Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Perilaku Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Perilaku Bunuh Diri
Di Sampaikan Oleh :
B. Suicidal threat
Perubahan perilakunya meliputi : perasaan
terbuai, perangai yang suka meledak-
ledak, kemunduran dalam
sekolah/penampilan dalam pekerjaan
C. Suicidal gesture
Perilaku berupa : menggoreskan
tangan, tidak ada perhatian pada
dirinya.
D. Suicidal attem
contoh : individu yang overdosis,
menggunakan pil tidur atau tidak
dapat menentukan waktu untuk
dirinya
FAKTOR RESIKO
A.Status Pernikahan
Belum menikah 2x lebih besar dari
menikah
Single, janda/duda, cerai rata-rata 4-5x
lebih besar dari menikah
B.Agama
Agama memegang peranan kuat dalam
meningkatkan kekuatan seseorang
yang rasa percaya dirinya kurang
C.Jenis Kelamin
Tingkat bunuh diri pria 70% dan wanita 30%,
untuk bunuh diri langsung dan sebaliknya
Wanita bunuh diri karena overdosis, pria
menggunakan senjata api
D.Etnik
Penelitian menunjukkan resiko bunuh diri
tertinggi pada etnik kulit putih Amerika
dibandingkan dengan pribumi dan asia
E.Usia
Laju bunuh diri wanita menetap dan pria meningkat
khususnya pada masa remaja, puncaknya usia 30-40 tahun
berakhir usia 65 tahun, meningkat kembali pada sisa
hidupnya
Faktor resiko pada remaja karena agama kurang, penyakit
psikiatri (pemakai obat, penyalahgunaan alkohol) riwayat
keluarga, tidak punya pekerjaan
F.Status sosial-ekonomi
Status sosial ekonomi tinggi dan status sosial ekonomi
rendah lebih tinggi bunuh dirinya dibandingkan status
sosial ekonomi menengah
Pekerjaan profesional seperti eksekutif bisnis, resesiko
tinggi bunuh diri, sedangkan bunuh diri rendah pekerja
kebun, tukang kebun, kayu
G. Faktor resiko yang lain
Gangguan alam perasaan (depresi mayor
dan gangguan bipolar)
Klien psikoaktif penyalahgunaan zat,
skizofrenia gangguan organik pada otak,
gangguan kepribadian, dan klien dengan
panik
Insomnia berat tanpa depresi
Psikosis dengan halusinasi
Pengguna alkohol, kombinasi pengguna
alkohol dan barbiturat
FAKTOR PENYEBAB : TEORI
BUNUH DIRI
A.Teori Psikologi
1.Marah yang diarahkan pada diri sendiri, Freud mengatakan :
Rasa benci pada diri yang terus menerus, seperti orang
kemasukan setan
Perasaan yang ditekan terus menerus untuk melakukan
bunuh diri
Bunuh diri bisa dilakukan pada diri sendiri/orang lain
2.Kehilangan harapan dan perasaan bersalah
Kehilangan harapan, individu tidak berdaya, merasakan
perubahan yang tidak sesuai pada dirinya
Perasaan berasalah dan menuduh diri aspek dari
kehilangan harapan
3.Keputusasaan
Faktor dasar terjadinya bunuh diri (Ghost dan
Victor, 1994, dalam Stuart Sundeen, 2015 )
4.Riwayat agresi dan kekerasan
Perilaku bunuh diri dilakukan pada individu
dalam keadaan sadar melakukan kekerasan
Marah merupakan faktor penting psikologi
untuk perilaku bunuh diri
5.Perasaan malu dan penghinaan
Dapat dilihat mekanisme ekspresi wajah
Rasa malu akibat kegagalan sosial yaitu
status dan pendapatan
6.Sterssor perkembangan
Remaja dan dewasa muda kerena
konflik, perceraian/perpisahan dan
penolakan
Usia 40-50 th karena masalah ekonomi
Usia 60 th karena masalah penyakit
medis/fisik, meningkat menjadi faktor
penyebab perilaku bunuh diri usia >60 th
B. Teori Sosial (Faktor Penyebab)
Pengambilan Perilaku
Pencederaa Bunuh
Peningkata risiko yang destruktif diri
n diri diri
n diri meningkatkan yang tidak
pertumbuhan langsung
PENGKAJIAN Ancaman
BUNUH DIRI
percobaan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Pasien :
Diskusikan cara mengatasi bunuh diri
Tingkatkan harga diri
Tingkatkan kemampuan menyelesaikan
masalah
Keluarga
Ajarkan tanda dan gejala bunuh diri
Ajarkan cara melindungi perilaku bunuh diri
Tindakan Kperawatan Pada Ancaman
Bunuh Diri
Pasien
Temani pasien terus-menerus sampai dapat dipindahkan ke empat aman
Jauhkan dari benda berbahaya
Pastikan pasien sudah minum obat/bila dapat obat
Dapatkan bantuan untuk membawa kerumah sakit
Jelaskan kepada pasien bahwa perawat akan melindungi sampai tidak
ada keinginan bunuh diri
Keluarga
Anjurkan untuk mengawasi pasien secara ketat
Anjurkan keluarga untuk menyingkirkan benda-benda yang
membahayakan
Diskusikan siapa yang dapat membawa ke rumah sakit jika perlu
Anjurkan kepada keluarga untuk mendukung pasien minum obat
Tindakan Keperawatan Pada Percobaan
Bunuh Diri
Pasien
Jauhkan benda yang berbahaya
Temani pasien terus menerus
Berikan tempat yang aman
Keluarga
Ajarkan cara melindungi pasien
Anjurkan mencari bantuan
Anjurkan mencari rujukan fasilitas kesehatan
Prinsip Tindakan
Masalah Tindakan Keperawatan Tindakan
Keperawatan untuk Pasien Keperawatan untuk
Keluarga
Resiko SP I p SP I k
1. Membina hubungan saling 1. Mendiskusikan masalah
Bunuh Diri percaya yang dirasakan keluarga
2. Mengidentifikasi benda-benda dalam merawat pasien
yang dapat membahayakan 2. Menjelaskan pengertian,
pasien tanda dan gejala resiko
3. Mengamankan benda-benda bunuh diri, dan jenis
yang dapat membahayakan perilaku bunuh diri yang
pasien dialami pasien beserta
4. Melakukan kontrak treatment proses terjadinya
5. Mengajarkan cara 3. menjelaskan cara-cara
mengendalikan dorongan merawat pasien resiko
bunuh diri
6. Melatih cara mengendalikan
dorongan bunuh diri
Tindakan Keperawatan untuk Tindakan Keperawatan
Pasien untuk Keluarga
SP II p SP II k
1. Mengidentifikasn aspek positif pasien 1. Melatih keluarga mempraktekkan
2. Mendorong pasien untuk berpikir positif cara merawat pasien dengan resiko
terhadap diri bunuh diri
3. Mendorong pasien untuk menghargai diri 2. Melatih keluarga melakukan cara
sebagai individu yang berharga merawat langsung kepada pasien
SP III p resiko bunuh diri
4. Mengidentifikasi pola coping yang biasa SP III k
diterapkan pasien 3. Membantu keluarga membuat
5. Menilai pola coping yang biasa dilakukan jadwal aktifitas di rumah termasuk
6. Mengidentifikasi pola coping yang minum obat
konstruktif 4. Mendiskusikan sumber rujukan
7. Mendorong pasien memilih pola coping yang bisa dijangkau oleh keluarga
yang konstruktif
8. Menganjurkan pasien menerapkan pola
coping konstruktif dalam kegiatan harian
Tindakan Keperawatan untuk Tindakan Keperawatan
Pasien untuk Keluarga
SP IV p
1. Membuat rencana masa depan yang
realistis bersama pasien
2. Mengidentifikasi cara mencapai rencana
masa depan yang realistis
3. Memberi dorongan pasien melakukan
kegiatan dalam rangka meraih masa
depan yang realistis
EVALUASI
Pasien
Harga diri meningkat
Mampu menyelesaikan masalah
Dalam keadaan aman dan selamat
Keluarga
Berperan serta melindungi anggota
keluarganya yang beresiko bunuh diri