PEMBIMBING
dr. Adi Sukrisno, Sp.OG, FMAS
• Antara 2015 dan 2050, proporsi populasi dunia selama 60 tahun akan
meningkat hampir dua kali lipat dari 12% menjadi 22%.
• Pada tahun 2020, jumlah orang yang berusia 60 tahun ke atas akan
melebihi jumlah anak di bawah 5 tahun.
• Ca Mammae
Keganasan pada payudara yang berasal dari sel kelenjar, saluran kelenjar, serta
jaringan penunjang payudara, namun tidak termasuk kulit payudara
(Depkes RI, 2014)
Suyatno, Pasaribu, Emir T., 2014. Bedah onkologi diagnosis dan terapi edisi ke-2.
Jakarta: Sagung Seto.
Urutan pertama sebagai jenis kanker yang paling umum
diderita oleh perempuan di dunia
• Lesi jinak yang berasal dari duktus laktiferusdan 75% • Biasanya benjolan dapat digerakkan
tumbuh di bawah areola mammae ini memberikan dan keras.
gejala berupa rasa tidak nyaman, nyeri dan bloody
nipple discharge KISTA
• Terapi berupa konservatif dan Insisi kecil pada sekitar • Usia 45-52 tahun
puting
TUMOR JINAK
NEKROSIS LEMAK GALAKTOKEL
• Akibat trauma sehingga jaringan • Umumnya terjadi pada dekade 5 atau
payudara yang berlemak rusak 6
• Teraba massa keras yang sering • Terjadi pertumbuhan berlebih
agak nyeri, tetapi tidak membesar dari jaringan fibrokonektif,Jarang
terjadi bilateral, mirip dengan FAM
• Terapi dengan eksisi lokal dengan
batas jaringan payudara sekitar
TUMOR GANAS
NON-INVASIF INVASIF
• Karsinoma duktal in situ/ductal carcinoma in • Karsinoma duktal invasif ("tidak dispesifikasi
situ (DCIS) lain"), merupakan subtipe karsinoma invasif
• Karsinoma lobular in situ/lobular carcinoma yang paling lazim
in situ (LCIS) • Karsinoma lobular invasif
• Karsinoma meduler
• Karsinoma koloid (karsinoma musinosum)
• Karsinoma tubuler
Suyatno, Pasaribu, Emir T., 2014. Bedah onkologi diagnosis dan terapi edisi ke-2.
Jakarta: Sagung Seto.
STADIUM
Kategori T (Tumor)
• TX Tumor primer tidak bisa diperiksa
• T0 Tumor primer tidak terbukti
• Tis Karsinoma in situ
• Tis (DCIS) = ductal carcinoma in situ Tis (LCIS) = lobular carcinoma in situ
• Tis (Paget’s) = Paget’s disease pada puting payudara tanpa tumor
• T1 Tumor 2 cm atau kurang pada dimensi terbesar
• T1mic Mikroinvasi 0.1 cm atau kurang pada dimensi terbesar
• T1 a Tumor lebih dari 0.1 cm tetapi tidak lebih dari 0.5 cm pada dimensi terbesar
• T1b Tumor lebih dari 0.5 cm tetapi tidak lebih dari 1 cm pada dimensi terbesar
• T1c Tumor lebih dari 1 cm tetapi tidak lebih dari 2 cm pada dimensi terbesar
Keluhan Tambahan
• Nyeri tulang (vertebra, femur)
• Sesak dan lain sebagainya
Suyatno, Pasaribu, Emir T., 2014. Bedah onkologi diagnosis dan terapi edisi ke-2.
Jakarta: Sagung Seto.
Kemoterapi
• Kemoterapi yang diberikan dapat berupa obat tunggal atau berupa gabungan
beberapa kombinasi obat kemoterapi.
• Kemoterapi diberikan secara bertahap, biasanya sebanyak 6 – 8 siklus agar
mendapatkan efek yang diharapkan dengan efek samping yang masih dapat
diterima
• Hasil pemeriksaan imunohistokimia memberikan beberapa pertimbangan
penentuan regimen kemoterapi yang akan diberikan.
• Beberapa kombinasi kemoterapi yang telah menjadi standar lini pertama (first line)
adalah: CMF, CAF, CEF
Suyatno, Pasaribu, Emir T., 2014. Bedah onkologi diagnosis dan terapi edisi ke-2.
Jakarta: Sagung Seto.
KANKER RAHIM
• Kanker rahim atau uterus dapat berupa kanker
endometrium (sekitar 95% dari semua kasus kanker uterus)
atau berupa sarcoma uterus
• Endometrial cancers/kanker endometrium
Kebanyakan kanker uterus dimulai di lapisan dinding rahim
(endometrium) dan disebut kanker
• Uterine sarcomas
Adalah sarkoma jaringan lunak langka yang berkembang di otot
rahim (miometrium) atau jaringan ikat (stroma) yang mendukung
endometrium.
KANKER ENDOMETRIUM
• Tumor ganas epitel primer pada jaringan endometrium
• Menurut World Cancer Research Fund (2018), Kanker corpus uteri menempati urutan keenam
kanker tersering pada perempuan di dunia
• Faktor Risiko
o Obesitas/Indeks Massa Tubuh (IMT) yang tinggi
o Usia menarche kurang dari 12 tahun
o Usia menopause lebih dari 52 tahun
o Nullipara
o Infertilitas
o Penggunaan estrogen jangka panjang
o Penggunaan tamoxifen (agonis estrogen)
o Perempuan dengan Lynch syndrome atau Hereditary Nonpolyposis Colon Cancer (HNCC).
o Perempuan dengan riwayat kanker endometrium pada keluarga di usia kurang dari 50 tahun,
o Perempuan dengan Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS)
KLASIFIKASI
Presentasi Klinis
• >90% pasien dengan Endometrial Cancer menunjukkan gejala
perdarahan uterus abnormal yang berupa metroragia atau
perdarahan pascamenopause dan/atau keputihan
(Wilkins, 2007)
MANIFESTASI KLINIS
• perkembangan kifosis
secara bertahap dan tinggi
badan yang semakin
berkurang.
• fraktur pada radius distal,
panggul, dan pergelangan
kaki
(Duckworth dan Blundell, 2010; Solomon,
Warwick dan Nayagam, 2012)
DIAGNOSIS
• Hasil pemeriksaan DXA [Dual X-Ray
Absorptometry] biasanya
menunjukkan penurunan densitas
tulang yang signifikan pada tulang
punggung atau leher femoralis -
kadar DMT sebesar 2,5 SD atau
lebih di bawah nilai rata-rata wanita
dewasa muda [skor T sama dengan
atau kurang dari -2,5]
• Pemeriksaan X-Ray pada tulang
punggung biasanya menunjukkan
kompresi pada satu atau lebih
tulang vertebra
(Compston et al., 2017; Solomon, Warwick dan Nayagam, 2012)
• Choi, H. Y. et al. (2014) ‘Pharmacokinetic Characteristics of Ibandronate and Tolerability of DP-R206 (150 mg Ibandronate/24,000 IU Vitamin D3) Compared to the Ibandronate (150 mg) Monotherapy in Healthy
Adults’, Translational and Clinical Pharmacology, 22(1), pp. 22–29. Available at: http://dx.doi.org/10.12793/tcp.2014.22.1.22.
• Compston, J. et al. (2017) ‘UK clinical guideline for the prevention and treatment of osteoporosis’, Archives of Osteoporosis, 12(1). doi: 10.1007/s11657-017-0324-5.
• de-Freitas, N. et al. (2016) ‘Bisphosphonate treatment and dental implants: A systematic review’, Medicina Oral Patología Oral y Cirugia Bucal, 21(5), pp. 0–0. doi: 10.4317/medoral.20920.
• Duckworth, T. and Blundell, C. M. (2010) Lecture Notes: Orthopaedics and Fractures. Wiley-Blackwell.
• FDA (2015) ‘BONIVA (ibandronate) injection’.
• Gallagher, J. C. and Tella, S. H. (2013) ‘Prevention and treatment of postmenopausal osteoporosis’, pp. 155–170. doi: 10.1016/j.jsbmb.2013.09.008.Prevention.
• Guo, J. et al. (2017) ‘Local application of an ibandronate/collagen sponge improves femoral fracture healing in ovariectomized rats’, PLoS ONE, 12(11), pp. 1–22. doi: 10.1371/journal.pone.0187683.
• Hagino, H. et al. (2014) ‘Increased Bone Mineral Density with Monthly Intravenous Ibandronate Contributes to Fracture Risk Reduction in Patients with Primary Osteoporosis: Three-Year Analysis of the MOVER
Study’, Calcified Tissue International, 95(6), pp. 557–563. doi: 10.1007/s00223-014-9927-7.
• Hou, Y. et al. (2015) ‘Dose-effectiveness relationships determining the efficacy of ibandronate for management of osteoporosis: A meta-analysis’, Medicine (United States), 94(26), pp. 1–9. doi:
10.1097/MD.0000000000001007.
• Ma, Z. et al. (2016) ‘Predictors of ibandronate efficacy for the management of osteoporosis: A meta-regression analysis’, PLoS ONE, 11(3), pp. 1–14. doi: 10.1371/journal.pone.0150203.
• Mescher, A. L. (2013) Junqueira’s Basic Histology. 13th edn. New York: McGraw-Hill Education.
• Nakai, K. et al. (2016) ‘The optimal oral dose selection of ibandronate in Japanese patients with osteoporosis based on pharmacokinetic and pharmacodynamic properties’, European Journal of Drug Metabolism and
Pharmacokinetics, 41(2), pp. 139–147. doi: 10.1007/s13318-014-0242-5.
• National Osteoporosis Society (2016) ‘Drug Treatments for Osteoporosis: Ibandronate (Bonviva)’, pp. 1–4.
• Sharma, D. et al. (2013) ‘Bisphosphonate-related osteonecrosis of jaw (BRONJ): Diagnostic criteria and possible pathogenic mechanisms of an unexpected anti-angiogenic side effect’, Vascular Cell, 5(1), pp. 1–8. doi:
10.1186/2045-824X-5-1.
• Solomon, L., Warwick, D. and Nayagam, S. (2012) Apley’s System of Orthopaedics and Fractures. 9th edn. Boca Raton: CRC Press.
• Tortora, G. and Derrickson, B. (2014) Principles of Anatomy & Physiology. 13th edn. New Jersey: Wiley-Blackwell.
• Tsoumpra, M. K. et al. (2015) ‘The inhibition of human farnesyl pyrophosphate synthase by nitrogen-containing bisphosphonates. Elucidating the role of active site threonine 201 and tyrosine 204 residues using
enzyme mutants’, Bone, 81, pp. 478–486. doi: 10.1016/j.bone.2015.08.020.
• William F. Young, Jr., MD, Ms. (2011) Thyoid, The Netter Collection OF MEDICAL ILLUSTRATIONS: Endocrine System. doi: 10.1017/CBO9781107415324.004.
• Yue, B. et al. (2015) ‘Delayed healing of lower limb fractures with bisphosphonate therapy’, Annals of the Royal College of Surgeons of England, 97(5), pp. 333–338. doi: 10.1308/003588415X14181254789321