Abstrak
Bayi dengan dengan berat badan lahir rendah merupakan masalah kesehatan di masyarakat yang dapat dicegah. Hal ini
merupakan penentu penting kelangsungan hidup dan perkembangan anak, serta konsekuensi jangka panjang seperti
timbulnya penyakit tidak menular dalam pertumbuhan hidupnya. Bayi dengan berat badan lahir rendah memiliki risiko
mengalami kematian, keterlambatan perkembangan, dan pertumbuhan dibandingkan bayi dengan tidak BBLR. Secara garis
besar penyebab kejadian BBLR karena faktor maternal dan fetus, dikarenakan selama di dalam kandungan Janin mendapat
suplai kebutuhan untuk bertahan hidup dari ibu. Sejumlah besar mortalitas dan morbiditas dapat dicegah dengan mengatasi
faktor-faktor yang terkait dengan berat badan lahir rendah. Tujuan dari literature review ini adalah untuk mengidentifikasi
faktor risiko yang berkaitan dengan berat badan lahir rendah. Berbagai penelitian menunjukkan beberapa faktor risiko berat
bayi lahir rendah antara lain usia ibu saat hamil dan status marital, diet maternal, kebiasaan merokok saat hamil, status
pendidikan dan sosio-ekonomi, aktivitas ibu selama hamil serta riwayat komplikasi selama kehamilan. Namun tentunya
penelitian yang ada masih memiliki keterbatasan-keterbatasan tertentu, sehingga diperlukan penelitian lanjutan di masa
yang akan datang.
Korespondensi: Nur Annisa, alamat Rajabasa Jl. Soekarno Hatta, HP. 085268055804, e-mail: nannissaa284@gmail.com
dan stroke. Selain itu, WHO melaporkan BBLR Perfusi yang tidak mencukupi, melalui
sebagai penyakit serius yang menjadi faktor plasentasi abnormal, kelainan vaskularisasi
risiko penting peningkatan beban penyakit di plasenta, hipertensi pada ibu, dan merokok
seluruh dunia.2,3 Memahami kejadian dan selama hamil dapat mengakibatkan IUGR.
faktor-faktor yang mempengaruhi kelahiran Kehamilan multipel (kembar, triplet) juga
BBLR sangat penting untuk menerapkan dikaitkan dengan peningkatan risiko IUGR dan
strategi yang tepat terkait pencegahan dan kelahiran prematur. Penyakit menular, seperti
penurunan kejadian BBLR.6 infeksi intrauterin, HIV, dan malaria,
menyebabkan juga dapat BBLR karena
Isi hambatan pertumbuhan dan usia kehamilan
Patofisiologi BBLR terdiri dari kelahiran yang pendek.10
prematur, intrauterine growth restriction Sebagian besar persalinan prematur
(IUGR), atau kombinasi keduanya. Bayi yang tidak dapat dijelaskan etiologinya
prematur adalah persalinan pada usia gestasi mungkin disebabkan oleh respon imun ibu
kurang dari 37 minggu. Kelahiran prematur yang buruk terhadap janin. Banyak bukti
sebelum 37 minggu kehamilan merupakan menunjukkan bahwa progesteron mungkin
tantangan utama dalam perawatan kesehatan memainkan peran penting dalam membangun
perinatal.7 Sementara itu, IUGR didefinisikan lingkungan kekebalan yang memadai selama
sebagai proses etiologi apa pun yang dapat tahap awal kehamilan. Pada progesteron,
membatasi potensi pertumbuhan janin intra- limfosit wanita hamil melepaskan protein
uterin, yang mengakibatkan BBLR.8 bernama faktor penghambat yang diinduksi
Patofisiologi yang mendasari kelahiran progesteron (PIBF)7 yang memediasi efek
prematur dan IUGR adalah multifaktorial, imunomodulator dan antiabortif progesteron.
namun strategi pencegahan untuk kedua Pengenalan imunologi kehamilan dan aktivasi
kondisi ini sangat berbeda.5 Penyebab pasti selanjutnya dari sistem kekebalan ibu
kelahiran prematur mungkin tidak diketahui mengakibatkan peningkatan regulasi reseptor
dalam banyak kasus, namun banyak dari faktor progesteron pada limfosit teraktivasi di antara
ibu, janin dan plasenta yang dapat sel plasenta dan sel CD8+. Pada tingkat
menyebabkan kelahiran premature. Kondisi progesteron yang cukup, sel-sel ini mensintesis
ibu yang signifikan diantaranya infeksi di luar PIBF. Pasien yang berisiko melahirkan
rahim, chorioamnionitis, trauma dan penyakit prematur mengalami peningkatan sitokin
(misalnya preeklampsia/eklampsia). Kondisi proinflamasi, PIBF rendah, dan penurunan
janin yang mendasari diantaranya IUGR, infeksi ekspresi IL-10 pada limfosit. PIBF mengubah
janin, kematian dan anomali. Kondisi patologis profil sekresi sitokin dari limfosit teraktivasi
plasenta diantaranya solusio plasenta dan yang menggeser keseimbangan menuju
plasenta previa.9 dominasi Th2. Selama kehamilan normal yang
Secara umum penyebab IUGR juga dapat lancar, konsentrasi PIBF terus meningkat dari
disebabkan oleh faktor ibu, janin, dan plasenta. minggu ke-7 hingga ke-37 kehamilan. Setelah
IUGR dapat berupa IUGR asimetris, IUGR minggu ke-41 kehamilan, konsentrasi PIBF
simetris, atau IUGR campuran. IUGR asimetris menurun drastis. Pada pasien dengan risiko
adalah bentuk IUGR yang paling umum (70- persalinan prematur, penelitian menunjukkan
80%), akibat dari gangguan yang seringkali bahwa kadar PIBF gagal meningkat selama
disebabkan insufisiensi utero-plasenta di akhir kehamilan.7
kehamilan, yang mengakibatkan bayi yang Berbagai faktor mempengaruhi
terkena memiliki panjang dan lingkar kepala pertumbuhan janin, walaupun dapat
normal (brain sparing), tetapi bobotnya dikelompokkan ke dalam beberapa kategori
kurang. IUGR simetris muncul dari gangguan umum. Strategi terbaik untuk mengurangi
yang seringkali disebabkan genetik, struktural konsekuensinya adalah pencegahan primer,
yang terjadi lebih awal pada kehamilan yang dengan mengidentifikasi dan menghindari
menyebabkan penurunan semua parameter faktor risiko yang menyebabkan kondisi ini.8
antropometrik pada janin/bayi baru lahir.5
a. Usia Ibu saat Hamil dan Status Marital konsumsi sayuran, buah-buahan, kacang-
Penelitian oleh Baghianimoghadam et al kacangan, makanan laut/ikan, dan produk susu
(2015) menunujukkan bahwa Ibu yang berusia yang tinggi. Hasil dari sejumlah penelitian
antara 18 dan 35 tahun memiliki prevalensi menunjukkan terdapat efek menguntungkan
BBLR terendah. Prevalensi tertinggi ditemukan pada pencegahan risiko kelahiran prematur
pada ibu yang berusia kurang dari 18 tahun dari kualitas diet pra-kehamilan yang ditandai
tetapi tidak signifikan pada usia di atas 35 dengan asupan buah dan protein yang tinggi
tahun. Paritas yang rendah pada ibu yang dan asupan gula tambahan, lemak jenuh, dan
berusia >35 tahun dan jarak yang tepat antara makanan cepat saji yang lebih sedikit. Temuan
dua kehamilan dalam kelompok ini dapat ini menunjukkan bahwa kualitas diet ibu yang
menjadi penyebab kompensasi risiko lebih baik selama kehamilan, yang ditandai
kehamilan usia tinggi, karena pada sebagian dengan asupan tinggi sayuran, buah-buahan,
besar penelitian, usia ibu yang tinggi biji-bijian, susu, dan diet protein, mungkin
merupakan faktor risiko BBLR.11 memiliki efek sinergis dalam mengurangi risiko
Sementara itu, dalam penelitian kelahiran prematur dan SGA. 14
Shaohua et al (2018) ditemukan juga hubungan
positif antara status perkawinan dan BBLR, c. Kebiasaan Merokok saat Hamil
yaitu wanita yang menikah memiliki peluang Merokok saat hamil berdampak negatif
40% lebih rendah untuk melahirkan bayi pada pertumbuhan dan perkembangan janin
dengan BBLR. Temuan ini sejalan dengan karena kandungan zat kimia yang ada di
penelitian sebelumnya yang melaporkan dalamnya. Nikotin yang ada dalam rokok
bahwa ibu hamil yang menikah sebagai faktor menyebabkan vasokonstriksi yang
pencegahan terjadinya BBLR.12 Hal ini karena mengakibatkan rendahnya aliran oksigen ke
sebagian besar laki-laki (suami) adalah kepala janin dan karbon monoksida membentuk
rumah tangga dan memiliki peran penting karboksihemoglobin yang menghambat
dalam memenuhi kebutuhan istrinya, pelepasan oksigen ke jaringan janin.15 Dalam
termasuk keputusan untuk mencari jasa analisis bivariat, kebiasaan ibu merokok
perawat terampil selama kehamilan. Peluang memiliki risiko lebih tinggi BBLR dibandingkan
bayi baru lahir BBLR yang lebih rendah di ibu yang tidak merokok (OR 6.3, 95% CI: 1.2–
antara wanita menikah juga mungkin karena 31.5). Temuan ini konsisten dengan temuan
dukungan finansial, mental dan fisik dari suami penelitian serupa yang dilakukan di Bangladesh
untuk menjaga wanita dalam kondisi pikiran dan Turki.15–17
yang baik selama kehamilan dan persalinan. 6
d. Status Pendidikan dan Sosio-ekonomi
b. Diet Maternal Penelitian Yadav et al menunjukkan
Status gizi ibu yang buruk selama bahwa dari sebanyak 61% ibu yang buta huruf,
kehamilan juga dikaitkan dengan penurunan 26% dari mereka melahirkan bayi BBLR.
berat dan luas permukaan plasenta, yang dapat Temuan ini sesuai dengan laporan sebelumnya
membatasi transfer nutrisi dari sirkulasi oleh Kirnan Anand (2000) dan Mavalankar et al
plasenta ke janin. Selain itu, kekurangan gizi (1992). Hal ini dapat dijelaskan dengan
pada ibu dapat menyebabkan penurunan meningkatnya kesadaran wanita
konsentrasi serum hormon seperti leptin dan berpendidikan mengenai layanan kesehatan.
estrogen, yang mengakibatkan gangguan Sedangkan ibu yang melek huruf melahirkan
pertumbuhan janin. 13 bayi BBLR yang sedikit di angka 15%. 18–20Status
Pola diet selama kehamilan terkait pendidikan kepala rumah tangga juga
dengan rendahnya risiko kelahiran prematur mempengaruhi berat lahir bayi. Pada
umumnya ditandai dengan tingginya konsumsi penelitian ini pendidikan kepala rumah tangga
sayuran, buah-buahan, biji-bijian, ikan, dan juga berhubungan signifikan dengan berat
produk susu. Ibu yang memiliki risiko Small for badan lahir (p=0,01). Sementara itu didapatkan
Gestasional Age (SGA) yang lebih rendah juga pula proporsi bayi BBLR menurun seiring
memiliki karakteristik serupa termasuk dengan peningkatan pendapatan per kapita
keluarga dimana temuan ini juga sesuai dengan tertentu, sehingga diperlukan penelitian
hasil penelitian lain sebelumnya.19,20 lanjutan di masa yang akan datang.
and Gynecology and Reproductive Biology. born in Elazig, Eastern of Turkey. Iran J
2004;116(1):3-15. Public Health. 2015;44(9).
9. Villar J, Papageorghiou AT, Knight HE, et al. 18. Kirnan Anand BSG. A Study of Factors
The preterm birth syndrome: A prototype Affecting LBW. Indian Journal Of
phenotypic classification. Am J Obstet Community Medicine. 2000;25(2).
Gynecol.2012;206(2). 19. Mavalankar D v., Gray RH, Trivedi CR. Risk
doi:10.1016/j.ajog.2011.10.866 factors for preterm and term low
10. Cutland CL, Lackritz EM, Mallett-Moore T, birthweight in Ahmedabad, India. Int J
et al. Low birth weight: Case definition & Epidemiol. 1992;21(2).
guidelines for data collection, analysis, doi:10.1093/ije/21.2.263
and presentation of maternal 20. Yadav DK, Chaudhary U, Shrestha N. Risk
immunization safety data. Vaccine. factors associated with low birth weight. J
2017;35(48). Nepal Health Res Counc. 2011;9(2):159-
doi:10.1016/j.vaccine.2017.01.049 164.
11. Baghianimoghadam MH, doi:10.33314/jnhrc.v0i0.266
Baghianimoghadam B, Ardian N, Alizadeh 21. Choudhary AK, Choudhary A, Tiwari SC,
E. Risk factors of low birth weight and Dwivedi R. Factors associated with low
effect of them on growth pattern of birth weight among newborns in an urban
children up to sixth months of life: A cross- slum community in Bhopal. Indian J Public
sectional study. J Educ Health Promot. Health. 2013;57(1).
2015;4. doi:10.4103/0019- 557X.111362
doi:10.4103/2277-9531.157226 22. Bhaskar RK, Deo KK, Neupane U, et al. A
12. Agorinya IA, Kanmiki EW, Nonterah EA, et Case Control Study on Risk Factors
al. Socio-demographic determinants of Associated with Low Birth Weight Babies
low birth weight: Evidence from the in Eastern Nepal. Int J Pediatr. 2015;2015.
Kassena-Nankana districts of the Upper doi:10.1155/2015/807373
East Region of Ghana. PLoS 23. Gebremedhin M, Ambaw F, Admassu E,
One.2018;13(11). Berhane H. Maternal associated factors of
doi:10.1371/journal.pone.0206207 low birth weight: A hospital based cross-
13. Endalamaw A, Engeda EH, sectional mixed study in Tigray, Northern
Ekubagewargies DT, Belay GM, Tefera MA. Ethiopia. BMC Pregnancy Childbirth.
Low birth weight and its associated factors 2015;15(1).
in Ethiopia: A systematic review and meta- doi:10.1186/s12884-015- 0658-1
analysis. Ital J Pediatr. 2018;44(1). 24. Muchemi OM, Echoka E, Makokha A.
doi:10.1186/s13052-018-0586-6 Factors associated with low birth weight
14. Gete DG, Waller M, Mishra GD. Effects of among neonates born at Olkalou district
maternal diets on preterm birth and low hospital, central region, Kenya. Pan
birth weight: A systematic review. African Medical Journal. 2015;20.
British Journal of Nutrition. 2020;123(4). doi:10.11604/pamj.2015.20.108.4831
15. Anil KC, Basel PL, Singh S. Low birth weight
and its associated risk factors: Health
facility-based case-control study. PLoS
One.2020;15(6June).
doi:10.1371/journal.pone.0234907
16. Monawar Hosain GM, Chatterjee N,
Begum A, Saha SC. Factors associated
with low birthweight in rural Bangladesh.
J Trop Pediatr. 2006;52(2).
doi:10.1093/tropej/fmi066
17. Atessahin E, Pirincci E. Risk factors
associated with low birth weight infants