Anda di halaman 1dari 24

HEPATITIS A

DEFINISI
DEFINISI
Hepatitis adalah proses peradangan difus pada sel hati.
Hepatitis A adalah penyakit liver yang disebabkan oleh
virus hepatitis A (HAV)
ETIOLOGI
Klasifikasi  famili Picornaviridae dan
genus Hepatovirus
RNA, serat tunggal, ukuran diameter 27-32
nm, tidak memiliki selubung, bentuk
icosahedral
Memiliki protein terminal VPg pada ujung
5’nya dan poli (A) pada ujung 3’nya
Memiliki 6 Genotipe HAV
Stabil pada suhu udara dan pH yang rendah
Replikasi dalam tubuh dapat terjadi di sel
epitel usus dan hati
TRANSMISI
Kontak langsung VIRUS

Makanan dan
minuman yang
terkontaminasi

Blood exposure
PATOFISIOLOGI
HEPATITIS A
GEJALA KLINIK
PEM.FISIK
PEM.
PENUNJANG
Gejala hepatitis akut terbagi dalam 4
tahap yaitu fase inkubasi, fase
prodromal (pra ikterik), fase ikterus,
dan fase konvalesen (penyembuhan)

GEJALA 1. Fase Inkubasi.


Merupakan waktu antara masuknya
KLINIS virus dan timbulnya gejala atau ikterus.
Panjang fase tergantung pada dosis
inokulum yang ditularkan dan jalur
penularan
dapat berlangsung selama 14-50 hari,
dengan rata-rata 28-30 hari
2. Fase Prodromal (pra ikterik).
Fase diantara timbulnya keluhan-keluhan pertama dan timbulnya gejala
ikterus.
ditandai dengan malaise umum, nyeri otot, nyeri sendi, mudah lelah,
anorexia, mual muntah, demam. Nyeri abdomen ringan dan menetap di
kuadran kanan atas atau epigastrium
Gejala ini seperti “febrile influenza infection”
Pada anak-anak dan remaja gejala gangguan pencernaan lebih dominan,
sedangkan pada orang dewasa lebih sering menunjukkan gejala ikterik
disertai mialgia
3. Fase Ikterus
Ikterus muncul setelah 5-10 hari, tetapi dapat juga muncul bersamaan
dengan munculnya gejala.
Pada banyak kasus fase ini tidak terdeteksi.
Akhir dari prodromal dan awal dari fase klinis di tandai dengan urin
yang berwarna coklat, urobilinogenuria persisten, proteinuria ringan dan
microhaematuria dapat berkembang, feses biasanya acholic, dengan
terjadinya ikteric (60-70% pada anak-anak, 80-90% pada dewasa).
Sebagian gejala mereda, namun demam bisa tetap terjadi.
Hepatomegali, nyeri tekan hepar splenomegali, dapat ditemukan.
4. Fase konvalesen (penyembuhan).
Diawali dengan menghilangnya ikterus dan keluhan lain,
tetapi hepatomegali dan abnormalitas fungsi hati tetap
ada.
Muncul perasaan sudah lebih sehat dan kembalinya nafsu
makan. Keadaan akut biasanya akan membaik dalam 2-3
minggu.
Pada hepatitis A perbaikan klinis dan laboratorium
lengkap terjadi dalam 9 minggu.
Normalisasi dari serum asam empedu juga dianggap sebagai
perameter dari penyembuhan gejala kilnis :
Hepatitis A Klasik : timbul secara mendadak didahului gejala prodromal
sekitar 1 minggu sebelum jaundice
Hepatitis A relaps : Timbul 6-10 minggu setelah sebelumnya dinyatakan
sembuh secara klinis. terjadi pada umur 20-40 tahun. Gejala relaps lebih
ringan
Hepatitis A kolestatik : Terjadi pada 10% penderita simtomatis. Ditandai
dengan pemanjangan gejala hepatitis dalam beberapa bulan disertai panas,
gatal-gatal dan jaundice.
Hepatitis A protracted : Pada biopsi hepar ditemukan adanya inflamasi
portal dengan piecemeal necrosis, periportal fibrosis, dan lobular hepatitis
Hepatitis A fulminan : paling berat dan dapat menyebabkan kematian,
ditandai dengan memberatnya ikterus, ensefalopati, dan pemanjangan
waktu protrombin
PEMERIKSAAN KLINIS
Diagnosis klinik ditegakan berdasarkan keluhan seperti demam,
kelelahan, malaise, anorexia, mual dan rasa tidak nyaman pada perut.
Beberapa individu dapat mengalami diare. Ikterus (kulit dan sclera
menguning), urin berwarna gelap, dan feses berwarna dempul dapat
ditemukan beberapa hari kemudian.
Pemeriksaan fisik :
Sklera,konjungtiva, ikterik
Hepatomegali/splenomegaly
Perkusi pada abdomen kuadran kanan atas, menimbulkan rasa nyeri
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Pemeriksaan serologis
IgM anti VHA (+) = infeksi hepatitis akut
IgG anti-VHA (+) = menandakan infeksi lampau (riwayat hep.A)
Pemeriksaan Biokimia Hati
Bilirubin total = meningkat
SGOT/SGPT : meningkat
Alkalin fosfatase
Gamma GT
Kolinesterase
TATALAKSANA
HEPATITIS A
Tidak ada terapi medikamentosa
spesifik untuk hepatitis A. Terapi
simtomatik dan hidrasi yang
adekuat sangaat penting pada
penatalaksanaan infeksi virus
hepatitis A akut. Penggunaan obat
yang potensial bersifat
hepatotoksik sebaiknya dihindari.
Demam -> Antipiretik
Mual & muntah -> Antimimetik
Nyeri tenggorokan, sakit kepala, atralgia, nyeri pada abdomen -> analgetik
ringan

Ibuprofen Ondansentron
• Indikasi : Nyeri ringan-sedang, Demam • Indikasi: Mengatasi mual dan
• Dosis : muntah
• Dewasa : 3-4 x 200-400mg/hari • Dosis: 8 mg setiap 12 jam,
• Anak : 20-30mg/KgBB/hari dalam 3-4 maksimal 5 hari
dosis terbagi
• Efek samping : Ruam kulit, sakit • Efek samping: Sakit kepala,
kepala, gangguan pendengaran, reaksi konstipasi, kejang, aritmia,
anafilaktik reaksi anafilaktik
• Kontraindikasi : Hipersensitivitas, ulkus • Kontraindikasi:
peptikum, Kehamilan trimester akhir Hipersensitivitas
PEMBERIAN IMUNOGLOBULIN
HEPATITIS A

Pemberian immunoglobulin hepatitis A direkomendasikan untuk:


 Individu pasca paparan virus hepatitis A
 Individu yang belum di vaksin hepatitis A dan beresiko terpapar virus
hepatitis A selama kurang dari 2 minggu
 Profilaksis untuk individu yang belum terpapar, dimana individu tersebut
tidak dapat menerima vaksin akibat alergi dengan komponen vaksin.
Imunoglobulin dapat diberikan secara intramuscular, dosis
tunggal sebanyak 0,02-0,06 ml/kg.
Pada umumnya kadar dianggap protektif adalah 10-20mIU, yang
biasanya timbul setelah 2 bulan pasca pemberian.
PEMBERIAN VAKSIN

Pemberian vaksin direkomendasikan untuk:


 Profilaksis individu yang belum terpapar
 Individu yang berisiko tinggi terinfeksi hepatitis A
 Pasien dengan infeksi hepatitis B atau Hepatitis C

Dosis Rekomendasi Imuniasasi hepatitis A Dewasa


Vaksin Dosis Volume Jadwal
Havrix 1440 EL.U 1 ml 0, 6-12 bulan
Vaqta 50 U 1 ml 0, 6-18 bulan
Twinrix 720 EL.U HAV, 20 g 1 ml 0,1,6 bulan
HBV

Efek samping dapat meliputi nyeri ditempat suntikan (50%), sakit


kepala (6-16%). Efek samping yang berat dapat berupa reaksi
anafilaksis dan Sindrom Guillain-Barre.
DIAGNOSA
BANDING DAN
EDUKASI
DIAGNOSIS
BANDING
Semua penyakit yang menyebabkan peradangan hepar
akut
Hepatitis B
Hepatitis C
Hepatitis D
Hepatitis E
Keracunan obat-obatan
EDUKASI
Ada beberapa cara untuk mencegah
penularan hepatitis A, Menurut WHO
antara lain :
Hidup bersih dan sehat
 Meningkatkan higienitas perorangan
 Cuci tangan setelah BAB dan sebelum menyiapkan makanan
 Sanitasi lingkungan yang baik
 Penggunaan air minum layak dan bersih
 Makan makanan yang bergizi

Pemberian vaksinasi/imunisasi
Pemberian imunoglobulin
VAKSINASI
Individu yang akan pergi ke tempat endemis.
Vaksinasi diberikan 2 minggu sebelum
keberangkatan
Pasien dengan penyakit hati kronis yang dianggap
masih memerlukan vaksinasi hepatitis A. Namun
efektivitas vaksinasi pada kelompok dengan penyakit
hati lanjut dan imunokompromise lebih rendah
Pasien dengan potensi infeksi hepatitis A tinggi,
yakni sosioekonomi rendah, kebersihan air dan
sanitasi yang buruk. Vaksin hepatitis A belum
direkomendasikan pada pasien berusia < 2tahun. Saat
ini, vaksin yang tersedia berupa Havrix dan Vaqta
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai