg persediaan produk dalam proses dengan tingkat
penyelesaian 30%. Dengan demikian unit ekuivalensi biaya bahan penolong dihitung sebagai
berikut: