Anda di halaman 1dari 25

INFEKSI CACING

Masut Rifai
Miatasani Aidillah Srg
INFEKSI CACING
Infeksi cacing adalah penyakit yang ditularkan oleh masuknya
parasit (berupa cacing) ke dalam tubuh manusia, parasit ini
mempunyai tubuh yang simetris bilateral dan tersusun dari
banyak sel (multi seluler).

Cacing yang sering menginfeksi tubuh manusia


adalah terdiri atas dua golongan besar yaitu filum
Platyhelminthes dan filum Nemathelminthes.
Askariasis

1. Migrasi Larva Pneumonitis Ascaris:


• Infeksi Ringan: Proses patologis dan
Perdarahan (Petechial reaksi alergik berupa
Hemorrhage) peningkatan temperatur
• Infeksi Berat: sampai 39,5-40ºC,
Sejumlah kecil darah pernapasan dangkal (tipe
mungkin mengumpul di asmatik), batuk kering atau
alveoli dan bronkhial yang berdahak, ronkhi atau
kecil yang bisa wheezing tanpa krepitasi
mengakibatkan terjadinya yang berlangsung 1-2
edema pada paru yang Minggu.
disebut Pneumonitis Ascaris
2. Cacing Dewasa
• Rasa tidak enak
diperut
• Kolik akut pada
daerah epigastrium
• Selera makan
menurun
• Demam
• Mencret
• Muntah cacing
Pengobatan
• Obat-obatan yang yang dapat mengeluarkan cacing dari
dalam usus:
• Pirantel pamoat, dosis 10mg/kgBB/hari, dosis tunggal,
memberikan hasil yang memuaskan.
• Mebendazol, dosis 100mg, dua kali sehari, diberikan selama
tiga hari berturut-turut.
• Oksantel-pirantel pamoat, dosis 10mg/kgBB, dosis tunggal
memberikan hasil yang baik.
• Albendazol, pada anak diatas 2 tahun dapat diberikan 2 tablet
Albendazol (400mg) atau 20 ml suspensi,berupa dosis
tunggal.
Trichuriasis
1. Gejala pada infeksi ringan dan sedang:
• Anak menjadi gugup
• Susah tidur
• Napsu makan menurun
• Nyeri epigastrik
• muntah
• Konstipasi
• Perut kembung
• buang angin
2. Pada infeksi berat :
• Mencret yang mengandung darah, lendir,
nyeri perut, tenesmus (nyeri sewaktu
buang air besar), anoreksia, anemia dan
penurunan berat badan.
• Pada infeksi yang sangat berat dapat
terjadi prolapsus rekti.
Pengobatan
• Mebendazol 100 mg, dua kali sehari selama 3
hari berturut-turut
• Albendazol, pada anak usia diatas 2 tahun
diberikan dengan dosis 400mg (2 tablet) atau 20
ml suspensi berupa dosis tunggal. Sedangkan
anak dibawah 2 tahun diberikan separuhnya.
• Gabungan Pirantel-pamoat dengan mebendazol
Ancylostomiasis
1. Migrasi Larva
• Rasa gatal pada
kulit(ground itch)
• Pneumonitis
2. Cacing Dewasa: • Bila penyakit
• Gangguan Gastro- berlangsung kronis akan
intestinal: anoreksia, timbul gejala anemia,
mual, muntah, diare, hipoalbunimeia dan
penurunan berat badan, edema. Hemoglobin
nyeri pada daerah kurang dari 5g/dL
sekitar duodenum, dihubungkan dengan
jejunum, ileum. gagal jantung dan
• Pemeriksaan Lab: kematian yang tiba-tiba.
Anemia Mikrositik
Pengobatan
• Mebendazol 100 mg dua kali selama 3 hari
berturut – turut
• Albendazol pada anak usia > 2 tahun diberikan
dosis 200mg (2 tablet) atau 20 ml suspensi
berupa dosis tunggal. Anak usia < 2 tahun
diberikan separuhnya.
• Gabungan pirantel pamoat dengan mebendazol
Oxyuriasis
 Gejala Klinis:

• Anak menjadi penggugup


• Susah tidur (tidur tidak pulas)
• Mimpi buruk (nightmare) sehingga dibawah
kelopak mata bagian bawah dijumpai
bayangan kulit yang gelap

• Hal yang serius adalah rasa gatal di sekitar


anus, yang menyebabkan anak menggaruk
kulit disekitar anus, yang berakibat dapat
terjadinya eksema yang bisa diikuti dengan
infeksi sekunder oleh bakteri. Bila hal ini tidak
segera diatasi, akan berakibat terjadinya
gangguan pertumbuhan pada anak.
Pengobatan
• Mebendazol :
 Dewasa dan anak di atas 2 tahun, 100 mg
dosis tunggal
 Jika terjadi infeksi kembali, ulangi dosis yang
sama 2 minggu kemudian
 Anak < 2 tahun tidak dianjurkan
• Piperazin (piperazin hidrat 1 g/5mL):
 3g – 2,25g/15 mL sekali sehari selama 7 hari
 Anak < 2 tahun dosisnya 0,3 – 0,5 mL/Kg BB
sekali sehari selama 7 hari
 2-3 tahun, 5mL sekali sehari selama 7 hari
 4-6 tahun 7,5 mL sekali sehari selama 7 hari
 7-12 tahun 10 mL sekalisehari semala 7 hari

Bila perlu ulangi pengobatan setelah 1 minggu


Taeniasis
• Gejala Klinis:
 Rasa tidak enak di perut
 Rasa panas pada daerah
perut
 Diare yang menetap
ataupun diare yang
berselang seling dengan
konstipasi
 Anoreksia, nafsu makan
menurun dan anak bisa
menjadi gugup.
Pengobatan
• Niklosamid cara pemberian didahului dengan puasa dan pada pagi
berikutnya diberikan sebelum sarapan, dikunyah dan ditelan 2 gram
niklosamid (dosis tunggal) dan di susul dosis 2 jam kemudian dengan
pemberian dengan permberian obat pencahar berupa garam inggris. Pada
anak, dosis digunakan di konversikan dari dosis dewasa.
• Quinakrin sebelum sarapan 800 – 1000 mg dengan cara bertahap disertai
natrium bikarbonat disusul dengan obat pencahar 2 jam sesudahnya.
Quinakrin ini dilarutkan dulu dengan air diberikan melalui nasogastrik tube,
hasilnya lebih baik.
• Praziquatel cara pemberian pagi sebelum sarapan ditelan 15 – 25 mg /kgbb.
• Albendazol, antihelmintik berspektrum luas, dengan dosis 400 mg dosis
tunggal dan diberikan selama 3 hari berturut – turut akan memberikan efek
yang sangat memuaskan.
Diagnosis

Dengan pemeriksaan tinja, dijumpai


telur cacing ataupun cacing dewasa.
Pencegahan

Menjaga Kebersihan Pribadi


Mencuci tangan sebelum menyiapkan makanan, sebelum makan, sesudah buang air besar, setelah
menceboki anak, dan sebelum memberi anak makan, dengan menggunakan air dan sabun

Menggunakan air yang bersih dan memenuhi syarat untuk makan, minum, dan mandi

Mencuci dan memasak bahan pangan sebelum dimakan

Mandi dan membersihkan badan pakai sabun

Memotong dan membersihkan kuku

Memakai alas kaki bila berjalan ditanah dan memakai sarung tangan bila melakukan pekerjaan yang
berhubungan dengan tanah
Menjaga Kebersihan Lingkungan


Buang air besar di jamban

Jangan membuang tinja dan sampah di sungai

Membuat saluran pembuangan air limbah

Membuang sampah pada tempat sampah

Menjaga kebersihan rumah, sekolah/madrasah, dan lingkungannya.
Kecacingan akan mengganggu status gizi orang yang
terinfeksi dalam berbagai cara. Pertama, cacing memakan
jaringan manusia, termasuk sel darah, yang menyebabkan
hilangnya besi dan protein secara terus menerus. Kedua,
cacing meningkatkan malabsorpsi atau gangguan penyerapan
berbagai nutrisi penting di dalam usus. Selain itu, cacing
gelang (Ascaris lumbricoides) mungkin dapat mengganggu
penyerapan vitamin A dalam usus. Beberapa jenis cacing tanah
juga menyebabkan hilangnya nafsu makan, penurunan asupan
gizi dan kebugaran fisik. Secara khusus, cacing cambuk
(Trichuris trichiura) dapat menyebabkan diare dan disentri,
sedangkan cacing tambang (Necator americanus dan
Ancylostoma duodenale) menyebabkan kehilangan darah usus
kronis yang dapat mengakibatkan anemia.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai