Anda di halaman 1dari 19

EXTRACORPOREAL SHOCK WAVE

LITHOTRIPSY (ESWL)
PADA BATU SALURAN KEMIH
Dosen Pembimbing :dr. Nouval Shahab, Sp.U, Ph.D., FICS,
FACS
Ng Chor Yao
112018110

KEPANITERAAN ILMU BEDAH


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
20 SEPTEMBER 2019 – 9 NOVEMBER 2019
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CENGKARENG JAKARTA
2019
Batu Saluran Kemih (Urolithiasis)
Urolithiasis merupakan keadaan patologis dimana terjadi pembentukan batu pada saluran
kemih.

• Urolithiasis dapat terjadi pada seluruh saluran kemih. Pada keadaan kelainan bawaan
pada pelvikalis (stenosis uretro-pelvis), divertikel, obstruksi intravesiko kronik, akan
memudahkan terjadinya pembentukan batu
• Banyak teori mengemukakan, namun belum ada jawaban pastinya

Gejala Klinis
• Nyeri
• Hematuria
• Demam
• Mual dan Muntah
FAKTOR RESIKO
• Jenis kelamin dan usia
•Diet merupakan faktor resiko yang sangat berpengaruh
• Pekerjaan yang menuntut untuk bekerja di lingkungan yang bersuhu tinggi
•Riwayat Keluarga, meningkat 2 kali lipat apabila terdapat riwayat keluarga
Treatment Indikasi Keterbatasan Komplikasi
ESWL 1. Radiolucent calculi Kurang efektif pada pasien  Obstruksi ureter karena
PENATALAKSANAAN
2. Batu renal <2cm obesitas dengan batu yang pecahan batu
1. Mengatasi Gejala,
3. Batuurolithiasis
ureter <1cm dapat menjadi
keras keadaan darurat. Tindakan emergensi
 Perinephric hematoma
diperlukan pada pasien dengan kolik ginjal (dianjurkan tirah baring, analgetik/inhibitor
sintesis)
2. PengambilanBatu
Ureteroscopy
Batu, ukuran batu > 6mm,1.dilakukan
ureter Invasive
tindakan Striktur uretra dan luka
2. Biasanya memerlukan
stent post – operasi
ureteral

Ureterorenoscopy Batu renal <2cm 1.Dapat mengalami Striktur uretra dan luka
kesulitan dalam
PENCEGAHAN membersihkan
fragmen
1. Cairan, meningkatkan konsumsi air setiap hari (8 gelas atau setara 2-3 liter/hari)
2. Biasanya memerlukan
2. Makanan, meningkatkan konsumsi makan ikan, stent
mengurangi konsumsi oksalat, diet protein &
post – operasi
purin, sodium tinggi ureteral
3. Aktivitas Fisik (treadmill/aerobic selama 1 jam/hari selama 5 hari atau olahraga lari selama 20
meter/menit selama 5 hari)
4. Dukungan Sosial oleh keluarga, agar pasien mempunyai kepercayaan diri untuk sembuh

PCNL Batu renal >2cm Invasive Perdarahan pada sistem


pengumpulan
Batu renal proximal >1cm
Extracorporeal shock wave lithotripsy (ESWL)

Extracorporeal shock wave lithotripsy (ESWL) merupakan tindakan bedah invasif yang dilakukan
untuk memecahkan batu saluran kemih menjadi fragmen-fragmen kecil dengan menggunakan
gelombang kejut di luar tubuh manusia dan tanpa pembiusan.
Sejarah

• Konsep penggunaan
gelombang kejut untuk
pertama kali
diperkenalkan pada tahun
1950 di Rusia. ESWL
ditemukan di Jerman dan
dikembangkan di
Perancis
• Pada tahun 1971,
Haeusler dan Kiefer
memulai uji coba secara
in-vitro penghancuran
batu ginjal menggunakan
gelombang kejut. Tahun
1974, secara resmi
pemerintah Jerman
memulai proyek
penelitian dan aplikasi
ESWL.
.
Sumber Gelombang Kejut

• Electrohydraulic
• Piezoelectric
• Electro-magnetic Accustic Source
(EMAS)
1-Electrohydraulic Generator:

gelombang kejut dihasilkan oleh debit
percikan bawah air.
• Agar gelombang kejut difokuskan ke
kalkulus, elektroda ditempatkan pada
satu fokus (disebut F1) dari ellipsoid, dan
target (batu ginjal) ditempatkan pada
fokus lain (disebut F2).
• Kerugiannya adalah fluktuasi tekanan
yang substansial dari goncangan ke
goncangan dan umur elektroda yang
relatif singkat.
2.Electromagnetic Generator:

• Arus listrik melewati konduktor


yang menghasilkan medan
magnet kuat yang menggerakkan
lempeng melawan air dan
karenanya menghasilkan
gelombang tekanan.
• Energi dalam gelombang kejut
terkonsentrasi pada target
dengan memfokuskannya
dengan lensa akustik.
• Keuntungan: Pengenalan energi
ke dalam tubuh pasien di area
kulit yang besar, yang dapat
mengurangi rasa sakit.
3.Piezoelectric Generator:

• Generator ini terbuat dari elemen


keramik yang masing-masing dapat
diinduksi dengan cepat berkembang
dengan aplikasi pulsa tegangan tinggi.
Elemen piezoelektrik biasanya
ditempatkan di dalam piring bulat untuk
memungkinkan konvergensi
shockfront.
• Keuntungannya termasuk akurasi
pemfokusan, masa pakai yang lama,
dan kemungkinan perawatan bebas
anestesi karena kepadatan energi
yang relatif rendah pada titik masuknya
kulit pada gelombang kejut.
Imaging Systems

1.Fluoroscopy
Keuntungan dari fluoroskopi , kemampuan untuk memvisualisasikan batu radiopak sepanjang
saluran kemih, kemampuan untuk menggunakan agen kontras beryodium untuk membantu
lokalisasi batu, dan kemampuan untuk menampilkan detail anatomi.
Kerugiannya termasuk paparan petugas dan pasien terhadap radiasi , tuntutan perawatan yang
tinggi dari peralatan, dan ketidakmampuan untuk memvisualisasikan batu radiolusen tanpa
menggunakan agen kontras radiografi.
2. Ultrasonography Alone
Keuntungan: murah untuk diproduksi dan dirawat dibandingkan dengan sistem fluoroskopi. Selain
itu, ultrasonografi dapat melokalisasi kalkuli yang opaque dan non opaque.
 Kerugian: Hampir tidak mungkin untuk melihat batu di area seperti sepertiga tengah ureter atau
ketika ada kateter ureter yang ada di dalam. Setelah sebuah batu terfragmentasi, sulit untuk
mengidentifikasi setiap potongan batu.
Prinsip Kerja Extracorporeal
shock wave lithotripsy (ESWL)
Gelombang kejut (shock wave) adalah gelombang dari sebuah
aliran yang sangat cepat dikarenakan kenaikan tekanan,
temperatur, dan densitas secara mendadak pada waktu
bersamaan. Seperti gelombang pada umumnya shock wave
juga membawa energi dan dapat menyebar melalui medium
padat, cair, maupun gas.

Dari grafik terlihat gelombang kejut (shock wave) terjadi secara


mendadak dan cepat dalam waktu yang singkat lalu diikuti
dengan pengembangan (tekanan berkurang) gelombang seiring
bertambahnya waktu
Dari hasil observasi pada proses ESWL, ditemukan bahwa pada awalnya batu ginjal yang
ditembak dengan shock wave pecah menjadi dua atau beberapa fragment besar.
Selanjutnya dengan bertambahnya jumlah tembakan, fragment tersebut pecah kembali dan
hancur. Umumnya diperlukan sekitar 1000 sampai 5000 tembakan sampai serpihan-serpihan
batu ginjal tersebut cukup kecil untuk dapat dikeluarkan dengan proses urinasi. Proses hancurnya
batu ginjal diprediksi merupakan hasil kombinasi dari efek langsung maupun tidak langsung dari
shock wave.
Secara umum, shock wave ditandai dan diawali oleh high positive pressure compressive wave)
dengan durasi singkat sekitar satu mikrodetik, kemudian diikuti oleh negative pressure (tensile
wave) dengan durasi sekitar tiga mikrodetik.
High positive pressure di dalam batu ginjal akan mengalami refraksi dan refleksi, dan akhirnya
membangkitkan tensile dan shear stress di dalam batu ginjal. Selanjutnya retak akan terjadi dan
merambat hingga menyebabkan batu pecah menjadi dua atau beberapa fragment besar. Pada saat
yang sama, tingginya compression stress dapat menyebabkan erosi pada permukaan batu ginjal.
Proses di atas dikatakan sebagai efek langsung dari shock wave.

Sedangkan negative pressure akan mengakibatkan munculnya cavitation bubbles pada


fluida di sekitar batu ginjal dan ini dikatakan sebagai efek tidak langsung dari shock wave.
Cavitation bubbles ini kemudian akan collapse menghujam permukaan batu ginjal dan
menyebabkan erosi
Indikasi ESWL

• Batu ginjal berukuran dari 5 mm hingga 20 mm. Batu yang berukuran lebih besar kadang
memerlukan pemasangan stent (sejenis selang kecil) sebelum tindakan ESWL untuk
memperlancar aliran urin.
• Fungsi ginjal masih baik.
• Tidak ada sumbatan distal (di bagian bawah saluran) dari batu.
• Tidak ada kelainan pembekuan darah.
• Tidak sedang hamil.
• Jenis batu yang mengandung kalsium atau asam urat lebih rapuh dan mudah dipecah.
• Lokasi batu di ginjal atau ureter bagian proksimal dan medial.
• Tidak adanya obstruksi ginjal
• Kondisi kesehatan pasien memenuhi syarat
• Kehamilan, Gelombang suara dan sinar-X dapat membahayakan janin pada kehamilan.
• Obesitas berat
• Malformasi tulang belakang
• Aneurisma aorta/ A. renalis
Kontra Indikasi ESWL

Keuntungan ESWL

• Dapat menghindari operasi terbuka.


• Lebih aman, efektif, dan biaya lebih murah.
• Bisa rawat jalan (batu kecil).
• Tidak invasif (kulit utuh)
• Rasa nyeri kalau ada hanya sedikit sekali, sering tak perlu anestesi
• Lamanya perawatan pendek atau tak perlu dirawat
• Pada residif dapat diulang lagi tanpa kesukaran
• Dapat digunakan pada semua usia
Kesimpulan

Batu ureter pada umumnya adalah batu yang terbentuk di dalam sistim kalik
ginjal, yang turun ke ureter. Terdapat tiga penyempitan sepanjang ureter
yang biasanya menjadi tempat berhentinya batu yang turun dari kalik yaitu
ureteropelvic junction (UPJ), persilangan ureter dengan vasa iliaka, dan
muara ureter di dinding buli. Extracorporeal shock wave lithotripsy (ESWL)
merupakan tindakan bedah invasif yang dilakukan untuk memecahkan batu
saluran kemih menjadi fragmen-fragmen kecil dengan menggunakan
gelombang kejut di luar tubuh manusia dan tanpa pembiusan

Anda mungkin juga menyukai