Anda di halaman 1dari 44

FILOSOFI KONSEP HOLISTIK PERAWATAN

KRITIS

Ika Silvitasari, S.Kep., Ns., M.Kep


KEPERAWATAN KRITIS
• Keperawatan kritis merupakan salah satu spesialisasi di bidang keperawatan yang secara
khusus menangani respon manusia terhadap masalah yang mengancam kehidupan.
• Secara keilmuan perawatan kritis fokus pada penyakit yang kritis atau pasien yang tidak
stabil.
• Keperawatan kritis adalah keahlian khusus di dalam ilmu perawatan yang dihadapkan secara
rinci dengan manusia (pasien) dan bertanggung jawab atas masalah yang mengancam jiwa.
• Perawat kritis adalah perawat profesional yang resmi yang bertanggung jawab untuk
memastikan pasien dengan sakit kritis dan keluarga pasien mendapatkan kepedulian optimal
(AACN, 2006)
• American Association of Critical Care Nurses (AACN, 2012) juga menjelaskan secara spesifik
bahwa asuhan keperawatan kritis mencakup diagnosis dan penatalaksanaan respon manusia
terhadap penyakit aktual atau potensial yang mengancam kehidupan.
• Lingkup praktik asuhan keperawatan kritis didefinisikan dengan interaksi perawat kritis,
pasien dengan penyakit kritis, dan lingkungan yang memberikan sumber-sumber adekuat
untuk pemberian perawatan.
FILOSOFI KEPERAWATAN KRITIS
PENILAIAN DAN EVALUASI
SECARA HATI-HATI DAN
CERMAT TERHADAP KONDISI
KRITIS KRUSIAL DALAM MENCARI
PENYELESAIAN/ ATAU JALAN
KELUAR
PENDEKATAN HOLISTIK KEPERAWATAN KRITIS
• Pendekatan holistik pada keperawatan kritis mencakup keluarga pasien.
• Keluarga dalam lingkup ini diartikan sebagai orang yang berbagi secara intim dan rutin
sepanjang hari kehidupan dalam proses asuhan keperawatan.
• Orang- orang tersebut mengalami gangguan homeostasisnya oleh karena masuknya pasien
ke area kritis.
• Siapa saja yang merupakan bagian penting dari pola hidup normal pasien dipertimbangkan
sebagai anggota keluarga.
• Di area keperawatan kritis keterlibatan keluarga merupakan bagian integral dari perawatan
pasien di ICU dan telah memiliki kontribusi positif terhadap kesembuhan pasien (Wardah,
2013).
• Tugas keluarga pasien kritis yang utama adalah untuk mengembalikan keseimbangan dan
mendapatkan ketahanan. Menurut Mc. Adam, dkk (2008), dalam lingkungan area kritis
keluarga memiliki beberapa peran yaitu:
 active presence, yaitu keluarga tetap di sisi pasien,
 protector, yaitu memastikan perawatan terbaik telah diberikan,
 facilitator, yaitu keluarga memfasilitasi kebutuhan pasien ke perawat,
 historian, yaitu sumber informasi rawat pasien,
 coaching, yaitu keluarga sebagai pendorong dan pendukung pasien.
• Pasien yang berada dalam perawatan kritis menilai bahwa keberadaan anggota keluarga di
samping pasien memiliki nilai yang sangat tinggi untuk menurunkan level kecemasan dan
meningkatkan level kenyamanan (Holly, 2012).
PRINSIP KEPERAWATAN KRITIS
• Pasien kritis adalah pasien dengan perburukan patofisiologi yang cepat yang dapat
menyebabkan kematian.
• Ruangan untuk mengatasi pasien kritis di rumah sakit terdiri dari: Unit Gawat Darurat (UGD)
dimana pasien diatasi untuk pertama kali, unit perawatan intensif (ICU) adalah bagian untuk
mengatasi keadaan kritis sedangkan bagian yang lebih memusatkan perhatian pada
penyumbatan dan penyempitan pembuluh darah koroner yang disebut unit perawatan intensif
koroner Intensive Care Coronary Unit (ICCU).
• Baik UGD, ICU, maupun ICCU adalah unit perawatan pasien kritis dimana perburukan
patofisiologi dapat terjadi secara cepat yang dapat berakhir dengan kematian.
1. Mengenali ciri-ciri dengan cepat dan penatalaksanaan dini yang sesuai pada pasien
beresiko kritis atau pasien yang berada dalam keadaan kritis dapat membantu mencegah
perburukan lebih lanjut dan memaksimalkan peluah untuk sembuh (Gwinnutt, 2006 dalam
Jevon dan Ewens, 2009).
2. Conprehensive Critical care Departemen of Health-Inggris merekomendasikan untuk
memberikan perawatan kritis sesuai perawatan kritis tanpa batas (critical care withaout
wall), yaitu kebutuhan pasien kritis harus dipenuhi dimanapun pasien tersebut secara fisik
berada di RS (Jevon dan Ewens, 2009)
3. Pasien Kritis memerlukan pencatatan medis yang berkesinambungan dan monitoring
penilaian setiap tindakan yang dilakukan. Dengan demikian pasien kritis erat kaitannya
dengan perawatan intensive oleh karena dengan cepat dapat dipantau perubahan fisiologis
yang terjadi atau terjadinya penurunan fungsi organ-organ tubuh lainnya (RAB, 2007)
• Pelayanan tindakan keperawtan kritis dimulai dari tempat kejadian, maupun dalam melakukan
transportasi pasien ke RS yang disebut dengan pre hospital. Tindakan yang dilakukan adalah
resusitasi dan stabilisasi bersamaan dengan melakukan pemantauan setiap perubahan yang
mungkin terjadi dan tindakan yang diperlukan
• Triage merupakan tindakan yang dilakukan untuk melakukan pemilahan korban dalam
keadaan kritis dan kedaruratan. Pasien yang terancam hidupnya harus diberikan prioritas
utama.
• Kondisi bencana dimana terjadi sejumlah kasus gawat darurat dan kritis secara bersamaan
maka pengelolaan kasus pada pasien kritis harus dilakukan sedemikian rupa sehingga
pertolongan memberikan hasil secara maksimal dengan memprioritaskan yang paling gawat
dan harapan hidup yang tinggi
PERAN PERAWAT PERAWATAN KRITIS
• Menghormati dan mendukung hak pasien atau pengganti pasien yang ditunjuk untuk pengambilan
keputusan
• Ikut membantu pasien/ keluarga ketika dibutuhkan demi kepentingan pasien
• Membantu pasien mendapatkan perawatan yang diperlukan
• Menghormati nilai-nilai, keyakinan dan hak-hak pasien
• Menyediakan pendidikan dan dukungan untuk membantu pasien atau keluarga dalam membuat
keputusan
• Mendukung keputusan dari pasien atau keluarga tentang pelayanan keperawatan yang akan
diberikan atau proses perpindahan transfer ke RS lain yang memiliki kualitas yang sama
• Melakukan bimbingan spiritual untuk pasien dan keluarga dalam situasi yang memerlukan tindakan
segera
• Memantau dan emnjaga kualitas perawatan pasien
• Bertindak sebagai penghubung antara pasien, keluarga pasien dan profesional kesehatan lain.
PERAN PERAWAT PERAWATAN KRITIS
• Pemberi asuhan
• Pembuat keputusan
• Manager kasus
• Pelindung dan advokat
• Rehabilitator
• Pembuat kenyamanan
• Pemberi keyakinan
• Edukator
• Kolaborator
• Konsultan
• Pembaharu
TRIAGE
• EXIGENT, pasien yang tergolong dalam keadaan gawat darurat 1 dan memerlukan
pertolongan segera. Ex : pasien dg obstruksi jalan nafas, fibrilasi ventrikel, ventrikel takikardi
dan cardiac arrest
• EMERGENT, disebut gawat darurat 2, yang mambutuhkan pertolongan secepatnya mungkin
dalam beberapa menit. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah miocard infark, aritmia
tidak stabil dan pneumotorak
• URGENT, disebut dalam gawat darurat 3. waktu pertolongan yang dilakukan lebih panjang
dari gawat darurat 2 akan tetapi tetap memerlukan pertolongan yang cepat oleh karena
mengancam keidupan. Ex : pasien dengan asma attack, perdarahan gastrointestinal dan
keracunan
• Minor atau non urgent, termasuk gawat darurat 4, semua penyakit yang tergolong dalam
kategori tidak mengancam kehidupan
RESPON INDIVIDU DAN KELUARGA TERHADAP
KEADAAN/ PENGALAMAN KRITIS
• Keadaan kritis merupakan kondisi dramatis dan emosional yang dialami pasien ddan keluarga.
Untuk beberapa situasi tertentu persiapan dari segi psikologis perlu dilakukan
• Perawat kritis berada pada posisi yang paling tepat untuk memahami kondisi yang dialami pasien
dan keluarga nya serta membantu mereka untuk mampu beradaptasi dengan situasi yang ada
• Gejala fisik dari penyakit kritis yang mengancam jiwa seperti perdarahan, nyeri tingkat tinggi
seringkali disertai dengan respon psikologis dari pasien dan keluarga, seperti :
• Cemas
• Takut
• Panik
• Marah
• Perasaan bersalah
• Distress spiritual
END OF LIFE
DEFINISI TERMINAL
KONDISI TERMINAL ADALAH SUATU KEADAAN DIMANA
SESEORANG MENGALAMI PENYAKIT/ SAKIT YANG
TIDAK MEMPUNYAI HARAPAN UNTUK SEMBUH

DEKAT DENGAN PROSES KEMATIAN


(MENJELANG AJAL/ DYANG)
PENAYKIT  KONDISI TERMINAL/ MENGANCAM
HIDUP
• Penyakit kronis : AIDS dll
• Kondisi Keganasan seperti Ca
• Kelainan Syaraf sepeti Stroke, Hydrocephalus dll
• Keracunan seperti : keracunan obat, makanan, zat kimia
• Kecelakaan/ Trauma seperti Trauma kapitis, trauma organ vital (paru atau jantung), ginjal.
DYING (PROSES KEMATIAN)
• Merupakan proses ketika individu semakin mendekati akhir hayatnya
• Kondisi ini biasanya disebabkan oleh sakit yang parah/ terminal, atau oleh kondisi lain yang
berujung pada kematian individu
• Biasanya respon terminal yang ditunjukkan setiap individu berbeda-beda
TUJUAN PERAWAT
Pasien Terminal dan Dying

MENYIAPKAN DUKUNGAN KLIEN MENINGGAL DENGAN


DAN BANTUAN BAGI KLIEN TENANG
TAHAP MENJELANG AJAL
• Elizabeth Kubler-Ross, ahli kejiwaan (Amerika) menjelaskan :
• Respon individu dalam menghadapi kemtian dibagi menjadi 5 fase (Tayor dkk, 1989)
• Tidak selamanya berurutan secara tetap
• Dapat tumpang tindih
• Lama tahap bervariasi
• Perlu perhatian perawat secara penuh dan cermat

• Selain 5 fase ada juga fase ketidaktahuan dan ketidakpastian (P.J.M Steven, 1999)
PENYANGKALAN & ISOLASI (MENOLAK/ DENIAL)
• Karakteristik :
• Klien tidak siap menerima keadaan yang terjadi
• Menunjukkan reaksi penyangkalan secara verbal, “tidak, bukan saya. Itu tidak mungkin”
• Secara tidak langsung pasien mengatakan bahwa maut menimpa semua kecuali dia
• Perubahan fisik : letih, lemah, pucat, mual, diare, gangguan pernafasan, detak jantung
cepat, menangis, gelisah
TUGAS PERAWAT PADA TAHAP DENIAL
• Membina hubungan saling percaya
• Memberi kesempatan klien untuk mengekspresikan diri dan menguasai dirinya
• Melakukan dialog disaat klien siap dan menghentikannya ketika mampu menghadapi
kenyataan
• Mendengarkan klien dengan penuh perhatian dan memberinya kesempatan untuk bermimpi
tentang hal yang menyenangkan
MARAH/ ANGGER
• Karakteristik :
• Mengekspresikan kemarahan dan permusuhan
• Menunjukkan kemarahan, kebencian, perasaan gusar dan cemburu
• Emosi tidak terkendali
• Mengungkapkan kemarahan secara verbal “mengapa harus aku?”
• Reaksi fisik : muka merah, nadi cepat, gelisah, susah tidur, tangan mengepal
TUGAS PERAWAT
• Menerima kondisi klien
• Berhati-hati dalam memberikan penilaian, mengenali kemarahan, dan emosi yant tidak
terkendali
• Membiarkan klien mengungkapkan marahnya
• Menjaga agar tidak terjadi kemarahan destruktif dan melibatkan keluarga
• Berusaha menghormati dan memahami klien
• Memberikan kesempatan, memperlunak suara dan mengurangi permintaan yang penuh
kemarahan
TAWAR MENAWAR/ BARGAINING
• Karakteristik
• Kemarahan mulai mereda
• Mulai sadar akan kenyataan
• Terkesan emnerima kenyataan
• Melakukan tawar menawar, misal untuk menunda kematian
• Mempunyai harapan dan keinginan
• “Ya Tuhan, jangan dulu saya mati dengan segera sebelum anak saya lulus sarjana”
• “kenapa harus terjadi pada saya? Kalau saja yang sakit bukan saya/ seandainya
saya hati2
TUGAS PERAWAT

Berupaya agar keinginan


pasien terpenuhi
DEPRESI/ MURUNG
• Karakteristik :
• Mengalami proses berkabung krn dulu ditinggalkan dan skrg kehilangan nyawa
• Klien berada pd proses kehilangan segala hal yang ia cintai
• Menunjukkan sikap menarik diri atau tidak mau berbicara atau putus asa
• Gejala : menolak makan, susah tidur, letih, dorongan libido menurun
TUGAS PERAWAT
• Duduk tenang disamping klien
• Memberikan kesempatan untuk mengungkapkan kedudukannya
• Memberikan klien kesempatan untuk mengungkapkan perasaannya
• Memberikan dukungan dan perhatian pada klien (misal : sentuhan tangan, usapan pd rambut)
PENERIMAAN/ ACCEPTANCE
• Karakteristik :
• Mampu menerima kenyataan
• Merasa kedamaian dan ketenangan
• Respon verbal “ biarlah maut mengambilku, kerena aku sudah siap”
• Merenungkan saat terakhir dengan pengahargaan tertentu
• Sering merasa lelah dan memerlukan tidur lebih banyak
• Tahap ini bukan merupakan tahap bahagia, namun lebih mirip perasaan hampa
TUGAS PERAWAT
• Mendampingi Klien
• Menenagkan klien dan meyakinkan nya bahwa anda akan mendampingi sampai akhir
• Membiarkan klien mengetahui yang terjadi pada dirinya
UPAYA PERAWAT THDP KEMATIAN
• Mengenali dan emmenuhi kebutuhan klien
• Mendorong dan memberi klien kesempatan untuk berbicara
• Mendorong klien untuk mengungkapkan emosinya secara bebas
• Selalu siap membantu klien dan menghormati perilaku klien
TIPE – TIPE PERJALANAN MENJELANG KEMATIAN
• Kematian yang pasti dengan waktu yang diketahui  adanya perubahan yang cepat dari
fase akut ke kronik
• Kematian yang pasti dengan waktu tidak bisa diketahui biasanya terjadi pada kondisi
penyakit yang kronik
• Kematian yang belum pasti kemungkinan sembuh belum pastibiasanya terjadi pada pasien
dengan operasi radikal karena adanya kanker
• Kemungkinan mati dan sembuh tidak tentupada pasien dengan sakit kronik dan telah
berjalan lama
TANDA KLINIS MENJELANG KEMATIAN
KEMATIAN
• Secara etimologi death berarti keadaan mati at/ kematian
• Secara definitif kematian terhentinya fungsi jantung dan paru2 secara menetap at/
terhentinya kerja otak secara permanen
TANDA- TANDA KEMATIAN
INDIKASI KEMATIAN (WMA, 1986)
• Tidak ada respon terhadap rangsangan dari luar secara total
• Tidak adanya gerak otot khushy pernafasan
• Tidak ada refleks
• Gambaran mendatar pd EKG
TANDA- TANDA KEMATIAN
MACAM TINGKAT KESADARAN DAN PEMAHAMAN
PASIEN DAN KELUARGA THDP KEMATIAN
BANTUAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai