Anda di halaman 1dari 26

Hipertensi Gestasional

dan Stunting

Dosen Pembimbing : Disusun oleh :


dr. Ida Bagus Eka, Sp.A Melia Fadiansari Suriansyah
Faradiba Saumly Agniesta

KEPANITERAAN KLINIK IKA


PERIODE 25 FEBRUARI– 04 MEI 2019
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
JAKARTA 2019
ABSTRAK
Kata kunci : hipertensi gestasional, insuline-like growth factors, growth hormone, pertumbuhan linier

Primigravid
Nulliparitas
a

Usia ibu (<20 atau


Peningkatan IMT
35 tahun) HIPERTEN
SI DALAM
KEHAMIL
AN
ABSTRAK
Kata kunci : hipertensi gestasional, insuline-like growth factors, growth hormone, pertumbuhan linier

Faktor predisposisi
terjadinya
insufisiensi plasenta
yang dapat
PREEKLAMSIA
mengakibatkan
hipoksia ante dan
intrapartum.

Menghambat aksi
dari IGF-1* Menurunkan regulasi
(insulin-like growth transport asam amino
factors), terutama plasenta
IGFBP-1 (insulin
like- growth factors
binding protein)
terfosforilasi. *IGF-1 merupakan suatu growth promoting factor dalam proses
pertumbuhan dan bekerja sebagai mediator untuk GH (growth hormone),
yang berfungsi untuk meningkatkan pertumbuhan linier.
Hal ini yang akan mendasari kejadian stunting pada anak.
PENDAHULUAN
Penyebab utama morbiditas dan
mortalitas ibu dan bayi di
Prevalensi di seluruh dunia
seluruh dunia
berkisar antara 3% hingga 8%
Berdasarkan Riset Kesehatan dari semua kehamilan
Dasar 2007 di
Berdasarkan Riset Kesehatan
Indonesia, hipertensi pada
Dasar 2007 di Indonesia
kehamilan  adalah salah satu
prevalensinya sekitar 12,7%.
dari tiga penyebab utama
morbiditas dan mortalitas ibu

Hipertensi
Gestasion
al
PENDAHULUAN
Penelitian masih belum dapat
PENYEB mengungkapkan etiologi dan
patogenesis preeklampsia
ABNYA?

Kemungkinan hasil dari


penurunan perfusi plasenta akan
membatasi pertumbuhan
intrauterin yang berdampak
pada berat badan lahir dan
panjang badan lahir
yang rendah
PENDAHULUAN Nulliparitas

Usia 40 tahun atau lebih

Obesitas (indeks massa tubuh> 35


kg / m2)

Interval kehamilan lebih dari 10

FAKTOR
tahun

RISIKONY Riwayat preeklampsia


sebelumnya atau hipertensi
gestasional
A?
Penyakit ginjal yang sudah ada
sebelumnya

Kehamilan ganda

Faktor genetik akan


meningkatkan risiko
pengembangannya
PENDAHULUAN
BERAT LAHIR

Merupakan variabel pertumbuhan janin


PANJANG yang dipengaruhi oleh durasi kehamilan
LAHIR dan komplikasi dari kondisi ibu, terutama
preeklampsia*.

*pada preeklamsia  kelahiran prematur meningkat


LINGKAR
KEPALA
PENDAHULUAN
PENGIRIMAN
Maka, CEPAT UNTUK
SOLUSINY MENYELAMATKA
A? N IBU

Menilai keparahan
1 pembatasan pertumbuhan
intrauterin (IUGR)
keadaan preeklamsia
2 gangguan hipertensi telah dianggap
mencerminkan insufisiensi uteroplasenta
HIPERTENSI PADA KEHAMILAN

Merupakan
• Keadaan dimana tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg atau tekanan darah diastolik ≥
90 mmHg atau keduanya
• Hipertensi yang terjadi setelah 20 minggu kehamilan pada wanita dengan tekanan
darah yang sebelumnya normal

Klasifikasi
• Hipertensi gestasional
• Pre-eklampsia
• Eklampsia
Pre- Eklampsia Berat
• Tekanan darah sistolik ≥160 mmHg atau tekanan darah diastolik ≥110 mmHg atau
keduanya
• Pre eklampsia biasanya didiagnosis pada akhir kehamilan dengan adanya tekanan
darah tinggi dengan proteinuria dan / atau edema.

Eklampsia
• Jenis berat hipertensi yang diinduksi kehamilan, dan terjadi pada sekitar satu dari
1.600 kehamilan dan berkembang mendekati akhir kehamilan.
• Timbulnya kejang pada wanita hamil dengan preeklamsia yang tidak disebabkan
oleh penyebab lain disebut dengan eklamsia
TRIAD HIPERTENSI DIINDUKSI KEHAMILAN

penanda objektif yang


menunjukan terjadinya
kebocoran endotel yang
luas

Tekanan
Proteinuria
Edemadarah tinggi
Patologis
HUBUNGAN HIPERTENSI DENGAN
PERTUMBUHAN DI INTRAUTERIN
Kehamilan normal Kehamilan preeklampsia atau dengan
restriksi pertumbuhan janin

Implantasi plasenta di trimester ketiga Implantasi plasenta yang tidak sempurna.


memperlihatkan proliferasi trofoblas Ditandai dengan invasi tidak sempurna
ekstravilus dari vilus jangkar  trofoblas dinding arteriola spiralis oleh trofoblas
akan menginvasi desidua dan meluas ke ekstravilus, dan menyebabkan
dalam dinding arteriola spiralis untuk terbentuknya pembuluh darah berdiameter
menggantikan endotelium dan dinding sempit dengan resistensi yang tinggi;
otot. pembuluh desidua dan bukan pembuluh
miometrium akan dilapisi oleh trofoblas
endovaskular.
HUBUNGAN HIPERTENSI DENGAN
PERTUMBUHAN DI INTRAUTERIN
Kehamilan normal Kehamilan preeklampsia atau dengan
restriksi pertumbuhan janin
Dengan menggunakan mikroskop elektron  pada
arteri yang diambil dari lokasi implantasi, ditemukan
adanya perubahan preeklamptik dini, termasuk
kerusakan endotel, insudasi komponen plasma ke
dalam dinding pembuluh, proliferasi sel miointima,
dan nekrosis tunika media.

Lipid awalnya terakumulasi dalam sel miointima


(aterosis) lalu ke makrofag, yang mana pembuluh
yang terkena aterosis akan mengalami dilatasi
aneurismal  lumen arteriola spiralis yang sempit
kemungkinan mengganggu aliran darah dan nutrisi
melalui plasenta  berkurangnya perfusi dan
lingkungan yang hipoksik  pelepasan debris
plasenta  respon inflamasi sistemik
PLASENTA

Sebagai respirasi, ekskresi


FUNGSINY dan produksi hormon
sehingga terjadi
A? pertukaran antara ibu dan
janin

Pasokan darah ibu terbentuk pada akhir trimester pertama dan darah ibu memasuki
plasenta melalui arteri spiral, yang mengantarkan darah langsung ke ruang intervili.
PLASENTA

BILA
Insufisiensi
FUNGSINYA Plasenta
YAITU suatu keadaan yang terjadi pada masa
TERGANGG kehamilan di mana plasenta mengalami
gangguan atau hambatan sehingga janin
U… dalam kandungan tidak dapat cukup oksigen
dan nutrisi, sehingga janin akan mengalami
gangguan pertumbuhan
PLASENTA
Melalui nutrisi maternal dengan pengaturan
tingkat metabolism hormon seperti insulin,
BAGAIMANA IGF-I, dan leptin.
CARA
PLASENTA
BERFUNGSI?
Keterlibatan dari mTOR (mammalian
target of rapamycin) sebagai sebuah
signaling system, yang merupakan suatu
IGFs memiliki peran yang penting dalam serine/threonine protein kinase yang
pertumbuhan sel, diferensiasi, dan
metabolisme.
berfungsi sebagai sensor nutrien
IGF-I adalah kunci regulator pada instraselular untuk mengontrol sintesis
pertumbuhan janin. IGFBP-1 merupakan protein, pertumbuhan sel melalui
regulator IGF-I yang berhubungan pengaturan translasi dan transkripsi,
dengan pertumbuhan sel pada keadaan serta metabolisme. mTOR juga
katabolik, misalnya malnutrisi dan mengintegrasikan input dari banyak
hipoksia. jalur upstream meliputi insulin, faktor
pertumbuhan (misalnya IGF-I dan
IGF-II), mitogen, downstream dan jalur
transduksi sinyal paralel untuk
meregulasi beberapa aspek fisiologis
seluler.
Peran GH dan IGF
Growth hormone (GH) Insulin-like growth factors (IGF)

1. Merupakan suatu polipeptida dengan 191-asam 1. Berperan sebagai suatu growth promoting


amino yang disintesis dan disekresi oleh sel-sel factor dalam proses pertumbuhan dan bekerja
somatotrop pada hipofisis anterior. sebagai mediator untuk GH.
2. Fungsi utama GH adalah meningkatkan 2. IGF yang beredar dalam sirkulasi terutama
pertumbuhan linier diproduksi oleh hepar.
3. Efek GH terutama diperantarai oleh insulin-like 3. IGF dalam sirkulasi berikatan dengan protein
growth factors. IGF binding protein (IGF-BP).
4. GH melalui somatomedin  meningkatkan 4. Fungsi IGF adalah mediator bagi GH di jaringan,
sintesis protein dengan meningkatkan masukan sebaliknya GH merupakan regulator kadar IGF
asam amino dan langsung mempercepat yang beredar dalam tubuh.
transkripsi dan translasi messanger Ribonukleic 5. Defisiensi GH akan menyebabkan kadar IGF
Acid (mRNA). GH juga cenderung untuk dalam sirkulasi rendah, sedangkan apabila kadar
menurunkan katabolisme protein dengan GH tinggi kadar IGF juga akan meningkat.
mobilisasi lemak sebagai sumber energi.
(Pengaruh penghematan terhadap protein ini
adalah mekanisme yang paling penting sehingga
GH dapat meningkatkan pertumbuhan.)
Peran GH dan IGF
Growth hormone (GH) Insulin-like growth factors (IGF)

5. Sekresi GH diperantarai oleh dua hormone


hipotalamus yaitu growth hormone releasing
hormone (GHRH) dan growth hormone inhibiting
hormone (GHIH).
6. Reseptor GH terdapat pada kondrosit dan
osteoblast, hepatosit, adiposit dan fibroblast.
7. GH akan menyebabkan perubahan massa tulang
dan pematangan tulang, dengan penambahan
panjang tulang maka tinggi tubuh akan
bertambah.
8. Kekurangan GH akan menyebabkan penimbunan
lemak subkutis, berkurangnya mineral tulang, isi,
lebar serta maturasi tulang.
STUNTING

terjadi pengalihan
energi kearah
Failure to Thrive (FTT) Stunting
homeostasis
metabolisme

• Energi yang digunakan untuk proses pertumbuhan linear dibatasi,


bersamaan dengan adanya resistensi insulin relatif yang muncul pada
periode kelaparan
• Resistensi insulin  penambahan energi melalui proses katabolik 
terjadi sejumlah perubahan hormonal (peningkatan GH serum dengan
penurunan kadar IGF-1 dan ekspresinya)
STUNTING
• Pertumbuhan linear optimal umumnya hanya terjadi pada individu sehat dan bergizi
baik .
• Pada anak-anak yang malnutrisi dan sakit berhubungan dengan penurunan tingkat
pertumbuhan, sedangkan pemulihan dan pemberian makan kembali menghasilkan
pertumbuhan linear yang dipercepat, sering disebut dengan pertumbuhan “catch up”
(kejar tumbuh).
• Ketika kondisi yang menghambat pertumbuhan sudah diatasi, pertumbuhan linear
tidak hanya menjadi normal kembali tetapi bahkan sebenarnya melebihi tingkat
normal untuk usianya.*

*Hal ini terlihat dari hasil penelitian yang menemukan bahwa panjang badan lahir merupakan faktor risiko stunting yang masih
dapat diatasi. Anak dengan panjang badan lahir pendek akan tetap stunting sampai usia 6-12 bulan, namun dapat mencapai tinggi
badan normal pada usia 3-4 tahun.

• STUNTING disebabkan oleh akumulasi episode stress yang sudah berlangsung


lama, yang kemudian tidak terimbangin oleh catch up growth.
DIAGNOSIS
Tinggi Potensi Genetik (TPG)
DIAGNOSIS
Laju Pertumbuhan
Tahapan Pertumbuhan Laju Pertumbuhan per tahun

Lahir – 12 bulan 23 – 27 cm

12 bulan – 2 tahun 10 – 14 cm

2 – 3 tahun 8 cm

3 – 5 tahun 7 cm

5 tahun - pubertas 5 – 6 cm

Pubertas Perempuan : 8 – 12 cm

Laki-laki : 10 – 14 cm
PENCEGAHAN
1000 hari pertama kehidupan (HPK)
• Bermula sejak saat konsepsi hingga anak berusia 2 tahun, merupakan masa paling
kritis untuk memperbaiki perkembangan fisik dan kognitif anak

• Status gizi ibu hamil dan ibu menyusui, status kesehatan dan asupan gizi yang baik
merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik dan kognitif
anak, menurunkan risiko kesakitan pada bayi dan ibu.

Ibu hamil dengan status gizi kurang akan menyebabkan gangguan


pertumbuhan janin, yang merupakan penyebab utama terjadinya bayi pendek
(stunting)
PENUTUP
Hipertensi gestasional memiliki dampak yang
bermakna terhadap pertumbuhan linear anak saat
lahir.

Keadaan hipoksia yang disebabkan oleh hipertensi


gestasional akan berakibat pada gangguan hasil
sintesis fetal liver yang berfungsi mensekresikan
hormone IGFs yang merupakan regulator penting
pada pertumbuhan janin.
PENUTUP
Panjang badan lahir rendah adalah salah satu
penyebab terjadinya stunting.

Oleh karena itu perlu diperhatikan masa gizi selama


1000 HPK untuk mencegah terjadinya stunting.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai