PENDAHULUAN
Diperlukan upaya pembangunan kesehatan untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia sesuai dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, pemerintah memfokuskan kebijakan
pembangunan kesehatan tahun 2015-2019 pada penguatan upaya kesehatan dasar
(primary health care) berkualitas yang salah satunya dilakukan melalui pendekatan
keluarga yang dikenal dengan Program Indonesia Sehat melalui Pendekatan Keluarga (PIS-
PK).
Tujuan Umum
Untuk mengetahui tingkat pencapaian dan permasalahan pada
pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan
Keluarga serta mencari penyelesaian untuk permasalahan
tersebut di wilayah kerja Puskesmas I Pekutatan yaitu Desa
Pekutatan pada periode November 2019 hingga Maret 2020.
Tujuan Khusus
KERANGKA EVALUASI
Kerangka Pikir
ANALISIS SITUASI
BAB III
ANALISIS SITUASI
Letak Geografis
Puskesmas Pekutatan merupakan salah satu dari
10 Puskesmas yang ada di Kabupaten Jembrana,
yang terletak di bagian timur, tepatnya di Dusun
Pasar Desa Pekutatan,Kecamatan Pekutatan.
Wilayah Administrasi
Wilayah kerja Puskesmas
Pekutatan terdiri dari 4 desa, yaitu
:
Desa Medewi : 6 dusun
Desa Pulukan : 3 dusun
Desa Pekutatan : 4 dusun
Desa Asahduren : 4 dusun
BAB III
ANALISIS SITUASI
Keadaan Penduduk
Jumlah dan Distribusi Penduduk
Penduduk sebagai salah satu sumber daya pendukung dalam pembangunan merupakan aspek penting untuk
diuraikan.
Gambaran kependudukan di Wilayah Puskesmas I Pekutatan pada tahun 2017 dapat dilihat pada tabel 3.1
Tabel3.1 Nama Dusun/Lingkungan Dengan Jumlah Penduduk Wilayah Puskesmas I Pekutatan
Asahduren
Sumber : Data Kependudukan Kecamatan Pekutatan, tahun 2018
JUMLAH 5182 9359 9339 18698
BAB III
ANALISIS SITUASI
NO NAMA DESA KK Jiwa KK Jiwa
(2017 (2017 (2018 (2018
Profil Penduduk Miskin
) ) ) ) Masalah kemiskinan merupakan bagian yang selalu muncul dalam
1 Desa Medewi 24 86 20 60 Terjadi kehidupan masyarakat pada umumnya demikian pula halnya di
2 Desa 9 28 18 58 penurunan 8
Pulukan KK dari 139
Kecamatan Pekutatan,masalah kemiskinan masih merupakan
3 Desa 26 78 22 62 KK Tahun permasalahan yang sangat kompleks.
Pekutatan 2016
Di Kecamatan Pekutatan jumlah KK miskin dari tahun 2013-2015
menjadi 131
4 Desa
Pangyangan
5 18 3 8
KK Tahun
dapat dilihat pada tabel di samping :
2017.
5 Desa 20 71 18 57
Gumbrih Sedangkan
untuk Data
6 Desa 11 16 15 57
Tahun 2018
Pengeragoan
masih
7 Desa 23 85 22 64
Proses
Asahduren
Coklit,
8 Desa 13 62 15 68
dengan
Manggissasi
asumsi
JUMLAH 131 444 133 434 adanya
penurunan.
Profil Puskesmas
• Sejarah Puskesmas
Puskesmas merupakan unit pelaksana
teknis dinas kesehatan kabupaten /kota
yang merupakan ujung tombak
pembangunan kesehatan di Indonesia.
Tujuan diselenggarakannya pembangunan
kesehatan adalah meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang optimal.
BAB III
ANALISIS SITUASI
• UPT Puskesmas I Pekutatan merupakan salah satu
puskesmas dengan status rawat inap yang diberikan
kewenangan dan tanggung jawab untuk
menyelenggarakan upaya kesehatan baik Upaya
Kesehatan Perorangan (private good) maupun Upaya
Kesehatan Masyarakat (public good) dalam rangka
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya di
wilayah Kecamatan Pekutatan.
• Secara historis Upt Puskesmas I Pekutatan pada mulanya
merupakan sebuah Balai Pengobatan Ibu dan Anak (BKIA)
dan berdiri pada tahun 1970. Selanjutnya pada tahun
1976 berubah status menjadi Puskesmas. Pada Tahun
1996 Puskesmas I Pekutatan mendapatkan rehabilitasi
gedung serta tambahan beberapa bangsal sehingga
menjadi Puseksamas dengan status Puskesmas Rawat
Inap.
BAB III
ANALISIS SITUASI
1. Melakukan pendataan kesehatan keluarga
menggunakan Prokesga oleh Pembina Keluarga
(dapat dibantu oleh kader kesehatan).
2. Membuat dan mengelola pangkalan data Puskesmas
oleh tenaga pengelola data Puskesmas.
3. Menganalisis, merumuskan intervensi masalah
kesehatan, dan menyusun rencana Puskesmas oleh
Pimpinan Puskesmas.
4. Melaksanakan penyuluhan kesehatan melalui
kunjungan rumah oleh Pembina Keluarga.
5. Melaksanakan pelayanan professional (dalam gedung
dan luar gedung) oleh tenaga teknis/profesional
Puskesmas.
6. Melaksanakan Sistem Informasi dan Pelaporan
Puskesmas oleh tenaga pengelola data Puskesmas.
BAB VI
RUMUSAN MASALAH
4.1.1.Rekapan Cakupan Indikator Keluarga Sehat Banjar Pasar Desa
Pekutatan
6 6 100% 6 100% 0 0%
2 Ibu Hamil Melahirkan di Fasyankes
14 14 100% 14 100% 0 0%
3 Bayi usia 0-11 bln diberikan imunisasi lengkap
8 Tidak ada anggota keluarga yang merokok 497 347 70% 117 33,72% -141 -36,28%
9 Sekeluarga sudah menjadi anggota JKN 497 497 100% 497 100% -9 0%
10 Mempunyai dan menggunakan sarana air bersih 497 497 100% 497 100% -4 0%
0 0 100% 0 00,00% 0 0%
12 Penderita gangguan jiwa berat berobat sesuai standar
4.1.2.Rekapan Cakupan Indikator Keluarga Sehat Banjar Dauh
Pangkung Desa Pekutatan
175 113 65% 135 77,38% 0 0%
1 Keluarga Mengikuti program KB
6 6 100% 6 100% 0 0%
2 Ibu Hamil Melahirkan di Fasyankes
14 14 100% 10 100% 0 0%
3 Bayi usia 0-11 bln diberikan imunisasi lengkap
18 18 100% 18 100% 0 0%
4 Pemberian Asi Ekslusif bayi 0-6 bln
73 73 100% 73 100% 0 0%
5 Pemantauan pertumbuhan balita
0 0 100% 0 0% 0 0%
6 Penderita TB Paru yang berobat sesuai standar
6 6 100% 6 100% 0 0%
2 Ibu Hamil Melahirkan di Fasyankes
14 14 100% 14 100% 0 0%
3 Bayi usia 0-11 bln diberikan imunisasi lengkap
9 Sekeluarga sudah menjadi anggota JKN 497 497 100% 497 100% 0 0%
3 Bayi usia 0-11 bln diberikan imunisasi lengkap 100% 100% 100%
0% 0% 50%
12 Penderita gangguan jiwa berat berobat sesuai standar
Kurangnya pengetahuan
Kurangnya aktivitas fisik penderita tentang Budaya dan kultur di
hipertensi sekitar tempat penderita
Kurangnya promosi
Kurangnya perhatian kesehatan oleh kader /
terhadap penyakit yang NAKES di daerah tempat Tidak tercapainya target
diderita tinggal penderita penderita hipertensi
yang berobat teratur
Pohon masalah
Komplikasi dari
merokok
Kurangnya
Kurangnya aktivitas pengetahuan
fisik penderita tentang
bahaya merokok
• Pada evaluasi ini, telah disusun prioritas masalah berdasarkan urgensi, keseriusan, potensi perkembangan
dan kemudahan diatasi. Berdasarkan penilaian tersebut, masalah yang menjadi prioritas di Desa Pekutatan
adalah tidak tercapainya target penderita hipertensi yang berobat teratur, dan tidak tercapainya indikator
tidak ada anggota keluarga yang merokok.
Tim penyusun menelaah penyebab masalah yang mungkin antara lain kurangnya pengetahuan, faktor lingkungan dan sosial,
budaya dan kultur di sekitar tempat penderita, belum efektifnya promosi kesehatan oleh kader / NAKES di daerah tempat tinggal
penderita, tidak tersedianya jadwal pusling yang teratur serta kurangnya pengawasan keteraturan minum obat oleh kader
kesehatan setempat.
Saran
• Masalah yang menjadi prioritas di Desa Pekutatan adalah tidak tercapainya target penderita hipertensi yang
berobat teratur, dan tidak tercapainya tidak ada anggota keluarga yang merokok. Hal terpenting dalam
menyelesaikan masalah adalah mencari hal-hal yang mungkin menjadi penyebabnya.
• Meningkatkan pengetahuan masyarakat dapat dilakukan dengan penyuluhan, pelatihan kader, penggunaan
media promosi yang bervariatif serta menginformasikan kepada masyarakat dalam penggunaan JKN untuk
menjalani pengobatan rutin di Puskesmas.
• Jadwal pusling dapat dibuat lebih teratur sehingga pasien lebih mudah mengambil obat. Serta peran aktif
dari para keder untuk mendukung pengobatan penderita.
DAFTAR PUSTAKA