Anda di halaman 1dari 9

Perbedaan Metode Harga Pokok Proses dan

Metode Harga Pokok Pesanan

Perbedaan antara dua metode pengumpulan biaya produksi


tersebut terletak pada:
1. Pengumpulan biaya produksi
2. Perhitungan harga pokok produksi per satuan
3. Penggolongan biaya produksi
4. Unsur biaya yang dikelompokkan dalam biaya overhead
pabrik
Manfaat Harga Pokok Proses

1. Menentukan harga jual produk


2. Memantau realisasi biaya produksi
3. Menghitung laba rugi periodik
4. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan
produk dalam proses yang disajikan dalam neraca.
Ciri – ciri metode harga pokok proses berdasarkan proses
produksi

1. proses produksi dilakukan secara terus menerus

2. produk yang dihasilkan merupakan produk standar

3. tujuan produksi untuk mengisi persediaan bukan karena


pesanan

Ciri – ciri metode harga pokok proses berdasarkan proses pengumpulan biaya

1. biaya produksi dikumpulkan pada setiap periode tertentu dan dicatat pada rekening barang dalam proses

2. harga pokok produk per satuan dihitung pada setiap akhir periode tertentu

3. bila produk diolah melalui lebih dari satu departemen, maka harga pokok produk pada departemen
sebelumnya akan menambah harga produk pada departemen berikutnya sampai menjadi produk jadi

4. laporan harga pokok produksi dipakai untuk menghitung biaya produksi per satuan

5. Pencatatan Penggolongan Biaya pada Metode Harga Pokok Proses


Metode Harga Pokok Proses Tanpa Memperhitungan
Persediaan Awal

1. Metode harga pokok proses yang diterapkan dalam perusahaan yang


produknya diolah hanya melalui satu departemen produksi.
2. Metode harga pokok proses yang diterapkan dalam perusahaan yang
produknya diolah melalui lebihdari satu departemen produksi.
3. Pengaruh terjadinya produk yang hilang dalam proses terhadap
perhitungan harga pokok produksi per satuan, dengan anggapan:
 Produk hilang pada awal proses.
 Produk hilang pada akhir proses
Metode Harga Pokok Proses – Satu Departemen Produksi

Contoh Harga Pokok Proses #1:

PT Era Milenia Jaya mengolah produknya secara masal melalu satu departemen produksi.

Jumlah biaya yang dikeluarkan selama bulan Januari 2020 adalah sebagai berikut:

Biaya bahan baku = Rp 5.000.000


Biaya Bahan penolong = Rp 7.500.000
Biaya tenaga kerja = Rp 11.250.000
Biaya overhead pabrik = Rp 16.125.000
Total biaya produksi = Rp 39.875.000
Lanjutan…
Jumlah produk yang dihasilkan selama bulan tersebut adalah:

Produk jadi = 2.000 kg


Produk dalam proses pada akhir bulan = 500 kg
Dengan tingkat penyelesaian sebagai berikut:
Biaya bahan baku = 100%
Biaya bahan penolong = 100%
Biaya tenaga kerja = 50%
Biaya overhead pabrik = 50%

Untuk menghitung biaya per satuan yang dikeluarkan oleh perusahaan tersebut, perlu
dihitung unit ekuivalensi bulan Januari 2020
Lanjutan…
1. Biaya Bahan Baku:

Dari data contoh soal di atas, kita melihat bahwa biaya bahan baku sebesar Rp 5.000.000
digunakan untuk menyelesaikan produk jadi sebanyak 2.000 kg dan 500 kg persediaan produk
dalam proses.

Jadi ekuivalensi biaya harga bahan baku adalah:

= 2.000 + (100% x 500)


= 2.500 kg
2: Biaya Bahan Penolong

Bahan penolong yang dikeluarkan bulan Januari 2020 sebesar Rp 7.500.000 menghasilkan 2.000 kg
produk jadi dan 500 kg persediaan produk dalam proses. Tingkat penyelesaian 100%. Dengan
demikian unit ekuivalensi biaya bahan penolong adalah 2.500 kg yang dihitung sebagai berikut:

= 2.000 + (100% x 500) = 2.500 kg


Lanjutan…
3: Biaya Tenaga Kerja

Biaya tenaga kerja yang dikeluarkan bulan Januari 2020 sebesar Rp 11.250.000 tersebut dapat
menghasilkan 2.000 kg produk jadi dan 500 kg persediaan produk dalam proses. Dengan tingkat
penyelesaian biaya tenaga kerja 50%. Dengan demikian unit ekuivalensi biaya tenaga kerja
adalah 2.250 kg, yang dihitung sebagai berikut:

= 2.000 + (50% x 500) = 2.250 kg

#4: Biaya Overhead Pabrik

Biaya overhead pabrik yang dikeluarkan bulan Januari 2020 sebesar Rp 16.125.000. Dan
menghasilkan 2.000 kg produk jadi dan 500 kg persediaan produk dalam proses dengan tingkat
penyelesaian 30%. Dengan demikian unit ekuivalensi biaya bahan penolong dihitung sebagai
berikut:

= 2.200 + (30% x 500) = 2.150 kg.


Perhitungan biaya produksi per kilogram produk yang diproduksi dalam bulan Januari 2020
dilakukan dengan membagi tiap unsur-unsur harga pokok produksi, yaitu:

 biaya bahan baku,


 biaya bahan penolong,
 biaya tenaga kerja, dan
 biaya overhead pabrik,

Anda mungkin juga menyukai