Anda di halaman 1dari 11

HKSA

By KELOMPOK X
PENDAHULUAN
• Hubungan kuantitatif struktur kimia dan aktivitas
biologis obat (HKSA) merupakan bagian penting
bidang kimia medisinal, dalam usaha mendapatkan
suatu obat baru dengan aktivitas yang lebih besar,
keselektifan yang lebih tinggi, toksisitas atau efek
samping yang sekecil mungkin dan kenyamanan
yang lebih besar. Selain itu dengan menggunakan
model HKSA tersebut lebih menghemat biaya atau
lebih ekonomis, karena untuk mendapatkan suatu
obat baru dengan aktivitas yang dikehendaki, faktor
coba-coba ditekan sekecil mungkin sehingga
memperpendek jalur sintesis.
TUJUAN HKSA
1. Untuk memperdalam pemahaman atas apa yang
terjadi bila ada interaksi antara SBA dengan
reseptor.
2. Untuk membuat prediksi dan optimasi agar dalam
membuat senyawa bioaktif baru yang lebih baik
tidak harus melalui begitu banyak bahan dan
percobaaan.
3. Untuk memperoleh pengertian tentang modus aksi
suatu SBA dan turunan-turunannya.

Dimana dari ketiga tujuan diats akan mencapai satu


tujuan yaitu pengembangan SBA secara rasional.
MODEL HKSA
1. Model Pendekatan HKSA FREE - WILSON
2. Model Pendekatan HKSA HANSCH
Dalam usaha untuk lebih memahami HKSA dengan berbagai
ragam kondisinya beberapa pakar melakukan pendekatan
model, dimana dua model yang sering digunakan adalan
Free Wilson dan Hansch.keduanya digambarkan dalam
bagan berikut :
X1 Y1
n… …
X Yn

µ ∑x,∑y, ∑z

Z1…Zn

Free-Wilson Hansch
Model Free-Wilson
• Disebut juga model de novo dikembangkan oleh
S.M. Free dan J.W. Wilson (1964).
• Dasar perkiraan : masing2 subtituen pada struktur
senyawa induk memberikan sumbangan terhadap
aktivitas biologis.
• Sumbangan tersebut aditif dan tidak dipengaruhi
oleh subtituen lain.
• Digunakan untuk obat yang belum diketahui cara
kerjanya, sifat fisika kimia & uji biologis lebih lambat
dari pd sintesisnya
Model Free-Wilson
• Model Fee-Wilson mengajukan model matematik yang
memperkirakan bahwa aktivitas biologis sama dengan
jumlah subtituen ditambah aktivitas senyawa induk.

Log 1/C = Σ S + μ

Log 1/C = aktivitas biologis


S = subtituen
μ = aktivitas biologis senyawa induk
Model Free-Wilson
Keuntungan
•Dapat dikerjakan dengan cepat, sederhana dan murah.
•Tidak memerlukan pengetahuan tentang tetapan seperti
hidrofobisitas, tetapan elektronik dan tetapan sterik.

Kelemahan
•Menghasilkan persamaan yg hanya dapat memprediksi turunan
senyawa baru dalam jumlah terbatas.
•Tidak dapat digunakan untuk memprediksi gugus lain yang berbeda
dari jenis gugus yang digunakan pada analisis.
•Pada kebanyakan kasus, jmh parameter akan jauh lebih besar dari
jmh senyawa, shg secara statistik akan tidak signifikan.
Model Hansch
• Dikembangkan oleh Hanch (1963) dgn
konsep hubungan struktur kimia dengan
aktivitas biologis (log 1/C) suatu turunan
senyawa dapat dinyatakan secara kuantitatif
melalui parameter2 sifat fisika kimia dari
subtituen yaitu parameter hidrofobik (π),
elektronik (σ) dan sterik (Es)
• Disebut model hubungan energi bebas linier
(Linear Free Energy Relationship “ LFER”)
atau Extrathermodynamic Approach
Model Hansch
Pendekatan HKSA melalui parameter sifat kimia fisika oleh
Hansch dinyatakan melalui persamaan regresi linier di
bawah ini :
Log 1/C = k1 Σ π + k2 Σ σ + k3 Σ ES + k4
k1,k2,k3,k4 = konstanta persamaan regresi
π atau log P = parameter hidrofobik
σ = parameter elektronik
ES = parameter sterik
HKSA dengan model dan persamaan Hansch ini
interpretasinya cukup sederhana yaitu kontribusi subtituan
dapat dilihat dari bilangan faktor dari setiap parameter yang
keterkaitannya dengan subtituen tersebut.
Model Hansch
• Model ini banyak dipakai dibanding Free Wilson
karena dengan besaran fisika kimia memungkinkan
dibuatnya prediksi secara ekstrapolasi, suatu hal
yang tidak dilakukan dengan modul Free Wilson
yang perkiraannya hanya terbatas berlaku dalam
jelajah parameter subtituen yang bersangkutan saja.
Sekian
and Thank You (“,

Anda mungkin juga menyukai