Anda di halaman 1dari 6

Collaborative Medical Journal (CMJ) P-ISSN : 2615-0328

Vol. 4 No 2 Mei 2022 E-ISSN : 2615-6741

G2P1A0H1 (GRAVID 40-41 MINGGU), INPARTU KALA 1 FASE LATEN, HIPERTENSI


GESTASIONAL + JANIN TUNGGAL HIDUP INTRAUTERINE, PRESENTASI KEPALA
1)Mofri Lindo, 2)Alwin Marihot Hutabarat, 3)Ervrensi Cinta Laura, 4)Yuharika Pratiwi*

1,2)
Bagian Obstetri dan Ginekologi, Rumah Sakit Umum Kota Dumai, Jl. Tanjung Jati No.4 Dumai – Riau – Indonesia
3,4)
Program Profesi Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Abdurrab
Jl. Riau Ujung No 73 Pekanbaru – Riau – Indonesia
E-mail: yuharika.pratiwi@univrab.ac.id
*corresponding author

Kata Kunci: ABSTRAK


Hipertensi gestasional, Gangguan hipertensi dalam kehamilan termasuk hipertensi kronis dengan atau
inpartu. tanpa preeklamsia/eklampsia, hipertensi gestasional, sindrom HELLP, dan
preeklamsia dengan atau tanpa gejala berat atau eklampsia, merupakan risiko
morbiditas yang signifikan bagi ibu dan janin. Hipertensi gestasional
didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik >140 mm Hg atau tekanan darah
diastolik >90 mm Hg. Pasien didiagnosis hipertensi gestasional karena rujukan
dari Puskesmas dengan tekanan darah tinggi yaitu 142/98 mmHg. Pada
pemeriksaan tekanan darah didapatkan tekanan darah pasien yaitu 150/110
mmHg.

Keywords: ABSTRACT
Gestasional hypertension, Hypertensive disorders in pregnancy, including chronic hypertension, with or
inpartu without preeclampsia/eclampsia, gestational hypertension, HELLP syndrome,
preeclampsia with or without severe symptoms or eclampsia, constitute a
Info Artikel significant risk of maternal and fetal morbidity. Gestational hypertension was
Tanggal dikirim: 15-5-2021
Tanggal direvisi: 17-5-2021
defined as a systolic blood pressure >140 mm Hg or a diastolic blood pressure
Tanggal diterima: 28-5-2021 >90 mm Hg. The patient was diagnosed with gestational hypertension due to a
DOI Artikel: referral from the Puskesmas with high blood pressure of 142/98 mmHg. On blood
10.36341/cmj.v4i2.2724 pressure examination, the patient's blood pressure was 150/110 mmHg.

PENDAHULUAN gestasional dapat dilakukan dengan aman


Gangguan hipertensi dalam kehamilan, sebagai pasien rawat jalan bila tidak ada bukti
termasuk hipertensi kronis dengan atau tanpa hipertensi berat atau perkembangan menjadi
preeklamsia/eklampsia, hipertensi gestasional, pre-eklamsia yang hadir melalui pemantauan
sindrom HELLP, dan preeklamsia dengan tekanan darah mingguan secara konvensional
atau tanpa gejala berat atau eklampsia (office blood pressure measurement) dan
merupakan risiko morbiditas yang signifikan ekskresi protein urin, serta pengukuran tekanan
bagi ibu dan janin. Meskipun perawatan darah dua kali seminggu di rumah (out-of-
prenatal yang tepat dengan pengamatan yang office blood pressure) [1].
cermat untuk mendeteksi tanda-tanda pre-
eklampsia dan persalinan yang cepat untuk DEFINISI
mengurangi atau menghindari efek samping Hipertensi gestasional didefinisikan sebagai
telah menghasilkan penurunan morbiditas dan tekanan darah sistolik >140 mm Hg atau
mortalitas. Sementara itu hipertensi dapat tekanan darah diastolik >90 mm Hg, atau
menimbulkan kekhawatiran selama masa keduanya, pada dua kesempatan di setidaknya
kehamilan, efek samping dari perkembangan 4 jam terpisah setelah 20 minggu kehamilan,
menjadi pre-eklampsia/eklampsia pada wanita dengan tekanan darah yang
menghadirkan perhatian utama. sebelumnya normal. Hipertensi gestasional
Penatalaksanaan pasien dengan hipertensi dianggap parah ketika tingkat sistolik

Author : Mofri Lindo, Alwin Marihot Hutabarat, Evrensi Cinta Laura, Yuharika Pratiwi Publish : 31 Mei 2021
Vol.4 No.2 Tahun 2021 | 49
Collaborative Medical Journal (CMJ) P-ISSN : 2615-0328
Vol. 4 No 2 Mei 2022 E-ISSN : 2615-6741
mencapai 160 mm Hg atau tingkat diastolik yang mengandung banyak asam lemak tidak
mencapai 110 mm Hg, atau keduanya [2]. jenuh menjadi proksida lemak. Peroksida
lemak akan merusak membran sel, nukleus,
EPIDEMIOLOGI dan protein sel endotel.
2. Toleransi imunologis yang bersifat
Hipertensi yang diinduksi kehamilan
maladaptif diantara jaringan maternal,
(pregnancy-induced hipertensi/ PIH)
paternal (plasental), dan fetal
diperkirakan mempengaruhi 7% sampai 10%
3. Maladaptasi maternal terhadap perubahan
dari semua kehamilan di Amerika Serikat.
kardiovaskular atau inflamatorik yang
Meskipun menjadi salah satu penyebab utama
terjadi pada kehamilan normal
kematian ibu dan penyumbang utama
morbiditas ibu dan perinatal, mekanisme yang Pada hamil normal pembuluh darah
bertanggung jawab untuk patogenesis PIH refrakter terhadap bahan-bahan vasopresor.
tidak jelas. Hipertensi yang terkait dengan Pada kehamilan normal terjadinya refrakter
preeklamsia berkembang selama kehamilan pembuluh darah terhadap bahan vasopressor
dan menghilang setelah melahirkan, yang adalah akibat dilindungi oleh adanya sintesis
berimplikasi pada plasenta sebagai penyebab prostaglandin oleh sel endotel pembuluh
utama penyakit ini5. darah. Hal ini dibuktikan bahwa daya refrakter
terhadap bahan vasopressor akan hilang bila
FAKTOR RISIKO diberi prostaglandin sintesa inhibitor.
1. Usia 20-30 tahun adalah periode paling Prostaglandin ini dikemudian hari ternyata
aman untuk hamil/melahirkan. Wanita adalah prostaskilin.
yang berada pada awal atau akhir usia
reproduksi, dianggap rentan mengalami
komplikasi kehamilan. PENEGAKAN DIAGNOSIS
2. Hubungan peningkatan usia maternal Hipertensi adalah tekanan darah
terhadap hipertensi kehamilan adalah sekurang- kurangnya 140 mmHg sistolik atau
sama, dan meningkat lagi saat usia diatas 90mmHg diastolik pada dua kali pemeriksaan
35 tahun. Hipertensi karena kehamilan berjarak 15 menit menggunakan lengan yang
paling sering mengenai wanita tua. sama. Definisi hipertensi berat adalah
3. Graviditas merupakan jumlah dari peningkatan tekanan darah sekurang-
kehamilan terlepas dari usia kehamilan. kurangnya 160 mmHg sistolik atau 110
Catatan statistik menunjukkan dari seluruh mmHg diastolik.
insiden dunia, dalam 5%-8% hipertensi Diagnosa hipertensi gestasional ditegakkan
dalam kehamilan dari semua kehamilan, pada ibu hamil yang memiliki tekanan darah
terdapat 12% lebih dikarenakan oleh 140/90 mmHg atau lebih untuk pertama
primigravida (kehamilan pertama). kalinya pada masa kehamilan namun tidak
4. Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah salah ditemukan proteinuria. Hipertensi gestasional
satu pengukuran antropometri dengan disebut hipertensi transient bila tidak
rasio berat badan dan tinggi badan untuk berkembang menjadi preeklamsi dan tekanan
penilaian status gizi [6]. darah kembali normal setelah 12 minggu post-
partum [2].
PATOGENESIS
1. Teori iskemia plasenta, radikal bebas, dan PENATALAKSANAAN
disfungsi endotel. 1. Pengobatan Hipertensi Akut pada
Pada hipertensi dalam kehamilan terjadi Kehamilan
kegagalan remodelling arteri spiralis sehingga Hipertensi berat akut pada kehamilan
mengakibatkan iskemia plasenta. Plasenta adalah keadaan darurat medis yang butuh
yang mengalami iskemia dan hipoksia akan pengobatan untuk menurunkan tekanan
menghasilkan oksidan atau radikal bebas. darah dalam waktu 30 menit setelah
Radikal bebas akan merusak membran sel

Author : Mofri Lindo, Alwin Marihot Hutabarat, Evrensi Cinta Laura, Yuharika Pratiwi Publish : 31 Mei 2021
Vol.4 No.2 Tahun 2021 | 50
Collaborative Medical Journal (CMJ) P-ISSN : 2615-0328
Vol. 4 No 2 Mei 2022 E-ISSN : 2615-6741

konfirmasi untuk mengurangi risiko stroke kala II yaitu ibu mempunyai keinginan untuk
ibu. Menurut ACOG pilihan lini pertama meneran, ibu merasa tekanan yang semakin
untuk pengobatan termasuk nifedipin oral, meningkat pada
labetalol IV, dan hidralazin IV. rektum/vaginanya, perineum
2. Tirah baring dan rawat inap menonjol/menipis, vulva vagina dan sfingter
Wanita dengan hipertensi yang memburuk ani terbuka. Pada kala II jika bayi belum lahir
selama kehamilan sering ditempatkan di dalam 120 menit (2 jam) meneran untuk
tempat tidur atau aktivitas terbatas, primigravida atau
meskipun tidak ada bukti ilmiah yang 60 menit (1jam) meneran untuk
menunjukkan bahwa ini bermanfaat dalam multigravida maka segera hubungi dokter
memperpanjang kehamilan atau spesialis obstetri dan ginekologi.8
mengurangi morbiditas/mortalitas ibu atau 3. Kala III
janin. Wanita dengan hipertensi dan dugaan Fase ini setelah bayi lahir sampai plasenta
preeklamsia biasanya dirawat di rumah lahir lengkap, sekitar 30 menit. Adapun
sakit untuk observasi dan penyelidikan yang tanda-tanda pelepasan plasenta yaitu
ketat. uterus menjadi globular dan lebih kaku,
3. Anjuran persalinan adalah sebagai berikut: umumnya keluar sejumlah darah yang
- Usia kehamilan 38-39 minggu 6/7 untuk banyak dan tiba-tiba, tali pusat
wanita yang tidak memerlukan memanjang [9].
pengobatan
- Usia kehamilan 37-39 6/7 minggu untuk
wanita dengan hipertensi terkontrol MEKANISME PERSALINAN
dengan obat-obatan 1. Engagement: mekanisme ketika diameter
- Usia kehamilan 36-37 6/7 minggu untuk biparietal- diameter transversal terbesar
wanita dengan hipertensi berat sulit pada presentasi oksiput melewati apertura
dikendalikan [7]. pelvis superior.
2. Desensus: merupakan penurunan kepala
FASE PERSALINAN lebih lanjut. Desensus ditimbulkan oleh
tekanan cairan amnion, tekanan langsung
1. Kala I
fundus pada bokong saat berkontraksi,
Kala I disebut sebagai kala pembukaan.
tekanan ke bawah oleh otot-otot abdomen
Kala ini dimulai dari his yang teratur sampai
maternal, ekstensi dan pelurusan tubuh
pembukaan lengkap. Proses membukanya
janin.
serviks dibagi menjadi 2 yaitu: [8]
3. Fleksi: Saat kepala sedang desensus maka
- Fase laten: pembukaan serviks 1 hingga 3
akan mengalami hambatan dari serviks,
cm, sekitar 8 jam.
dinding pelvis yang normalnya terjadi
- Fase aktif: pembukaan serviks 4 cm fleksi kepala. Pada gerakan ini dagu
hingga pembukaan lengkap (10 cm) mengalami kontak lebih dekat dengan dada
sekitar 6 jam. Fase aktif dibagi menjadi janin dan diameter
3 fase yaitu fase akselerasi dalam waktu suboksipitobregmatikum yang lebih pendek
2 jam pembukaan 3 cm menjadi 4cm, menggantikan suboksipitofrontalis yang
fase akselerasi dalam waktu 2 jam lebih panjang.
pembukaan berlangsung sangat cepat dari
Rotasi internal: Gerakan ini terdiri dari
4 cm menjadi 9 cm, dan fase deselerasi
perputaran kepala sedemikian rupa sehingga
pembukaan menjadi lambat kembali
oksiput secara bertahap bergerak ke arah
dalam waktu 2 jam pembukaan 9 cm
menjadi lengkap10 cm. simphisis pubisdibagian anterior.
2. Kala II 4. Ekstensi: Melalui proses distensi progresif
Fase ini dimulai dari pembukaan lengkap perineum dan pembukaan vagina bagian
dan berakhir dengan pengeluaran janin. oksiput perlahan-lahan akan semakin
Beberapa tanda bahwa pasien memasuki terlihat. Kepala lahir dengan urutan oksiput,

Author : Mofri Lindo, Alwin Marihot Hutabarat, Evrensi Cinta Laura, Yuharika Pratiwi Publish : 31 Mei 2021
Vol.4 No.2 Tahun 2021 | 51
Collaborative Medical Journal (CMJ) P-ISSN : 2615-0328
Vol. 4 No 2 Mei 2022 E-ISSN : 2615-6741
bregma, dahi, hidung, mulut, dan hamil. Pasien Menarche pada usia 13 tahun,
akhirnya dagu melewati tepi anterior siklus haid teratur tiap 28 hari, lamanya haid 7
perineum. Segera setelah lahir kepala hari, haid tidak disertai dengan dysmenorrhea,
menghadap ke bawah sehingga dagu jumlah darah haid sekitar 2- 5x ganti pembalut
terletak di atas anus maternal. dalam sehari. Pasien menikah pada tahun 2018
5. Rotasi eksternal: Putaran paksi luar yang merupakan pernikahan pertama dan usia
merupakan gerakan untuk pasien saat menikah yaitu 19 tahun. Usia
menyesuaikan kedudukan kepala dengan pernikahansaat ini yaitu 4 tahun. Kehamilan saat
punggung anak. ini merupakan kehamilan kedua. Kehamilan
6. Ekspulsi Segera setelah rotasi eksternal, pertama tahun 2018, persalinan normal, usia
bahu anterior terlihat di bawah simphisis kehamilan aterm dengan berat bayi lahir yaitu
dan perineum segera terdistensi oleh 3200 gram. Pasien menggunakan kontrasepsi
bahu posterior. Setelah pelahiran bahu suntik 3 bulan, kontrasepsi dimulai saat usia
bagian tubuh lainnya lahir dengan cepat. anak pertama 40 hari dan berhenti menggunakan
kontrasepsi padabulan Juni 2021.
LAPORAN KASUS Pasien dating dan dilakukan pemeriksaan
Pasien Ny. K usia 23 tahun G2P1A0H1 datang didapatkan TD 150/110 mmHg, TFU 37 cm
ke RSUD Dumai pada tanggal 05 Juli 2022 dengan TBJ 3875 gram, Leopold 1 teraba massa
kiriman Puskesmas Bumi Ayu dengan bulat, lunak, tidak melenting kesan bokong),
diagnosa G2P1A0H1 gravid 40-41 minggu, Leopold 2 teraba tahanan memanjang pada sisi
susp.PE + janin tunggal hidup intrauterine, kanan ibu dan teraba bagian-bagian kecil pada
presentasi kepala. Pasien mengeluhkan nyeri sisi kiri ibu, Leopold 3 teraba massa bulat,
pinggang menjalar ke ari-ari sejak 1 hari keras, melenting (kesan kepala), Leopold 4
sebelum masuk rumah sakit, nyeri dirasakan konvergen 3/5. Pemeriksaan dalam didapatkan
terus menerus dan semakin memberat. Pasien pembukaan 3 cm, penipisan 80%, konsistensi
mengatakan tidak ada keluar darah dari jalan lunak, arah anterior, terbawah kepala, hodge I-
lahir. Tidakada keluar lendir bercampur darah II. Pemeriksaan laboratorium didapatkan protein
dari jalan lahir. Tidak ada keluar air-air dari urin negatf.Pasien diberikan dopamet 3x250 mg.
jalan lahir. Gerakan janin aktif (+). Hari
Pertama Haid Terakhir pasien yaitu PEMBAHASAN
16/09/2021. USG terakhir pada tanggal 02 Pasien didiagnosis inpartu karena pasien
Juli 2022 dengan hasil usia kehamilan 40-41 datang mengeluhkan nyeri dari pinggang
minggu dan TBJ: 3.100 gram. menjalar ke ari-ari sejak 1 hari SMRS. Pada
Saat hamil muda pasien sering mual, pemeriksaan dalam diperoleh serviks sudah
muntah, tidak ada riwayat hipertensi dan berdilatasi 3 cm, dan effacement 80%.
perdarahan. Saat hamil tua pasien memiliki Kontraksi 1x /10’/20’’. Hal ini sesuai
riwayat perdarahan saat usia kandungan denganteori dimana partus dimulai (inpartu)
>20 minggu. Pasien kontrol kehamilan rutin, bila timbul his dan sudah ada dilatasi serviks.
dilakukan setiap bulan di bidan. Kontrol Pasien didiagnosis hipertensi gestasional
dengan Sp.OG sebanyak 2x dan USG karena rujukan dari Puskesmas dengan tekanan
sebanyak 6x. Tekanan darah setiap kontrol darah tinggi yaitu 142/98 mmHg. Pada
kehamilan normal berkisar 110/80 mmHg - pemeriksaan tekanan darah didapatkan tekanan
130/80 mmHg. Perut bertambah besar sesuai darah pasien yaitu 150/110 mmHg. Hasil
usia kehamilan. Berat badan naik sangat pemeriksaan darah lengkap pasien dalam batas
signifikan seiring bertambahnya usia normal, begitu juga dengan hasil pemeriksaan
kandungan. faal hati, faal ginjal. Hasil pemeriksaan urinalisa
Pasien mengonsumsi vitamin, obat didapatkan protein urin negatif. Hal ini sesuai
tambah darah, dan kalsium yang diperoleh dengan teori bahwa hipertensi adalah tekanan
dari bidan. Pasien tidak ada mengonsumsi darah sekurang-kurangnya 140 mmHg sistolik
obat- obatan yang lain dan jamu selama atau 90 mmHg diastolik. Diagnosa hipertensi

Author : Mofri Lindo, Alwin Marihot Hutabarat, Evrensi Cinta Laura, Yuharika Pratiwi Publish : 31 Mei 2021
Vol.4 No.2 Tahun 2021 | 52
Collaborative Medical Journal (CMJ) P-ISSN : 2615-0328
Vol. 4 No 2 Mei 2022 E-ISSN : 2615-6741
gestasional ditegakkan pada ibu hamil yang pada pukul 09.50 WIB dan bayi lahir perempuan
memiliki tekanan darah 140/90 mmHg atau pada pukul 10.00 dengan BBL 3250 gram, PB 50
lebih untuk pertama kalinya pada masa cm, apgar score 7/8.
kehamilan namun tidak ditemukan b. Kala III
proteinuria. Dilakukan manajemen aktif kala III dengan
Faktor risiko yang memungkinkan pasien pemberian oksitosin segera setelah pelahiran
menderita hipertensi gestasional adalah indeks plasenta dan melakukan traksi tali pusat
massa tubuh (IMT) yaitu 41,01, sesuai dengan terkendali. Pada genetalia terdapat laserasi
teori bahwa Indeks Massa Tubuh (IMT) perineum grade 1 yang menyebabkan
adalah salah satu pengukuran antropometri perdarahan aktif, sehingga dilakukanperineorafi.
dengan rasio berat badan dan tinggi badan c. Kala IV
untuk penilaian status gizi. Peningkatan IMT Pasien mengatakan perutnya masih terasa
sangat erat kaitannya dengan terjadinya mulas. Pemeriksaan dilakukan pada Ny. K
hipertensi ringan dan atau preeklamsia. yakni TFU berada 2 jari dibawah pusat kontraksi
Pada pemeriksaan Leopold 1, TFU: 37 cm. uterus keras, kandung kemih kosong. Sesuai
Setelah dilakukan perhitungan diperoleh dengan teori dari Varney dkk (2007) bahwa
taksiran berat 3.875 gram. Pada pemeriksaan uterus normalnya keras ketika disentuh dan
leopold III teraba massa bulat, keras, fundus ditemukan di tengah abdomen ± 2/3
melenting (kesan kepala) yang sudah tidak sampai ¾ antara simfisis dan umbilikus.
dapat digerakkan dilanjutkan dengan d. Pembahasan Tinjauan Kasus Asuhan
pemeriksaan leopold IV dengan hasil Kebidanan Nifas
konvergen 3/5yang berarti kepala janin sudah Ibu mengeluh pada nifas hari pertama yakni
masuk pintu atas panggul. masih terasa mulas, dikarenakan masih ada
a. Kala I kontraksi dan retraksi dari uterus sesuai dengan
Pada pukul 08.15 WIB pasien Oxford (2012). Uterus tetap berkontraksi dan
mengeluhkan nyeri pinggang menjalar sampai beretraksi serta berada di posisi tengah di
ke ari-ari, dilakukan pemeriksaan dalam dan abdomen bawah. Dilakukan pemeriksaan tanda
didapatkan hasil ada dilatasi serviks 4 cm, vital, observasi abdominal, dan perdarahan. Hal
portio lunak, arah anterior, EFF 85%, ini menurut Oxford (2012) merupakan aspek
presentasi kepala. Pada pukul 09.05 WIB fisiologis dalam asuhan pascanatal untuk
nyeri semakin lama semakin sering dan keluar memastikan kesehatan fisik dan mendeteksi
lendir bercampur darah, dilakukan adanya penyimpangan dari normal. Dalam
pemeriksaan dalam didapatkan hasilnya portio pemeriksaan tersebut ibu dalam keadaan sehat
lunak, arah anterior, dilatasi serviks 8 cm, dan normal kemudian pasien diperbolehkan
effacement 90%, ketubah utuh, dan sarung pulang dengan anjuran kontrol ke poli kebianan
tangan lendir darah positif. seminggu kemudian.
a. Kala II
Pada pukul 09.50 WIB ibu mengatakan KESIMPULAN
ingin meneran seperti mau BAB dan ingin 1. Pada pasien di atas ditegakkan diagnosis
mengejan, kemudian tampak tekanan anus, G2P1A0H1 (Gravid 40-41 minggu), Inpartu
perineum menonjol, vulva membuka yang Kala 1 Fase Laten, Hipertensi
merupakan tanda Kala II. Kemudian Gestasional+Janin Tunggal Hidup
dilakukan pemeriksaan dalam atas indikasi Intrauterine Presentasi Kepala.
terdapat tanda gejala kala II yang bertujuan 2. Pasien didiagnosis Hipertensi Gestasional
untuk mengetahui pembukaan serviks, sehingga diberikan obat anti hipertensi.
didapatkan hasil pembukaan 10 cm dengan
portio tidak teraba, kepala di bidang Hodge DAFTAR PUSTAKA
III-IV dan sarung tangan lendir darah positif. [1]. Braunthal, S., Brateanu, A. 2019.
Maka pada saat itu Ny. S dalam persalinan Hypertension in Pregnancy:
kala II. Kemudian ibu dipimpin persalinan Pathophysiology and Treatment. StatPearls

Author : Mofri Lindo, Alwin Marihot Hutabarat, Evrensi Cinta Laura, Yuharika Pratiwi Publish : 31 Mei 2021
Vol.4 No.2 Tahun 2021 | 53
Collaborative Medical Journal (CMJ) P-ISSN : 2615-0328
Vol. 4 No 2 Mei 2022 E-ISSN : 2615-6741
Publishing. Tersedia pada:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/article
s/PMC6458675/ (Diakses 10 Juli 2022).
[2]. Sari, W E. 2016. Kehamilan dengan
Hipertensi Gestasional. J medulla Unila:
4(3); 145-148.
[3] Lim, K-H. 2018. “Preeclampsia,”
Medscape,[Daring]. Tersedia pada: https:
//emdicine.medscape.com/article/147691
9-overview#a1 [Diakses 10 Juli2022).
[4] American College of Obstetricians and
Gynecologists' Committee on Practice
Bulletins—Obstetrics. ACOG Practice
Bulletin No. 203: Chronic Hypertension
in Pregnancy. Obstet Gynecol. 2019
Jan;133(1):e26-e50. Doi:10.1097/AOG.0
000000000003020. PMID: 30575676
[6] Granger, J P., Alexander, B T.,
Bannet, W A., Khalil R A. 2001.
Pathophysiology of Pregnancy-Induced
Hypertension. American Journal of
Hypertension: 14(3);178-185.
[7] Rohmani, A., Setyabudi, M T.,
Puspitasari, D R. 2013. Faktor Risiko
Kejadian Hipertensi dalam Kehamilan.
[8] Kemenkes. 2013. Buku Saku Pelayanan
Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan
Dasar dan Rujukan. Jakarta: Kemenkes.
[9] F. G. Cunningham, K. J. Leveno, S. L.
Bloom, J. c Hauth, D. J. Rouse, dan C.
Y. Spong. 2013. Williams Obstetrics, 23
ed. New York: McGraw-Hill.
[10] Siswosudarmo et al. 2008. Obstetri
Fisiologi. Jakarta: Pustaka Cendikia.
[11] ACOG. 2013. Definition of Term
Pregnancy. Number 579. Tersedia
pada: https://www.acog.org/clinical/clini
cal-guidance/committee-opinion/articles/
2013/11/definition-of-term-pregnancy
(Diakses 10 Juli 2022).
[12] Saifuddin, AB., Rachimhadhi T.,
Wiknjosastro, GH. 2018. Ilmu Kebidanan
Sarwono Prawirohardjo, 4 Cetakan.
Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.

Author : Mofri Lindo, Alwin Marihot Hutabarat, Evrensi Cinta Laura, Yuharika Pratiwi Publish : 31 Mei 2021
Vol.4 No.2 Tahun 2021 | 54

Anda mungkin juga menyukai