M.K. KARKATA
Pendahuluan: Hipertensi dalam kehamilan muncul berupa pre-eklamp- Introduction: Hypertension in pregnancy clinically appears as pre-
sia dan eklampsia yang memberikan morbiditas dan mortalitas yang eclampsia and eclampsia and both cause higher morbidity and mortality
tinggi untuk ibu dan bayinya. Pencegahan primer terhadap penyakit ini to mothers and babies. Primary prevention of this pathology is not ef-
belum bisa efektif karena penyebabnya belum jelas diketahui (disease fective since the condition is still "disease of theories". The most effec-
of theories). Pencegahan dan pengobatan yang paling tepat terhadap tive and appropriate prevention of this disease is by avoiding pregnancy
penyakit ini adalah menghindari kehamilan yang tidak direncanakan dan or terminating the existing pregnancy. Practically, it is not easy to apply
kalau terjadi penyakit ini dilakukan terminasi kehamilannya. Dalam these methods in daily way of life. So primary prevention should be con-
budaya kita cara tersebut tidak selalu mudah dilaksanakan. Pencegahan sidered by identifying those risk factors in mothers that potentially lead
pertama dapat dilakukan dengan cara mengenal golongan ibu yang to development of hypertension in pregnancy.
mempunyai faktor risiko terjadinya hipertensi dalam kehamilan. Objective: To find the risk factors in mothers leading to become hy-
Tujuan: Untuk mencari faktor risiko terjadinya hipertensi dalam ke- pertension in pregnancy.
hamilan. Design/data identification: Literature study.
Rancangan/rumusan data: Studi kepustakaan. Result and conclusion: Looking for these risks is not always easy
Hasil dan kesimpulan: Untuk mencari golongan ibu yang berisiko since despite extensive study of the world-wide pre-eclampsia incidence
itu tak selalu mudah oleh karena laporan hasil penelitian kebanyakan is mostly derived from hospital-based population rather than geographi-
berasal dari basis klinis rumah sakit dan jarang yang berasal dari peneli- cally-based population. Besides that, there is a great variation in the
tian populasi di masyarakat. Terdapat variasi dalam standar cara me- standard criteria for establishing diagnosis and in the methods of re-
negakkan diagnosis serta pelaporan hasil penelitian tentang preeklamp- porting of the research results. And as a consequence fewer studies can
sia dan eklampsia. Berdasarkan rasio risikonya maka kondisi yang me- be used for comparison. A summary of the risk factors for developing
mudahkan terjadinya pre-eklampsia secara berturut-turut adalah: pe- preeclampsia subsequently are as follows: chronic renal disease (20:1),
nyakit ginjal kronis (20:1), hipertensi kronis (10:1), sindroma chronic hypertension (10:1), anti-phospholipid syndrome (10:1), family
antiphospholipid (10:1), riwayat keluarga pernah preeklampsia (5:1), history of pregnancy-induced hypertension (5:1), twin gestation (4:1),
kehamilan kembar (4:1), nullipara (3:1), umur ibu di atas 40 tahun (3:1), nulliparity (3:1), age above 40 years (3:1), diabetes mellitus (2:1), Af-
diabetes mellitus (2:1) dan kelompok ras Afrika-Amerika (1,5:1). Masih rican-American race (1.5:1). A number of studies mention other risk
ada faktor lain seperti: obesitas, immunologi, thrombophilia, kalsium, factors such as obesity, immunology, thrombophilia, dietary calcium de-
magnesium dan seng dalam diet, vitamin B2, ketinggian tempat tinggal, ficiency, magnesium and zinc deficiency, vitamin B2 deficiency, altitude,
merokok dan penyakit periodontal yang masih dalam penelitian. smoking, and even periodontal diseases.
[Maj Obstet Ginekol Indones 2006; 30-1: 55-8] [Indones J Obstet Gynecol 2006; 30-1: 55-8]
Kata kunci: hamil, faktor risiko, pre-eklampsia, eklampsia. Keywords: pregnancy, risk factors, pre-eclampsia, eclampsia
janin dapat berupa kelahiran prematur, PJT (per- lipara (3:1), umur di atas 40 tahun (3:1), diabetes
tumbuhan janin terhambat) sampai kematian janin. mellitus (2:1), ras Afrika-Amerika (1,5:1).1,10 Di
Belum lagi diperhitungkan kemungkinan implikasi samping itu beberapa penelitian menyebutkan pula
jangka panjang dari penyakit ini yaitu terjadinya beberapa grup yang berisiko.
penyakit kardiovaskuler, serangan penyakit koroner
pada wanita yang pernah mengalami PE.4,5,6 Penyakit ginjal kronis dan hipertensi kronis
Melakukan pencegahan primer terhadap PE dan
E jelas tidak bisa oleh karena penyebabnya belum Sudah jelas diketahui bahwa penyakit ginjal kronis
jelas diketahui (disease of theories) dan kita hanya dapat menyebabkan hipertensi. Samadi dkk dikutip
dapat melakukan pencegahan sekunder dengan cara oleh Myers dkk1 telah meneliti pada wanita kulit
segera mengetahui ibu hamil dengan PE dan me- putih dan kulit hitam, dibandingkan dengan wanita
lakukan kontrol yang ketat sehingga tidak berkem- yang normotensi maka pada wanita dengan hiper-
bang menjadi E. Sebenarnya sudah diketahui de- tensi kronis mempunyai risiko 11 kali lebih tinggi
ngan jelas bahwa cara pencegahan dan terapi ter- untuk mendapatkan PE dalam kehamilannya. Juga
baik untuk sindroma ini adalah dengan menghindari ditemukan bahwa wanita dengan hipertensi kronis
kehamilan atau dengan melakukan terminasi ke- mempunyai proporsi lebih tinggi untuk mendapat
hamilan.7 Oleh karena itu pencegahan sekunder da- PE pada umur kehamilan lebih dini.11
pat dilakukan dengan cara pengenalan dini terhadap
sindrom ini dengan cara mengetahui kelompok ibu- Genetik, sejarah pernah PE pada keluarga
ibu yang mempunyai risiko terhadap kemungkinan
Wanita yang mengalami PE pada kehamilan per-
hipertensi dalam kehamilan.
tama akan meningkat mendapatkan PE pada ke-
hamilan berikutnya. Odegard dkk12 di Norwegia
menemukan risiko 13,1% pada kehamilan kedua
INSIDEN DAN KELOMPOK RISIKO bila dengan partner yang sama dan sebesar 11,8%
jika berganti pasangan. Mostello11 mengatakan ke-
Meskipun telah dilakukan studi yang luas tentang jadian PE akan meningkat pada kehamilan kedua
berbagai aspek tentang PE dan E akan tetapi untuk bila ada kehamilan dengan jarak anak yang terlalu
mencari insiden yang tepat tidaklah mudah. Alasan jauh. Cincotta menemukan bahwa bila dalam ke-
untuk hal itu antara lain disebabkan karena adanya luarga ada riwayat pernah PE maka kemungkinan
perbedaan definisi dan sistem klasifikasi penyakit, mendapat PE pada primigravida tersebut akan me-
cara pelaporan yang berbeda juga kebanyakan lapo- ningkat empat kali.13
ran berasal dari data rumah sakit dan tak begitu
banyak yang berasal dari populasi berdasarkan geo- Kehamilan kembar
grafi. Di samping itu cara pengukuran tekanan darah,
Dari segi teori hiperplasentosis maka kehamilan
proteinuria, umur kehamilan saat pemeriksaan se-
kembar mempunyai risiko untuk berkembangnya
ring bervariasi antara satu studi dengan lainnya.
PE. Kejadian PE pada primigravida hamil kembar
Sesungguhnya selama abad ke 20, secara global meningkat menjadi 4 - 5 kali dibandingkan kehamilan
insiden PE dan E sudah sangat menurun Eden pada tunggal.14 Juga dilaporkan bahwa kejadian PE akan
tahun 1922, dikutip oleh Myers1, mengatakan telah lebih meningkat pada kehamilan kembar tiga dan
terjadi penurunan 20 kali lipat di Inggris setelah seterusnya. Laporan dari Hayborne yang justru da-
adanya pengembangan optimal perawatan pre-natal. pat mencegah terjadinya PE pada kehamilan kem-
Di New Zealand insidennya menurun dari 3,2/1000 bar dengan melakukan selektif fetocide.15 Teori
(1928-1933) menjadi 0,8/1000 (1956-1958).8 Ke- hiperplasentosis juga menerangkan risiko timbul-
jadian yang sama di Amerika di mana E menurun nya PE pada kehamilan mola hidatidosa.
dari 0,4% pada tahun 1931 menjadi 0,03% 20 tahun
berikutnya.9 Penelitian pada tahun 1992 di Inggris Nullipara dan multipara
insiden E menurun menjadi 0,49/1000. Secara
global variasi insiden PE didapatkan antara 0,51% Sejak dulu dikatakan PE adalah khas untuk primi-
sampai 38,4%.1,4 gravida terutama primigravida muda, meskipun be-
Penelitian retrospektif menyimpulkan berbagai lakangan ini teori ini tidak sepenuhnya tepat.
faktor risiko untuk terjadinya PE adalah: penyakit Yang terkenal adalah laporan Chesley yang me-
ginjal kronis (20:1), hipertensi kronis (10:1), an- ngatakan bahwa 75% wanita dengan PE adalah nul-
tipospholipid sindrom (10:1), sejarah pernah PE lipara.16 Eskanazi dkk mendapatkan bahwa nulli-
pada keluarga (5:1), kehamilan kembar (4:1), nul- para mempunyai kecenderungan 5 sampai 10 kali
|
Vol 30, No 1 |
Januari 2006 Faktor risiko terjadinya hipertensi dalam kehamilan 57