Anda di halaman 1dari 54

09/03/2021

TUJUAN
Untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai
MANAJEMEN RESIKO UMUM dasar-dasar pengelolaan risiko, meliputi antara lain:
a.Konsep, terminologi dan prinsip-prinsip manajemen risiko
dalam menciptakan nilai bagi perusahaan.
b.Kesadaran akan pentingnya manajemen risiko dalam
mencapai tujuan organisasi.
c.Pentingnya manajemen risiko yang proaktif untuk
mengatasi isu manajemen.
d.Komunikasi dan keterbukaan mengenai pengelolaan risiko
disetiap lini organisasi.
e.Kesadaran budaya risiko

Ir. Henk Subekti,Dipl.Eng.,M.E.


2021 1 2

Risk

APA ITU
SASARAN
RISIKO?
Mahasiswa diharapkan: Risiko adalah
1.Mampu memahami konsep “Semua ketidakpastian yang mungkin terjadi dan berpotensi
dan pengelolaan risiko. memberikan dampak baik positif maupun negative terhadap
2. Mampu menjelaskan kembali materi pencapaian sasaran organisasi”
yang sudah dipelajari
3. Menerapkan materi pembelajaran
Risiko dengan dampak Positif disebut juga Oportuniti
dalam pelaksanaan tupoksi sehari-hari
4. Mampu membangun budaya sadar
risiko serta memberikan dampak pada
lingkungan sekitar Selama ada sasaran,
akan selalu ada risiko
3 4

Risk Risk Gambar: https://shawnetuma.com

1
09/03/2021

RISIKO VS CONTOH
MASALAH RISIKO
Risiko bukan Masalah Sasaran:
Seorang konsultan IT harus melakukan presentasi jam 8 pagi
Risiko belum terjadi dan belum tentu akan terjadi, sementara untuk menjelaskan solusi yang akan ditawarkan oleh
masalah sudah terjadi perusahaannya. Presentasi ini harus dilakukan sebagai
persyaratan untuk memenangkan suatu pekerjaan (“Beauty
contest”) sehingga dapat dilaksanakan oleh perusahaan tempat
konsultan tersebut bekerja
Risiko yang tidak
dikelola dengan
baik, dapat Dalam suatu sasaran dapat memiliki beberapa risiko,
menjadi masalah 1 Risiko dapat diakibatkan oleh lebih dari 1 penyebab.
jika terjadi di
kemudian hari 1 jenis penanganan risiko bisa untuk menangani 1 penyebab atau
5
beberapa penyebab 6

Risk

CONTOH CONTOH
RISIKO RISIKO
Risiko 1 Risiko 2

Risiko Penyebab Penanganan


Risiko Penyebab Penanganan
• Kesasar • Tidak • Survey
(salah mengetahui lokasi • Datang • Bangun • Menggunakan
tempat) lokasi sebelum terlambat kesiangan alarm
dengan kegiatan • Macet • Berangkat
Pasti dilakukan lebih awal
(H-1)
7 8

2
09/03/2021

SIAPAKAH PEMILIK BAGAIMANA MENGELOLA


RISIKO? RISIKO?
Risiko tidak bisa dihilangkan, selama ada sasaran/tujuan
Risk Owner (Pemilik Risiko) adalah pemilik Risiko hanya bisa dikelola melalui Manajemen Risiko
sasaran. Risk Owner memiliki
akuntabilitas dan kewenangan untuk
menangani risiko. Risk Owner adalah Manajemen Risiko adalah
Kepala Divisi/fungsi setingkat “Serangkaian aktifitas untuk mengarahkan dan mengendalikan
risiko organisasi secara sistematis”
Risk Owner dibantu oleh Risk Champion dalam melaksanakan
manajemen risiko
Manajemen Risiko sering dilihat sebagai
Seluruh anggota organisasi harus berperan serta secara aktif hambatan dalam bisnis karena kontrol
dalam manajemen risiko, “risk management is internal dan system checking akan
everybody body’s business” meningkatkan biaya dan proses di awal.
Namun, semuanya adalah upaya untuk
Risiko dapat ada pada setiap tingkatan organisasi dan proses meningkatkan nilai organisasi dalam 10

bisnis Risk Gambar: https://bankingfrontiers.com


10 jangka panjang.
Risk Gambar: https://www.chicagotribune.com

PENTINGNYA MANAJEMEN ILUSTRASI MANAJEMEN


RISIKO RISIKO
Kondisi yang sering terjadi di organisasi
Kita menghadapi risiko Membantu dalam Memanfaatkan risiko
setiap hari mengelola risiko secara baik dan tepat
(identifikasi, evaluasi, untuk mencapai tujuan
memanfaatkan) bisnis
Apa status dari risiko Apa status dari risiko Akankah kita memenuhi harapan
organisasi kita? organisasi kita? pemangku kepentingan?
Risiko apa yang tidak kita Risiko apa yang tidak kita Apa risiko kita? 10 risiko
ketahui? ketahui? teratas?
Memikirkan
Membantu dalam Membantu dalam Membantu dalam kemungkinan
Bertanya untuk one-off tanggapan
mengalokasikan dan meningkatkan kesiapan pengambilan keputusan masukan
memprioritaskan sumber perusahaan dalam dalam kondisi ketidak tambahan
daya terhadap risiko yang menghadapi risiko yang pastian yang dihadapi
mendukung keberlanjutan tidak dapat dihindari. perusahaan.
Mengirim Pemikiran
organisasi. risiko yang
MS Excels
silo

Workshop setelah
workshop Fokus hanya pada
risiko negatif

Manajemen risiko membantu organisasi menjadi lebih Manajer Manajemen


Pemilik
sadar risiko dalam mencapai tujuan perusahaan dan Risiko Risiko dan
mendorong secara proaktif dalam mengelola risiko, Bisnis

sehingga laju organisasi dapat dikendalikan dengan baik 11 12

untuk mencapai tujuan organisasi

3
09/03/2021

ENTERPRISE RISK MANAGEMENT ERM ADALAH


(ERM) • Sebuah proses yang ada dan berlangsung di dalam suatu
organisasi
Suatu organisasi menangani risiko dan oportuniti yang dapat
mempengaruhi pencapaian tujuan organisasi untuk menciptakan • Dipengaruhi oleh setiap orang di setiap tingkatan organisasi
nilai bagi organisasi dan stake holdernya melalui ERM • Diterapkan dalam penetapan strategi
• Diterapkan pada skala perusahaan, pada setiap tingkatan dan
unit, termasuk pandangan portofolio risiko sebuan entitas
• Dirancang untuk mengidentifikasi kejadian potensial yang dapat
ERM merupakan kegiatan manajemen risiko mempengaruhi organisasi jika terjadi dan mengelola risiko
yang dilakukan oleh organisasi secara untuk tetap berada dalam lingkup selera risiko
menyeluruh, terintegrasi dan formal
• Mampu memberikan keyakinan yang memadai bagi manajemen
dan direksi
• Mendukung pencapaian tujuan pada satu atau beberapa
13
kategori yang saling terkait
Gambar: https://www.business2community.com
Everyone is a Risk Manager 15

MANFAAT
GOVERNANCE, RISK & COMPLIANCE GRC
(GRC)
• GOVERNANCE: UPAYA MEMASTIKAN PROSES DAN TUJUAN
ORGANISASI DAPAT BERJALAN SELARAS • Mengendalikan performa
• RISK MANAJEMEN: UPAYA MENGELOLA RISIKO AGAR organisasi
TIDAK MEMNGGANGGU PENCAPAIAN TUJUAN • Meningkatkan kualitas produk dan
ORGANISASI jasa yang dihasilkan
• COMPLIANCE: UPAYA MEMASTIKAN ORGANISASI MEMATUHI
• Mencegah timbulnya dampak dan
PERATURAN DAN KETENTUAN YANG BERLAK
kerugian bagi organisasi
• GOVERNANCE, RISK & • Mengendalikan pencapaian tujuan
COMPLIANCE BERTUJUAN organisasi
UNTUK MEMASTIKAN
PENCAPAIAN TUJUAN
ORGANISASI
15 16

Gambar: https://mesaconsulting.wordpress.com

4
09/03/2021

CONTOH PENERAPAN
REFERENSI
GRC
1. SNI ISO 31000:2018
2. Materi Pelatihan Risk Management Fundamental dari
CRMS
3. https://www.coso.org/Documents/COSO-ERM-Executive-
Summary.pdf
4. https://www.youtube.com/watch?v=s_6mKZrcCyM

17 18

Gambar: https://www.sketchbubble.com

TERIMA KASIH

5
09/03/2021

KONSEP DASAR FUNGSI


PENGAWASAN
 Fungsi manajemen yang diarahkan untuk melakukan
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN pengawasan atas apa yang telah direncanakan dan
bagaimana langkah-langkah koreksinya dinamakan
(CONTROLLING) dengan fungsi pengawasan atau pengendalian . Dalam
teknologi bahasa Inggris , fungsi ini sering dinamakan
dengan fungsi Controlling , Evaluating, Appraising , dan
Correcting.

Ir. Henk Subekti,Dipl.Eng.,M.E.

3/9/2021 1 3/9/2021 2

Definisi Pengawasan Oleh 5 TAHAP PROSES


Beberapa Penulis Di bidang PENGAWASAN
manajemen
 Secara lebih lengkap Mockler, Stoner,Freeman, dan  Penetapan standar pelaksanaan .
Gilbert (2000) mengemukakan fungsi pengawasan dalam
 Penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan.
manajemen adalah upaya sistematis dalam menetapkan
standar kinerja sebagai tujuan yang direncanakan,  Pengukuran pelaksanaan kegiatan.
mendesain sistem informasi umpan balik,  Perbandingan pelaksanaan kegiatan dengan standar dan
membandingkan antara kinerja yang dicapai dengan penganalisaan penyimpangan- penyimpangan.
standar yang telah ditetapkan sebelumnya, menentukan
apakah terdapat penyimpangan dan tingkat signifikan  Pengambilan tindakan koreksi, bila diperlukan.
dari tingkat penyimpangan tersebut, dan mengambil
tindakan yang diperlukan untuk memastikan bahwa
seluruh sumberdaya perusahaan dipergunakan secara
efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan
perusahaan.

3/9/2021 3 3/9/2021 4

MANFAAT PENGAWASAN 5 OBYEK PENGAWASAN

 Dapat mengetahui sejauh mana program sudah  Obyek yang menyangkut kuantitas dan kualitas barang
dilakukan staff. atau jasa. Pengawasan ini bersifat fisik.
 Dapat mengetauhi adanya penyimpangan pada  Keuangan.
pemahaman staff dal melaksanakan tugas- tugasnya.
 Pelaksanaan program dilapangan.
 Dapat mengetauhi apakah waktu dan sumber daya
lainnya mencukupi kebutuhan dan teah dimanfaatkan  Obyek yang bersifat strategis.
secara efisien.
 Pelaksanaan kerja sama dengan sektor lain yang terkait.
 Dapat mengetahui sebab-sebab tejadinya
penyimpangan.
 Dapat mengetahui staff yang perlu diberikan
penghargaan, dipromosikan atau diberikan pelatihan
lanjutan.

3/9/2021 5 3/9/2021 6

1
09/03/2021

JENIS-JENIS PENGAWASAN PRINSIP POKOK


 Pengawasan fungsional. Fungsi pengawasan ini PENGAWASAN
melekat pada seorang yang menjabat sebagai
Perlu diperhatikan 2 prinsip pengawasan,yaitu:
pemimpin lembaga.
1. Adanya rencana :
 Pengawasan publik. Pengawasan ini dilakukan 2. Adanya intruksi-intruksi dan pemberian wewenang
oleh masyarakat. kepada bawahan.
 Proses pengendalian dimulai dengan perencanaan dan
 Pengawasan non fungsional. Pengawasan ini pembangunan tujuan penampilan kerja.
biasanya dilakukan oleh badan-badan yang  Tujuan penampilan didefinisikan dan standar- standar
untuk mengukurnya. Ada 2 tipe standar,yaitu:
diberikan kewenangan untuk melakukan
1) Standar Out-put (keluaran)
pengawasan seperti DPR,BPK,dll.
2) Standar In-put (masukan)

3/9/2021 7 3/9/2021 8

Kompensasi dan keuntungan TIPE-TIPE PENGAWASAN


dari sistem pengawasan yang
baik adalah:
 Akan menarik orang berbakat dan mempertahankannya  Pengawasan pendahuluan (feedforward control).
dalam organisasi.
 Pengawasan yang dilakukan bersamaan dengan
 Memotivasi orang untuk menggunakan usaha maksimum pelaksanaan kegiatan (Concurrent control).
dalam pekerjaannya.
 Pengawasan umpan balik (feedback control).
 Menyadarkan nilai kontribusi penampilannya.
Kegiatan Belum Kegiatan Sedang Kegiatan Telah
Dilaksanakan Dilaksanakan Dilaksanakan

Feedforward Control Concurerent Control Feedfback Control


3/9/2021 9 3/9/2021 10

TUJUAN DARI FUNGSI FAKTOR PENTINGNYA


PENGAWASAN PENGAWASAN
 Adaptasi lingkungan  Perubahan lingkungan organisasi.
 Meminimumkan kegagalan  Peningkatan kompleksitas organisasi.
 Meminimumkan biaya  Kesalahan-kesalahan.
 Antisipasi kompleksitas organisasi  Kebutuhan manajer untuk mendelegasikan wewenang.

3/9/2021 11 3/9/2021 12

2
09/03/2021

Alat Bantu Pengawasan KARAKTERISTIK-KARAKTERISTIK


Manajerial PENGAWASAN YANG EFEKTIF

 Management By Exception (MBE) , Atau prinsip  Akurat.


pengecualian, memungkinkan manajer untuk  Tepat-Waktu.
mengarahkan perhatiannya pada bidang-bidang
pengawasan yang paling kritis dan mempersilahkan para  Obyektif dan menyeluruh.
karyawan atau tingkatan manajemen rendah untuk  Terpusat pada titik pengawasan.
menangani variasi-variasi rutin.  Realistik secara ekonomis.
 Management-Information System (MIS), MIS dapat  Realistik secara organisasional.
didefinisikan sebagai suatu metoda formal pengadaan
dan penyediaan bagi manajemen, informasi yang  Terkoordinasi dengan aliran kerja organisasi.
diperlukan dengan akurat dan tepat waktu untuk  Fleksibel.
membantu proses pembuatan keputusan dan  Bersifat sebagai petunjuk dengan operasional.
memungkinkan fungsi-fungsi perencanaan, pengawasan
dan operasional organisasi dilaksanakan secara efektif.  Diterima para anggota organisasi.

3/9/2021 13 3/9/2021 14

3/9/2021 15 3/9/2021 16

3/9/2021 17 3/9/2021 18

3
09/03/2021

3/9/2021 19 3/9/2021 20

3/9/2021 21 3/9/2021 22

3/9/2021 23 3/9/2021 24

4
09/03/2021

3/9/2021 25 3/9/2021 26

3/9/2021 27 3/9/2021 28

Semoga Pertemuan ini


menelorkan ide-ide Cerdas
untuk dimengerti dan dipahami.
Terima kasih.

3/9/2021 29 3/9/2021 30

5
09/03/2021

PENGERTIAN PENGAWASAN

 Pengawasan ialah sebuah proses untuk memastikan


Pengertian Pengawasan , bahwa semua aktifitas yang terlaksana telah sesuai
dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya.
Makna, Jenis, Tujuan,
Manfaat, Fungsi, Prinsip,
Tahap, Para Ahli
Ir. Henk Subekti,Dipl.Eng.,M.E.

3/9/2021 1 3/9/2021 2

Pengertian Pengawasan Pengertian Pengawasan.(Lanjutan…..1)

Pengawasan ialah sebuah proses untuk memastikan bahwa Istilah pengawasan dalam bahasa Inggris disebut controlling,
semua aktifitas yang terlaksana telah sesuai dengan apa yang yang oleh Dale (dalam Winardi, 2000:224) dikatakan bahwa: “…
telah direncanakan sebelumnya. Tak dapat disangkal bahwa the modern concept of control … provides a historical record of
masing-masing fungsi pimpinan berhubungan erat satu sama what has happened … and provides date the enable the …
lain. executive … to take corrective steps …”. Hal ini berarti bahwa
pengawasan tidak hanya melihat sesuatu dengan seksama dan
Hal ini akan lebih jelas, bila kita ingat bahwa sesungguhnya melaporkan hasil kegiatan mengawasi, tetapi juga mengandung
fungsi pimpinan yang lima itu, yaitu merencanakan, arti memperbaiki dan meluruskannya sehingga mencapai tujuan
pengorganisasian, penyusunan, memberi perintah dan yang sesuai dengan apa yang direncanakan. More (dalam
pengawasan adalah prosedur atau urut-urutan pelaksanaan Winardi, 2000:226) menyatakan bahwa: “… there’s many a slip
dalam merealisasi tujuan badan usaha. between giving works, assignments to men and carrying them
out. Get reports of what is being done, compare it with what
ought to be done, and do something about it if the two aren’t
the same”.

3/9/2021 3 3/9/2021 4

Pengertian Pengawasan.(Lanjutan…..3)
Pengertian Pengawasan.(Lanjutan…..2)
Mockler (dalam Certo dan Certo, 2006:480) menyebutkan
Dengan demikian pengawasan pada hakekatnya merupakan pengawasan sebagai : Controlling is a systematic effort by
tindakan membandingkan antara hasil dalam kenyataan (dassein) business management to compare performance to
dengan hasil yang diinginkan (das sollen). Hal ini disebabkan predetermined standard, plans, or objectives to determine
karena antara kedua hal tersebut sering terjadi penyimpangan- whether performance is in line with theses standards and
penyimpangan, maka tugas pengawasan adalah melakukan presumably to take any remedial action required to see that
koreksi atas penyimpangan?penyimpangan tersebut. human and other corporate resources are being used in the
most effective and efficient way possible in achieving
corporate objectives.
Pengawasan merupakan fungsi manajerial yang keempat setelah
perencanaan, pengorganisasian, dan pengarahan. Sebagai salah satu Konsep pengawasan dari Mockler di atas, menekankan pada
fungsi manajemen, mekanisme pengawasan di dalam suatu organisasi tiga hal, yaitu (1) harus adanya rencana, standard atau tujuan
memang mutlak diperlukan. Pelaksanaan suatu rencana atau program sebagai tolak ukur yang ingin dicapai, (2) adanya proses
tanpa diiringi dengan suatu sistem pengawasan yang baik dan pelaksanaan kerja untuk mencapai tujuan yang diinginkan, (3)
berkesinambungan, jelas akan mengakibatkan lambatnya atau adanya usaha membandingkan mengenai apa yang telah
bahkan tidak tercapainya sasaran dan tujuan yang telah ditentukan. dicapai dengan standard, rencana, atau tujuan yang telah
ditetapkan, dan (4) melakukan tindakan perbaikan yang
diperlukan. Dengan demikian konsep pengawasan dari Mockler
ini terlihat bahwa ada kegiatan yang perlu direncanakan
3/9/2021 5
dengan tolak ukur berupa kriteria, norma-norma dan standar,
3/9/2021 6
kemudian dibandingkan, mana yang membutuhkan koreksi
ataupun perbaikan-perbaikan.

1
09/03/2021

Pengertian Pengawasan.(Lanjutan…..4) Pengertian Pengawasan.(Lanjutan…..5)

Sementara Mockler (dikutip Stoner & Freeman dalam


Wilhelmus dan Molan 1994:241) mengatakan bahwa: Terry (dalam Winardi, 1986:395) juga
Pengendalian adalah suatu upaya yang sistematis untuk berpendapat tentang pengertian
menetapkan standard kinerja dengan sasaran pengawasan ini, ia mengatakan bahwa:
perencanaan, merancang sistem umpan-balik informasi,
Pengawasan berarti mendeterminasi apa
membandingkan kinerja sesungguhny adengan standard
yang terlebih dahulu ditetapkan itu, menentukan yang dilaksanakan, maksudnya
apakah ada penyimpangan dan mengukur signifikansi mengevaluasi prestasi kerja dan apabila
penyimpangan tersebut, dan mengambil tindakan perlu menerapkan tindakan-tindakan
perbaikan yang diperlukan untuk menjamin bahwa korektif sehingga hasil pekerjaan sesuai
semua sumber daya perusahaan tengah digunakan
dengan rencana-rencana. Jadi pengawasan
sedapat mungkin dengan cara yang paling efektif dan
efisien guna tercapainya sasaran perusahaan. dapat dianggap sebagai aktivitas untuk
menemukan dan mengoreksi
penyimpangan-penyimpangan penting
dalam hasil yang dicapai dari aktivitas-
3/9/2021 7 aktivitas yang direncanakan. 3/9/2021 8

Pengertian Pengawasan.(Lanjutan…..6) Pengertian Pengawasan.(Lanjutan…..7)

Koontz, et. al. (dalam Hutauruk, 1986:195) menyatakan bahwa:


Siagian (1990:107) menyebutkan bahwa “Pengendalian adalah mengukur dan mengoreksi prestasi kerja
yang dimaksud dengan pengawasan adalah: bawahan guna memastikan, bahwa tujuan organisasi di semua
tingkat dan rencana yang didesain untuk mencapainya, sedang
“Proses pengamatan daripada pelaksanaan dilaksanakan”.
seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin
agar supaya semua pekerjaan yang sedang Sementara Lembaga Administrasi Negara (1996:159)
dilakukan berjalan sesuai dengan rencana mengungkapkan bahwa: Pengawasan adalah salah satu fungsi
yang telah ditentukan sebelumnya.” Ciri organik manajemen, yang merupakan proses kegiatan pimpinan
untuk memastikan dan menjamin bahwa tujuan dan sasaran
terpenting dari konsep yang dikemukan serta tugas-tugas organisasi akan dan telah terlaksana dengan
oleh Siagian ini adalah bahwa pengawasan baik sesuai dengan rencana, kebijakan, instruksi, dan
hanya dapat diterapkan bagi pekerjaan- ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan dan yang berlaku.
pekerjaan yang sedang berjalan dan tidak Pengawasan sebagai fungsi manajemen sepenuhnya adalah
dapat diterapkan untuk pekerjaan- tanggung jawab setiap pimpinan pada tingkat mana pun.
Hakikat pengawasan adalah untuk mencegah sedini mungkin
pekerjaan yang sudah selesai dilaksanakan terjadinya penyimpangan, pemborosan, penyelewengan,
3/9/2021 9 hambatan, kesalahan dan kegagalan dalam pencapaian
3/9/2021 tujuan
10

dan sasaran serta pelaksanaan tugas?tugas organisasi.

Pengertian Pengawasan.(Lanjutan…..9)
Pengertian Pengawasan
(Lanjutan...... 8) • Sujamto (2001:19)
• Sondang P. Siagian (2006:107)
 “Pengawasan adalah proses pengamatan dari pada “Pengawasan adalah segala usaha
pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk
menjamin agar supaya semua pekerjaan yang sedang
atau kegiatan untuk mengetahui
dilaksanakan berjalan sesuai dengan rencana yang telah dan menilai kenyataan yang
ditentukan sebelumnya”.
sebenarnya mengenai pelaksanaan
tugas dan kegiatan, apakah sesuai
•Sarwoto (2001:83)
‘Pengawasan adalah kegiatan manajer yang dengan yang semestinya atau
mengusahakan agar pekerjaan-pekerjaan terlaksana
sesuai dengan rencana yang ditetapkan dan atau hasil
tidak”.
yang dikehendaki”.

3/9/2021 11 3/9/2021 12

2
09/03/2021

• Menurut Kadarman (2001, hal. 159)

Pengawasan adalah suatu upaya yang sistematik untuk • Menurut Winardi (2000, hal. 585)
menetapkan kinerja standar pada perencanaan untuk merancang “Pengawasan adalah semua aktivitas yang
sistem umpan balik informasi, untuk membandingkan kinerja dilaksanakan oleh pihak manajer dalam upaya
aktual dengan standar yang telah ditentukan, untuk menetapkan memastikan bahwa hasil aktual sesuai dengan
apakah telah terjadi suatu penyimpangan tersebut, serta untuk hasil yang direncanakan”.
mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan untuk menjamin • Sedangkan menurut Basu Swasta (1996, hal.
bahwa semua sumber daya perusahaan telah digunakan seefektif
216) “Pengawasan merupakan fungsi yang
dan seefisien mungkin guna mencapai tujuan perusahaan.
menjamin bahwa kegiatan-kegiatan dapat
Dari beberapa pendapat tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan memberikan hasil seperti yang diinginkan”.
bahwa pengawasan merupakan hal penting dalam menjalankan • Lebih lanjut menurut Komaruddin (1994, hal.
suatu perencanaan. Dengan adanya pengawasan maka 104) “Pengawasan adalah berhubungan
perencanaan yang diharapkan oleh manajemen dapat terpenuhi dengan perbandingan antara pelaksana aktual
dan berjalan dengan baik. Tanpa adanya pengawasan dari pihak rencana, dan awal Untuk langkah perbaikan
manajer/atasan maka perencanaan yang telah ditetapkan akan terhadap penyimpangan dan rencana yang
sulit diterapkan oleh bawahan dengan baik. Sehingga tujuan berarti”.
yang diharapkan oleh perusahaan akan sulit terwujud.
3/9/2021 13 3/9/2021 14

Pengawasan dapat diartikan sebagai suatu


Perencanaan berhubungan erat dengan fungsi proses untuk menetapkan pekerjaan apa
pengawasan, karena dapat dikatakan rencana yang sudah dilaksanakan, menilainya dan
itulah sebagai standar atau alat pengawasan mengoreksi bila perlu dengan maksud
bagi pekerjaan yang sedang dikerjakan.
supaya pelaksanaan pekerjaan sesuai
Demikianpun fungsi pemberian perintah
berhubungan erat fengan fungsi pengawasan, dengan rencana semula. Tujuan utama dari
karena sesungguhnya pengawasan itu pengawasan ialah mengusahakan agar apa
merupakan follow up dari perintah-perintah yang direncanakan menjadi kenyataan.
yang sudah dikeluarkan.

3/9/2021 15 3/9/2021 16

Makna Pengawasan Jenis-Jenis Pengawasan


1. Pengawasan merupakan proses kegiatan pengamatan
terhadap seluruh kegiatan organisasi.
2. Melalui pengawasan, kegiatan-kegiatan di dalam organisasi 1. Pengawasan Internal “Intern” dan Eksternal “Ekstern”
akan dinilai apakah berjalan sesuai dengan rencana atau
tidak.
3. Pengawasan adalah salah satu fungsi dan wewenang  Pengawasan Internal “intern” ialah pengawasan yang
pimpinan pada berbagai tingkatan manajemen di dalam dilakukan oleh orang ataupun badan yang ada terdapat
suatu organisasi. di dalam lingkungan unit organisasi/lembaga yang
4. Pengawasan harus dilakukan secara konsisten dan bersangkutan.
berlanjut sehingga gerak organisasi dapat diarahkan  Sedangkan pengawasan eksternal “ekstern” ialah
kepada pencapaian tujuan secara efektif dan efisien pengawasan atau pemeriksaan yang dilakukan oleh unit
5. Dalam melakukan pengawasan diperlukan standar pengawasan yang ada di luar unit organisasi/lembaga
penilaian sebagai alat evaluatif terhadap kegiatan- yang diawasi.
kegiatan yang diawasi.

3/9/2021 17 3/9/2021 18

3
09/03/2021

2. Pengawasan Preventif Dan Represif 3. Pengawasan Aktif Dan Pasif

• Pengawasan preventif ialah lebih dimaksudkan sebagai,


suatu pengawasan yang dilakukan pada kegiatan
 Pengawasan aktif “dekat” ialah pengawasan yang
sebelum kegiatan itu dilaksanakan, sehingga dapat dilaksanakan sebagai dari bentuk pengawasan yang
mencegah terjadinya kegiatan yang menyimpang. dilakukan ditempat kegiatan yang bersangkutan.
Misalnya pengawasan tersebut dilakukan oleh
pemerintah supaya untuk menghindari adanya
penyimpangan-penyimpangan pelaksanaan keuangan  Sedangkan pengawasan pasif “jauh” ialah suatu
negara yang membebankan/merugikan negara. pengawasan yang dilakukan misalnya melalui
“penelitian serta pengujian terhadap surat-surat atau
• Sedangkan pengawasan represif ialah suatu pengawasan laporan-laporan pertanggung jawaban yang disertai
yang dilakukan terhadap suatu kegiatan setelah kegiatan dengan berbagai bukti penerimaan maupun bukti
tersebut sudah dilaksanakan atau dilakukan. Misalnya pengeluaran”.
pengawasan represif dilakukan pada akhir tahun
anggaran yang dimana anggaran yang telah ditentukan
lalu disampaikan laporannya.
3/9/2021 19 3/9/2021 20

Maksud Pengawasan
4. Pengawasan Kebenaran Formil
 Menurut Situmorang dan Juhir (1994:22) maksud pengawasan
adalah untuk :

1. Mengetahui jalannya pekerjaan, apakah lancar atau tidak


 Pengawasan kebenaran formil 2. Memperbaiki kesalahan?kesalahan yang dibuat oleh pegawai
dan mengadakan pencegahan agar tidak terulang kembali
ialah pengawasan menurut hak kesalahan-kesalahan yang sama atau timbulnya kesalahan
yang baru.
“rechtimatigheid” dan 3. Mengetahui apakah penggunaan budget yang telah ditetapkan
pemeriksaan kebenaran dalam rencana terarah kepada sasarannya dan sesuai dengan
yang telah direncanakan.
materiil mengenai maksud 4. Mengetahui pelaksanaan kerja sesuai dengan program (fase

serta tujuan pengeluaran tingkat pelaksanaan) seperti yang telah ditentukan dalam
planning atau tidak.

“doelmatigheid”. 5. Mengetahui hasil pekerjaan dibandingkan dengan yang telah


ditetapkan dalam planning, yaitu standard.

3/9/2021 21 3/9/2021 22

Maksud Pengawasan (Lanjutan…1)

 Rachman (dalam Situmorang dan Juhir, 1994:22) juga Tujuan Pengawasan


mengemukakan tentang maksud pengawasan, yaitu:

1. Untuk mengetahui apakah segala sesuatu berjalan sesuai


dengan rencana yang telah ditetapkan  Menjamin ketetapan pelaksanaan tugas sesuai
2. Untuk mengetahui apakah segala sesuatu telah berjalan dengan rencana tersebut, kebijaksanaan dan
sesuai dengan instruksi serta prinsip-prinsip yang telah perintah.
ditetapkan  Melaksanakan koordinasi kegiatan-kegiatan.
3. Untuk mengetahui apakah kelemahan?kelemahan serta
 Mencegah pemborosan dan penyelewengan.
kesulitan-kesulitan dan kegagalan?kegagalannya, sehingga
dapat diadakan perubahan? perubahan untuk memperbaiki  Menjamin terwujudnya kepuasan masyarakat atas
serta. mencegah pengulangan kegiatan-kegiatan yang salah. barang dan jasa yang dihasilkan.
4. Untuk mengetahui apakah segala sesuatu berjalan efisien  Membina kepercayaan masyarakat terhadap
dan apakah dapat diadakan perbaikan-perbaikan lebih kepemimpinan organisasi “pemerintah”.
lanjut, sehingga mendapat efisiensi yang lebih benar.

3/9/2021 23 3/9/2021 24

4
09/03/2021

Tujuan Pengawasan (Lanjutan…1) Tujuan Pengawasan (Lanjutan…2)

 Situmorang dan Juhir (1994:26) mengatakan bahwa  Lebih lanjut Situmorang dan Juhir (1994:26)
tujuan pengawasan adalah : mengemukakan bahwa secara langsung tujuan
1. Agar terciptanya aparat yang bersih dan berwibawa pengawasan adalah untuk:
yang didukung oleh suatu sistem manajemen 1. Menjamin ketetapan pelaksanaan sesuai dengan
pemerintah yang berdaya guna (dan berhasil guna serta
ditunjang oleh partisipasi masyarakat yang konstruksi
rencana, kebijaksanaan dan perintah.
dan terkendali dalam wujud pengawasan masyarakat 2. Menertibkan koordinasi kegiatan-kegiatan
(kontrol sosial) yang obyektif, sehat dan bertanggung
jawab. 3. Mencegah pemborosan dan penyelewengan
2. Agar terselenggaranya tertib administrasi di lingkungan 4. Menjamin terwujudnya kepuasan masyarakat atas
aparat pemerintah, tumbuhnya disiplin kerja yang barang atau jasa yang dihasilkan
sehat.
5. Membina kepercayaan masyarakat terhadap
3. Agar adanya keluasan dalam melaksanakan tugas, fungsi kepemimpinan organisasi
atau kegiatan, tumbuhnya budaya malu dalam diri
masing-masing aparat, rasa bersalah dan rasa berdosa
yang lebih mendalam untuk berbuat hal-hal yang
tercela terhadap masyarakat dan ajaran agama.
3/9/2021 25 3/9/2021 26

Tujuan Pengawasan (Lanjutan…3)


Manfaat Pengawasan
 Sementara tujuan pengawasan menurut
Soekarno (dalam Safrudin, 1965:36) adalah :
Untuk mengetahui apakah sesuatu berjalan
sesuai dengan rencana, yang  Menurut Terry dan Rue “2000, hl
digariskan, mengetahui apakah sesuatu 240” mengatakan dimana manfaat
dilaksanakan sesuai dengan instruksi serta dari pengawasan ialah relatif dan
asas yang ditentukan, mengetahui kesulitan- tergantung dari pentingnya kegiatan
kesulitan dan kelemahan-kelemahan dalam
itu, sumbangan yang dibuat, serta
bekerja, mengetahui apakah sesuatu berjalan
efisien atau tidak, dan mencari jalan keluar besarnya organisasi.
jika ternyata dijumpai kesulitan-kesulitan,
kelemahan-kelemahan, atau kegagalan ke
arah perbaikan.
3/9/2021 27 3/9/2021 28

Fungsi Pengawasan Prinsip – Prinsip Pengawasan


1. Untuk menilai apakah setiap unit-unit telah melakukan
kebijaksanaan dan prosedur yang menjadi tanggung
jawabnya masing-masing.
Untuk mendapatkan suatu sistem
2. Untuk menilai apakah surat-surat atau laporan yang pengawasan yang efektif, maka perlu
dihasilkan telah menggambarkan kegiatan-kegiatan yang dipenuhi beberapa prinsip pengawasan.
sebenarnya secara cermat maupun tepat.
3. Untuk menilai apakah pengendalian manajemen sudah
Dua prinsip pokok, yang merupakan
cukup memadai dan dilaksanakan secara efektif. suatu conditio sine qua non bagi suatu
4. Untuk meneliti apakah kegiatan sudah terlaksana secara sistem pengawasan yang efektif.
efektif yaitu mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya.
1. Prinsip pokok pertama merupakan
5. Untuk meneliti apakah kegiatan sudah dilaksanakan secara suatu keharusan, rencana itu
efisien. merupakan standar atau alat
Jadi dapat disimpulkan bahwa fungsi pengawasan ialah untuk
pengukur daripada pekerjaan yang
memberikan nilai, analisis, merekomendasikan serta dilaksanakan oleh bawahan.
menyampaikan hasil surat/laporan sehubungan dengan bidang
pekerjaan organisasi atau lembaga yang telah diteliti.
3/9/2021 29 3/9/2021 30

5
09/03/2021

Demikianpun prinsip pokok kedua merupakan suatu


keharusan yang perlu ada agar sistem pengawasan itu Tahap – tahap Pengawasan
memang benar-benar dapat efektif dilaksanakan. Selain
kedua prinsip pokok diatas, maka suatu sistem pengawasan
haruslah pula mengandung prinsip-prinsip berikut: 1. Menetapkan standar atau dasar untuk
pengawasan
1. Dapat mereflektir sifat-sifat dan kebutuhan- 2. Meneliti basil yang di capai
kebutuhan dari kegiatankegiatan yang harus diawasi. 3. Membandingkan pelakanaan dengan
2. Dapat dengan segera melaporkan penyimpangan –
penyimpangan. standar dan menetapkan perbedaannya
3. Dapat mereflektir pola organisasi. (bilamana ada perbedaan)
4. Dapat dimengerti. 4. Memperbaiki penyimpangan dengan
5. Dapat menjamin diadakannya tindakan korektif.
tindakan-tindakan korektif
Oleh karenanya, agar sistem pengawasan itu benar-
benar efektif artinya dapat merealisasi tujuannya, maka
suatu sistem pengawasan setidak-tidaknya harus dapat
dengan segera melaporkan adanya penyimpangan-
penyimpangan dari rencana.
3/9/2021 31 3/9/2021 32

Proses Pengawasan Proses Pengawasan (lanjutan…1)


Fungsi pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan organisasi Pengawasan terdiri daripada suatu proses yang dibentuk
terhadap setiap pegawai yang berada dalam organisasi oleh tiga macam Langkah-langkah yang bersifat universal
adalah merupakan wujud dari pelaksanaan fungsi yakni: (1) mengukur hasil pekerjaan, (2) membandingkan
administrasi dari pimpinan organisasi terhadap para hasil pekerjaan dengan standard dan memastikan
bawahan. Oleh karena itu, sebagai suatu fungsi maka proses perbedaan (apabila ada perbedaan), dan (3) mengoreksi
pelaksanaan pengawasan oleh pimpinan dilakukan melalui penyimpangan yang tidak dikehendaki melalui tindakan
beberapa tahap, seperti yang diungkapkan Tanri Abeng perbaikan.
(dikutip Harahap, 2000:11) bahwa:
Sementara Koontz, et. al (dalam Hutauruk, 1986:197)
Manajemen kontrol adalah pekerjaan yang harus dilakukan menyebutkan: Proses dasar pengendalian, di manapun
oleh seorang pimpinan untuk meneliti dan mengatur penerapannya atau apa saja yang diawasi, meliputi tiga
pekerjaan yang sedang berlangsung maupun yang telah langkah: (1) menetapkan standar, (2) mengukur prestasi
selesai. Fungsi ini dapat dilakukan melalui kegiatan- kerja atau standar ini, dan (3) memperbaiki dan
kegiatan antara lain: establishing performance standard, mengoreksi penyimpangan yang tak dikehendaki dari
measuring performance, evaluating performance, and standar dan perencanaan”.
correcting performance.

3/9/2021 33 3/9/2021 34

Proses Pengawasan (lanjutan…2) Proses Pengawasan (lanjutan…3)


Maman Ukas (2004:338) menyebutkan tiga unsur pokok Ketiga langkah proses pengawasan oleh Maman Ukas
atau tahapan-tahapan yang selalu terdapat dalam proses diragakan dalam gambar berikut:
pengawasan, yaitu:

1. Ukuran-ukuran yang menyajikan bentuk?bentuk yang


diminta. Standar ukuran ini bisa nyata, mungkin juga
tidak nyata, umum ataupun khusus, tetapi selama
seorang masih menganggap bahwa hasilnya adalah
seperti yang diharapkan.
2. Perbandingan antara hasil yang nyata dengan ukuran
tadi. Evaluasi ini harus dilaporkan kepada khalayak
ramai yang dapat berbuat sesuatu akan hal ini.
3. Kegiatan mengadakan koreksi. Pengukuran-
pengukuran laporan dalam suatu pengawasan tidak
akan berarti tanpa adanya koreksi, jikalau dalam hal
ini diketahui bahwa aktivitas umum tidak mengarah
ke hasil-hasil yang diinginkan.
3/9/2021 35 3/9/2021 36

6
09/03/2021

Hasil pengawasan harus dijadikan masukan


oleh pimpinan dalam pengambilan
keputusan, untuk:

1. Menghentikan atau meniadakan


kesalahan, penyimpangan,
penyelewengan, pemborosan, hambatan
dan ketidaktertiban.
2. Mencegah terulangnya kembali
kesalahan, penyimpangan,
penyelewengan, pemborosan, hambatan
dan ketidaktertiban tersebut. Terima Kasih
3. Mencari cara-cara yang lebih baik atau
membina yang telah baik untuk
mencapai tujuan dan melaksanakan
tugas-tugas organisasi. 3/9/2021 37

7
09/03/2021

PELAKSANAAN PENGAWASAN REGULER III. PELAKSANAAN


I. Penentuan obrik – oleh pimpinan - Pertemuan awal dg pimp obrik
II. Persiapan - Mempelajari data
- monitoring – observasi, perbandingan - Mengevaluasi pengendalian sistem /
- Penelaahan – aktivitas obrik manajemen obrik
- Pembentukan tim - Pengujian lapangan
- Tim membuat renprik (PKP), - Melakukan pemeriksaan :
menyiapkan blanko register, buku,
- Pemberitahuan pd dan komunikasi dg Sarana prasarana
obrik Dsb.

3/9/2021 1 3/9/2021 2

IV. PEMBUATAN LEMBAR TEMUAN & KONTRAK • TIPS :


KINERJA.
Dalam menemukan dan membuat temuan,
1. Seluruh temuan dari masinbg-masing bidang diperlukan kemampuan ttg :
pemeriksaan dituangkan dalam lembar
temuan. - Teknis : terkait dg penguasaan teknis judisial /
2. Lembar temuan berisi : kondisi, kriteria, sebab, hkm acara (panggilan, penundaan sidang, relas).
akibat dan rekomendasi / saran tindak lanjut. - Manajerial : terkait dg pelaksanaan tugas
3. Lembar temuan dari semua bidang (pembagian perkara, alur berkas, dll)
dikumpulkan menjadi satu, diberi cover sheet - Adminstrasi : pengisian register, pelaporan
dan diberi judul Kertas Kerja Pemeriksaan perkara.
(KKP).
- Tata cara penulisan (effisien, tepat sasaran, link &
4. Lembar temuan dilampiri dokumen (kopinya) match, alur pikir, bahasa)
utk mendukung temuan.
3/9/2021 3 3/9/2021 4

• V. EKSPOS / KLARIFIKASI • Dlm hal ada temuan yg masih bisa diperbaiki tapi
• Ekspos / klarifikasi dilakukan dlm pertemuan utk itu perlu jangka waktu, dibuat kontrak kinerja,
lengkap dg acara : yang berisi janji dari penanggung jawab bidang /
unit kegiatan untuk memperbaiki temuan dlm
• paparan temuan oleh masing-masing jangka waktu tertentu (kalau perlu diminta utk
pemeriksa bidang menyatakan kesediannya diberi sanksi bila tdk
• petunjuk-petunjuk dari Ketua Tim ditepati, mis pemotongan remunerasi sekian
persen utk setiap hari keterlambatan)
• Terhadap temuan obrik /penanggung jawab • Ketua diberi kesempatan utk menanggapi hasil
unit / bidang diberi kesempatan utk pemeriksaan secara keseluruhan.
menanggapi, termasuk memberi penjelasan • Kopi lembar temuan dan kontrak kinerja
ttg temuan. diberikan kpd obrik utk tindak lanjut

3/9/2021 5 3/9/2021 6

1
09/03/2021

VI. PEMBUATAN LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN II. URAIAN HASIL PEMERIKSAN


Paling lambat 7 hari sesudah pemeriksaan Berisi
• uraian temuan perbidang beresumber pada
Sistematika LHP : lembar namun dalam bentuk narasi yg runtut
Bab I : Pendahuluan. : (tidak lagi dlm format seperti lembar temuan)
• Analisis yg berbasis pd kondisi dan kriteria utk
- Dasar pemeriksaan masing-masing bidang. (misalnya ttg
- Susunan tim kesalahan pemahaman pemanggilan yg terjadi
berulang-ulang mengindikasikan kemampuan
- Penentuan obrik jurusita yg tidak memadai)
- Waktu pelaksaan (lamanya (Tips : diperlukan kemampuan utk
mengabstraksi temuan sebagai sumber data)
pemeriksaan)

3/9/2021 7 3/9/2021 8

III. KESIMPULAN : PROSEDURE PENANGANAN PENGADUAN


Berisi : I. PENCATATAN PENGADUAN
• ringkasan hasil pemeriksaan secara - pengaduan dicatat pada agenda surat
menyeluruh (tidak parsial) dan penilaian masuk (ADK)
pemeriksa terhadap kinerja / pelaksanaan - Diteruskan dan dicatat pd register
tugas dlm obrik dg berbasis pd kepatuhan pd
pengaduan.
peraturan perundangan, Hukum acara BUKU
MERAH BUKU HITAM, SOP dan pedoman II. PENELAAHAN
lainnya. • Pengaduan ditelaah utk menentukan
• Rekomandasi : hal-hal yg perlu ditindak apakah layak utk diperiksa atau tidak. Bila
lanjuti oleh pejabat yg berwenang terkait dg tidak pengaduan diarsip sebagai
hasil pemeriksaan. masukan.
3/9/2021 9 3/9/2021 10

• Menentukan prioritas pengaduan V. SURVEY PENDAHULUAN


• Pengelompokan jenismpengaduan. • Dilakukan oleh Tim Pemeriksa meliputi :
pengumpulan data, penelitian identitas Pelapor,
trsck record pihak yg diaukuan.
III. PENYALURAN
• Dari pencatatan sampai ke tangan pemeriksa VI. MENYUSUN RENCANA PEMERIKSAAN (PKP) :
harus jelas • Waktu dilaksanakannya pemeriksaan
• Penentuan tempat pemerisaan (usahakan di
IV. PENUNJUKAN / PEMBENTUKAN TIM : tempat netral)
• Penunjukan oleh Ketua / Wakil, dengan • Menentukan siapa yg diperiksa dan urutannya :
menerbitkan Surat Tugas. (Pelapor, Terkait/saksi, Terlapor).

3/9/2021 11 3/9/2021 12

2
09/03/2021

• Daftar pertanyaan utk masing-masing yg akan 2. Memeriksa pihak lain yg terkait (TERKSAIT)
diperiksa
• Data dan dokumen yang diperlukan. • Pihak ini bisa diajukan oleh Pengadu utk
(PKP ini diberi cover sheet dg judul : PROGRAM menguatkan materi pengaduannya maupun
KERJA PEMERIKSAAN) atas inisiatif Tim Pemeriksa utk kepentingan
melakukan konfirmasi maupun klarifikasi
VII. PELAKSAAN PEMERIKSAAN mengenai pengaduan.
1. Memeriksa Pengadu : 3. Memeriksa yang diakukan
- Identitas • Identitas
- Relevansi kepentingan pengadu • Riwayat hidup
- Penjelasan lengkap ttg hal yg diadukannya • Klarifikasi atas hal yg dilaporkan
- Bukti-bukti yg dimiliki pengadu.
3/9/2021 13 3/9/2021 14

4. Memeriksa pihak lain (terkait) yg diajukan VIII. PROSES PEMBUKTIAN


oleh Terlapor A. Konfirmasi : kegiatan utk mendapatkan
5. Memeriksa surat-surat / dokumen yg penegasan ttg keberadaan pihak yg diadukan
berkaitan dan masalah yg diadukan :
a. Mengidentifikasi pihak yg diadukan
6. Mengkonfrontir Pengadu dg yg diadukan
(bilamana dirasa sangat diperlukan) b. melakukan komunikasi dg pimpinan instansi
pihak yg diadukan.
7. Melakukan pemeriksaan di lapangan c. Mencari informasi tambahan dari sumber
lainatas permasalahan yg diadukan
d. Mengumpulkan bukti awal sbg bukti
pendukung
3/9/2021 15 3/9/2021 16

Untuk setiap pihak yg diperiksa dibuatkan Berita Dari hasil konfirmasi ini bisa disimpulkan
Acara Pemeriksaan yg ditanda tangani oleh Yg tentang perlu tidaknya dilakukan pemeriksaan
diperiksa, Tim Pemeriksa dan Sekretaris Tim.
yg lebih mendalam / investigasi.
Dibuat berapa rangkap sesuai kebutuhan.
Kepada yg diperiksa boleh diberikan kopinya.
Yakinkan bahwa sebelum yang diperiksa B. Klarifikasi : proses penjernihan atau kegiatan
menandatangani Berita Acara, ia sudah membaca yg berupa memberikan penjelasan mengenai
dengan teliti dan ia menyatakan persetujuannya. permasalahan yang diadukan pada proporsi yg
Kumpulan Berita Acara disatukan dan diberi sheet sebenarnya kepada sumber pengaduan / yang
cover dengan judul : KERTAS KERJA PEMERIKSAAN diadukan dan instansi terkait.
(KKP)

3/9/2021 17 3/9/2021 18

3
09/03/2021

C. PENELITIAN / PEMERIKSAAN / INVESTIGASI: TIPS :


• Kegiatan ini ditujukan untuk memperoleh Dalam melakukan pemeriksaan hendaknya :
bukti fisik, bukti dokumenter, bukti lisan, bukti
a. Menjaga sopan santun,
perhtungan, bukti dari ahli , dll mengenai
kebenaran pengaduan. b. Tidak emosional (marah marah, membentak,
merendahkan)
c. Menjadi pendengar yg baik (jangan ajak yg
diperiksa utk berdiskusi). Diskusi / nasihat
bisa dilakukan sesudah pemeriksaan
d. Pakailah bahasa / kalimat yg bisa dimengerti.

3/9/2021 19 3/9/2021 20

IX. PEMBUATAN LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN BAB II : URAIAN PEMERIKSAAN


BAB I : PENDAHULUAN : A. Fakta / Data / informasi yang diperoleh
• Dasar Pemeriksaan (surat Tugas) dari pemeriksaan
• Susunan Tim Pemeriksa • Resume keterangan yg diperiksa
• Sasaran pemeriksaan • Dokumen yg diperoleh / diajukan
• Jangka waktu pemeriksaan. B. Analisa :
• Nomor dan tanggal surat pengaduan • Mengkontruksikan fakta kedalam
norma yg diduga telah dilanggar
• Isi singkat pengaduan
• Identitas Terlapor dan Terkait
3/9/2021 21 3/9/2021 22

BAB III : KESIMPULAN DAN REKOMENDASI PEMBUNDELAN


A. Kesimpulan : • PKP dibundel sendiri
• Ringkasan tentang terbuktinya perbuatan dari • LHP dan KKP menjadi satu. LHP di atas KKP di
Terlapor bawah
• Norma yg dilanggar oleh Terlapor berikut
ancamannya. ………..
B. Rekomendasi : Tradisi di BPKP dan BKP, dalam menyusun LHP
Berdasarkan pernyataan terbuktinya Kesimpulan di taruh diatas, menyusul
pelanggaran yg dilakukan oleh Terlapor, Pendahuluan lalu Uraian Hasil Periksaan. Ini
hukuman / tindakan apa yg direkomendasikan dimaksudkan agar Pengambilan Keputusan
oleh Tim utk dijatuhkan kepada Terlapor, kalau segera dapat membaca Kesimpulan dan
perlu disertai pertimbangan
Rekomendasinya untuk tinka lanjutnya
3/9/2021 23 3/9/2021 24

4
Agenda

Peran Anggaran dalam Sektor


Publik dan Pemerintah

BUDGET Pendekatan dan Jenis ANGGARAN SEKTOR


SEKTOR PUBLIK Anggaran PUBLIK

Penyusunan APBD dan APBD

Ir. Henk Subekti,Dipl.Eng.,M.E.

Perbedaan antara Akuntansi Manajemen


Keterkaitan antara Anggaran dan
Agenda dengan Akuntansi Keuangan
Akuntansi Manajemen

Akuntansi Manajemen Akuntansi Keuangan • Bagian yang tidak terpisahkan antara perencanaan dan
1 Anggaran Sektor Publik • Untuk pihak internal • Untuk pihak eksternal pengendalian.
• Dua jenis aktivitas perencanaan, yaitu:
• Laporan Keuangan • Laporan Keuangan
2 Jenis Anggaran – Perencanaan Strategis
prospektif untuk historis dan
→ perencanaan untuk tujuan dan sasaran yang bersifat
perencanaan retrospektif mendasar.
3 Pendekatan Penganggaran
→ sangat penting untuk menentukan tujuan organisasi secara
keseluruhan.
4 Diskusi – Perencanaan Operasional
→ perencanaan yang penting untuk mengimplementasikan
tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan sasaran
yang bersifat fundamental tersebut.

1
Keterkaitan antara Anggaran dan Keterkaitan antara Anggaran dan UU KEUANGAN NEGARA - ANGGARAN
Akuntansi Manajemen…cont’d Akuntansi Manajemen…cont’d
Revisi Tujuan 1. Perencanaan
Proses Akuntansi Manajemen di Sektor Publik Tujuan Dasar
• Pengaturan tugas Pengelola Fiskal vs. Pengguna Anggaran
(strategis)
• Ketentuan penyusunan dan penetapan APBN/D → gross principle,
Lima tahap penting dalam proses perencanaan dan
pengendalian: 2. Perencanaan comprehensive, result based
Operasional
– Perencanaan strategis • Ketentuan pelaksanaan APBN/D → allotment, perubahan, dan
– Perencanaan operasional laporan perkembangan
– Proses penganggaran Revisi Perencanaan
• Ketentuan pertanggungjawaban → pelaporan keuangan
Operasional
– Pengendalian dan pengukuran 5. Pelaporan, berdasarkan akuntansi
– Pelaporan, analisis, dan umpan balik analisis, dan
Revisi Budget
3. Budgeting
Umpan Balik

• Informasi akuntansi dalam proses perencanaan Action


– Informasi Rutin vs Adhoc
– Kuantitatif vs kualitatif 4. Pengendalian dan
Bagan Proses Akuntansi
– Formal vs Informal Manajemen di Sektor Publik
Pengukuran

UU KN - TUGAS PENGGUNA ANGGARAN (Psl 9) UU KN - PENYUSUNAN & PENETAPAN APBN (Pasal 11 s.d. 15) UU KN - PELAKSANAAN APBN
(Pasal 3 sd 5 dan 26 SD 29)
• APBN terdiri dari pendapatan, belanja, dan pembiayaan; • Tahun APBN adalah 1 Januari sd 31 Desember;
• Menyusun rancangan anggaran K/L ybs; • Belanja dirinci mnurut organisasi, fungsi, dan jenis belanja;
• APBN memiliki fungsi otorisasi, perencanaan, pengawasan,
• Menyusun dokumen pelaksanaan anggaran; • RAPBN disusun berpedoman pd RKP yg didahului dg penyampaian alokasi, distribusi, dan stabilisasi;
• Melaksanakan anggaran; pokok-pokok kebijakan fiskal dan kerangka ekonomi makro pd bln Mei • APBN yg sdh disetujui dirinci lebih lanjut dalam Keppres;
• Melaksanakan pemungutan PNBP dan menyetorkannya; kpd DPR; • Semua penerimaan dan pengeluaran pada tahun APBN
• Mengelola piutang dan utang negara pd K/L ybs; • K/L menyusun RKA berdasarkan prestasi kerja yang akan dicapai dimasukkan dalam tahun APBN ybs;
beserta prakiraan belanja 1 tahun berikutnya; • Penggunaan Surplus diutamakan utk pembentukan cadangan;
• Mengelola BMN di lingkungannya;
• RKA dibahas dgn DPR, dan hasilnya digunakan utk penyusunan • Laporan Realisasi Semester disampaikan bln Juli;
• Menyusun laporan keuangan sbg pert.jawaban K/L;
RAPBN oleh Menkeu; • Perubahan APBN dpt diajukan dan dibahas dgn DPR sebelum
• Melaksanakan tugas-tugas lain.
• RAPBN dibahas berdasarkan UU Susduk; DPR berhak melakukan tahun anggaran berakhir;
perubahan; • Dalam keadaan darurat, Pemerintah dpt melakukan pengeluaran,
• Persetujuan RAPBN oleh DPR terinci sd unit organisasi, fungsi, dan diajukan dlm APBN-P;
program, kegiatan, dan jenis belanja, paling lambat 2 bln sebelum • Ketentuan pengelolaan keuangan negara diatur dlm UU
tahun APBN. perbendaharan negara.
10 11 12

2
UU KN - PERTANGGUNGJAWABAN Siklus Perencanaan dan Pengendalian Manajemen Akuntansi dan Perencanaan
(Pasal 30 s.d. 33) Manajemen
• Perencanaan Operasional • Investment Appraisal
• Pelaksanaan APBN dipertanggungjawabkan dgn UU – Merinci tujuan dasar dalam bentuk serangkaian target yang harus • Anggaran dan Perencanaan Keuangan
berupa Laporan Keuangan yang sdh diaudit BPK; dicapai dan kegiatan yang akan dilaksanakan. – Perencanaan Keuangan
– Waktu bervariasi antara satu 10-20 tahun kedepan. – Perencanaan Modal
• LK terdiri paling tidak LRA, Neraca, LAK, dan CaLK – Financial dan non financial terms. – Perencanaan Pendapatan
serta dilampiri LK perusahaan negara; • Financial Modeling
• LK disusun berdasarkan akuntansi yang standarnya • Budgeting • Target dalam Anggaran dan Perencanaan
– Identifikasi atas kegiatan jangka pendek, yang diwujudkan dalam – Financial Management Initiatives (FMI)
disusun oleh komite standar yang independen dan financial terms menjadi anggaran/budget – Next Step Initiative
dituangkan dalam PP; • Output Target
• UU tentang pertanggungjawaban disampaikan paling • Pengendalian dan Pengukuran • Performance Targets
lambat 6 bulan setelah tahun anggaran berakhir; – Membandingkan hasil yang dianggarkan dan hasil sebenarnya – Efficiency
– Pada sektor publik, output measurement lebih sulit dilakukan – Quality of Service
• Pemeriksaan BPK diatur dgn UU tersendiri; dibandingkan dengan input measurement – Financial Performance
– Public Service Agreements
• Pelaporan, Analisis, dan Umpan Balik – Best Value
13 – Deviasi yang ada dilaporkan sebagai alat umpan balik

Pengertian Anggaran Fungsi Anggaran Prinsip-prinsip Penyusunan Anggaran

• The process of allocating resources to unlimited demands) 1. Alat perencanaan, agar organisasi tahu apa yang harus dilakukan 1. Otorisasi oleh legislatif;
(Freeman dan Shoulders (2003)). dan ke arah mana kebijakan dibuat. 2. Komprehensif/menyeluruh;
2. Alat pengendalian, untuk menghindari pengeluaran yang terlalu 3. Keutuhan, artinya semua penerimaan dan pengeluaran
• Pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak besar atau penggunaan dana yang tidak semestinya.
tercakup dalam satu dana umum;
dicapai selama periode waktu tertentu dalam ukuran 3. Alat kebijakan, agar organisasi dapat menentukan arah atas
finansial (Mardiasmo (2005)). kebijakan tertentu. 4. Nondiscretionary apropriasi, jumlah yang disetujui
4. Alat politik, Merupakan komitmen pengelola dalam melaksanakan legislatif harus termanfaatkan secara ekonomis.;
• Anggaran adalah rencana finansial yang menyatakan : program-program yang dijanjikan. 5. Periodik;
– Rencana – rencana organisasi untuk melayani masyarakat atau 5. Alat koordinasi dan komunikasi, agar bagian/unit kerja yang lain 6. Akurat;
aktivitas lain yang dapat mengembangkan kapasitas organisasi dapat mengetahui apa yang harus dilakukan dan apa yang akan
dalam pelayanan. dilakukan. 7. Jelas; dan
– Estimasi besarnya biaya yang harus dikeluarkan dalam 6. Alat penilaian kinerja, merupakan ukuran apakah suatu 8. Transparan.
merealisasikan rencana tersebut. bagian/unit kerja telah memenuhi target yang ditetapkan.
– Perkiraan sumber – sumber yang akan menghasilkan pemasukan 7. Alat motivasi, alat komunikasi yang dijadikan nilia-nilai nominal
serta seberapa besar pemasukan tersebut.
yang tercantum dalam target pencapaian.

3
Anggaran Operasional dan Anggaran Anggaran Tentatif dan Anggaran
Jenis-jenis Anggaran
Modal Enacted
1. Berdasarkan jenis aktivitas, dibedakan menjadi anggaran
operasional dan anggaran modal (current budget vs capital Anggaran tentatif (tentative budget)
Anggaran Operasional (Current Budget)
budgets)
2. Berdasarkan status hukumnya, dibedakan menjadi anggaran
tentative dan anggaran enacted (tentative budget vs enacted Merencanakan kebutuhan dalam kurun waktu satu tahun. Tidak memerlukan pengesahan lembaga legislatif
budget)
3. Berdasarkan tujuan penggunaan dana, dibedakan menjadi
Dikelompokkan sebagai revenue expenditure (Pengeluaran Kemunculannya dipicu oleh hal-hal yang tidak direncanakan
anggaran dana umum vs anggaran dana khusus (general budget
vs special budgets) yang bersifat rutin dan jumlahnya kecil) sebelumnya.
4. Berdasarkan jumlah appropriasi belanja, dibedakan menjadi
anggaran tetap vs anggaran fleksibel (fixed budget vs flexible
budget) Anggaran Modal (Capital Budget)
Anggaran enacted (enacted budget)
5. Berdasarkan penyusunnya, dibedakan menjadi anggaran eksekutif
vs anggaran legislatif (executive budget vs legislative budget).
Namun ada juga anggaran bersama (joint budget) dan anggaran Menunjukkan rencana jangka panjang dan
komite (committee budget) pembelanjaan atas aktiva tetap Direncanakan kemudian dibahas dan disetujui oleh lembaga legislatif

Anggaran Dana Umum dan Anggaran Eksekutif dan Anggaran


Anggaran Dana Khusus Anggaran Tetap dan Anggaran Fleksibel
Legislatif

Anggaran Eksekutif • disusun oleh lembaga eksekutif


Anggaran dana umum (general budget) Anggaran tetap (fixed budget) (pemerintah)
(executive budget)
Untuk membiayai kegiatan pemerintahan yang bersifat umum dan Apropriasi belanja ditentukan jumlahnya di awal tahun anggaran
sehari-hari. dan tidak bisa dilmpaui. Anggaran Legislatif • disusun oleh lembaga legislatif tanpa
melibatkan pihak eksekutif
(legislative budget)

Anggaran bersama • disusun secara bersama-sama antara


Anggaran dana khusus (special budget) Anggaran fleksibel (flexible budget), lembaga eksekutif dan legislatif
(joint budget)
Dicadangkan/dialokasikan khusus untuk tujuan tertentu, Jumlah aktual belanja dapat melampaui jumlah appropiasi belanja
asalkan ada peningkatan jumlah kegiatan yang dilakukan. Anggaran komite • disusun oleh suatu komite khusus
(committee budget)

4
Siklus Anggaran Siklus Anggaran Siklus Anggaran
I. Persiapan II. Persetujuan Lembaga Legislatif

Tahap-tahap dalam persiapan adalah sebagai berikut: Tahapan – tahapan adalah sebagai berikut:
Persiapan 1. Menyiapkan format anggaran; 1. Anggaran yang telah disetujui oleh Kepala Pemerintahan
(Preparation)
diajukan ke lembaga legislatif.
2. Mengajukan anggaran di unit masing-masing;
2. Lembaga legislatif membahas dan mengadakan dengar
Pemeriksaan Persetujuan 3. Konsolidasi anggaran masing-masing bagian/unit kerja; pendapat (public hearing).
(Post Audit) (Enactment)

4. Direviu dan diadakan dengar pendapat; 3. Berdasarkan tahap 2, lembaga legislatif menyetujui atau
menolak anggaran tersebut.
5. Persetujuan terhadap anggaran tersebut oleh kepala
Pelaporan Administrasi pemerintahan.
(Reporting) (Administration)

Siklus Anggaran Siklus Anggaran Isu dalam Klasifikasi Anggaran


III. Administrasi IV. Pelaporan

• Pengumpulan pendapatan yang ditargetkan maupun • Salah satu permasalahan dalam anggaran.
pelaksanaan belanja yang telah direncanakan. • Klasifikasi yang benar akan memberikan
• Selain itu, dilakukan juga proses administrasi anggaran informasi yang tepat untuk pengambilan
berupa meliputi pencatatan pendapatan dan belanja yang dilakukan pada akhir periode atau pada waktu-
terjadi.
waktu tertentu yang ditetapkan keputusan.

Bagian yang tak terpisahkan dari proses


akuntansi yang telah berlangsung selama proses
pelaksanaan

5
Government Finance Statistic Klasifikasi Fungsi Klasifikasi Ekonomi

• GFS membuat klasifikasi berdasarkan fungsi dan ekonomi. • 01 Pelayanan Umum • 1 Compensation of Employees
• Penggunaan disesuaikan dengan kebutuhan tiap negara. • 02 Ketertiban dan Ketentraman • 2 Use of Goods & Services
• Dapat diterapkan dalam kombinasi. • 03 Ekonomi • 3 Consumption of Fixed Capital
• 04 Lingkungan Hidup • 4 Interest
• 5 Subsidies
• 05 Perumahan dan Fasilitas Umum
• 6 Grants
• 06 Kesehatan • 7 Social Benefit
• 07 Pariwisata dan Budaya • 8 Other Expenses
• 08 Agama
• 09 Pendidikan
• 10 Perlindungan Sosial

Klasifikasi Ekonomi Klasifikasi Ekonomi Klasifikasi Ekonomi

Compensation of Employees Interest Subsidies


• Wages and Salaries • To nonresident • To public corporation
– Wages and Salaries in Cash • To resident other then general government – To nonfinancial public corporation
– Wages and Salaries in Kind • To other general government unit – To financial public corporation
• Social Contribution • To private enterprises
– Actual Social Contribution – To nonfinancial private entreprises
– Inputed Social Contribution – To financial private enterprises

6
Klasifikasi Ekonomi Klasifikasi Ekonomi Klasifikasi Ekonomi

Grants Social Benefit Other Expense


• To foreign government • Social Security Benefit
– Social Security Benefit in Cash
• Property expense other than interest
– Current
– Social Security Benefit in Kind – Devidens (public corporations only)
– Capital
• To international organization • Social Assistant Benefit – Withdrawals from income of quasi-corporations (public
– Social Assistant Benefit in Cash corporations only)
– Current
– Capital – Social Assistant Benefit in Kind – Property expense attributed to insurance policyholders
• To other general government unit • Employer Social Benefit – Rent
– Current – Employer social Benefit in Cash • Miscellaneous expense
– Capital – Employer social Benefit in Kind
– Current
– Capital

Siklus Anggaran Pendekatan Penyusunan Anggaran


V. Pemeriksaan

Laporan Hasil pemeriksaan


pelaksanaan → menjadi Pendekatan
Pendekatan Kinerja
anggaran masukan atau Tradisional
diperiksa oleh umpan balik PENDEKATAN
lembaga (feedback) untuk ANGGARAN SEKTOR
pemeriksa proses PUBLIK
independen penyusunan pada Pendekatan Sistem
Perencanaan, Program dan Anggaran Berbasis
periode berikutnya Anggaran Terpadu Nol (Zero Based
(Planning,Programming, and Budgeting—ZBB)
Budgeting System—PPBS)

7
Pendekatan Tradisional Pendekatan Tradisional… cont’d Pendekatan Tradisional… cont’d

Contoh
Ciri Utama Proses Pendekatan Per orang Jumlah Total

Belanja Gaji
Penyusunannya berdasarkan pos-pos belanja → Pengajuan permintaan anggaran dari pihak lembaga yang 1 Kepala polisi 3.000.000 3.000.000
menampilkan anggaran berdasarkan sifat dasar pengeluaran memerlukan kepada ketua eksekutif 2 Kapten polisi 2.000.000 4.000.000

atau belanja. 8 Staf administrasi 1.000.000 8.000.000 15.000.000

Belanja Persediaan

Penggunaan konsep inkrementalisme → anggaran tahun Persediaan kantor 4.000.000

Dikonsolidasi oleh kepala eksekutif dan hasilnya kemudian Peralatan kebersihan 2.000.000
tertentu dihitung berdasarkan anggaran tahun sebelumnya
diajukan ke lembaga legislatif Bahan bakar 9.500.000
ditambah marjin.
Seragam 2.000.000

Lain-lain 1.000.000 18.500.000

Belanja Makanan 7.500.000

Pihak legislatif menuliskan jumlah anggaran yang disetujui Belanja Perjalanan 5.600.000

dengan menggunakan metode tradisional Belanja Lain-lain 1.400.000

Total Anggaran 48.000.000

Pendekatan Tradisional… cont’d Pendekatan Tradisional… cont’d Pendekatan Kinerja

Kelebihan Kelemahan Pendahuluan


• Sederhana • Tidak menyediakan dasar informasi yang memadai
• Cocok dengan pola akuntansi pertanggungjawaban bagi pembuat keputusan. • Disusun untuk mengatasi berbagai kelemahan yang
(responsibility accounting). • Terlalu berorientasi pengendalian dan kurang terdapat dalam anggaran tradisional→ tidak adanya tolok
• Hampir semua program memiliki sifat dasar memerhatikan proses perencanaan dan evaluasi. ukur untuk mengukur kinerja.
berkesinambungan. • Perhatian pada jangka pendek.
• Hampir semua pengeluaran memiliki sifat tidak • Keputusan perencanaan penting bersifat bottoom-up. • Penekanan penganggaran kepada kinerja terukur dari
terhindarkan. • Kurangnya perhatian pada perencanaan. aktivitas dan program kerja.
• Dapat memberikan perhatian untuk perubahan yang • Lembaga legislatif tidak memiliki data mengenai fungsi,
ditawarkan. program, aktivitas, dan output dari lembaga legislatif. • Fokus utama → tingkat efisiensi penyelenggaraan aktivitas.
• Tidak menghalangi pemberian data perencanaan dan • Mendorong pengeluaran daripada penghematan.
evaluasi.
• Mengakumulasi biaya dari unit organisasi yang
bersangkutan melalui biaya aktivitas.

8
Pendekatan Kinerja…cont’d Pendekatan Kinerja…cont’d Pendekatan Kinerja…cont’d

Karakteristik ANGGARAN POLRES DAMAI Kelebihan


Contoh 1. Pengamanan Lantas
Belanja gaji
Anggaran
6.000.000
Realisasi
7.000.000
• Penekanan pada dimasukkannya deskripsi secara naratif
1. Klasifikasi akun dalam anggaran berdasarkan fungsi, Belanja peralatan 7.500.000 7.000.000 dari setiap aktivitas di setiap anggaran yang diajukan.
aktivitas, unit oragnisasi, dan rincian belanja. Belanja makanan 1.500.000 1.500.000
• Disusun berdasarkan aktivitas dan didukung oleh estimasi
Belanja perjalanan 4.000.000 3.900.000
Jumlah 19.000.000 19.400.000
biaya dan pencapaian yang diukur secara kuantitatif.
2. Aktivitas diukur guna mendapatkan efisiensi maksimum 2. Dalmas • Penekanannya pada kebutuhan untuk mengukur output dan
dan untuk mendapatkan standar biaya. Belanja gaji
Belanja peralatan
7.000.000
9.000.000
6.000.000
9.000.000
juga input.
Belanja makanan 1.500.000 2.000.000 • Memungkinan legislatif untuk manambah atau mengurangi
3. Anggaran untuk periode yang akan datang → biaya per
Belanja perjalanan 1.600.000 1.500.000
dari jumlah yang diminta untuk fungsi dan aktivitas tertentu.
Belanja lain – lain 400.000 200.000
unit standar dikalikan perkiraan jumlah unit aktivitas. Jumlah 19.500.000 18.700.000 • Menyediakan kepala eksekutif pengendalian yang lebih
3. Diklat terhadap bawahannya.
Belanja gaji 2.000.000 1.000.000
4. Total anggaran untuk suatu lembaga → jumlah perkalian Belanja peralatan 2.000.000 2.000.000 • Menekankan aktivitas yang memakai anggaran daripada
biaya per unit standar dengan perkiraan jumlah unit Belanja makanan 4.500.000 5.000.000 berapa jumlah anggaran yang terpakai.
Belanja lain - lain 1.000.000 1.100.000
aktivitas Jumlah 9.500.000 9.100.000
Total 48.000.000 47.200.000

Pendekatan Kinerja…cont’d (Planning, Programming, and Budgeting System—PPBS) Planning,Programming, and Budgeting System—PPBS
cont’d

Kelemahan Pendekatan Sistem Perencanaan, Program dan


• Keterbatasan SDM yang mampu mengidentifikasi unit Anggaran Terpadu Karakteristik
pengukuran dan melaksanakan analisis biaya. • Fokus pada identifikasi perencanaan strategis organisasi dan
menghubungkan seluruh aktivitas dengan perencanaan strategis
• Banyak jasa dan aktivitas yang tidak dapat langsung tersebut.
terukur dalam satuan unit output atau biaya per unit. Definisi
• Implikasi di tahun tahun mendatang telah diidentifikasi secara eksplisit.
• Akun anggaran dibuat dengan dasar anggaran yang ”Suatu anggaran di mana pengeluaran secara primer • Semua biaya yang timbul telah dipertimbangkan.
dikeluarkan (cash basis) → sulitnya pengumpulan data dikelompokkan dalam aktivitas-aktivitas yang didasarkan
untuk mengukur kinerja sangat sulit. • Analisis sistematis dari alternatif dilakukan (misalnya berupa analisis
pada program kerja dan secara sekunder didasarkan pada biaya-manfaat, analisis sistem dan riset operasi).
• Tidak ada pertimbangan untuk menentukan apakah Konsep PPBS
aktivitas tersebut merupakan alat terbaik untuk mencapai jenis atau karakter objek di satu sisi dan kinerja di sisi Penyusunan anggaran bukanlah proses terpisah yang berdiri sendiri
tujuan organisasi. lainnya.” melainkan sebuah bagian yang tidak terpisahkan dari proses
perencanaan dan perumusan program kegiatan suatu organisasi.

9
Planning,Programming, and Budgeting System—PPBS
Planning,Programming, and Budgeting System—PPBS..cont’d Planning,Programming, and Budgeting System—PPBS
cont’d
cont’d

Kelebihan
Bagan Konsep PPBS
Tahapan dalam PPBS
• Penekanan di perencanaan jangka panjang.
• Mengasumsikan bahwa semua program akan
dievaluasi secara tahunan → program yang “jelek”
akan dibuang dan program baru akan ditambahkan.
• Keputusan mengenai program dibuat pada tingkat
manajemen puncak → harmonisasi dan kesesuaian
dengan rencana strategis untuk, penyesuaian aktivitas
unit organisasi di bawahnya untuk mencapai tujuan
yang disepakati.

Planning,Programming, and Budgeting System—PPBS Anggaran Berbasis Nol Anggaran Berbasis Nol
cont’d (Zero Based Budgeting—ZBB) Zero Based Budgeting—ZBB)...cont’d

Kelemahan Kelebihan
Pendahuluan
• Dapat mereviu secara tahunan dari semua program,
• Sulit mencapai tujuan dan sasaran pemerintah yang aktivitas, dan pengeluaran.
disetujui secara bersama. • Pendekatan → bahwa setiap aktivitas atau program yang
• Menghemat biaya melalui eliminasi program yang tidak
• Sulit mengubah posisi pejabat. telah diadakan di tahun-tahun sebelumnya tidak secara relevan.
• Periode waktu yang dipertimbangkan terbatas pada otomatis dapat dilanjutkan. • Memfokuskan perhatian pada biaya dan manfaat dari
masa jabatannya yang tersisa → fokus jangka pendek. jasa yang diberikan.
• Mengasumsikan adanya basis data (database) yang • Mendorong pencarian cara baru untuk menyediakan
memadai dan kemampuan analitis yang baik. • Setiap aktivitas harus dievaluasi setiap tahun untuk jasa dan mencapai tujuan organisasi.
menentukan apakah aktivitas itu akan diadakan tahun ini • Meningkatkan kemampuan manajemen untuk
• Pengukuran yang bersifat objektif. merencanakan dan mengevaluasi.
dengan melihat kontribusi yang diberikannya kepada tujuan
• PPBS berfokus pada program dan kegiatan yang selaras • Memberikan justifikasi yang lebih baik untuk
dengan perencanaan strategis. → sering kali berbeda organisasi. penyediaan anggaran.
dengan orientasi unit organisasi. • Meningkatkan kualitas keputusan yang dibuat oleh
eksekutif atau legislatif di pemerintahan.

10
Anggaran Berbasis Nol Medium Term Budgeting Framework (MTBF) Medium Term Budgeting Framework (MTBF)
(Zero Based Budgeting—ZBB)...cont’d

Kelemahan • Tujuan • Sasaran


– Keseimbangan makro dengan mengembangkan konsistensi sumber daya
– Menceptakan keseimbangan makro dengan cara
• Memerlukan banyak sumber daya. secara realistis
– Alokasi penggunaan sumber daya untuk prioritas strategi antar sektor dan mengembangkan kerangka sumber daya yang konsisten
• Sulit mendapatkan data yang diperlukan untuk
menghitung biaya dari aktivitas alternatif untuk mencapai dalam sektor dan strategis
tujuan organisasi. – Meningkatkan alokasi sumber daya melalui strategi
• Ada kemungkinan munculnya faktor-faktor lain yang prioritas listas sektoral
menghambat penghapusan pemberian jasa tertentu.
– Meningkatkan kemampuan untuk memperkirakan
kebijakan pembiayaan.
– Memberikan anggaran yang ketat terkait kewenangan
unit kerja dalam menggunakan sumber daya secara
efektif dan efisien

Latar Belakang KPJM Definisi KPJM Contoh KPJM untuk tahun 2006 - 2008

– Tidak jelasnya keterkaitan antara kebijakan,


perencanaan, dan penganggaran. • Menurut PP 21/2004, Kerangka Pengeluaran Jangka Tahun anggaran Tahun anggaran yang
– Rendahnya kinerja penyediaan pelayanan menengah (KPJM) adalah pendekatan penganggaran berjalan sedang disusun Prakiraan Maju 2007-2008
masyarakat karena penekanan diberikan pada berdasarkan kebijakan, dengan pengambilan keputusan
kontrol terhadap input bukan pada pencapaian terhadap kebijakan tersebut dilakukan dalam perspektif
output dan outcomes, serta kurang memerhatikan lebih dari satu tahun anggaran, dengan YO Y+1 Y+2 Y+3
prediktabilitas dan kesinambungan daripada mempertimbangkan implikasi biaya keputusan yang 2005 2006 2007 2008
pendanaannya. bersangkutan pada tahun berikutnya yang dituangkan
– Kurangnya disiplin fiskal karena total belanja negara dalam prakiraan Maju.
tidak disesuaikan dengan kemampuan penyediaan
pembiayaannya serta perumusan hanya terfokus
pada stabilitas ekonomi jangka pendek

11
Proses dan tahapan penyusunan KPJM Proses dan tahapan penyusunan KPJM..cont’d Proses dan tahapan penyusunan KPJM…cont’d

• Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor Kerangka Ekonomi Makro Penyusunan Target Fiskal Jangka Menengah
054/PMK/2005, Penyusunan Anggaran Negara menggunakan
KPJM adalah sebagai berikut: • Untuk dapat memperoleh berbagai proyeksi fiskal Kerangka fiskal jangka menengah (medium term fiscal framework—
1. Penyusunan proyeksi kerangka ekonomi makro untuk diperlukan suatu proyeksi kerangka ekonomi makro, MTFF) memuat arah dan target kebijakan fiskal dalam jangka
jangka menengah yaitu peramalan (forecasting) terhadap berbagai menengah, antara lain tax ratio yaitu rasio penerimaan pajak
2. Penyusunan proyeksi/rencana kerangka/target-target terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), rasio total pengeluaran
fiskal jangka menengah variabel ekonomi makro yang memengaruhi besaran terhadap PDB, rasio definist anggaran terhadap PDB, dan rasio stok
3. Rencana kerangka anggaran (penerimaan, pengeluaran, penerimaan, pengeluaran defisit, dan pembiayaan. utang terhadap PDB yang sesuai dan konsisten dengan kerangka
dan pembiayaan) jangka menengah (medium term budget • KPJM memuat sasaran-sasaran ekonomi makro, ekonomi makro.
framework), yang menghasilkan pagu total belanja
pemerintah (resources envelope) misalnya pertumbuhan ekonomi, inflasi, suku bunga
4. Pendistribusian total pagu belanja jangka menengah ke • Ramalan ekonomi makro harus disiapkan berdasarkan
masing-masing kementerian/lembaga informasi yang tersedia dan harus dilihat sebagai
5. Penjabaran pengeluaran jangka menengah (line ministries proses yang berulang.
ceilings) masing-masing kementerian/lembaga ke masing-
masing program dan kegiatan

Proses dan tahapan penyusunan KPJM…cont’d Proses dan tahapan penyusunan KPJM…cont’d Proses dan tahapan penyusunan KPJM…cont’d

Penyusunan Indikasi Pagu Kementerian/Lembaga Penyusunan kerangka pengeluaran jangka menengah


Penyusunan Kerangka APBN Jangka Menengah
Jangka Menengah (Line Minitries Ceilings) (MTEF)
Kerangka APBN jangka menengah (medium term budget
framework—MTBF) menjabarkan kerangka fiskal jangka • Berdasarkan proyeksi total belanja jangka menengah • Indikasi pagu kementerian/lembaga jangka menengah yang telah
menengah (MTFF) ke dalam bentuk proyeksi penerimaan dan yang tersedia, selanjutnya dilakukan proses ditetapkan, kemudian dijabarkan lebih lanjut ke dalam program dan
pengeluaran negara serta pembiayaan anggaran dalam jangka pendistribusian ke masing-masing kementerian/lembaga kegiatan
menengah yang konsisten dengan pencapaian sasaran terget- untuk memperoleh indikasi pagu jangka menengah untuk • Tahapan ini juga sangat strategis dalam menentukan adanya
target fiskal yang meliputi:
tiap-tiap kementerian/lembaga (line ministries ceilings). keterkaitan antara kebijakan, program, dan penganggaran. Dengan
Proses ini merupakan tahapan yang sangat strategis demikian di dalam proses dan tahapan penyusunan KPJM ada dua
1. Proyeksi pendapatan dalam menentukan kuat tidaknya keterkaitan dan tahapan yang sangat strategis dalam menentukan keterkaitan antara
2. Proyeksi pengeluaran
konsistensi antara kebijakan, perencanaan, dan penyusunan kebijakan, perencanaan, dan penganggaran yaitu
penganggaran. tahapan pendistribusian total belanja ke masing-masing
3. Proyeksi defisit (surplus) dan pendanaan/pembiayaan • Proses ini biasanya diawali oleh penyusunan rancangan kementerian/lembaga dan tahapan penjabaran atau penyusunan
(financing) alokasi pagu ke masing-masing kementrian/lembaga oleh rincian pagu kementerian/lembaga ke dalam masing-masing
komite anggaran dan kemudian akan dibawa ke sidang program.
kabinet untuk diputuskan

12
Proses dan tahapan penyusunan KPJM…cont’d Pengintegrasian Anggaran Tahunan Dengan KPJM Struktur (format) dan cakupan KPJM
Contoh
KPJM • Pengintegrasian proses penyusunan KPJM ke dalam Beberapa alternatif cakupan penyusunan KPJM antara lain
mekanisme penganggaran tahunan secara garis besar meliputi:
mencakup tahapan sebagai berikut: 1. Tingkat pemerintah
1. Tahun pertama dari proyeksi KPJM digunakan 2. Fungsi/organisasi
sebagai dasar dari proses penyiapan anggaran
tahunan berikutnya 3. Sumber dana
2. Pagu belanja untuk kementerian/lembaga 4. Jenis belanja
3. Penyusunan KPJM/Prakiraan Maju untuk tahun
berikutnya

Struktur (format) dan cakupan KPJM ...cont’d


Struktur (format) dan cakupan KPJM ...cont’d Struktur (format) dan cakupan KPJM ...cont’d
Tingkat pemerintah
Fungsi/organisasi Sumber dana

• Pengeluaran pemerintah yang diproyeksikan dalam • Penganggaran KPJM dapat mencakup pengeluaran yang
jangka menengah dapat mencakup: (i) Pengeluaran • KPJM dapat pula hanya mencakup: (i) Beberapa fungsi bersumber dari dalam maupun luar negeri (pinjaman). Di
pemerintah pusat (central government) saja, atau (ii) pemerintah/bagian anggaran tertentu yang dinggap negara-negara tertentu KPJM yang disusun hanya
Pengeluaran pemerintah daerah saja (province/local strategis saja seperti pendidikan, kesehatan, pekerjaan mencakup pengeluaran yang dibiayai dari sumber dalam
government). Jika keduanya dapat disusun, maka umum dan pertanian; (ii) Fungsi/bagian anggaran negeri, sedangkan bagi negara-negara yang sangat
selanjutnya dapat pula disusun (iii) KPJM yang mencakup seluruh kementerian/lembaga. tergantung pada bantuan asing, dalam bentuk utang
mencakup pemerintah secara keseluruhan (general maupun hibah, cakupan yang demikian tidak dapat
government). memberikan gambaran tentang implikasi pengeluaran
yang menyeluruh. Penyajian data KPJM tersebut
selanjutnya dapat ditampilkan dalam denominasi mata
uang lokal atau mata uang asing (valas).

13
Struktur (format) dan cakupan KPJM ...cont’d Penerapan KPJM di Indonesia

Jenis belanja • Di Indonesia, penerapan KPJM pemerintah pusat, dan


dirinci menurut kementerian/lembaga. Sedangkan
• Ditinjau dari jenis belanja, KPJM dapat mencakup
proyeksi pengeluaran untuk program/kegiatan rutin (re- elemen-elemen yang diproyeksikan akan mencakup
current spending) saja atau program/kegiatan pengadaan seluruh elemen dalam pengeluaran, yaitu belanja
aset fisik (capital spending) saja atau keduanya. pegawai, belanja barang, belanja modal, dan bantuan
PENYUSUNAN
sosial. Elemen yang terdapat dalam pengeluaran juga
• Di Indonesia, penerapan KPJM pemerintah pusat, dan ANGGARAN
dirinci menrut kementerian/lembaga. Sedangkan elemen- akan mencakup seluruh jenis belanja (klasifikasi
elemen yang diproyeksikan akan mencakup seluruh ekonomi), fungsi, program, dan organisasi.
elemen dalam pengeluaran, yaitu belanja pegawai,
belanja barang, belanja modal, dan bantuan sosial.
Elemen yang terdapat dalam pengeluaran juga akan
mencakup seluruh jenis belanja (klasifikasi ekonomi),
fungsi, program, dan organisasi.

Kerangka Aktivitas Organisasi Kerangka Aktivitas Organisasi (Cont’d) Kerangka Logis Penyusunan Program

• Strategi : dituangkan dalam sebuah visi dan misi Tahapan Penyusunan


tersebut → diterjemahkan dalam tujuan-tujuan yang
bersifat rinci untuk dicapai dalam jangka waktu satu Penetapan Strategi Organisasi (Visi
tahun. dan Misi)
• Tujuan : tujuan organisasi diformulasikan dalam
pernyataan-pernyataan kualitatif.
Pembuatan Tujuan
• Anggaran : dibuat untuk menyatakan tujuan-tujuan
tersebut dalam sebuah pernyataan kualitatif.
• Aktivitas : dibuat berdasarkan tujuan dan anggaran Penetapan Aktivitas
yang telah dibuat.

Evaluasi dan Pengambilan


Keputusan

14
1. Penetapan Strategi Organisasi Tujuan Operasional
(visi dan misi) 2. Pembuatan Tujuan
❖Visi dan misi → cara pandang yang jauh ke depan yang • Karakteristik:
memberi gambaran tentang suatu kondisi yang harus – Merepresentasikan hasil akhir (true ends/outcome)
Tujuan → Hal yang akan dicapai dalam kurun waktu satu
dicapai oleh sebuah organisasi. bukan keluaran (output).
tahun → Tujuan Operasional
❖Dari sudut pandang lain, visi dan misi organisasi harus – Dapat diukur untuk menentukan apakah hasil akhir
dapat: (outcome) yang diharapkan telah dicapai.
– Mencerminkan apa yang ingin dicapai; Tujuan Operasional → turunan visi dan misi → dasar alokasi
– Dapat diukur dalam jangka pendek agar → tindakan
sumber daya untuk aktivitas harian serta pemberian reward
– Memberikan arah dan fokus strategi yang jelas; koreksi (corrective action).
and punishment
– Menjadi perekat dan menyatukan berbagai gagasan – Harus tepat, artinya tujuan tersebut memberikan peluang
strategis; kecil untuk menimbulkan interpretasi individu.
– Memiliki orientasi masa depan;
– Menumbuhkan seluruh unsur organisasi; dan
– Menjamin kesinambungan kepemimpinan organisasi.

3. Penetapan Aktivitas 4. Evaluasi dan Pengambilan Keputusan Agenda

Menjadi dasar penyusunan anggaran → terutama dalam Melibatkan reviu dan penentuan ranking.
pendekatan PPBS 1 Proses Penyusunan APBN

Penentuan kriteria ranking → berdasarkan standar baku


Aktivitas dipilih berdasarkan strategi organisasi dan tujuan organisasi atau kebebasan masing-masing unit. 2 Pelaksanaan Pertanggungjawaban
operasional yang telah ditetapkan

3 Diskusi

15
Anggaran Pendapatan dan Anggaran Pendapatan dan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara Belanja Negara Belanja Negara

• Memuat rencana penerimaan dan belanja atau UUD 1945 → APBN diwujudkan dalam bentuk
PEMERINTAH pengeluaran dalam satu tahun. Undang-Undang.

• Penyusuanannya melibatkan banyak pihak:


– Departemen Presiden berkewajiban:
Hak Kewajiban • Menyusun; dan
– Lembaga • Mengajukan RAPBN kepada DPR
– DPR → otoritas pengawas arus keluar dana APBN
RAPBN memuat:
RENCANA YANG • Asumsi umum yang mendasari penyusunan APBN
MENJADI PEDOMAN • Perkiraan penerimaan dan pengeluaran
Untuk setiap kegiatan • Transfer
• Defisit/ Surplus
termasuk keuangan • Pembiayaan defisit
• Kebijakan pemerintah

Ruang Lingkup APBN Ruang Lingkup APBN Perkiraan APBN


• Saat pertanggungjawaban APBN, seluruh realisasi
penerimaan dan pengeluaran dalam rekening harus
Pengeluaran dikonsolidasikan ke dalam rekening BUN.

penerimaan pengeluaran
• Semua penerimaan dan pengeluaran yang telah
Penerimaan dimasukkan dalam rekening BUN → penerimaan dan
pengeluaran “on budget”
transfer surplus/defisit pembiayaan

Bendaharawan Umum Negara


(BUN)→ rekening di BI

16
Sejarah Format APBN Tujuan Perubahan Format APBN T-Account
• Penerimaan dan pengeluaran dipisahkan di kolom
• TA 1969/70 sampai dengan 1999/2000 APBN →
yang berbeda.
T-account. –Meningkatkan transparansi ;
• Mengikuti anggaran dan format anggaran yang
• Kelemahan T-account: –Mempermudah analisis, pemantauan, dan pengendalian
berimbang dan dinamis.
dalam pelaksanaan dan pengelolaan APBN;
– tidak memberikan informasi yang jelas mengenai • Berimbang dan dinamis:
pengendalian defisit ; dan –Mempermudah analisis komparasi (perbandingan); dan
– Penerimaan = Pengeluaran
– kurang transparan. –Mempermudah perhitungan dana perimbangan yang lebih
transparan yang didistribusikan oleh pemeritah pusat ke – Jika Pengeluaran > Penerimaan → pembiayaan
• Mulai TA 2000 format APBN → I-account, pemerintah daerah → UU No.25/1999 tentang dari dalam atau luar negeri.
disesuaikan dengan Government Finance Perimbangan Keuangan Pusat Daerah.
Statistics (GFS)

T-Account (Cont’d) I-Account I-Account (Cont’d)


• Penerimaan dan pengeluaran dalam satu kolom.
Pemda Tidak menunjukkan • Menerapkan anggaran defisit/surplus: Pemda
komposisi anggaran – Perubahan – perubahan itu dengan jelasnya digambarkan Menunjukkan
Pengeluaran APBN oleh posisi overall balance Pengeluaran APBN komposisi pengeluaran
yang dikelola Pemda
Pusat dan Pusat → Anggaran Pusat yang dikelola Pemda
Defisit/Surplus → Selisih Penerimaan + Hibah dengan Pengeluaran
terpusat
Defisit → Pengeluaran > Penerimaan + Hibah

Pinjaman luar negeri → penerimaan pembangunan Pinjaman luar negeri dan cicilan → pembiayaan anggaran →
Pembayaran cicilan pinjaman luar negeri → pengeluaran rutin Pembiayaan dari dalam dan luar negeri utang → jumlahnya harus sekecil mungkin

Surplus → Pengeluaran < Penerimaan + Hibah

17
Format I-Account APBN APBN 2007 – 2013 Komposisi APBN
A. Pendapatan dan Hibah
I. Penerimaan Dalam Negeri
Penerimaan
1. Penerimaan Pajak
2. Penerimaan Bukan Pajak
II. Hibah PPh PPN PBB
B. Belanja Negara
I. Anggaran Belanja Pemerintah Pusat
1. Pengeluaran Rutin
2. Pengeluaran Pembangunan
Non Pajak (misal:
II. Dana Perimbangan Cukai dan Pajak
BPHTB penerimaan SDA
III. Dana Otonomi Khusus dan Penyeimbang Lainnya
dan Laba BUMN)
C. Keseimbangan Primer
D. Surplus/Defisit Anggaran (A-B)
E. Pembiayaan
I. Dalam Negeri
II. Luar Negeri

Komposisi APBN Komposisi APBN Komposisi APBN


Pengeluaran Dana Perimbangan Dana Otonomi Khusus

❖Target yang tidak boleh dilampaui. Merupakan transfer dari pemerintah pusat kepada
pemerintah daerah dalam rangka program desentralisasi Diberikan kepada daerah yang memiliki karakteristik
❖Pengeluaran yang dilakukan pada suatu tahun anggaran khusus yang membedakan dengan daerah lain
harus ditutup dengan penerimaan pada tahun anggaran
Dana Bagi Hasil Penerimaan
yang sama. Tujuan → untuk meningkatkan kesejahteraan
Tahapan proses terjadinya: masyarakatnya dan mengurangi ketertinggalan dari
Dana Alokasi Umum propinsi lainnya.
1. Kewenangan Anggaran
2. Pelimpahan Kewenangan Anggaran
3. Kewajiban Dana Alokasi Khusus
4. Relasisasi Pengeluaran (outlays)

18
Komposisi APBN Penjelasan Komposisi APBN Komposisi APBN

Defisit dan Surplus Keseimbangan Pembiayaan

Keseimbangan Primer → total penerimaan


Merupakan selisih antara penerimaan dan pengeluaran dikurangi belanja tidak termasuk pembayaran Untuk menutup defisit anggaran
bunga
Pegeluaran > Penerimaan → Defisit Pembiayaan DN → obligasi, panjualan aset, privatisasi
Pegeluaran < Penerimaan → Surplus Defisit Anggaran

Keseimbangan Umum → total penerimaan


dikurangi total pengeluaran termasuk Pembiayaan LN → meliputi pinjaman proyek,
pembayaran bunga pembayaran kembali utang, pinjaman program dan
penjadwalan kembali utang

Penyusunan APBN Penyusunan APBN

Atas nama Presiden


Proses Penyusunan APBN
Badan • Pembicaraan pendahuluan antara
Menteri pemerintah dan DPR
Perencanaan
Keuangan
Nasional

Mengkoordinasikan penyusunan APBN • Pengajuan, pembahasan, dan penetapan


APBN

Menteri Keuangan → Bappenas dan Menteri


Mengkoordinasikan Keuangan →
penyusunan konsep Mengkoordinasikan
anggaran belanja rutin penyusunan anggaran
belanja pembangunan

19
Penyusunan APBN Penyusunan APBN Penyusunan APBN

Pembicaraan Pendahuluan Pengajuan, Pembahasan, dan Penetapan APBN Pengajuan, Pembahasan, dan Penetapan APBN (Cont’d)
• Dilakukan oleh:
Pembahasan antara pemerintah dan DPR Satuan 3 (alokasi dana per departemen/lembaga, sektor,
– Menteri Keuangan dengan Panitia Anggaran
→ mekanisme dan jadwal pembahasan sub sektor, program dan kegiatan)
– Komisi dengan Departemen
APBN
• Hasil → UU APBN yang memuat alokasi dana per satuan

Persiapan rancangan APBN oleh Dirjen Anggaran dan Menteri membahas detail
pemerintah pengeluaran rutin

Pengeluaran pembangunan → Dirjen Anggaran,


Finalisasi penyusunan RAPBN oleh Bappenas, dan Menteri teknis membahas detail
pemerintah pengeluaran untuk setiap kegiatan

Penyusunan APBN Penyusunan APBN Penyusunan APBN

Pengajuan, Pembahasan, dan Penetapan APBN (Cont’d) Pengajuan, Pembahasan, dan Penetapan APBN (Cont’d) – Surat Pengesahan Alokasi Anggaran Pembangunan
(SPAAP) → menetapkan besaran alokasi anggaran
Hasil pembahasan didokumentasikan dalam:
Jika DPR menolak RAPBN yang diajukan → Pemerintah pembangunan untuk setiap proyek/bagian proyek →
• Daftar Isian Kegiatan → otorisasi pengeluaran rutin unit
menggunakan APBN tahun sebelumnya dibahas oleh Kantor wilayah DJA dengan instansi
organisasi.
vertikal/dinas → DIP.
Pengeluaran tahun ini maksimal sama dengan • Daftar Isian Proyek → otorisasi pengeluaran pembangunan
pengeluaran tahun lalu proyek pada unit organisasi. • Surat Keputusan Otorisasi (SKO) → otorisasi untuk
penyediaan dana kepada departemen/lembaga/
pemerintah daerah dan pihak lain yang berhak baik
• Surat Pengesahan Alokasi Anggaran Rutin (SPAAR) →
untuk rutin maupun pembangunan.
besaran alokasi anggaran rutin untuk setiap kantor/satuan
kerja di daerah → dibahas oleh Kantor Wilayah DJA dan
Instansi Vertikal Departemen/ Lembaga → DIK.

20
Peraturan Pelaksanaan Perubahan Format Anggaran Belanja Sasaran Perubahan
Pemerintah Pusat Format Anggaran Belanja Negara

• PP No. 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah (RKP) ➢ Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas
• Penerapan sistem penganggaran terpadu (unified pengelolaan belanja negara, melalui:
• PP No. 21 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Anggaran budged) → penyatuan anggaran belanja rutin dan
Kementerian/Lembaga (RKA-KL) Tahun 2005 anggaran belanja pembangunan; dan a. Minimalisasi duplikasi rencana kerja dan
• PP No. 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan penganggaran dalam belanja negara
• Reklasifikasi rincian belanja negara menurut
• PMK Nomor 571/PMK.06/2004 tentang Petunjuk Teknis organisasi, fungsi dan jenis belanja. b. Meningkatkan keterkaitan antara keluaran (output)
Penyelesaian Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)
dan hasil (outcomes) yang dicapai dengan
• PMK Nomor 606/PMK.06/2004 tentang Pedoman Pembayaran penganggaran organisasi
dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara Tahun 2005
➢ Penyesuaian dengan klasifikasi internasional
• PMK Nomor 54/PMK. 02/2005 tentang Petunjuk Teknis
Penyusunan dan Penelaahan RKA-KL

Penyusunan RKA-KL dan DIPA Reformasi Penganggaran

• Kementerian Keuangan cq. DJAPK menelaah kesesuaian RKA-KL


dengan pagu sementara, standar biaya, dan prakiraan maju; dan • Unifikasi anggaran→ konsolidasi pengeluaran rutin dan
pengeluaran pembangunan;
• Bappenas menelaah sinkronisasi program dalam RKA-KL dengan
RKP.
• Kementerian Keuangan cq DJPbn menelaah kesesuaian antara • Penerapan kerangka pengeluaran jangka menengah APBD
DIPA dengan Keppres tentang Rincian APBN (medium term expediture framework/MTEF) →
mempererat perencanaan dan penganggaran serta
• Penelaahan RKA-KL oleh Kementerian Keuangan (cq DJAPK) dan meningkatkan derajat prediksi kemampuan anggaran
Bappenas jangka menengah; dan
• Penerbitan Keppres tentang Rincian APBN
• Pengajuan konsep DIPA oleh kementerian/lembaga
• Penerapan penganggaran berbasis kinerja →
• Kementerian Keuangan cq Direktur Jenderal Perbendaharaan meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelayanan
menelaah kesesuaian antara konsep DIPA oleh pemerintah.
kementerian/lembaga dengan Keppres tentang Rincian APBN
• Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
• Pelaksanaan APBN

21
Dasar Perundangan APBD Berbasis Kinerja PROSES Penyusunan Anggaran
Perubahan Penganggaran PENYUSUNAN APBD Kinerja
1. Kegiatan Penetapan strategi
Pendahuluan organisasi (visi dan misi)
UU No. 22/99 ttg
Pemerintahan Line Item Performance 2. Arah dan
Daerah Budgeting Budgeting Kebijakan Umum
APBD
Penetapan Aktivitas
UU No. 25/99 ttg
➢ Tidak dapat dinilai 3. Strategi &
➢ Mengaitkan setiap
Perimbangan Keuangan Anggaran efisiensi dan efektifitas pengeluaran dengan
Prioritas APBD
Pusat dan Daerah 4. Rencana
Berbasis program manfaatnya Anggaran
PP 105/2000 ttg Kinerja ➢ Berorientasi jangka ➢ dapat dinilai efisiensi dan Satuan Kerja
pengelolaan dan pendek efektifitas program (RASK)
pertanggungjawaban ➢ Belum mengaitkan setiap ➢ Berorientasi jangka 5. Evaluasi dan Pembuatan
keuangan daerah pengeluaran dengan panjang seleksi RASK Tujuan
operasional
KepMen DN
manfaatnya 6. Pembahasan
No.29/2000 ttg RAPBD
•Review dan Ranking
keuangan daerah&
APBD
APBD

Proses Penyusunan APBD 1. Kegiatan Pendahuluan 2. Arah dan Kebijakan Umum APBD
• Penjaringan aspirasi masyarakat sebagai bentuk partisipasi
masyarakat dalam mewujudkan transparansi dan akuntabilitas publik
• Langkah penyusunan APBD dilakukan dengan • Evaluasi kinerja tahun lalu untuk mendapat feedback bagi Kebijakan RENSTRADA
berdasar pada Rencana Strategis Daerah penyusunan APBD sekarang Pemerintah
Pusat
(RENSTRADA) → dokumen strategi jangka • Hasil penjaringan masyarakat dan feedback dan penjabaran
Renstrada sebagai dasar penentuan arah dan kebijakan umum MASYARAKAT
panjang (strategic planning) yang dimiliki Pemda APBD Evaluasi
(Tokoh,LSM,Ormas, dll

• Siklus RENSTRADA biasanya lima tahunan → kinerja


masa lalu Pokok
yang akan dijabarkan dalam bentuk tujuan pikiran
DPRD
operasional yang bersifat tahunan
PEMDA DPRD (Legislatif)
(eksekutif)

Arah dan
Kebijakan umum
APBD

Kesepakatan

22
2. Arah dan Kebijakan Umum APBD (cont’d) 3. Strategi & Prioritas APBD 3. Strategi & Prioritas APBD (cont’d)

Arah dan kebijakan umum APBD dapat disusun Contoh arah dan kebijakan umum APBD:
berdasarkan kriteria sebagai berikut : • Merupakan penjabaran lebih lanjut dari arah dan
kebijakan umum - Peningkatan rasio guru dengan siswa menjadi 1:30
– Sesuai dengan visi, misi, tujuan, sasaran dan kebijakan yang
ditetapkan dalam Rencana Strategis Daerah dan dokumen • Merupakan strategi operasional jangka pendek, - Peningkatan jumlah guru berkeahlian pada tingkat
perencanaan lainnya. pencapaian 10%
sedangkan RENSTRADA merupakan strategi jangka
– Sesuai aspirasi masyarakat dan mempertimbangkan kondisi
dan kemampuan daerah.
panjang Contoh Strategi dan Prioritas APBD:
– Memuat arah yang diinginkan dan kebijakan umum yang • Strategi dan prioritas APBD adalah pendekatan (metode) - Pengangkatan dan penempatan guru
sebagai pedoman penyusunan strategi dan prioritas APBD yang diprioritaskan dalam rangka pemanfaatan sumber
serta penyusunan rancangan APBD dalam satu tahun - Pembinaan dan pengembangan karier guru
anggaran.
daya yang dimiliki pemerintah untuk mencapai tujuan
– Disusun dan disepakati bersama antara DPRD dengan yang telah ditetapkan
Pemerintah Daerah.

4. Rencana Anggaran Satuan Kerja (RASK) 4. Rencana Anggaran Satuan Kerja (RASK) (cont’d)
5. Evaluasi dan seleksi RASK
• Aktivitas dalam penyusunan APBD dijelaskan dalam RASK
• RASK dibagi menjadi 3, yaitu : • Usulan dalam RASK dibahas dan direview oleh Pemerintah (belum
• RASK dibuat oleh unit-unit kerja pemerintah, sehingga sifatnya melibatkan DPRD).
usulan yang akan dibahas dan dibuat penetapan oleh panitia S.1 : berisi tentang pernyataan strategi organisasi
(visi, misi, tujuan, dsb) • Hasilnya adalah Dokumen RAPBD yang diajukan ke DPRD untuk
anggaran yang dibentuk oleh Kepala Daerah bersama DPRD
dibahas bersama
S.2 : berisi tentang rincian program dan kegiatan
S.3 : berisi tentang anggaran atas program dan
kegiatam yang direncanakan

Contoh untuk “program pembinaan dan


pengembangan karier guru”:
- Seminar tentang psikologi pengajaran
- Pelatihan teknik-teknik pengajaran yang
diadakan setiap 3 bulan

23
6. Pembahasan dan Penetapan RENCANA STRATEGIS UNIT DINAS Kesehatan
Restrukturisasi
Organisasi
APBD KESEHATAN DAERAH X
Perspektif Masyarakat
Meningkatkan
Meningkatkan
VISI Kuantitas dan
• Hasil pembahasan Pemerintah dengan DPRD → APBD yang Kualitas Tenaga Kepuasan
Masyarakat
Medis
dituangkan dalam Perda untuk dilaksanakan Pemda
MENJADI PENGGERAK DAN PENDORONG TERCIPTANYA Perspektif Keuangan
MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN YANG SEHAT

MISI
Perspektif Internal Proses
Kesehatan MENINGKATKAN SARANA DAN PRASANA KESEHATAN Meningkatkan Meningkatkan
Produktivitas kualitas
Kerja layanan

Restrukturisasi MENCIPTAKAN STRUKTUR BIROKRASI YANG EFISIEN Perspektif Tumbuh dan Belajar
Organisasi
DAN EFEKTIF
Meningkatkan Meningkatkan
Pengetahuan Kesejahteraan
Manajemen Pegawai

INDEX NO INDIKATOR BOBOT CAPAIAN SCORE


PENYUSUNAN ANGGARAN KEGIATAN
TRANSLASI RENSTRA UNIT DINAS KESEHATAN DAERAH X
KESEHATAN INDEX KUALITAS PELAYANAN 70
1 25 % 17.5
VISI MISI INDIKATOR TARGET TUJUAN INDIKATOR TARG SEBELUM KESEHATAN
DAMPAK ET
MANFAAT ANGGARAN Unit Kerja : DINAS KESEHATAN DAERAH X
2 INDEX AIR BERSIH 25 % 50 12.5
MENJADI M.1. KESEHATAN INDEX 75 T.1. Meningkatkan Index Kualitas 80
PENGGERAK DAN KESEHATAN Kualitas Pelayanan INDEX KUALITAS GIZI BAGI
PENDORONG MASYARAKAT Pelayanan Kesehatan 3
BAYI DAN BALITA
25 % 60 15 Program : Peningkatan Sarana dan Prasarana Kesehatan
TERCIPTANYA Kesehatan
MASYARKAT DAN INDEX LINGKUNGAN SEHAT
T.2.Meningkatkan Index 80 4 25 % 60 15
LINGKUNGAN
Lingkungan Lingkungan DAN BERSIH Kegiatan : Penambahan Tenaga Medis
YANG SEHAT
Sehat & Bersih Sehat & Bersih
INDEX KESEHATAN 60
INDEX NO INDIKATOR BOBOT CAPAIAN SCORE INDIKATOR TOLOK UKUR TARGET
TUJUAN PROGRAM INDIKATOR TAR KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN TAR KUALITAS
HASIL GET GET 1 TINGKAT PASIEN SELAMAT 30 % 70 21
PELAYANAN
T.1. P.1. Tingkat 80 K.1. Jumlah Tenaga Medis / 5 KESEHATAN TINGKAT EFEKTIVITAS DAN Masukan : Jumlah Dana Anggaran Kegiatan Rp. 70,000,000
Meningkatkan Peningkatan Kepuasan Penambahan Tenaga puskesmas 2 40 % 70 28
SEBELUM EFISIENSI PELAYANAN
Kualitas Sarana dan Masyarakat Medis Keluar : Jumlah Tenaga Medis / Puskesmas 5
ANGGARAN TINGKATKEPUASAN
Pelayanan
Kesehatan
Prasarana
Kesehatan
K.2. Tingkat Keahlian 8 3 30 % 70 21 Hasil : Tingkat Kepuasan Masyarakat 80
MASYARAKAT
Pelatihan Tenaga
Medis
INDEX KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN 70 Manfaat : Index Kualitas Pelayanan Kesehatan 80
K.3. Jumlah puskesmas / 1
Bantuan Penyediaan kecamatan Dampak : Index Kesehatan 75
Fasilitas Kesehatan
T.2. P.1. Tingkat 70 K.1. Jumlah Kehadiran KK / 60
Meningkatkan Pembinaan Kesadaran Sosialisasi Sosialisasi TINGKAT KEPUASAN MASYARAKAT
Lingkungan Kebersihan Kebersihan Pentingnya
1
SEBELUM ANGGARAN 70
Sehat dan Lingkungan Lingkungan Limgkungan Sehat
Bersih dan Bersih

24
INDEX
NO INDIKATOR BOBOT CAPAIAN SCORE KESEHATAN
INDEX INDEX KUALITAS PELAYANAN 80
1 25 % 20 SCORE SCORE SCORE
KESEHATAN KESEHATAN NO INDIKATOR TARGET
SEBELUM SESUDAH KINERJA
2 INDEX AIR BERSIH 25 % 70 17.5 INDEX KUALITAS PELAYANAN
1 17.5 20 20 100 %
INDEX KUALITAS GIZI BAGI KESEHATAN
3 25 % 70 17.5
BAYI DAN BALITA 2 INDEX AIR BERSIH 12.5 17.5 17.5 100 %
INDEX LINGKUNGAN SEHAT INDEX KUALITAS GIZI BAGI BAYI DAN
4 25 % 90 22.5 3 15 17.5 17.5 100 %
DAN BERSIH BALITA
INDEX KESEHATAN 77.5 4 INDEX LINGKUNGAN SEHAT DAN BERSIH 15 22.5 20 112.5 %

INDEX NO INDIKATOR BOBOT CAPAIAN SCORE INDEX KESEHATAN 60 77.5 75 103.33%


KUALITAS 1 TINGKAT PASIEN SELAMAT 30 % 75 22.5
INDEX KUALITAS PELAYANAN
PELAYANAN
TINGKAT EFEKTIVITAS DAN KESEHATAN
KESEHATAN 2 40 % 80 32
EFISIENSI PELAYANAN
TINGKATKEPUASAN SCORE
3 30 % 85 25.5 NO INDIKATOR
SCORE SCORE
TARGET KINERJA
MASYARAKAT SEBELUM SESUDAH
INDEX KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN 80
1 TINGKAT PASIEN SELAMAT 21 22.5 24 93.75 %
TINGKAT EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI
2 28 32 32 100 %
PELAYANAN
3 TINGKATKEPUASAN MASYARAKAT 21 25.5 24 106.25 %
1 TINGKAT KEPUASAN MASYARAKAT 85
INDEX KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN 70 80 80 100 %
147

25
09/03/2021

Pengertian Sistem
Pengendalian Manajemen.
Sistem Pengendalian Manajemen,
Pelaksanaan Fungsi Perencanaan dan Di dalam organisasi perusahaan modern terdapat dua
Pengawasan macam pengendalian :
Pengendalian manajemen (management control) dan
 Pengendalian operasional (operational control).

Robert N. Anthony dalam bukunya Management


Ir. Henk Subekti,Dipl.Eng.,M.E. Accounting Principles mengatakan bahwa :
 “Management control is the process by which managers assure thai
resources are obtained and used effectively and eficiently in the
accomplishment of the organization's goals".*)

3/9/2021 1 3/9/2021 2

Beberapa karakteristik sistem pengendalian


manajemen yang perlu diketahui adalah bahwa :
• Secara garis besar proses pengendalian 1 . Sistem ini harus diarahkan pada penentuan
manajemen akan meliputi dua aktivitas yang
program dan pusat pertanggungan jawab
terpisah tetapi saling berhubungan yaitu
perencanaan dan pengawasan. (responsibility centers).
2. Informasi dalam sistem ini harus meliputi 2
• Kedua aktivitas tersebut berlaku untuk setiap jenis informasi yaitu :
tingkatan manajemen dalam perusahaan, dan a . Data perencanaan, seperti : program,
sangat diperlukan bagi manajemen untuk
budget dan standard
memastikan apakah performance dicapai pada saat
ini (aktual) telah sesuai dengan tujuan/sasaran b. Data sesungguhnya, yaitu informasi
perusahaan yang telah ditentukan sebelumnya mengenai kejadian- kejadian yang
(perencanaan). sesungguhnya.
3. Sistem ini harus merupakan sistem yang
• Dari uraian di atas jelas bahwa pengendalian
menyeluruh, karena fungsi pengawasan
manajemen mempunyai pengertian yang' lebih luas
dari sekedar “mengawasi“ tetapi juga mencakup manajemen adalah untuk keseluruhan bagian
penentuan sasaran yang ingin dicapai perusahaan. perusahaan
3/9/2021 3 3/9/2021 4

Tahapan Proses Sistem


4. Sistem ini difokuskan kepada struktur keuangan Pengendalian Manajemen.
(financial structure) sehingga baik sumber dana/ daya
(resources) maupun pendapatan perlu dinyatakan dalam
nilai/satuan mata uang. Walaupun demikian, informasi  Seringkali sistem pengendalian
non finansial seperti menit, ton, unit tetap diperlukan
untuk kelengkapan dari sistem ini.
manajemen dianggap sebagai suatu
5. Sistem ini cenderung untuk mengikuti pola dan schedule
sistem tunggal, padahal apabila
waktu tentu, seperti dari bulan ke bulan, tahun ke tahun diteliti lebih lanjut, maka sistem ini
dan seterusnya.
akan terdiri dari sub-sub sistem
seperti penyusunan program
6. Sistem ini harus merupakan sistem yang terkoordinir dan
terpadu. (programming), penyusunan
anggaran (budgeting), akuntansi
dan lain-lain.
3/9/2021 5 3/9/2021 6

1
09/03/2021

c . Pelaksanaan dan pencat atan (operating


 Dalam batasan-batasan yang lebih terperinci, and accounting). Proses pelaksanaan,
tahap-tahap proses pengendalian manajemen
adalah sebagai berikut : pengukuran dan pencatatan data mengenai
a . Penyusunan program (programming). Proses program yang telah dilaksanakan.
penentuan program yang akan diambil oleh
perusahaan dan perkiraan mengenai jumlah d. Pelaporan dan analisa (reporting and
“resources“ yang akan dialokasikan ke dalam analysis). Proses pelaporan baik dalam
program tersebut.
data akuntansi maupun data lainnya dan
b .Penyusunan anggaran (budgeting). Proses
perencanaan dimana rencana yang disusun analisa dari pada laporan-laporan
dinyatakan dalam satuan angka yang biasanya tersebut.
dalam satuan mata uang dan disusun untuk suatu
periode tertentu.
3/9/2021 7 3/9/2021 8

 Secara skematis tahap-tahap dari sistem pengendalian


manajemen di gambarkan seperti dalam Gambar 1.
 Pada gambar tersebut terlihat bahwa untuk menyusun
suatu program maka manajemen memerlukan laporan
dari analisa atas hasil yang telah dicapai dalam periode
sebelumnya.
 Data tersebut dengan dilengkapi oleh informasi ekstern
yang up to date dan target yang ingin dicapai oleh
manajemen.
 Berdasarkan program yang telah disusun dan dengan
tetap memperhatikan informasi ekstern serta laporan
periode yang lalu, manajemen dapat menyusun
anggaran untuk periode yang akan datang. aru

 Keseluruhan tahap ini dapat digolongkan sebagai luar

kegiatan perencanaan dari manajemen.3/9/2021 9 3/9/2021 10

Gambar 1 Tahap-Tahapan Pengendalian Manajemen

Perencanaan
❖ Dilandasi dengan program dan anggaran yang telah  Perencanaan diperlukan untuk menentukan
ditetapkan, manajemen melaksanakan kegiatan tindakan apa yang harus dilakukan dan cara untuk
perusahaan yang akan mencakup pelaksanaan operasi dan melakukan tindakan tersebut.
pencatatan akuntansi yang berhubungan dengannya.
 Perencanaan akan meliputi tahap programming dan
budgeting sebagai bagian dari system pengendalian
❖ Hasil yang dicapai akan disajikan dalam laporan dan
analisa. Laporan dan analisa tersebut akan dipergunakan
manajemen. Salah satu konsep perencanaan yang
untuk penyusunan program dan anggaran periode yang sering dibicarakan adalah konsep management by
akan datang atau memperbaiki program dan anggaran objectives atau sering diterjemahkan sebagai
periode berjalan yang telah disusun. manajemen menuju sasaran.
 Secara sederhana konsep manajemen menuju
❖ Tahapan pelaksanaan dan pelaporan ini dapat sasaran dapat diartikan suatu sasaran atau
dikelompokkan sebagai kegiatan pengawasan dari target,dan kemudian mencoba melakukan tindakan
manajemen.
3/9/2021 11
untuk mencapai target tersebut. 3/9/2021 12

2
09/03/2021

Secara skematis proses tersebut  Dalam gambar 2 terlihat bahwa perencanaan


dimulai dengan penentuan target perusahaan
digambarkan dalam gambar 2 yang kemudian diformulasikan dalam bentuk
berikut : Gambar 2
rencana kerja.
Proses Manajemen Menuju Sasaran  Kedua tindakan ini dibarengi dengan kegiatan
Manajemen menuju sasaran Proses Akuntansi akuntansi yang memformulasikan target
tersebut sebagai laba yang ingin dicapai dan
Penentuan sasaran/target Formulasi perencanaan laba
penyusunan anggaran serta performa laporan
Formulasi rencana
Penilaian atas :
- Kekuatan -
Penyusunan :
Budget keuangan (Projected financial statements) yang
- Kelemahan
Pemecahan masalah
- Proforma laporan diperlukan.
keuangan
yang timbul
Pengumpulan data mengenai :
 Tindakan selanjutnya adalah pelaksanaan dari
- Pendapatan
- Biaya
rencana dan evaluasi atas hasil yang aktual.
Pelaksanaan Aktiva
Utang  Pembahasan mengenai tindakan yang terakhir ini
- Kekayaan pemilik
termasuk dalam kegiatan pengawasan
Penilaian atas
hasil yang dicapai Pelaporan atas hasil usaha
manajemen.
3/9/2021 13 3/9/2021 14

Pengawasan
➢ Ada dua hal pokok yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan
 Pengawasan dilaksanakan untuk mengawasi dan konsep ini yaitu pembagian organisasi ke dalam unit-unit yang
memastikan bahwa hasil yang dicapai adalah sesuai dikenal sebagai pusat pertanggungjawaban dan sistem pelaporan
dengan hasil yang “diharapkan" dan sesuai dengan rencana manajemen.
semula.
➢ Pembagian unit-unit ini lebih dikenal sebagai sistem
 Tahap ini tidak terbatas kepada penilaian setelah kegiatan departementalisasi atau pembagian unit-unit organisasi dalam
usaha selesai seluruhnya tetapi juga selama kegiatan bentiik departemen atau bagian yang mempunyai tanggungjawab
usaha tersebut sedang berjalan. Dengan-kala Iain tahap ini tersendiri. Dalam masing-masing pusat pertanggungjawaban
akan meliputi operating dan accounting serta reporting tersebut masalah pelaporan turut memegang peranan yang cukup
dan analysis. menentukan. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa sistem
 Dalam perusahaan-perusahaan modern pengawasan dapat pelaporan manajemen bisa mendapat informasi yang hangat dan
dirumuskan melalui hubungan antara satu bagian dengan lebih dini, maka para manajer bisa melakukan Tindakan koreksi
bagian lain secara jelas dan disertai dengan batas-batas sebelum “'kesalahan” menjadi serius.
tingkat pertanggungjawaban masing-masing secara
terperinci. ➢ Pengawasan yang teratur akan menghasilkan efisiensi dan
penghematan-penghematan. Dalam keadaan harga penjualan
 Sistem pengawasan dengan cara pengelompokan tanggung
ditentukan oleh pasar dalam keadaan bebas, maka kemampuan
jawab ini kemudian dikenal sebagai konsep responsibility
dari suatu perusahaan untuk mendapatkan keuntungan terutama
accounting. 3/9/2021 15 3/9/2021 16

tergantung pada efisiensi dalam pengelolaan perusahaan.

Dalam hubungan ini pengawasan ❖ Mengingat waktu yang dimiliki oleh


dibedakan antara : manajemen adalah terbatas, maka
a. Pengawasan dalam arti sempit perlu dicari suatu cara untuk melakukan
pengawasan yang tidak memakan
ialah pengawasan biaya melalui
waktu terlalu banyak.
administrasi (formulir-formulir
dan pembukuan), dan ❖ Oleh karena itu sistem pelaporan
b. Pengawasan dalam arti luas ialah manajemen diarahkan kepada efisiensi
pengawasan melalui budget dan waktu penyusunan laporan dan waktu
biaya standart, analisa atas yang digunakan untuk mempelajari
laporan tersebut.
penyimpangan (variance analysis)
dan analisa C-P-V (Cost-Profit Volume). ❖ Salah satu konsep yang cukup dikenal
dalam hubungan ini adalah konsep
management by exeptions atau
3/9/2021 17 3/9/2021 18
manajemen atas penyimpangan.

3
09/03/2021

Dalam kaitannya dengan fungsi


pengawasan, laporan intern mana • Laporan kategori yang kedua dikeluarkan setiap
jemen yang bersifat control reports hari atau setiap minggu untuk melaporkan
dapat dibagi dalam dua kategori yaitu: penyimpangan dari rencana/standar, dengan tujuan
untuk mengambil “Tindakan koreksi” sebelum
• summary control reports dan terjadi kerugian yang besar.
• Current control reports.
• Laporan ini meliputi laporan harian atau mingguan
Laporan kategori yang pertama adalah untuk mengenai penjualan bagi masing-masing jenis
menyimpulkan hasil usaha pada suatu periode tertentu produk. Laporan mengenai penggunaan bahan,
(biasanya sebulan), dan mempunyai dua fungsi yang berguna tenaga kerja, dan sebagainya yang dibandingkan
yaitu melaporkan tingkat efektivitas kegiatan pada jajaran dengan rencana semula.
manajemen yang lebih tinggi dan berfungsi untuk mencek
current control reports. • Sebagaimana dijelaskan dimuka, dengan sistem
pelaporan yang lebih efisien maka waktu yang
Laporan ini meliputi laporan perbandingan anggaran dan dibutuhkan manajemen untuk melakukan
realisasi atas pendapatan dan biaya: laporan pendapatan pengawasan akan lebih sedikit dan hal ini sesuai
biaya untuk masing-masing produk, perbandingan anggaran dengan konsepsi manajemen atas penyimpangan.
dan realisasi atas penjualan berdasarkan wilayah dan
sebagainya. 3/9/2021 19 3/9/2021 20

➢ Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan


Pengertian konsepsi ini menurut bahwa manajemen atas penyimpangan
Frengen adalah : dimaksudkan sebagai suatu cara
pengawasan melalui penyimpangan-
" the basic rule of management by penyimpangan terhadap rencana yang telah
ditetapkan semula.
exception is to concent
rate on those operations and segments ➢ Dasar yang dipakai dalam konsep ini adalah
of an eterprise whice asumsi bahwa apabila tidak ada
appear to be unsatisfactory rather than penyimpangan yang terjadi, maka
to spent a lot oftime reviewing perusahaan dianggap berjalan dengan baik.
satisfactory performance".
➢ Dengan demikian manajemen dapat
menghemat waktu dengan hanya
mengawasi laporan-laporan yang
menunjukkan adanya penyimpangan dari
3/9/2021 21
rencana/standar yang telah ditetapkan.3/9/2021 22

❑ Secara keseluruhan, proses system pengendalian


manajemen akan di anggap berhasil apabila manajemen
❖ Dalam hubungannya dengan konsepsi ini dapat memastikan bahwa perusahaan akan mendapatkan
maka laporan-laporan tersebut terutama resources yang dibutuhkan dan mampu menggunakannya
diarahkan untuk menyajikan data secara efektif dan efisien.
perbandingan antara data "planned" atau
❑ Dengan perkataan lain, dapat dikatakan bahwa proses itu
"budgeted“ dengan data yang "actual" atau
berhasil apabila rencana yang disusun oleh manajemen
realisasi. dalam kenyatannya dapat direalisasikan dan sistem
pengawasan yang berjalan mampu melakukan koreksi
❖ Dengan demikian, apabila perusahaan terhadap penyimpangan yang terjadi pada saat yang
menyusun laporan yang didasarkan pada tepat. Untuk itu perlu diperhatikan karakteristik dan
tahapan dari sistem itu sendiri.
prinsip-prinsip system pelaporan manajemen
dan ditekankan pada konsep manajemen atas ❑ Dalam hubungan ini dapat dikemukakan bahwa dengan
penyimpangan, maka waktu manajemen mengelompokkan tanggung jawab ke dalam unit-unit
dapat dihemat dan digunakan untuk organisasi yang mudah diawasi (misalnya : departemen,
memikirkan hal-hal lain yang berguna bagi bagian, dll) dan disertai dengan sistem pelaporan yang
efisien dan efektif, maka keseluruhan proses sistem
perusahaan.
3/9/2021 23 pengendalian mana jemen tersebut diharapkan
3/9/2021 untuk
24

dapat berjalan dengan baik.

4
09/03/2021

Pengertian Manajemen
(Wijaya & Rifa’I, 2016)
1
1. Manajemen adalah perpaduan antara ilmu pengetahuan dan
seni
2. Manajemen adalah proses yg sistematis, terkoordinasi dan
koperatif dlm usaha-usaha memanfaatkan sumberdaya manusia
FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN dan sumber-sumber lainnya.
3. Manajemen mempunyai tujuan tertentu, berhasil tidaknya tujuan
& itu tergantung pada kemampuan mempergunakan segala potensi
yg ada.
Ruang lingkup dan Sasaran 4. Manajemen hanya dapat diterapkan pada sekelompok manusia
yg bekerja sama secara formal serta mempunyai tujuan yg sama
Manajemen Pengawasan pula.
5. Manajemen hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan
dengan efektif dan efisien.
2 6. Dalam manajemen, kepemimpinan merupakan factor yg sangat
dominan.
7. Manajemen merupakan system kerja sama yg kooperatif dan
rasional.
Ir. Henk Subekti,Dipl.Eng.,M.E. 8. Manajemen didasarkan pada pembagian kerja, tugas dan
tanggungjawab yang teratur.
3/9/2021 3/9/2021

Fungsi-fungsi Manajemen
Fungsi-fungsi Manajemen

1. Perencanaan (Planning)
2. Pengorganisasian (Organizing)
3. Penempatan (Staffing)
4. Pengarahan, menggerakkan,
pengimplementasian (Directing, actuating,
Leading)

3
5. Pengawasan dan Pengendalian (Controlling) 4

Menurut Terry : POAC (Planning, Organizing,


Actuating, Controlling)

3/9/2021 3/9/2021

Prinsip-prinsip Manajemen
Unsur-unsur Manajemen (Henry Fayol: 14 Prinsip Manajemen)
(Tools of Management=6M)
1. Pembagian kerja (Division of Work)
1. Man 2. Keseimbangan wewenang dan
tanggungjawab (Authority & Responsibility)
2. Money 3. Disiplin (Dicipline)
3. Methode 4. Kesatuan komando (Unity of command)
4. Material 5. Kesatuan arah (Unity of Direction)
6. Mengutamakan kepentingan organisasi diatas
5
5. Machine 6 kepentingan individu (Subordination of
6. Market individual Interest to the General Interest)
7. Kompensasi yang adil (Remuneration)

3/9/2021 3/9/2021

1
09/03/2021

Prinsip-prinsip Manajemen (lanjutan…)


8
PENGAWASAN
8. Sentralisasi (Centralization)
9. Rantai Skalar (Scalar Chain) > Hirarki organisasi
10. Tata tertib (Order) upaya dari bagian organisasi
11. Keadilan (Equity)
(manager) untuk melakukan
12. Stabilitas kondisi karyawan (stability of tenure
of personnel) telaah atas
13. Inisiatif (Initiative) penyimpangan/kekeliruan yg
14. Semangat kesatuan (esprit de corps)
terjadi dalam proses
7

pencapaian tujuan organisasi


3/9/2021 3/9/2021

9 10

AZAS PENGENDALIAN/PENGAWASAN (CONTROLLING)


Menurut Harold Koonz & Cyrill O Donnall AZAS PENGAWASAN (Lanjutan….)
1. Azas tercapainya tujuan (Principle of assurance of objective)
2. Azas efisiensi pengendalian (principle of efficiency of control)
11. Azas kekecualian (The exception principle)
3. Azas tanggungjawab pengendalian (principle of control responsibility) 12. Azas pengendalian fleksibelitas pengawasan
4. Azas pengendalian terhadap masa depan (principle of future control) (principle of flexibility of control)
5. Azas pengendalian langsung (principle of direct control)
13. Azas peninjauan Kembali (principle of review)
6. Azas refleksi perencanaan (principle of reflection of plans)
7. Azas penyesuaian dengan organisasi (principle of organizational 14. Azas Tindakan (principle of action)
suitability)
8. Azas pengendalian individual (principle of individuality of control)
9. Azas standar (principle of standart)
10. Azas pengawasan terhadap hal strategis (principle of strategic point
control) 3/9/2021 3/9/2021

11 Hal hal yg melatarbelakangi 12

penyimpangan ❖ Ketiga; pencapaian produktifitas yg tinggi.


(keterbatasan lingkungan, sarana & kejadian alam
bs jadi hambatan)
❖ Keempat; pengawasan & kontrol. (penyelewengan
❖Pertama; efisiensi & efektifitas, berarti & pemborosan)
menggunakan sumber2 yg seminimal
❖ Kelima; kelemahan manajer dan unsur organisasi.
mungkin dg hasil yg semaksimal mungkin.
(bukan makhluk sempurna/pasti ada kekurangan)
(manusia dg sengaja/tidak, bekerja dg
maksimal) ❖ Keenam; tidak ada standart hasil kerja. (penurunan
mutu hasil kerja)
❖ Ketujuh; penurunan kualitas (pengkerdilan ukuran
❖Kedua; sifat berokrasi yg sering hasil pekerjaan)
menghambat. (protektif, sesuai prosedur)
3/9/2021 3/9/2021

2
09/03/2021

Ciri pengawasan yg efektif Sasaran Pengawasan


13 14

❖ Refleksi sifat sejak perencanaan ❑ Jenis-jenis pekerjaan


❖ Dilakukan sejak dini ❑ Lokasi kegiatan
❖ Prediksi titik kelemahan ❑ Waktu pelaksanaan
❖ Kelemahan organisasi ❑ Prosedur dan proses pelaksanaan
❖ Pelaksanaan pengawasan ❑ Pelaksanaan pekerjaan
❖ Bukan semata-mata cari kesalahan ❑ Kombinasi dari unsur unsur tersebut
❖ Bersifat pembimbingan

3/9/2021 3/9/2021

15
Instrumen Pengawasan 16
Jenis jenis pengawasan

❑ Pengawasan melekat; pengawasan dari atasan


➢ Standart hasil pekerjaan yang ditentukan langsung, dari anggota organisasi yg
Anggaran yg digunakan bersangkutan
➢ Data-data statistik atas dasar perkembangan ❑ Pengawasan fungsional; dari pemerintah
pekerjaan (BPKP/BPK)
➢ Laporan dari pelaksanaan maupun dari bidang ❑ Pengawasan oleh lembaga konstitusi; polisi /
pengawasan dan evaluasi kejaksaan
➢ Audit dari pihak pengawas ❑ Pengawasan sosial; LSM
➢ Laporan masyarakat
➢ Observasi langsung dari manajer

3/9/2021 3/9/2021

17 18
Supervisi
Ruang lingkup pengawasan
o Supervisi dilakukan untuk memberikan arahan atas
✓ Keberhasilan atau kegagalan kerja yang telah dilakukan.
✓ Keberhasilan dalam prosentase o Supervisi dilakukan oleh jenjang lebih atas, untuk
menemukan kelemahan dan disarankan untuk
✓ Keberhasilan bagian demi bagian melakukan perbaikan.
✓ Keberhasilan komponen- komponen o Supervisi juga dapat menemukan hal-hal yang
sudah benar yang disarankan untuk dapat
dilanjutkan.

3/9/2021 3/9/2021

3
09/03/2021

19

Monitoring
20
Evaluasi
▪ Monitoring dilakukan dengan tujuan untuk melihat
dan mengamati perkembangan pelaksanaan
program. @ penilaian yang mencakup
▪ Monitoring hanya mengambil dokumen, seberapa
jauh program dapat dilaksanakan.
kelancaran pelaksanaan program
▪ Monitoring juga dilaporkan kepada pimpinan
serta kualitas dan kuantitas hasil
organisasi. pekerjaan. Evaluasi lebih bersifat
▪ Laporan itu dianalisis secara pribadi maupun kualitas yang diungkapkan melalui
pimpinan menggunakan kelompok, hasil analisa
digunakan untuk mengambil langkah pencapaian angka-angka
kebijaksanaan. prosentase.
3/9/2021 3/9/2021

TAATI 5M
Pelaporan
21

Aturan Pertama

MEMAKAI
@ suatu bentuk perhimpunan dari MASKER
Aturan Kedua
Aturan Kelima

MENCUCI TANGAN PAKAI


semua hasil pelaksanaan program MENJAGA
JARAK
SABUN DAN AIR MENGALIR
Aturan
Keempat
MENJAUHI
secara menyeluruh, sebagai Aturan Ketiga

MEMBATASI KERUMUNAN

pertanggungjawaban atas MOBILISASI DAN INTERAKSI

pelaksanaan program/kegiatan 1 2 3 4 5

yang dilakukan.
3/9/2021

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai