Anda di halaman 1dari 40

DESKRIPSI LUKA

Dr.Andriani, SpF
RSUP Fatmawati
DESKRIPSI UMUM LUKA
1. Menyebutkan regio/ daerah tempat luka berada(denganbahasa awam)

2. Menentukan koordinat “X” luka dengan mengukur jarak pusat luka


dengan garis pertengahan badan( GPD / GPB)

3. Menentukan koordinat “Y” luka dengan mengukur jarak pusat luka


diatas / dibawah dari suatu patokan organ tubuh.

4. Pada kasus kekerasan tajam dan luka tembak, ditentukan koordinat “Z”
luka dengan mengukur jarak pusat luka diatas dari tumit.

5. Menyebutkan jenis luka (memar, luka lecet, luka terbuka, patah tulang).
DAHI

BLK KEPALA
PIPI

RAHANG
KANAN KIRI

DEPAN BLK

BLK KEPALA
KEPALA & LEHER

BAHU BAHU
DADA ATAS
O O PUNGGUNG

DADA BAWAH

PERUT ATAS
O PINGGANG
PERUT BAWAH

PANGGUL
CONTOH
 “Pada pipi kanan, 5 cm dari garis pertengahan
depan (GPD), 3 cm dibawah sudut mata kanan
sebelah luar, 160 cm diatas tumit”
 “Pada dada kiri, 9 cm dari garis pertengahan depan
(GPD), 15 cm dibawah puncak bahu”
 “Pada perut sebelah kanan, 5 cm dari garis
pertengahan depan (GPD), tepat setinggi pusat”
 “Pada paha kanan bagian depan, 7 cm diatas lutut”
LUKA MEMAR
6. Menyebutkan warna
memar.
7. Menyebutkan bentuk luka.
8. Menentukan ukuran
memar dengan mengukur
panjang kali lebar luka.

Contoh  “terdapat memar


berbentuk tidak beraturan,
warna ungu, berukuran 5
cm x 3 cm”
LUKA LECET
9. Pada luka lecet tekan, diraba
konsistensi luka dan
menyebutkan warna luka.
10. Pada luka lecet geser, diperiksa
arah kekerasan dari tepi yang
relatif rata ke ujung luka yang
tidak rata dan terdapat
penumpukan epitel kulit.
11. Menentukan ukuran luka lecet
dengan mengukur panjang kali
lebar luka.
12. Pada luka lecet gores ditentukan
ukuran panjang luka saja.
CONTOH LUKA LECET

 “Terdapat luka lecet tekan, dengan perabaan keras,


berwarna coklat, berukuran 6 cm x 0,5 cm”
 “Terdapat luka lecet geser dengan arah dari bawah
ke atas, berukuran 7 cm x 3 cm”
 “Terdapat luka lecet gores sepanjang 2,5 cm”
LUKA TERBUKA TEPI TIDAK RATA

13. Memeriksa tepi luka


14. Memeriksa dasar luka,
dan menyebutkan apakah
sampai jaringan bawah
kulit, otot, tulang, atau
menembus rongga tubuh
15. Memeriksa ada/ tidaknya
jembatan jaringan
16. Pada daerah yang
berambut, dapat dilihat
adanya akar rambut yang
tercabut.
LUKA TERBUKA TEPI TIDAK RATA (2)

17. Menentukan ukuran luka terbuka tepi tidak rata dengan merapatkan
kedua tepinya dan mengukur panjang luka.
18. Apabila terdapat kehilangan jaringan, maka ukuran luka ditentukan
dengan mengukur panjang kali lebar luka, termasuk memar atau luka
lecet disekitarnya.

 “Terdapat luka terbuka tepi tidak rata, dasar otot, terdapat jembatan
jaringan, yang bila dirapatkan membentuk garis sepanjang 5 cm”
LUKA TERBUKA TEPI RATA
19. Memeriksa tepi luka
20. Memeriksa dasar luka, dan menyebutkan apakah
sampai jaringan bawah kulit, otot, tulang, atau
menembus rongga tubuh
21. Memeriksa kedua ujung luka, apakah lancip/
tumpul
22. Pada daerah yang berambut, dapat dilihat adanya
akar rambut yang terpotong
LUKA TERBUKA TEPI RATA (2)

23. Menentukan ukuran


luka terbuka tepi rata
dengan merapatkan
kedua tepinya dan
mengukur panjang luka

Contoh  “terdapat luka


terbuka tepi rata, kedua
sudut lancip, dasar otot,
yang bila dirapatkan
membentuk garis
sepanjang 5 cm”
LUKA TEMBAK
24. Memeriksa bentuk luka
25. Mengukur garis tengah luka
26. Menentukan 4 koordinat kelim lecet di sekeliling luka
dengan menentukan terlebih dahulu sumbu terpanjang dan
sumbu pendek yang tegak lurus sumbu terpanjang.
27. Mengukur koordinat 4 kelim lecet tersebut
28. Memeriksa sekeliling luka untuk ada/ tidaknya kelim mesiu,
kelim jelaga
29. Memeriksa luka tembak masuk dan keluar. Apabila jumlah
luka tembak masuk tidak sama dengan luka tembak keluar,
maka dicari kemungkinan lokasi peluru dari perabaan diluar
CONTOH
 “Terdapat luka yang berbentuk
lubang dasar rongga dada,
dengan garis tengah 7 mm,
disekitarnya terdapat luka lecet
dengan lebar sebagai berikut:
a. pada arah kiri bawah dengan
lebar 3 mm
b. pada arah kiri atas dengan
lebar 1 mm
c. pada arah kana bawah dengan
lebar 1 mm
d. pada arah kanan atas dengan
lebar 5 mm
JEJAS JERAT
30. Menentukan jenis luka.
31. Menentukan arah jejas jerat yang mengelilingi leher.
32. Mengukur lebar jejas jerat pada daerah leher depan.
33. Menentukan koordinat “X” dan “Y” jejas jerat pada daerah
leher samping kanan dan diukur lebarnya.
34. Menentukan koordinat “X” dan “Y” jejas jerat pada daerah
leher samping kiri dan diukur lebarnya.
35. Menentukan koordinat “X” dan “Y” jejas jerat pada daerah
leher bagian belakang dan diukur lebarnya.
36. Menentukan koordinat, letak dan bentuk jejas jerat dan simpul.
37. Menyebutkan kelainan yang terdapat pada tepi jejas
(gelembung).
CONTOH JEJAS JERAT
“Terdapat luka lecet tekan yang melingkari leher dengan arah dari bawah
ke atas dengan lebar sebagai berikut:
a. Pada leher depan tepat pada garis pertengahan depan (GPD), tepat

diatas jakun, selebar 1 cm


b. Pada leher samping kanan, 8 cm dari garis pertengahan depan (GPD),

6 cm dibawah liang telinga, selebar 1cm


c. Pada leher samping kiri, 8 cm dari garis pertengahan depan (GPD), 6

cm dibawah liang telinga, selebar 1 cm


d. Pada leher belakang kanan, 3 cm garis pertengahan belakang (GPB),

tepat pada batas tumbuh rambut belakang, selebar 1 cm


e. Pada leher belakang kiri, 3 cm dari garis pertengahan belakang

(GPB), tepat pada batas rambut tumbuh belakang, selebar 1m cm


f. Perkiraan letak simpul pada belakang kepala, tepat pada garis

pertengahan belakang (GPB), 7 cm diatas batas tumbuh rambut


belakang
CONTOH JEJAS JERAT
LUKA LISTRIK
38. Menyebutkan bentuk luka pada kulit, warna, dan
perabaannya.
39. Menyebutkan bentuk kelainan pada kulit di sekitar luka,

warna, dan perabaannya.


40. Menentukan ukuran luka dengan mengukur panjang kali

lebar luka, termasuk kelainan kulit di sekitar luka.


Contoh  “terdapat luka yang berbentuk bulat dengan dasar
berwarna hitam, perabaan keras, disekililingnya terdapat
kulit yang menonjol berwarna pucat dan dikelilingi daerah
yang berwarna kemerahan, dengan ukuran 2 cm x 1,5 cm”
LUKA BAKAR
41. Menyebutkan bentuk kelainan pada kulit, disertai warna,
ada/tidaknya jaringan kulit ari, ada/tidaknya gelembung
kulit ari, warna kulit ari disekitar luka
42. Menentukan ukuran luka dengan mengukur panjang kali
lebar luka

Contoh  “terdapat kulit yang berwarna kemerahan, dan


diatasnya terdapat gelembung-gelembung berisi cairan,
berukuran 8 cm x 4 cm”
“terdapat kulit yang berwarna merah kecoklatan dengan
kulit ari diatasnya sudah tidak ada lagi, dan kulit ari
disekitarnya berwarna hitam, berukuran 8 cm x 4 cm”
LUKA BAKAR
Derajat Luka Bakar
Grade II (vesikel dan bula)
Derajat 1 (eritema)
- Sudah mencapai bagian dalam kulit
- Hanya mengenai bagian epidermis saja - Contoh : flame burn
- Contoh : Sun burn, scald burn
- Luka dapat sembuh dalam 2-3 minggu
- Masih terdapat sel epitel basal,
- Dapat sembuh dalam 5-7 hari kelenjar keringat, sebasea, dan
- Luka tampak erithema dengan keluhan pangkal rambut
rasa nyeri / hipersensitivitas setempat - Luka berupa gelembung, bula berisi
cairan

Grade III (nekrosis koagulatif) Grade IV (karbonisasi)


- Meliputi seluruh lapisan kedalaman - Seluruh jaringan terbakar dan menjadi
kulit mungkin sampai organ yang lebih arang.
dalam - Terjadi kerusakan total pada kulit dan
- Penyembuhan kulit menggunakan jaringan subkutan, sampai tulang baik
pencangkokan sebagian maupun keseluruhan
Luas Luka Bakar
 Rule of nine
Area luka bakar %
Seluruh kepala(muka dan belakang) & 9
leher
Dada 9
Perut 9
Ekstremitas atas (kiri dan kanan) 2x9
Punggung dan bokong 2x9
Paha dan betis (kiri dan kanan) 4x9
Perineum dan genitalia 1
Total 100
 Lund and Browder
 Hand palm

Satu telapak tangan mewakili 1 % dari permukaan tubuh yang


mengalami luka bakar.
KEKERASAN
SEKSUAL
ALAT KELAMIN PEREMPUAN
43. Melakukan pemeriksaan pada alat kelamin perempuan bagian luar (bibir besar kemaluan, bibir
kecil kemaluan, selaput dara), serta bagian dalam (liang senggama, rahim)
44. Melakukan inspeksi pada bibir besar kemaluan dan melihat ada/ tidaknya cairan yang keluar dari
lubang kemaluan
45. Melakukan lateral traksi pada bibir besar kemaluan sehingga dapat terlihat dengan jelas bibir
kecil kemaluan dan selaput dara. Melakukan ukuran garis tengah liang senggama. Luka yang
ditemukan dideskripsikan dengan kaidah sebagai berikut :
a. Menentukan lokasi luka
b. Menentukan jenis luka disertai arah sesuai arah jarum jam
c. Menentukan ukuran luka dengan mengukur panjang kali lebar luka
46. Pada perempuan yang sudah
pernah melahirkan dilakukan
pemeriksaan menggunakan
spekulum untuk melihat
kondisi liang senggama dan
mulut rahim serta melakukan
pemeriksaan colok vagina
(vaginal touche). Pada
perempuan yang belum
pernah bersetubuh
sebelumnya atau masih belum
dewasa, kedua pemeriksaan
tersebut tidak dilakukan
CONTOH
 Alat kelamin luar :
 Pada bibir kecil kemaluan sebelah kiri bagian dalam pada arah

pukul 9, terdapat memar warna kemerahan berukuran 0,5 cm x


0,3 cm
 Selaput dara :
 Pada selaput dara, terdapat robekan baru sampai dasar, masih

berdarah, pada arah pukul 11, 1, dan 3


 Garis tengah liang senggama 0,5 cm

 Liang senggama : tidak diperiksa


 Mulut rahim : tidak diperiksa
 Rahim : tidak diperiksa
LUBANG DUBUR
48. Menentukan lokasi luka
49. Menentukan jenis luka disertai arah sesuai dengan
arah jarum jam
50. Menentukan ukuran luka dengan mengukur
panjang kali lebar luka
51. Memeriksa bentuk lipatan kulit disertai lubang
dubur
52. Memeriksa kekuatan kontraksi otot disekitar
lubang dubur
CONTOH
“Pada lubang dubur, pad
arah pukul 11 dan 1,
terdapat luka lecet
dengan ukuran masing-
masing 0,5 cm x 0,2 cm”
“Lipatan kulit di sekitar
lubang dubur pada arah
pukul 12 tampak rata”
“kekuatan kontraksi otot
disekitar lubang dubur
kurang”
SOAL

1. Deskripsikan luka
disamping ini!
SOAL

2. Deskripsikan luka
disamping ini!
SOAL

3. Deskripsikan luka
disamping ini!
SOAL

4. Deskripsikan luka
disamping ini!
SOAL

5. Deskripsikan luka
disamping ini!
SOAL

6. Deskripsikan luka
disamping ini!
SOAL

7. Deskripsikan luka
disamping ini!
SOAL

8. Deskripsikan luka
disamping ini!
SOAL

9. Deskripsikan luka
disamping ini!
SOAL
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai