Anda di halaman 1dari 25

(SEDIAAN LARUTAN )

Nama : Rasyigah Awanis Arka


NIM : 16330005
Kelas : Tek.Sediaan Semisolid dan Liquid (C)

- Neil Armstrong
PENGERTIAN :
Larutan adalah sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang
terlarut.
Misalnya : terdispersi secara molecular dalam pelarut yang sesuai atau campuran
pelarut yang saling bercampur
Karena molekul – molekul dalam laruatan terdispersi secara merata , maka
penggunaan larutan sebagai bentuk sediaan,umumnya memberikan jaminan
keseragaman dosis dan memiliki ketelitian yang baik jika larutan di encerkan atau
di campur.
Zat pelarut di sebut solvent
Zat yang terlarut di sebut solute
Larutan
Larutan didefinisikan sebagai campuran homogen antara dua atau lebih zat yang
terdispersi baik sebagai molekul, atom maupun ion yang komposisinya dapat
bervariasi. Larutan dapat berupa gas, cairan, atau padatan. Larutan encer adalah
larutan yang mengandung sebagian kecil solute reatif terhadap jumlah pelarut.
• Larutan definisi
• Larutan didefinisikan sebagai sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat
kimia yang dapat larut, biasanya dilarutkan dalam air, yang karena bahan-
bahannya, cara peracikan atau penggunaanya, tidak dimasukkan kedalam
golongan produk lainnya. Larutan ialah sediaan cair yang mengandung bahan
kimia terlarut, sedangkan pelarut digunakan air suling kecuali dinyatakan lain.
• Larutan didefinisikan sebagai campuran homogen antara dua atau lebih zat yang
terdispersi baik sebagai molekul, atom maupun ion yang komposisinya dapat
bervariasi. Larutan dapat berupa gas, cairan, atau padatan. Larutan encer adalah
larutan yang mengandung sebagian kecil solute reatif terhadap jumlah pelarut.
POLARITAS

o Kelarutan suatu zat akan memenuhi aturan artinya solute yang polar akan
larut dalam solvent yang polar , solute yang non polar akan larut dalam
solvent yang bersifat non polar.

o Garam-garam anorganik larreut dalam air

o Alkaloid basa larut dalam kloroform


CO-SOLVENCY

o Co-solvency adalah peristiwa kenaikkan kelarutan suatu zat karena


adanya penambahan pelarut lain atau modifikasi pelarut.

o Luminal tidak larut dalam air . Tetapi larut dalam campuran air-gliserin.
KELARUTAN

Larut dalam air Tidak larut dalam air


 Semua garam klorida larut . Kecuali :  Semua garam karbonat tidak larut ,
AgCl , PbCl2 , Hg2 Cl2 kecuali K2CO2,(NH2)CO2
 Semua oksida dan hidroksida tidak larut ,
 Semua garam nitrat larut , kecuali kecuali KOH, NaOH, NH2, NH2OH,
nitrat base seperti bismuth subnitrats BaO,Ba(OH)2.
 Semua garam sulfat larut , kecuali  Semua garam poshpat tidak larut , kecuali
BaSO2, PbSO2,CaSO2. K2PO2,NaPO2,(NH2)PO2.
KEUNTUNGAN KERUGIAN
• Merupakan campuran homogen • Volume bentuk larutan lebih besar
• Dosis dapat mudah di ubah-ubah dalam • Ada obat yang tidak stabil dalam
pembuatan.
larautan
• Dapat di berikan dalam larutan encer
kapsul. • Ada obat yang sukar ditutupi rasa
• Mudah diberi pemanis , bau-bauan dan dan bunya dalam larutan
warna
Sediaan larutan
LAR-ORAL :
o GUTTE o SIRUP

o POTIO BFFERVESCENT o POTIONES

o SATURATIO o ELIXIR

o NETRALISASI
Potiones (obat minum)

• Sediaan cair yang dibuat untuk pemberian oral, mengandung satu atau
lebih zat dengan atau tanpa bahan pengaroma , pemanis , atau pewarna
yang larut dalam air atau terbentuk emulsi atau suspensi .
o Sediaan yang mengandung bahan obat
dan bahan tambahan
Elixir (pemanis,pengawet,pewangi) sehingga
memiliki bau dan rasa yang sedap dan
sebagai pelarut di gunakan campuran
air-etanol.
o Etanol berfungsi untuk mempertinggi
kelarutan obat ` Elixir dapat pula di
tambahakan glycerol , sorbitol , atau
propilengikol.
o Sirup simplex , mengandung 65% gula
dalam larutan nipagin 0,25% b/v
Sirup o Sirup obat , mengandung atu atau lebih
jenis obat dengan atau tanpa zat
tambahan , digunakan untuk pengobatan
.
o Sirup pewangi , tidak mengandung obat
tetapi mengandung zat pewangi atau
penyedap lain .
Netralisir Obat minum yang di buat dengan
mencampurkan bagian asam dan bagian
basa sampai reaksi selesai dan larutan
bersifat netral.
Mis : solution citratis magnesia.
Pembuatan :
• Komponen basa di larutkan dalam 2/3
Saturatio bagian air yang tersedia
• Komponen asam dilarutkan dalam 1/3
Obat minum yang di buat bagian air yang tersedia.
dengan mereaksikan asam
dan basa tetapi gas yang
• 2/3 bagian asam masuk basa , gas
dibuang seluruhnya.sisa asam di tuang
terjadi ditahan dalam wadah
hati-hati lewat tepi botol, segera tutup
sehingga larutan jenuh
dengan sampagne knop sehingga gas
dengan gas
yang terjadi bertahan.
Potio Effervescent
• Pembuatan : • Hal yang harus diperhatikan untuk
sediaan saluratio dan potio effervescent
• Langkah 1 dan 2 sama dengan pada adalah :
saluratio
• Diberikan dalam botol yang kuat berisi
• Langkah 3 seluruh bagian asam kira-kirab 9/10 bagian dan tertutup kedap
dimasukkan kedalam basa dengan hati- dengan gabus atau karet yang rapat
hati,segera tutup dengan sampagne kemudian diikat dengan sampagne knop.
knop gas CO2 umumnya digunakann
• Tidak boleh mengandung bahan yang
untuk pengobatan dan menjaga
sukar larut
stabilitas obat
o Obat tetes : sediaan cair berupa larutan ,
emulsi atau suspense , apabila tidak
dinyatakan lain dimaksudkan untuk obat
Guttae (drop) dalam .
o Digunakan dengan cara meneteskan
menggunakan penetes yang
menghasilkan tetesan yang setara
dengan tetesan yang dihasilakn penetes
baku yang disebutkan dalam farmakope
Indonesia.
o Pediatric drop : obat tetes yang
digunakan untuk anak-anak atau bayi.
Collyrium

• Sediaan berupa larutan steril , • Collyrum yang tidak mengandung


jernih , bebas zarah asing , zat pengawet hanya boleh
isotonis digunakan untuk digunakan lama 2 jam setelah
membersihkan mata dapat botol dibuka tutupnya
ditambahkan zat dapar dan zat mengandung pengawet digunakan
pengawet. paling lama 7 hari.
o Obat tetes mata : larutan steril bebas
Guttae ophthalmicae partikel asing merupakan sediaan yang
dibuat dan di kemas sedemmikian rupa
hingga sesuai digunakan pada mata.
o Tetes mata juga tersedia dalam bentuk
suspense,partikel halus dalam bentuk
termikronisasi agar tidak menkmbulkan
iritasi atau goresan pada kornea.
Garisma (Gargle)

• Gargarisma atau obat kumur mulut adalah sediaan berupa larutan umumnya
dalam keadaan pekat yang haruus diencerkan dahulu sebelum digunakan.
• Di maksudkan untuk digunakan sebagai pencegahan atau pengobatan infeksi
tenggorokan.
• Penandaan : petunjukk pengencem digunakan dan hanya untuk kumur dan tidak
diitelan.
Litus Oris
o Oles bibir adalah sediaan cair agah
kental dan pemakaiannya secara di
sapukan dalam mulut.
o Cth : Lar 10% borax dalam gliserin .
Peningkatan Kelarutan Obat yang sukar larut

Teknik Metode Kelarutan Referensi


Teknik lain Kombinasi penambahan Meningkat (Noviza dkk., 2015)
surfaktan
(penggunaan Sugar ester dan
surfaktan) kosolven propilen gikol
dalam peningkatan
kelarutan
Modifikasi fisika Pencampuran kalsium Meningkat (Gozali dkk., 2014)
Pembentukan Artovastatin dengan
koformer
Ketidakstabilan dan peningkatan stabilitas obat dan sediaan larutan
• Perubahan struktur kristal
Banyak bahan obat menunjkkan perilaku polomorfi, yang disebabkan oleh perubahan lingkungan, yang
tidak terdeteksi secara organoleptis. Akan tetapi umumnya menyebabkan terjadinya perubahan dalam
perilaku pembebasan dan resorpsi bahan obat.
• Perubahan kondisi distribusi
Dengan aktifnya daya gravitasi akan terjadi fenomena pemisahan pada sistem cairan banyak fase, namun
dalam stadium lanjut dapat terlihat sebagai sedimentasi atau pengapungan.
• Perubahan konsisitensi atau kondisi agregat
Sediaan obat semi padat seperti salep atau pasta selama penyimpanan dapat mengalami pengerasan.
• Perubahan perbandingan kelarutan
Pada sistem dispersi molekular (misalnya larutan bahan obat) dapat terjadi pemisahan bahan terlarut
(kristalisasi atau pengedapan) melalui perubahan konsentrasi akibat penguapan bahan pelarut.
• Perubahan perbandingan hidratasi
Melalui pengambilan atau pelepasan cairan dapat mempengaruhi perbandingan hidratasi senyawa
sekaligus sifatnya secara nyata.7
Evaluasi Sediaan Larutan
• Organoleptis :
Meliputi pewarnaan, bau, rasa dan dari seeiaan emulsi pada penyimpanan pada suhu endah 5oC dan tinggi
35oC pada penyimpanan masing-masing 12 jam.
• Volume Terpindahkan (FI IV, <1089>)
Untuk penetapan volume terpindahkan, pilih tidak kurang dari 30 wadah, dan selanjutnya ikuti prosedur berikut
untuk bentuk sediaan tersebut. Kocok isi dari 10 wadah satu persatu.
• Prosedur:
Tuang isi perlahan-lahan dari tiap wadah ke dalam gelas ukur kering terpisah dengan kapasitas gelas ukur
tidak lebih dari dua setengah kali volume yang diukur dan telah dikalibrasi, secara hati-hati untuk
menghindarkan pembentukkan gelembung udaa pada waktu penuangan dan diamkan selama tidak lebih dari
30 menit.
ukur volume dari tiap campuran: volume rata-rata larutan yang diperoleh dari 10 wadah tidak kurang dari 100
%, dan tidak satupun volume wadah yang kurang dari 95 % dari volume yang dinyatakan pada etiket. Jika A
adalah volume rata-rata kurang dari 100 % dari yang tertera pada etiket akan tetapi tidak ada satu wadahpun
volumenya kurang dari 95 % dari volume yang tertera pada etiket, atau B tidak lebih dari satu wadah volume
kurang dari 95 %, tetapi tidak kurang dari 90 % dari volume yang tertera pada etiket, lakukan pengujian
terdadap 20 wadah tambahan.
Tugas Mind mapping

Anda mungkin juga menyukai