Anda di halaman 1dari 36

MINI PROJECT

Program Indonesia Sehat 2020


dengan Pendekatan Keluarga
dr. I Made Anggita Chandra Pembimbing: dr. I Nyoman Agus Tripayana
dr. A.A Ayu Sri Nadia
dr. A.A.A Tri Bhuana Komala Sari
 
BAB I

PENDAHULUAN
Diperlukan upaya pembangunan kesehatan untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia sesuai dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, pemerintah memfokuskan kebijakan
pembangunan kesehatan tahun 2015-2019 pada penguatan upaya kesehatan dasar
(primary health care) berkualitas yang salah satunya dilakukan melalui pendekatan
keluarga yang dikenal dengan Program Indonesia Sehat melalui Pendekatan Keluarga (PIS-
PK).

Program Indonesia Sehat dilaksanakan


dengan menegakkan tiga pilar utama,
yaitu: (1) penerapan paradigma sehat, (2)
penguatan pelayanan kesehatan, dan (3)
pelaksanaan jaminan kesehatan nasional
(JKN).
Tujuan

Tujuan Umum
Untuk mengetahui tingkat pencapaian dan permasalahan pada
pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan
Keluarga serta mencari penyelesaian untuk permasalahan
tersebut di wilayah kerja Puskesmas I Pekutatan yaitu Desa
Pekutatan pada periode November 2019 hingga Maret 2020.
Tujuan Khusus

1. Menilai output, proses, input, outcome, feedback, dan faktor


lingkungan (outer setting) yang mempengaruhi pelaksanaan
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga di
Medewi oleh Puskesmas I Pekutatan Jembrana.
2. Menemukan masalah yang terdapat dalam pelaksanaan
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga di
Desa Pekutatan oleh Puskesmas I Pekutatan Jembrana.
3. Memberikan saran yang dapat dilaksanakan sebagai upaya
pemecahan masalah dalam pelaksanaan Program Indonesia
Sehat dengan Pendekatan Keluarga di Desa Pekutatan oleh
Puskesmas I Pekutatan Jembrana.
Pelaksanaan Program Indonesia Sehat
1. Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB)
2. Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan
3. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
4. Bayi mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif
5. Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan
6. Penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standard
7. Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur
8. Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak
ditelantarkan
9. Anggota keluarga tidak ada yang merokok
10. Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
11. Keluarga mempunyai akses sarana air bersih
12. Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat
Peran Puskesmas
• Melakukan pendataan kesehatan keluarga menggunakan
Prokesga oleh Pembina Keluarga (dapat dibantu oleh kader
kesehatan)
• Membuat dan mengelola pangkalan data Puskesmas oleh
tenaga pengelola data Puskesmas
• Menganalisis, merumuskan intervensi masalah kesehatan, dan
menyusun rencana Puskesmas oleh Pimpinan Puskesmas
• Melaksanakan penyuluhan kesehatan melalui kunjungan
rumah oleh Pembina Keluarga
• Melaksanakan pelayanan profesional (dalam gedung dan luar
gedung) oleh tenaga teknis/profesional Puskesmas
• Melaksanakan Sistem Informasi dan Pelaporan Puskesmas
oleh tenaga pengelola data Puskesmas
BAB II

KERANGKA EVALUASI
Kerangka Pikir

Mencari data mengenai indikator keluaran program

Mencari data primer dan sekunder kegiatan


program, lalu membandingkan dengan target

Menentukan prioritas masalah

Menyimpulkan penyebab masalah utama

Menyusun saran yang mampu dilaksanakan


BAB III

ANALISIS SITUASI
BAB III
ANALISIS SITUASI

Letak Geografis
Puskesmas Pekutatan merupakan salah satu dari
10 Puskesmas yang ada di Kabupaten Jembrana,
yang terletak di bagian timur, tepatnya di Dusun
Pasar Desa Pekutatan,Kecamatan Pekutatan.

Wilayah Administrasi
Wilayah kerja Puskesmas
Pekutatan terdiri dari 4 desa, yaitu
:
Desa Medewi : 6 dusun
Desa Pulukan : 3 dusun
Desa Pekutatan : 4 dusun
Desa Asahduren : 4 dusun
BAB III
ANALISIS SITUASI

Keadaan Penduduk
Jumlah dan Distribusi Penduduk
Penduduk sebagai salah satu sumber daya pendukung dalam pembangunan merupakan aspek penting untuk
diuraikan.
Gambaran kependudukan di Wilayah Puskesmas I Pekutatan pada tahun 2017 dapat dilihat pada tabel 3.1
Tabel3.1 Nama Dusun/Lingkungan Dengan Jumlah Penduduk Wilayah Puskesmas I Pekutatan

NO NAMA DESA KK L P JUMLAH

1 Desa Medewi 1398 2584 2560 5144

2 Desa Pulukan 1325 2132 2150 4282

3 Desa Pekutatan 1563 2772 2839 5611

7 Desa 896 1871 1790 3661

Asahduren
Sumber : Data Kependudukan Kecamatan Pekutatan, tahun 2018
JUMLAH 5182 9359 9339 18698
BAB III
ANALISIS SITUASI
NO NAMA DESA KK Jiwa KK Jiwa
(2017 (2017 (2018 (2018
Profil Penduduk Miskin
) ) ) ) Masalah kemiskinan merupakan bagian yang selalu muncul dalam
1 Desa Medewi 24 86 20 60 Terjadi kehidupan masyarakat pada umumnya demikian pula halnya di
2 Desa 9 28 18 58 penurunan 8
Pulukan KK dari 139
Kecamatan Pekutatan,masalah kemiskinan masih merupakan
3 Desa 26 78 22 62 KK Tahun permasalahan yang sangat kompleks.
Pekutatan 2016
Di Kecamatan Pekutatan jumlah KK miskin dari tahun 2013-2015
menjadi 131
4 Desa
Pangyangan
5 18 3 8
KK Tahun
dapat dilihat pada tabel di samping :
2017.
5 Desa 20 71 18 57
Gumbrih Sedangkan
untuk Data
6 Desa 11 16 15 57
Tahun 2018
Pengeragoan
masih
7 Desa 23 85 22 64
Proses
Asahduren
Coklit,
8 Desa 13 62 15 68
dengan
Manggissasi
asumsi
JUMLAH 131 444 133 434 adanya
penurunan.

Tabel 3.3 Jumlah KK Miskin di wilayah Kecamatan PekutatanTahun 2017-2018


BAB III
ANALISIS SITUASI

Profil Puskesmas
• Sejarah Puskesmas
Puskesmas merupakan unit pelaksana
teknis dinas kesehatan kabupaten /kota
yang merupakan ujung tombak
pembangunan kesehatan di Indonesia.
Tujuan diselenggarakannya pembangunan
kesehatan adalah meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang optimal.
BAB III
ANALISIS SITUASI
• UPT Puskesmas I Pekutatan merupakan salah satu
puskesmas dengan status rawat inap yang diberikan
kewenangan dan tanggung jawab untuk
menyelenggarakan upaya kesehatan baik Upaya
Kesehatan Perorangan (private good) maupun Upaya
Kesehatan Masyarakat (public good) dalam rangka
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya di
wilayah Kecamatan Pekutatan.
• Secara historis Upt Puskesmas I Pekutatan pada mulanya
merupakan sebuah Balai Pengobatan Ibu dan Anak (BKIA)
dan berdiri pada tahun 1970. Selanjutnya pada tahun
1976 berubah status menjadi Puskesmas. Pada Tahun
1996 Puskesmas I Pekutatan mendapatkan rehabilitasi
gedung serta tambahan beberapa bangsal sehingga
menjadi Puseksamas dengan status Puskesmas Rawat
Inap.
BAB III
ANALISIS SITUASI
1. Melakukan pendataan kesehatan keluarga
menggunakan Prokesga oleh Pembina Keluarga
(dapat dibantu oleh kader kesehatan).
2. Membuat dan mengelola pangkalan data Puskesmas
oleh tenaga pengelola data Puskesmas.
3. Menganalisis, merumuskan intervensi masalah
kesehatan, dan menyusun rencana Puskesmas oleh
Pimpinan Puskesmas.
4. Melaksanakan penyuluhan kesehatan melalui
kunjungan rumah oleh Pembina Keluarga.
5. Melaksanakan pelayanan professional (dalam gedung
dan luar gedung) oleh tenaga teknis/profesional
Puskesmas.
6. Melaksanakan Sistem Informasi dan Pelaporan
Puskesmas oleh tenaga pengelola data Puskesmas.
BAB VI
RUMUSAN MASALAH
4.1.1.Rekapan Cakupan Indikator Keluarga Sehat Banjar Pasar Desa
Pekutatan

Target Capaian Kesenjangan


No Indikator Keluarga Sehat Sasaran
  %   %   %

175 113 65% 87 77.78% 22 12,78%


1 Keluarga Mengikuti program KB

6 6 100% 6 100% 0 0%
2 Ibu Hamil Melahirkan di Fasyankes

14 14 100% 14 100% 0 0%
3 Bayi usia 0-11 bln diberikan imunisasi lengkap

4 Pemberian Asi Ekslusif bayi 0-6 bln 18 18 100% 18 100% 0 0%

5 Pemantauan pertumbuhan balita 73 73 100% 68 93,75% -9 -6,25%

6 Penderita TB Paru yang berobat sesuai standar 0 0 100% 0 0% 0 0%

7 Penderita Hipertensi yang berobat teratur 47 47 100% 15 33,33% -34 -66,67%

8 Tidak ada anggota keluarga yang merokok 497 347 70% 117 33,72% -141 -36,28%

9 Sekeluarga sudah menjadi anggota JKN 497 497 100% 497 100% -9 0%

10 Mempunyai dan menggunakan sarana air bersih 497 497 100% 497 100% -4 0%

497 497 100% 486 97,87% -17 -2.13%


11 Menggunakan jamban keluarga

0 0 100% 0 00,00% 0 0%
12 Penderita gangguan jiwa berat berobat sesuai standar
4.1.2.Rekapan Cakupan Indikator Keluarga Sehat Banjar Dauh
Pangkung Desa Pekutatan

Target   Capaian Kesenjangan


No Indikator Keluarga Sehat Sasaran
  %     %   %

 
175 113 65% 135 77,38% 0 0%
1 Keluarga Mengikuti program KB

6 6 100% 6   100% 0 0%
2 Ibu Hamil Melahirkan di Fasyankes
 
14 14 100% 10 100% 0 0%
3 Bayi usia 0-11 bln diberikan imunisasi lengkap

18 18 100% 18   100% 0 0%
4 Pemberian Asi Ekslusif bayi 0-6 bln

73 73 100% 73   100% 0 0%
5 Pemantauan pertumbuhan balita

0 0 100% 0   0% 0 0%
6 Penderita TB Paru yang berobat sesuai standar

47 47 100% 11   23,53% -36 -76,47%


7 Penderita Hipertensi yang berobat teratur

497 348 70% 225   45,37% -272 -54,63%


8 Tidak ada anggota keluarga yang merokok

497 497 100% 484   97,36% -13 -2,64%


9 Sekeluarga sudah menjadi anggota JKN

497 497 100% 490   98,68% -7 -1,42%


10 Mempunyai dan menggunakan sarana air bersih

497 497 100% 486   97,80% -11 -2,20%


11 Menggunakan jamban keluarga
 
0 0 100% 0 0% 0 0%
12 Penderita gangguan jiwa berat berobat sesuai standar
4.1.3.Rekapan Cakupan Indikator Keluarga Sehat Banjar Yeh
Kuning Desa Pekutatan

Target Capaian Kesenjangan


No Indikator Keluarga Sehat Sasaran
  %   %   %

1 Keluarga Mengikuti program KB 175 113 65% 103 59.26% 10 5.74%

6 6 100% 6 100% 0 0%
2 Ibu Hamil Melahirkan di Fasyankes

14 14 100% 14 100% 0 0%
3 Bayi usia 0-11 bln diberikan imunisasi lengkap

4 Pemberian Asi Ekslusif bayi 0-6 bln 18 18 100% 18 100% 0 0%

73 73 100% 69 94.74% 4 5.26%


5 Pemantauan pertumbuhan balita

6 Penderita TB Paru yang berobat sesuai standar 9 9 100% 4 50% 5 50%

47 47 100% 13 28.57% 34 71.43%


7 Penderita Hipertensi yang berobat teratur

497 347 70% 202 40.80% 145 29.2%


8 Tidak ada anggota keluarga yang merokok

9 Sekeluarga sudah menjadi anggota JKN 497 497 100% 497 100% 0 0%

497 497 100% 497 100% 0 0%


10 Mempunyai dan menggunakan sarana air bersih

497 497 100% 461 92.80% 36 7.2%


11 Menggunakan jamban keluarga

9 9 100% 4 50% 5 50%


12 Penderita gangguan jiwa berat berobat sesuai standar
Indikator Keluarga Sehat Br. Pasar Br. Dauh Pangkung Br. Yeh Kuning
No

1 Keluarga Mengikuti program KB 77.78% 77,38% 59.26%

2 Ibu Hamil Melahirkan di Fasyankes 100% 100% 100%

3 Bayi usia 0-11 bln diberikan imunisasi lengkap 100% 100% 100%

4 Pemberian Asi Ekslusif bayi 0-6 bln 100% 100% 100%

5 Pemantauan pertumbuhan balita 93,75% 100% 94.74%

6 Penderita TB Paru yang berobat sesuai standar 0% 0% 50%

7 Penderita Hipertensi yang berobat teratur 33,33% 23,53% 28.57%

8 Tidak ada anggota keluarga yang merokok 33,72% 45,37% 40.80%

9 Sekeluarga sudah menjadi anggota JKN 100% 97,36% 100%

10 Mempunyai dan menggunakan sarana air bersih 100% 98,68% 100%

11 Menggunakan jamban keluarga 97,87% 97,80% 92.80%

0% 0% 50%
12 Penderita gangguan jiwa berat berobat sesuai standar

Indeks Keluarga Sehat (IKS) 0,33 0.45 0,31


BAB V
PEMBAHASAN
5.1 Prioritas Masalah
• Prioritas masalah ditetapkan melalui sistem scoring.
Pada prinsipnya, semakin tinggi
• skor suatu masalah maka masalah tersebut
menjadiprioritas untuk dilakukan penyelesaian.
• Adapun parameter yang digunakan sebagai berikut:
5.1.1 SKORING PER BANJAR
Banjar Pasar Banjar Dauh Banjar Yeh Kuning
Pangkung
 Pemantauan Penderita Hipertensi  Pemantauan
pertumbuhan balita (5) yang Berobat Teratur (2) pertumbuhan balita (5)
Penderita Hipertensi  Tidak Ada Anggota Penderita TB Paru yang
yang Berobat Teratur (2) Keluarga yang Merokok berobat sesuai standar
 Tidak Ada Anggota (4) (2)
Keluarga yang Merokok  Sekeluarga Sudah Penderita Hipertensi
(4) Menjadi Anggota JKN (3) yang Berobat Teratur (2)
Sekeluarga Sudah  Mempunyai dan  Tidak Ada Anggota
Menggunakan Jamban menggunakan sarana air Keluarga yang Merokok
Keluarga (5) bersih (5) (4)
Menggunakan Jamban
Keluarga (5)
Penderita Gangguan
Jiwa Berat Berobat
Sesuai Standar (2)
5.1.2Skoring Prioritas Masalah Keseluruhan
Prio
rita
No Indikator U S G F Total s
Pemantauan pertumbuhan
1. balita 4 3 3 3 13 3
2 Penderita TB Paru yang berobat
sesuai standar 4 3 4 3 12 4
Penderita Hipertensi yang
3 berobat teratur 3 3 4 4 14 2
Tidak ada anggota keluarga
4 yang merokok 4 4 4 3 15 1
Sekeluarga sudah menjadi
5 anggota JKN 2 3 2 2 9 7
6 Menggunakan jamban keluarga 3 3 3 2 11 5
Penderita gangguan jiwa berat
7 berobat sesuai standar 3 3 2 2 10 6
5.2 Penyebab Masalah

• Berdasarkan perhitungan prioritas masalah yang tercantum pada


tabel 5.1, diketahui bahwa tidak tercapainya target
• Penderita hipertensi yang berobat teratur
• Tidak ada anggota keluarga yang merokok
Prioritas Masalah Penyebab Masalah
A. Tidak tercapainya target  Kurangnya pengetahuan penderita
tentang hipertensi (aktivitas fisik,
penderita hipertensi yang
pola makan, komplikasi)
berobat teratur  Budaya dan kultur di sekitar tempat
penderita
 Kurangnya promosi kesehatan oleh
kader / NAKES di daerah tempat
tinggal penderita
 Tidak tersedianya jadwal pusling
yang teratur
 Kurangnya pengawasan keteraturan
minum obat oleh kader kesehatan
setempat
Pohon Masalah

Pola makan kurang baik Komplikasi dari Penggunaan obat herbal


hipertensi

Kurangnya pengetahuan
Kurangnya aktivitas fisik penderita tentang Budaya dan kultur di
hipertensi sekitar tempat penderita

Kurangnya promosi
Kurangnya perhatian kesehatan oleh kader /
terhadap penyakit yang NAKES di daerah tempat Tidak tercapainya target
diderita tinggal penderita penderita hipertensi
yang berobat teratur

Malas berobat karena


faskes jauh Tidak tersedianya jadwal
pusling yang teratur
Kurangnya pengawasan
keteraturan minum obat
oleh kader kesehatan
setempat
Membeli obat-obatan
sendiri di apotik
Prioritas Masalah Penyebab Masalah

A. Tidak tercapainya target  Kurangnya


Tidak ada anggota keluarga pengetahuanmasyarakat
tentang bahayamerokok
yang merokok
 Pengaruh lingkungan sosial
dengan kebiasaan merokok
 Kurangnya promosi kesehatan
oleh kader / aNAKES tentang
bahaya merokok

   
Pohon masalah
Komplikasi dari
merokok

Kurangnya
Kurangnya aktivitas pengetahuan
fisik penderita tentang
bahaya merokok

Kurangnya perhatian Kurangnya promosi


terhadap penyakit kesehatan oleh Tidak tercapainya
yang diderita kader / NAKES tentang target Tidak ada
bahaya merokok anggota keluarga yang
merokok
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

• Pada evaluasi ini, telah disusun prioritas masalah berdasarkan urgensi, keseriusan, potensi perkembangan
dan kemudahan diatasi. Berdasarkan penilaian tersebut, masalah yang menjadi prioritas di Desa Pekutatan
adalah tidak tercapainya target penderita hipertensi yang berobat teratur, dan tidak tercapainya indikator
tidak ada anggota keluarga yang merokok.

Tim penyusun menelaah penyebab masalah yang mungkin antara lain kurangnya pengetahuan, faktor lingkungan dan sosial,
budaya dan kultur di sekitar tempat penderita, belum efektifnya promosi kesehatan oleh kader / NAKES di daerah tempat tinggal
penderita, tidak tersedianya jadwal pusling yang teratur serta kurangnya pengawasan keteraturan minum obat oleh kader
kesehatan setempat.
Saran

• Masalah yang menjadi prioritas di Desa Pekutatan adalah tidak tercapainya target penderita hipertensi yang
berobat teratur, dan tidak tercapainya tidak ada anggota keluarga yang merokok. Hal terpenting dalam
menyelesaikan masalah adalah mencari hal-hal yang mungkin menjadi penyebabnya.
• Meningkatkan pengetahuan masyarakat dapat dilakukan dengan penyuluhan, pelatihan kader, penggunaan
media promosi yang bervariatif serta menginformasikan kepada masyarakat dalam penggunaan JKN untuk
menjalani pengobatan rutin di Puskesmas.
• Jadwal pusling dapat dibuat lebih teratur sehingga pasien lebih mudah mengambil obat. Serta peran aktif
dari para keder untuk mendukung pengobatan penderita.
DAFTAR PUSTAKA

1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2017


Tentang Pedoman Pendanaan Program Indonesia Sehat Dengan
Pendekatan Keluarga. Menteri Kesehatan Republik Indonesia; 2017.
2. Pedoman Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan PIS-PK. Kementrian
Kesehatan RI; 2017.
3. Pedoman Umum Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan
Keluarga. Kementerian Kesehatan RI; 2016.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2016
Tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat Dengan
Pendekatan Keluarga. Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai