Anda di halaman 1dari 22

Psikoterapi Suportif

Disampaikan oleh :
Ns. Sri Supami, SKep, S.Pd, MKes
Pengertian
- Psikoterapi adalah sejenis pengobatan yang digunakan oleh seseorang yang terlatih secarakhusus (terapis) terhadap
kesulitan penderita yang bersifat emosional dengan jalan meletakkan hubungan yang bersifat profesional
(Wolberg, 2008).

- Psikoterapi Suportif adalah suatu bentuk terapi alternatif untuk menolong pasien beradaptasi dengan baik terhadap
suatu masalah yang dihadapi dan untuk mendapatkan suatu kenyamanan hidup terhadap gangguan psikisnya.
( Gerald Corey ).
Psikoterapi Suportif
Tujuan :
- Menguatkan daya tahan mental yang
telah dimilikinya.
- Mengembangkan mekanisme daya
tahan mental yang baru dan yang lebih
baik untuk mempertahankan fungsi
pengontrolan diri.
- Meningkatkan kemampuan adaptasi
terhadap lingkungan.
Indikasi :
Psikoterapis ditujukan bagi penanganan semua
jenis gangguan jiwa :
* Gangguan psikotik
* Gangguan somatis
* Gangguan penyesuaian
seperti depresi, panik, gelisah, dan gangguan
jiwa lain seperti kondisi psikososial spiritual
Psikoterapi Suportif
Jenis dan tehnik :
1. Ventilasi
Suatu bentuk psikoterapi suportif yang memberi
kesempatan seluas-luasnya kepada pasien
untuk mengemukakan isi hatinya dan sebagai
hasilnya ia akan merasa lega serta
keluhannya akan berkurang.
* Tehnik Terapis : Menjadi pendengar yang baik
dan penuh pengertian.
* Topik pembicaraan : Permasalahan yang
menjadi stress yang utama.
2. Persuasi
Suatu bentuk psikoterapi suportif yang dilakukan
dengan menerangkan secara masuk akal tentang
gejala-gejala penyakitnya yang timbul akibat cara
berfikir, perasaan dan sikapnya terhadap masalah
yang dihadapinya.
* Tehnik Terapis :
- Terapis berusaha membangun, mengubah,
dan menguatkan impuls tertentu serta
membebaskannya dari impuls yang
mengganggu secara masuk akal dan sesuai
dengan hati nurani.
- Berusaha meyakinkan pasien
dengan alasan yang masuk akal
bahwa gejalanya akan hilang.

Topik pembicaraan :Ide dan kebiasaan


pasien yang mengarah pada terjadinya
gejala.
3. Reassurance
Suatu bentuk psikoterapi suportif yang
berusaha meyakinkan kembali kemampuan
pasien bahwa ia sanggup mengatasi
masalah yang dihadapinya.
* Tehnis Terapis :
Meyakinkan secara tegas dengan
menunjukkan hasil-hasil yang telah
dicapai pasien
* Topik Pembicaraan :
Pengalaman pasien yang berhasil nyata
4. Sugestif
Suatu bentuk psikoterapi suportif yang berusaha
menanamkan kepercayaan pada pasien bahwa gejala-gejala
gangguannya akan hilang.
* Tehnis Terapis :
Meyakinkan dengan tegas bahwa gejala pasien pasti
hilang
* Topik Pembicaraan :
Gejala-gejala bukan karena kerusakan
organik/fisik dan timbulnya gejala-gejala tersebut adalah
5. Bimbingan
Suatu bentuk psikoterapi suportif yang
memberi nasehat dengan penuh wibawa dan
pengertian.
* Tehnik Terapis :
Menyampaikan nasehat dengan penuh
wibawa dan pengertian
* Topik Pembicaraan :
Cara hubungan antar manusia, cara
berkomunikasi, dan cara bekerja serta
belajar yang baik
6. Penyuluhan
Penyuluhan atau konseling adalah psikoterapi
suportif yang membantu pasien mengerti dirinya
sendiri secara lebih baik agar ia dapat mengatasi
permasalahannya dan dapat menyesuaikan diri.
* Tehnik Terapi :
Menyampaikan secara halus dan penuh
kearifan
* Topik Pembicaraan :
Masalah pendidikan, pekerjaan, pernikahan, dan
pribadi
Pendidikan kesehatan pada pasien dengan
masalah psikososial spiritual :
a. Pokok bahasan/sub pokok bahasan
Mengatasi stress dengan pendekatan spiritual
b. Sasaran : Pasien rawat inap
c. Tujuan
- Memberi kenyamanan
- Memberi kekuatan mental
- Meningkatkan kemampuan beradaptasi
d. Topik
Macam-macam doa untuk mengatasi stress
e. Proses : Ceramah dan tanya jawab
Terapi Modifikasi Perilaku
Terapi perilaku didasarkan pada keyakinan bahwa
perilaku dipelajari, dengan demikian perilaku yang tidak
diinginkan atau maladaptif dapat diubah menjadi
perilaku yang diinginkan atau adaptif. Proses mengubah
perilaku dengan terapi ini adalah dengan menggunakan
teknik yang disebut “conditioning” yaitu suatu proses
dimana klien belajar mengubah perilakunya.

Ada tiga cara melakukan conditioning :


Reciprocal inhibition :
Ini adalah cara mengurangi ansietas yang dirasakan
dengan cara mengendalikan situasi yang dapat
meredakan ansietas yang dirasakan.
2. Positive Conditioning
yaitu upaya mengganti perilaku yang tidak diinginkan
dengan perilaku yang diinginkan. Cara yang ditempuh
adalah dengan memberikan reward pada setiap
perilaku yang diinginkan dan tidak memberikan reward
atau menghukum pada perilaku yang tidak diinginkan.

Dengan kata lain ada penguatan perilaku


(reinforcement) yang terdiri dari 2 macam :
reiforcement positive yaitu penguatan untuk
mempertahankan suatu perilaku dan reinforcement
negative yaitu upaya untuk menghambat suatu
perilaku.
3. Eksperimental extinetion
yaitu upaya menurunkan suatu perilaku dengan cara
tidak memberikan reward berulang-ulang.
untuk menerapkan terapi perilaku arahan umum
dapat diterapkan sbb :
a. Pendekatan terapist kepada klien bersifat objektif,
tidak menghakimi.
b. Klien diyakinkan bahwa reaksi menyakitkan akan
pulih.
c. Informasi yang tidak akurat dikoreksi segera.
d. Klien dikuatkan untuk dapat mengendalikan
perilakunya.
Kriteria evaluasi terapi perilaku
meliputi :

a. Menurunnya perilaku maladaptif


b. Meningkatnya produktifitas kerja
c. Membaiknya hubungan inter personal
d. Meningkatnya kemampuan penyelesaian
masalah yang disebabkan oleh stressor
lingkungan dan situasi.
TERAPI KOGNITIF

1. Pengertian :
a. Terapi kognitif adalah suatu system pasikoterapi
yang didasarkan pada teori gangguan emosi
(Beck, 1967, dalam Kaplan 2004).
b. Terapi kognitif adalah serangkaian percobaan
dan penyelidikan klinis (Wilson, 2000)
c. Terapi kognitif adalah tekhnik-tekhnik terapi
yang dirumuskan dengan baik (Beck et al.,1979,
dalam Videbeck, 2008)
2. Tujuan :
a. Meredakan simtoma-simtoma penyakit dan
membantu pasien agar dapat mempelajari
cara-cara yang lebih efektif untuk mengatasi
kesulitan-kesulitan yang menyebabkan
penderitaan mereka.
b. untuk merubah kesalahan (error) atau
penyimpangan (bias) dalam pikiran pasien
c. Untuk memperbaiki masalah-masalah yang
bersifat psikologis skaligus situasional yang
mungkin ikut menambah penderitaan pasien.
d. Untuk menilai situasi dan stress, anggapan
tentang diri sendiri, lingkungan dan masa depan.
Serta keyakinan dan sikap,yang semuanya
diperekirakan memperberat gangguan emosi
pasien.pendekatan dalam penyembuhan ini
didasarkan atas latar belakang histories, teoritis
dan eksperimen.
3. Ciri utama terapi kognitif :
a. Batas waktu 15-22 kali pertemuan selama 3-4
bulan
b. Struktur tiap pertemuan berlangsung 1jam
c. Agenda tiap pertemuan disusun dengan
menggunakan agenda untuk mengoptimalkan
penggunaan waktu yang ada
d. Berorientasi pada terapis dan pasien memusatkan
pada perumusan dan masalah pemecahan masalah
e. Keterbukaan proses terapis tidak diliputi hal-hal
yang mistik tetapi bersifat Jelas dan terbuka. Terapis
dan pasien sama-sama mengerti apa yang
berlangsung dalam terapi.
4. Terapi Kognitif Sering dilakukan Pada Pasien :
a. Depresi
b. Kecemasan sampai dengan panik
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai