Anda di halaman 1dari 41

GEOLOGI MINYAK BUMI

STEM AKAMIGAS
KONSENTRASI PRODUKSI
CEPU 2015
RUANG LINGKUP GEOLOGI MINYAK BUMI

Arti geologi minyak dan gas bumi sebetulnya


adalah tempat atau cara terdapatnya minyak
dan gasbumi di dalam kerakbumi secara
geologi.

Ilmu yang mempelajari keadaan geologi atau


cara terdapatnya minyak dan gas bumi di
dalam kerak bumi ataupun di dalam bumi.
Menurut Undang-Undang No. 22 Tahun 2001
Tentang : Minyak Dan Gas Bumi
• Minyak bumi ialah hasil proses alami berupa
hidrokarbon yang dalam kondisi tekanan dan
temperatur atmosfer berupa fasa cair atau padat.
• Termasuk aspal, lilin mineral, tetapi tidak termasuk
batubara atau endapan hidrokarbon lain yang
berbentuk padat yang diperoleh dari kegiatan yang
tidak berkaitan dengan usaha minyak dan gas bumi
• Gas bumi adalah hasil proses alami berupa
hidrokarbon yang dalam kondisi tekanan dan
temperatur atmosfer berupa fasa gas.
APA YANG DINAMAKAN MINYAK DAN GAS BUMI

• minyak bumi dan batu bara merupakan


bahan bakar fosil bersifat organik
• terjadinya di batuan sedimen (batuan
sedimen merupakan habitat terda-patnya
minyak dan gas bumi)
• terbentuknya minyak dan gas bumi akan
sangat erat dengan pembentukan batuan
sedimen GEOLOGI BATUAN LUNAK
GEOLOGI BATUAN LUNAK (soft-rock geology)

Yaitu ilmu geologi yang mempelajari batuan


sedimen, terutama untuk tujuan mencari atau
mendapatkan minyak bumi dan batubara yang
sangat erat hubungannya dengan batuan sedimen.

Ruang lingkup geologi minyak dan gas bumi ini


merupakan pengkajian dari batuan sedimen dan
semua faktor yang menentukan cara terdapatnya,
penyebarannya dan cara berakumulasinya minyak
dan gas bumi di dalam kerak bumi.
PERKEMBANGAN METODA EKSPLORASI MINYAK BUMI

Menjelang abad ke-20 sedikit sekali metodologi ilmiah


kegeologian dipergunakan untuk penentuan lokasi
pemboran.

Minyak ditemukan dengan membor di dekat rembesan


/indikasi permukaan, sering penentuan lokasi bor
secara sembarangan.

Tahun 1912 ahli geologi mulai mengadakan perpetaan


singkapan untuk penentuan lokasi pemboran, pada
waktu itu alat bor hanya mampu membor 1000 - 1300
m dengan menggunakan bor tumbuk.
Awal 1920 ahli geologi baru menerapkan metoda
eksplorasi bawah permukaan. Pemboran inti
mulai dipergunakan, dilakukan penggalian uji
sumuran untuk mencari lapisan penunjuk di
bawah permukaan.

Analisa log bor dan menganalisa keratan


pemboran serta paleontologi mulai dipergunakan.
Tahun 1920 penggunaan metoda listrik mulai dikembangkan
dan akhir tahun tiga puluhan metode ini merupakan
prosedur baku bagi pemboran sumur. Perkembangan yang
penting terutama dengan ditemukannya konsep perangkap
stratigrafi.
• Perkembangan penting adalah penggunaan
metoda geofisika seismik refraksi, untuk
memetakan zona patahan, sehingga berhasil
melokalisir kubah garam yang pertama di Gulf-
coast tahun 1924.

• Tahun 1929 seismik refleksi dikembangkan,


ternyata penetrasinya dapat mencapai beberapa
ribu kaki.
• Tahun 1940 pemboran lepas pantai pertama
kali dimulai di Louisiana, Amerika Serikat.
Dalam tahun enam puluhan terjadi kemajuan
luar biasa dalam penggunaan cara seismik.
Metoda pengolahan data seismik secara
elektronik juga telah dimulai menggunakan
komputer, antara lain dilakukan cara
pencatatan secara mendetail.
Menjelang akhir tahun enam puluhan
dikembangkan penginderaan jauh.
Airborne geofisika mulai dilakukan untuk studi awal
geologi minyak bumi
HAKEKAT MINYAK DAN GAS BUMI

Minyak dan gas bumi merupakan senyawa ini terdiri dari unsur
kimia terdiri dari 80 sampai 85% unsur C atau karbon, 20 -15 %
unsur H (hidrogen).
Unsur lain seperti oksigen, nitrogen, belerang terdapat kurang
dari 5% malah kadang-kadang kurang dari 1%.
Abraham (1945) mengklasifikasikan zat hidrokarbon
membaginya dua golongan, yaitu bitumina dan non bitumina.

Hidrokarbon yang larut dalam karbondisulfida dinamakan


bitumina, sedangkan yang tak larut disebut noh bitumina.

Bitumina bisa dibagi menjadi yang bersifat cair dan yang


padat.

Yang bersifat cair disebut minyak bumi (petroleum), yang


terdiri dari minyak mentah yang didapatkan dari sumur
pemboran ataupun yang keluar sendiri sebagai rembesan;

Yang padat dibagi antara yang mudah melumer dan yang


sulit melumer. Yang mudah melumer dibagi lagi menjadi lilin
mineral dan aspal, sedangkan yang sukar melumer
dinamakan aspaltit.
HIDROKARBON PADAT
Hidrokarbon padat terdiri dari golongan bitumina dan non
bitumina. Golongan bitumina terdiri dari lilin mineral, dan
golongan aspal, kemudian golongan aspaltit (yaitu zat yang
sulit sekali dilumerkan).

Golongan non bitumina antara lain ialah piro-bitumina,


yang dibagi atas dua golongan lagi yaitu: piro-bitumina
aspal dan piro-bitumina non aspal.

Hidrokarbon yang bersifat padat biasanya terdapat


bersamaan satu dengan yang lain.

Termasuk dalam bitumina padat ini ialah pasir-ter (tar


sand) dan serpih minyak (oil shale).
PASIR-TER

Di beberapa tempat terdapat lapisan pasir yang jenuh hidrokarbon


kental dan setengah-aspal. Lapisan ini meliputi luas ribuan km2 serta
puluhan meter ketebalan
Hidrokarbon ini sukar sekali dipisahkan dari pasir untuk dapat
ditampung. Misalnya di Kanada sebelah barat, cadangan minyak
yang terkandung di dalam pasir-ter ini meliputi milyaran barrel.

Kesulitan memprosesnya sudah dapat diatasi dengan cara


pemanasan atau dengan destilasi destruktif.

Terbentuknya pasir-ter ini tidaklah begitu jelas, tetapi mungkin


berasal dari minyak bumi yang dihasilkan dari rembesan dan terjadi
bersama-sama pengendapan pasir tersebut.
SERPIH MINYAK
Serpih minyak atau oil-shale adalah serpih yang
mengandung zat organik yang jika dipanaskan pada
temperatur tinggi (> 400°C) akan mengurai dan
menghasilkan hidrokarbon cair yang serupa dengan
minyak bumi.
Endapan serpih minyak yang terkenal adalah Formasi
Green River, Amerika Serikat
Kadar serpih minyak ini hampir dapat mencapai 150 galon
per ton, tetapi kebanyakan adalah antara 25 - 50
galon/ton.
Zat organik yang dapat menghasilkan minyak pada suatu
pemanasan atau destilasi destruktif disebut kerogen.

Kerogennya sendiri bukanlah minyak bumi dan juga


bukan batubara, tetapi merupakan suatu zat yang
mempunyai sifat di antara kedua hidrokarbon tersebut.

Susunan kimia daripada kerogen adalah kira-kira,


karbon: 69-80%, hidrogen: 7-11%, nitrogen: 1,25-2,5%,
belerang: 1-8%, dan oksigen: 9-17%.

Perbedaan khas dengan minyak bumi adalah kadar


oksigen dan nitrogennya.
HAKEKAT KIMIA
Susunan kimia
Minyak bumi merupakan zat paling penting di antara semua
hidrokarbon ataupun di antara semua bitumina.
Minyak bumi terdiri dari 80 - 85% karbon sedangkan
selebihnya hidrogen.
Kadar belerang dapat meningkat sampai 2%, misalnya pada
minyak bumi dari Timur Tengah, di Indonesia terkenal
dengan kadar belerang rendah sekali.
Minyak bumi kadar zat oksigen dan nitrogennya sangat
rendah, dan hanya merupakan jejak saja.
Kedua unsur hidrogen dan karbon dapat
membentuk berbagai macam senyawa molekuler
dengan rantai panjang, dan struktur lingkaran.

Rantai C dan H tersebut dapat bercabang-cabang


ke berbagai arah dan dapat membentuk berbagai
macam struktur tiga dimensi.

Sifat dari pada hidrokarbon untuk membentuk


molekul yang berlainan dengan susunan atau
dengan rumus kimia yang sama disebut sifat
membentuk isomer.
Analisa dan klasifikasi minyak bumi
1. Destalasi derfraksi, merupakan penyulingan serta
pengembunan kembali berbagai macam cairan
yang mempunyai titik didih yang berbeda-beda.
Secara kasar cairan dengan titik-didih yang
berlainan itu kita bagi atas gas, bensin, kerosin,
minyak gas atau solar, pelumas ringan, pelumas
tinggi dan residu.

2. Analisa Hemple, analisa secara teliti dari pada


destilasi ini disebut analisa Hemple, sifatnya sama
juga dengan destilasi derfraksi akan tetapi
pengembunan berbagai macam fraksi dilakukan
dengan perbedaan suhu 25°C.
PENGOLAHAN MINYAK
MENTAH
3. Indeks Korelasi dan klasifikasi dasar minyak bumi.
Sistem ini didasarkan pada suatu pengeplotan
berat jenis fraksi destilasi terhadap titik-didihnya
dan pada kenyataan bahwa jika berat jenis suatu
senyawa hidrokarbon secara individual diplot
terhadap titik didihnya maka hidrokarbon
tersebut akan mengatur dirinya sesuai dengan
struktur dasarnya.
HAKEKAT FISIKA
Minyak bumi secara kuantitas diukur
berdasarkan volumenya.

Khusus di Indonesia, ukuran yang


dipergunakan adalah meter kubik atau sering
juga ton, sedangkan di dunia perdagangan
digunakan satuan barrel yang setara dengan
159 liter.
BERAT JENIS ATAU GRAVITASI JENIS
Berat jenis minyak bumi atau dalam istilah dunia perdagangan
dikenal dengan API Gravity minyak bumi, sering menunjukkan
kualitas minyak bumi.
Makin kecil berat jenisnya atau makin tinggi derajat API
Gravitymya, minyak bumi itu semakin berharga karena lebih
banyak mengandung bensin.
Sebaliknya makin rendah derajat APInya atau makin berat berat
jenisnya, mutu minyak bumi itu kurang baik karena lebih
banyak mengandung lilin atau residu aspal.

Selain itu berat jenis, minyak bumi tentu juga tergantung pada
temperatur; lebih tinggi temperatur makin rendah berat jenisnya.
Viskositas

Viskositas merupakan daya hambatan yang


dilakukan oleh cairan jika suatu benda
berputar pada cairan tersebut. Satuan
viskositas adalah centipoise.

Pada umumnya makin tinggi derajat API,


makin ringan minyak bumi tersebut maka
makin kecil viskositasnya dan sebaliknya.
Titik Didih dan Titik Nyala
Titik didih minyak bumi berbeda-beda sesuai dengan gravitas
APInya. Kalau gravitasi API rendah, maka titik didihnya tinggi
sedangkan kalau gravitasi APInya tinggi maka titik didihnya
rendah.
Jika derajat APInya tinggi maka lebih banyak mengandung fraksi
ringan seperti bensin degan demikian titik didihnya rendah.
Titik nyala adalah suatu titik temperatur dimana minyak bumi
dapat terbakar karena suatu percikan api. Makin tinggi gravitasi
APInya titik didihnya makin rendah, maka jelaslah flash-point
juga makin rendah dan mudah dapat terbakar karena percikan
api.
Flash-point mempunyai arti sangat penting, makin rendah tentu
makin berbahaya, sebaliknya makin tinggi flash-point mengu-
rangi kemungkinan terbakarnya minyak bumi.
Warna
Minyak bumi tidak selalu memperlihatkan warna hitam
adakalanya malah tidak berwarna sama sekali. Pada
umumnya warna berhubungan dengan berat jenisnya.
Kalau berat jenisnya tinggi, warna jadi hijau kehitam-
hitaman sedangkan kalau berat jenisnya rendah warna
jadi cokelat kehitam-hitaman.
Warna ini disebabkan karena berbagai pengotoran
misalnya oksidasi senyawa hidrokarbon karena senyawa
hidrokarbon sendiri tidak memperlihatkan warna
tertentu.
FLUROSENSI
Minyak bumi memiliki sifat flurosensi yaitu jika terkena sinar
ultra-violet akan memperlihatkan warna yang lain dari
warnanya.
Warna flurosensi minyak bumi adalah kuning sampai kuning
keemas-emasan dan kelihatan sangat hidup.
Sifat flurosensi ini sangat penting karena sedikit saja minyak
bumi terdapat dalam kepingan batuan atau dalam lumpur
pemboran memperlihatkan flurosensi secara kuat sehingga
mudah dideteksi dengan mempergunakan lampu ultra-violet.
Ini sangat perlu untuk mendeteksi adanya minyak bumi pada
waktu dilaksanakan pemboran, karena lumpur bor tidak
menunjukan flurosensi sehingga begitu lumpur bor dikenai sinar
ultraviolet timbul flurosensi bila lapisan yang mengandung
minyak telah tertembus oleh pemboran.
INDEKS REFRAKSI

Minyak bumi memperlihatkan berbagai macam


indeks refraksi berkisar antara 1.4 - 1.6.
Perbedaan indeks refraksi tergantung dari derajat
APInya atau berat jenisnya.
Makin tinggi berat jenis atau makin rendah
derajat APInya akan tinggi pula indeks refraksinya
dan sebaliknya.
A K T I V I TA S O P TI K
Kebanyakan minyak bumi memperlihatkan aktivitas optik, yaitu
suatu daya memutar bidang polarisasi cahaya yang terpolarisasi.
Kisaran rata-rata adalah dari 0 sampai 0.2o.

Daya memutar bidang optik ini biasanya dipakai sebagai suatu


alasan untuk menunjukkan akan asal organik zat minyak bumi,
sebab sampai sekarang hanya zat asal organik saja yang bisa
memutar bidang optik, sedangkan zat hidrokarbon sintetis
anorganik tidak memperlihatkan daya aktivitas optik.

BAU
Minyak bumi ada yang berbau sedap dan ada pula yang tidak,
yang biasa disebabkan oleh pengaruh molekul aromat. Umumnya
minyak bumi yang berasal dari Indonesia tidak berbau sedap oleh
karena senyawa nitrogen ataupun belerang.
Nilai Kalori
Nilai kalori minyak bumi adalah jumlah panas yang
ditimbulkan oleh 1 gr minyak bumi yaitu dengan
meningkatkan temperatur 1 gr air dari 3.5o C - 4,5o C
dan satuannya adalah kalori.

Pada umumnya minyak bumi mempunyai nilai kalori


10.000 - 10.800 kalori per gram dan hal ini boleh
kita bandingkan dengan kalori batubara yang berada
di antara 5.650 - 8.200 kalori per gram.
HIDROKARBON GAS ATAUPUN GASBUMI
Di dalam reservoir, gas bumi bisa terdapat sebagai larutan
yang berkisar dalam jumlah sangat sedikit sekali - 100% dari
reservoir.
Gas bumi tersebut biasanya terdiri dari pada hidrokarbon
alam bertitik-didih rendah, bernomor atom rendah dari Cx -
paling tinggi C4, atau bisa juga terdiri dari gas hidrogen,
nitrogen atau sama sekali hanya karbon dioksida saja.
Jika hal ini demikian maka gas tersebut tidak mempunyai nilai
komersiil, kecuali helium yang kadang-kadang merupakan 2-
3% dari gas yang tidak dapat diperdagangkan tersebut.
Di Indonesia ada beberapa sumur misalkan di Pamanukan,
Jawa Barat dan di laut Jawa sebelah timur, yang terdiri hanya
gas C02.
JENIS GASBUMI

1) Gas bebas, yang sama sekali merupakan fasa bebas


dari pada minyak bumi, hanya terdapat pada bagian
atas dari reservoir yang terisi minyak bumi.

2) Gas terlarut dalam minyak bumi. Karena gas dan


minyak bumi adalah hidrokarbon, maka wajarlah jika
jumlah gas yang larut dalam minyak bumi tergantung
dari sifat kedua zat tersebut dan juga tergantung dari
tekanan dan temperatur di dalam reservoir.
Untuk setiap m3 minyak bumi, jumlah gas bumi
yang terlarut di dalamnya dinyatakan dalam
perbandingan gas-minyak.

Jika gas hanya terdapat dalam jumlah sedikit


saja, maka gas dapat dipisahkan dari minyak
segera setelah dihasilkan dari sumur pemboran,
dalam suatu alat yang dinamakan gas-separator
dan kemudian dibakar.
GAS TERCAIRKAN

Di bawah kedalaman 2000 m biasanya keadaan


reservoir mempunyai temperatur dan tekanan
yang tinggi, sehingga secara fisik gas dan minyak
bumi tidak bisa dibedakan, dalam keadaan
demikian didapatkan reservoir kondensat.
SUSUNAN KIMIA GASBUMI

Metan (CH4) adalah hidrokarbon yang paling


stabil dan merupakan penyusun utama
gasbumi.
Selain itu terdapat juga hidrokarbon lainnya
dalam jumlah kecil, seperti etan (C2H6),
propan (C3H8), butan (C4H10), pentan (C3H12),
heksan (C6H14), dan dalam kasus tertentu juga
hektan (C7H15), oktan (C8H18) dan nonan
(C9H20).
BERBAGAI SIFAT FISIKA GASBUMI

Gas biasanya diukur dalam m3 atau kaki


kubik dalam keadaan baku, yaitu pada
temperatur 60,7°F dan tekanan 76 mm
Hg.
Seringkali dipergunakan temperatur 20°C.
Volum gas biasanya dinyatakan dalam
satuan ribuan yang disingkat sebagai M.
Contohnya 3.540.000 cubic feet gas,
biasanya ditulis 3.540 MCF.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai