Anda di halaman 1dari 91

Pengenalan Manajemen

Risiko
• Pengertian Resiko
• Macam-macam Resiko
• Upaya Penanggulangan Resiko
• Pengertian Manajemen Resiko
• Manfaat Manajemen Resiko
• Konsep Resiko
Pengertian Risiko
• Resiko adalah peluang terjadinya • Resiko adalah penyimpangan hasil
hasil yang tidak diinginkan aktual dari hasil yang diharapkan.
• Resiko adalah ketidakpastian atas • Resiko adalah probabilitas sesuatu
terjadinya suatu peristiwa hasil yang berbeda.
“ Pengertian risiko secara ilmiah sampai saat ini masih tetap
beragam, al:


Resiko adalah suatu variasi dari hasil-hasil yang dapat terjadi selama periode tertentu.
(Arthur William dan Richard, M.H)

Resiko adalah ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa (Soekarto)

Risiko adalah ketidaktentuan (uncertainty) yang mungkin melahirkan peristiwa/loss ( A. Abas Salim )

Risiko merupakan penyebaran/ peyimpangan hasil actual dari hasil yang diharapkan (Herman
Darmawi)

Risiko adalah probabilitas sesuatu hasil/ outcome yang berbeda dengan hasil yang diharapkan
(Herman Darmawi).
Risiko mempunyai Ketidakpastian terjadi
Karakteristik karena berbagai sebab al :

• Merupakan ketidakpastian terjadinya a. Tenggang waktu antara perencanaan


suatu peristiwa. suatu kegiatan sampai kegiatan itu
berhasil/ menghasilkan, dimana
• Merupakan ketidakpastian yang bila makin panjang tenggang waktunya
terjadi akan menimbulkan kerugian makin besar ketidakpastiannya.
b. Keterbatasan informasi yang tersedia
yang diperlukan dalam menyusun
rencana.
c. Keterbatasan
pengetahuan/kemampuan/ teknik
pengambilan keputusan dari
perencanaan
Derajat Risiko/Degree of Ketidakpastian dapat
Risk diklasifikasikan kedalam :

Degree of Risk adalah ukuran resiko a. Ketidakpastian ekonomi (economic


lebih besar atau lebih kecil. uncertainty), yaitu kejadian-kejadian
yang timbul sebagai akibat kondisi
Jika suatu resiko diartikan sebagai dan perilaku dari pelaku ekonomi.
suatu ketidakpastian, maka resiko b. Ketidakpastian alam (uncertainty of
terbesar akan terjadi bila terdapat dua nature), yaitu Ketidakpastian yang
kemungkinan hasil yang masing- disebabkan oleh alam
masing mempunyai kemungkinan yang
sama untuk terjadi. c. Ketidakpastian kemanusiaan (
human uncertaninty) yaitu
ketidakpastian yang disebabkan oleh
perilaku manusia.
Jenis-jenis Risiko,
Menurut sifatnya risiko dapat dibedakan kedalam:
a. Risiko yang tidak disengaja (Risiko murni) adalah d. Risiko khusus adalah risiko yang bersumber pada
risiko yang apabila terjadi tentu menimbulkan peristiwa yang mandiri dan umumnya mudah diketahui
kerugian dan terjadinya tanpa disengaja; kebakaran, penyebabnya; tabrakan mobil, kapal karam.
pencurian.
e. Risiko Dinamis adalah risiko yangg timbul karena
b. Risiko yang disengaja (Risiko spekulatif) adalah risiko perkembangan dan kemajuan (dinamika) masyarakat
yang sengaja ditimbulkan oleh yang bersangkutan, dibidang ekonomi, ilmu dan teknologi.
agar terjadinya ketidakpastian memberikan
keuntungan kepadanya; investasi surat berharga, Kebalikannya disebut risiko statis, seperti risiko hari
perdagangan berjangka (hedging) tua, risiko kematian dsb; resiko penerbangan luar
angkasa.
c. Risiko fundamental adalah risiko yang penyebabnya
tidak dapat dilimpahkan kepada seseorang dan yang
menderita tidak hanya satu atau beberapa orang saja
tetapi banyak orang; Banjir, angin topan.
Dapat tidaknya risiko dialihkan kepada pihak lain, maka
risiko tersebut dapat dibedakan ke dalam :

• Risiko yang dapat dialihkan kepada • Risiko yang tidak dapat dialihkan
pihak lain, dengan kepada pihak lain (tidak dapat
mempertanggungkan suatu obyek diasuransikan); umumnya
yang akan terkena risiko kepada meliputi semua jenis risiko
perusahaan asuransi, dengan spekulatif.
membayar sejumlah premi asuransi,
sehingga semua kerugian menjadi
tanggungan (pindah) pihak
perusahaan asuransi; (resiko murni)
Menurut sumber/penyebab timbulnya, risiko
dapat dibedakan kedalam :
• Risiko intern yaitu risiko yg berasal Risiko ekstern yaitu risiko yg berasal
dari dalam perusahaan itu sendiri dari luar perusahaan seperti risiko
seperti; kerusakan aktiva karena pencurian, penipuan, persaingan,
ulah karyawannya sendiri, fluktuasi harga, perubahan policy
kecelakaan kerja, kesalahan pemerintah dsb; kurs mata uang,
manajemen. pencurian.
Sejarah Manajemen Risiko
• Manajemen Risiko tertua ditemukan pada Piagam Hammurabi (codex Hammurabi), yang dibuat pada tahun
2100 s.m.[1] Piagam tersebut mencantumkan peraturan dimana pemilik kapal dapat meminjam uang untuk
membeli kargo; namun bila dalam perjalanan kapalnya tenggelam atau hilang, ia tidak perlu mengembalikan
uang pinjaman tersebut. Masa ini disebut sebagai zaman pertama manajemen risiko, di mana perusahaan hanya
melihat risiko non-entrepreneurial (seperti misalnya keamanan).
• Tahun 1970-an dan 1980-an disebut sebagai zaman kedua manajemen risiko di mana perusahaan-perusahaan
asuransi mulai berusaha mendorong pengusaha untuk benar-benar menjaga barang yang diasuransikan.[1]
Pada masa ini juga lahir konsep jaminan mutu (quality assurance) yang menjamin setiap produk memenuhi
spesifikasi standarnya. Konsep ini dipopulerkan oleh British Standards Institution yang meluncurkan standar
kualitas BS 5750 pada tahun 1979.
• Pada tahun 1993, James Lam diangkat menjadi Chief Risk Office, yang merupakan jabatan CRO pertama di
dunia.[1]
• Zaman ketiga manajemen risiko dimulai tahun 1995 dengan diterbitkannya AS/NZS 4360:1995 oleh Standards
Australia of the World's Risk management Standard.[1]
Pengertian Manajemen Risiko
• Manajemen risiko adalah pelaksanaan • Manajemen Risiko adalah pelaksanaan
fungsi-fungsi manajemen dalam fungsi-fungsi manajemen dalam
penanggulangan risiko. penanggulangan risiko, terutama risiko
yang dihadapi oleh organisasi
• Manajemen risiko adalah suatu sistem perusahaan, keluarga dan masyarakat.
pengawasan risiko dan perlindungan
harta benda, hak milik dan keuntungan • Manajemen risiko adalah berbagai cara
badan usaha atau perorangan atas yang dapat dilakukan untuk
kemungkinan timbulnya kerugian menanggulangi dan mengelola risiko
karena adanya suatu risiko.
Upaya Penanggulangan Risiko
1. Berusaha untuk mengidentifikasi 3. Berusaha untuk mengetahui korelasi
unsur-unsur ketidakpastian dan tipe- antar peristiwa, shg dpt diketahui
tipe risiko yang dihadapi bisnisnya. risiko-risiko yang terkandung
didalamnya.
2. Berusaha utk menghindari dan
menanggulangi semua unsur-unsur 4. Berusaha utk mencari dan mengambil
ketidakpastian. Membuat perencanaan langkah-langkah (metode) untuk
yang baik dan cermat. menangani risiko-risiko yang telah
berhasil diidentifikasi (mengelola risiko
yang dihadapi)
Cara untuk mengendalikan Upaya-upaya tersebut
kemungkinan terjadinya antara lain :
kerugian potensial
• Adalah dengan mencari cara atau • Menghindari kemungkinan terjadinya
kombinasi cara-cara yg paling baik, resiko
paling cermat dan paling ekonomis
• Mengurangi kesempatan terjadinya
untuk menyelesaikan masalah-masalah
resiko
yang timbul akibat terjadinya suatu
resiko. • Memindahkan kerugian potensial
kepada pihak lain (mengasuransikan)
• Menerima dan memikul kerugian yang
timbul.
Program manajemen risiko mencakup tugas-tugas

• Mengindentifikasi risiko-risiko yang dihadapi


• Mengukur atau menentukan besarnya risiko tersebut
• Mencari jalan untuk menghadapi atau menanggulangi risiko
• Menyusun strategi utk memperkecil ataupun mengendalikan risiko
• Mengkoordinir pelaksanaan penanggulangan risiko
• Mengevaluasi program penanggulangan risiko yang telah dibuat
Manfaat Manajemen Risiko
Seseorang sebagai anggota
organisasi / perusahaan Seseorang sebagai pribadi
• Membantu perusahaan menghindari semaksimal • Dapat menjadi konsultan manajemen resiko, agen
mungkin biaya-biaya yang terpaksa harus asuransi, pedagang perantara, penasehat
dikeluarkan. penanaman modal, konsultan perusahaan yang
tidak mempunyai menajer resiko dsb.
• Membantu manajemen untuk memutuskan apakah
rIsiko yang dihadapi perusahaan akan dihindari • Dapat menjadi manajer risiko yang profesional
atau diambil. dari perusahaan asuransi, sehingga akan lebih
meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui
• Jika penaksiran risiko dilakukan secara akurat program asuransi yang disusun dengan tepat
maka dapat memaksimalkan keuntungan
perusahaan. • Dapat lebih berhati-hati dalam mengatur
kehidupan pribadinya sehari-hari.
Sumbangan Manajemen Risiko

Bagi Perusahaan
1. Evaluasi dari program penanggulangan risiko akan 4. Kedamaian hati yang dihasilkan oleh cara pengelolaan
dapat memberikan gambaran mengenai keberhasilan risiko murni yang baik, menjadi barang “non ekonomis”
dan kegagalan operasi perusahaan. yang sangat berharga bagi perusahaan. Sebab hal ini akan
memperbaiki kesehatan mental dan fisik dari pimpinan,
2. Pelaksanaan program penanggulangan risiko juga dapat pengurus maupun pemilik perusahaan.
memberikan sumbangan langsung kepada upaya
peningkatan keuntungan perusahaan. 5. Keberhasilan mengelola risiko murni juga dapat membantu
kepentingan pihak lain, al para karyawan perusahaan,
3. Pelaksanaan program penanggulangan risiko yang dapat menunjukkan wujud tanggungjawab sosial
berhasil juga menyumbang secara tidak langsung kepada perusahaan terhadap masyarakat, sehingga perusahaan
pencapaian keuntungan perusahaan. akan mendapatkan simpati dari masyarakat
Sumbangan Manajemen Risiko

Bagi keluarga
1. Ia akan mampu melindungi keluarganya dari kerugian- 4. Akan meringankan keluarganya dari tekanan mental dan
kerugian yang parah, sehingga akibat terjadinya fisik akibat adanya ketidakpastian risiko
peristiwa yang merugikan.
5. Dapat memperoleh kepuasan dari upaya untuk membantu
2. Ia akan dapat mengurangi anggaran perlindungan orang lain dalam upaya penanggulangan risiko, sehingga ia
terhadap risiko yang dihadapinya melalui asuransi. akan lebih dihargai oleh anggota masyarakat lainnya.
3. 3. Jika keluarga telah terlindungi secara memadai dari
risiko, misalnya kematian, kehilangan kekayaan, ia akan
dapat memusatkan perhatiannya guna menjamin
pengembangan kariernya, mamacu keinginan untuk
melakukan investasi dsb.
Sumbangan Manajemen Risiko

Bagi Masyarakat
Terutama bagi masyarakat yang ada disekitar perusahaan akan ikut menikmati
baik secara langsung maupun tidak langsung hasil-hasil penanggulangan risiko
yang dilakukan oleh perusahaan.
Konsep Risiko

Harard  Peril  Losser


• Hazard adalah keadaan bahaya yang dapat memperbesar kemungkinan
terjadinya peril (bencana).
• Peril adalah suatu peristiwa/kejadian yang dapat menimbulkan kerugian atau
bermacam kerugian.
• Losser adalah kerugian yang diderita akibat kejadian yang tidak diharapkan
tapi ternyata terjadi.
Ada beberapa macam tipe hazard, yaitu:
• Physical hazard adalah keadaan dan • Morale Hazard adalah keadaan dan
kondisi yang memperbesar kemungkinan kondisi seseorang yang memperbesar
terjadinya peril, yang bersumber dari kemungkinan terjadinya peril, yang
karakteristik secara phisik dari obyek, baik bersumber pada perasaan hati orang ybs,
yang bisa diawasi/ diketahui maupun yang yang umumnya karena pengaruh dari suatu
tidak dapat diawasi. keadaan tertentu.
• Moral hazard adalah keadaan dan kondisi • Legal hazard adalah perbuatan yang
seseorang yang memperbesar mengabaikan peraturan-peraturan atau
kemungkinan terjadinya peril, yang perundang-perundangan yang berlaku
bersumber pada sikap mental, pandangan (melanggar hukum), sehingga
hidup, kebiasaan dari orang ybs. memperbesar kemungkinan terjadinya
peril.
• Hukum bilangan besar (The Law of
The Large Number) : adalah hukum
• Kemungkinan/Probabilita adalah
yang berkaitan dengan peramalan
keadaan yang mengacu pada waktu
besarnya kemungkinan terjadinya mendatang tentang kemungkinan
peril. terjadnya suatu peristiwa.

• Exposure adalah keadaan atau Makin besar jumlah


obyek yang mengandung
kemungkinan terkena peril,
exposure yang diramalkan
sehingga merupakan keadaan yang akan semakin cermat hasil
menjadi obyek dari upaya yang diperoleh”.
penanggulangan risiko, khususnya
dibidang pertanggungan.
SIKLUS
MANAJEMEN
RISIKO
EVALUASI
PIHAK 1. IDENTIFIKASI
BERKEPENTING RISK
AN

2.
PENGUKUR
5. WASDAL RISK
AN RISK

4. MODEL
3. PEMETAAN
PENGELOLA
RISK
AN RISK

SIKLUS MANAJEMEN RESIKO


TAHAP 1 : IDENTIFIKASI RESIKO

01 02 03

ANALIS BERUSAHA LANGKAH PERTAMA DAN UTAMA LANGKAH KEDUA,


ADALAH MELAKUKAN ANALISIS
MENGIDENTIFIKASI APA PIHAK BERKEPENTINGAN ANALIS MENGGUNAKAN
SAJA RESIKO YANG (STAKE HOLDERS). MISALNYA “7S” : SHARED VALUE,
DIHADAPI PERUSAHAAN PEMEGANG SAHAM, KREDITUR, STRATEGY, STRUCTURE,
PEMASOK, KARYAWAN, PEMAIN
LAIN DALAM INDUSTRI, STAFF, SYSTEM (PROSES
PEMERINTAH, MANAJEMEN ITU DAN PROSEDUR), DAN
SENDIRI, MASYARAKAT DAN STYLE
PIHAK LAIN YG TERPENGARUH
OLEH ADANYA PSH
TAHAP 2 : PENGUKURAN RESIKO
PENGUKURAN MENGACU DUA FAKTOR YAITU KUANTITAS DAN KUALITAS RESIKO

01 02
KUANTITAS RESIKO TERKAIT KUALITAS RESIKO TERKAIT DENGAN
DENGAN BERAPA BANYAK NILAI KEMUNGKINAN SUATU RESIKO MUNCUL.
SEMAKIN TINGGI KEMUNGKINAN RESIKO
ATAU EKSPOSUR YANG RENTAN TERJADI SEMAKIN TINGGI PULA
THD RESIKO, RESIKONYA.
MISALNYA PSH YG MEMINJAMKAN DATA HISTORIS MERUPAKAN SALAH SATU
UANG Rp. 500 MEMPERTARUHKAN SUMBER IDENTIFIKASI RESIKO SEKALIGUS
SUMBER UNTUK MENGUKUR BESARNYA
UANG SEBANYAK ITU TIDAK RESIKO NAMUN ANALIS PERLU
KEMBALI MAKA BESARNYA MELAKUKAN PENYESUAIAN,
EKSPOSUR ADALAH RP. 500 MENGAPA?..................
KRN KONDISI MASA DEPAN TIDAK SELALU
SAMA DENGAN MASA LALU
TAHAP 3 : PEMETAAN RESIKO

01 02 03

RESIKO ADA YG PERLU TUJUANNYA ADALAH MENGAPA RESIKO


MENDAPATKAN UNTUK MENETAPKAN DIPRIORITASKAN ?????
PERHATIAN KHUSUS PRIORITAS RESIKO
BERDASARKAN KARENA
DAN ADA YG DAPAT KETERBATASAN SDM
DIABAIKAN, ITULAH KEPENTINGANNYA.
TUJUANNYA ADALAH DAN FINANCIAL
SEBABNYA PERLU PERUSAHAAN
UNTUK MENETAPKAN
DIADAKAN PEMETAAN PRIORITAS RESIKO
RESIKO. BERDASARKAN
KEPENTINGANNYA.
TAHAP 4 : MODEL PENGELOLAAN RESIKO

01 02
ADA BEBERAPA MODEL YG MODEL PENGELOLAAN
BISA DITERAPKAN PSH RESIKO SECARA
DALAM MENGELOLA KONVENSIONAL,
RESIKO PENETAPAN MODAL
RESIKO, DAN STRUKTUR
ORGANISASI
PENGELOLAAN
TAHAP 5 : MONITORING DAN PENGENDALIAN RESIKO

01 02 03

MANAJEMEN PERLU AGAR MODEL MEMANTAU


MEMASTIKAN PENGELOLAAN PERKEMBANGAN
BAHWA RESIKO CUKUP THD
PELAKSANAAN EFEKTIF ( SESUAI KECENDERUNGAN
PENGELOLAAN DAN MENCAPAI BERUBAHNYA
RESIKO BERJALAN TUJUAN) PROFIL RESIKO
SESUAI RENCANA
PENGUKURAN RISIKO
TEORI

Menurut Dofman adalah suatu proses logis dalam


usahanya untuk memahami eksposur terhadap
suatu kerugian
Menurut Djojosoedarso adalahb pelaksanaan
fungsi-fungsi manajemen dalam penanggulangan
risiko, terutama risiko yang dihadapi oleh
organisasi / perusahaan, keluarga dan masyarakat
DIMENSI

 Informasi yang diperlukan berkenaan dengan dua dimensi


yang perlu diukur yaitu :
1. Frekuensi atau jumlah kerugian yang akan terjadi
2. Tingkat kerugian
 Masing-masing dimensi yang ingin diketahui tersebut
muliputi :
1. Rata-rata nilainya dalam periode anggaran
2. Variasi nilai dari satu periode anggaran keperiode
sebelum dan sesudahnya
3. Dampak keseluruhan dari kegiatan-kegiatan seandainya
kerugian itu ditanggung sendiri
KERUGIAN YANG DITIMBULKAN

Kerugian langsung yang


potensial dari harta dapat
dikenal lebih dahulu. Tetapi
kerugian tidak langsung
dan kerugian terhadap net
income
PROBABILITAS

1. Aksioma yang mendasari defisini yang probabilitas


Tiga aksioma yang mendasari definisi probabilitas adalah :
• Probabilitas adalah suatu nilai atau angka yang terletak
anatara 0 dan 1 yang diberikan kepada masing-masing
event
• Jumlah hasil penambahan keseluruhan probabilitas dari
event- event yang saling pilah dalam set S adalah 1
• Probabilitas suatu event yang terdiri dari sekelompok
event yang saling pilah dalam suatu set merupakan hasil
penjumlahan dari masing-masing probabilitas yang
terpisah
2. Probabilitas merupakan Aproksimasi (Probability is
Aproximate)
Kita dapat mengetahu probabilitasnya secara mutlak hanya
dalam kasus-kasius tertentu yang sangat jarang terjadi. Contoh,
satu kotak yang berisi 4 buah bola putih dan 6 buah bola merah.
Jika kita mengeluarkan secara random, maka probabiltas
terambilnya satu bola putih adalam satu kali pengambilan adalah
0,4 atau 40% atau kalau dinyatakan dalam permasalahan adalah P
(Bola Putih) = WE/WS = E/S = 4/10 = 4/10
3. Percobaan (Trial) yang independent
Dari dua atau lebih event yang
independent satu sama lain, maka hasil
dari jumlah percobaan itu dapat
dianggap independent. Dalam kasus
ini sampel space didefinisikan sebagai
rangkaian percobaan dan hasilnya
merupakan akibat yang dapat terjadi
pada masing-masing percobaan.
4. Random atau Acak
Event dikatakan terjadi secara acak,
apabila masing-masing event
mempunyai probabilitas yang sama.
Kartu yang sudah kocok dengan baik
akan mempunyai kesempatan yang
sama untuk ditarik, yaitu 1/52. hal ini
akan dikatakan bahwa, penarikan
tersebut bersifat acak. Apabila ada
kartu-kartu yang telah diberi tanda,
maka penarikan tersebut tidak lagi
bersifat acak.
5. Peranan Event yang independent dan Acak
Sifat acak dan Independen event mempunyai peranan
penting dalam asuransi. Penanggung (underwriter),
akan berusaha untuk mengklasifikasikan unit-unit
exposure kedalam kelompok-kelompok dimana
kejadian atau kerugian dapat dianggap sebagai event
yang independen
6. Event yang berulang (Repeated Event)
Agar kita dapat menggunakan formula tersebut, maka
diasumsikan :

a. Ada suatu event yang bersifat saling pilah (mutually


exclusive)
b. Probabilitas dari masing-masing event diketahui
dapat diestimasikan
c. Mengingat bahwa masing-masing event berdiri
sendiri, maka probabilitas tidak akan berubah dari
percobaan satu ke percobaan yang lain. Namun
tetap konstan, karena probabilitas terjadinya event
sudah diketahui dan hanya terdapat dua event,
maka probabilitas tidak terjadinya event adalah 1,
dikurangi probabilitas terjadinya event (q=1-p)
7. Nialai harapan (expected Value)
Expected value dari suatu event, dapat
ditentukan dengan membuat tabel untuk hasil
yang mungkin diperoleh dan menilai masing-
masing hasil tersebut berdasarkan
probabilitasnya. Dengan menambahkan hasil
dari masing-masing event tersebut, dapat
diperoleh expected value nya.
Probabilitas adalah kemungkinan terjadinya suatu kejadian atau
peristiwa dari serangkaian peristiwa yang mungkin terjadi dan
sifatnya adalah mutually exclusive. Sehingga jika dijumlahkan
hasilnya sama dengan satu. Distribusi probabiliotas menunjukan
probabilitas bagi masing-masing outcome yang mungkin. Tiga
macam distribusi probabilitas memperlihatkan outcome yang
mungkin untuk :
1. Total kerugian per tahun
2. Banyaknya kejadian per tahun
3. Kerugian per kejadian
Contoh Kasus
Perusahaan Alfa tidak memastikan berapa laba yang
akan diperoleh tahun depan, akan tetapi perusahaan
tersebut yakin mempunyai suatu peluang yang sama
dengan yang mereka peroleh tahun ini, dan jika berubah,
perubahannya pun akan sama yaitu naik Rp.100 juta atau
turun Rp.100 juta. Bila laba tahun ini sebesar Rp.400 juta,
maka kita dapat menghitung distribusi probabilitas laba
pada tahun depan.
Probabilitas menghasilkan laba Rp. 400 juta = ½
Probabilitas menghasilkan laba Rp. 300 juta = ¼
Probabilitas menghasilkan laba Rp. 500 juta = ¼
Laba yang diharapkan adalah :
E (laba) = ½ (400) + ¼ (300) + ¼ (500) = Rp.400 juta
Misalkan perusahaan tersebut memiliki
bayangan mengenai investasi alternatif yang
mempunyai distribusi probabilitas laba sebagai
berikut :
Probabilitas menghasilkan laba Rp.400 jt = ½
Probabilitas menghasilkan laba Rp.0 =¼
Probabilitas menghasilkan laba Rp.800 juta = ¼
Jika laba berubah, maka perubahannya
mempunyai kesempatan yang sama naik
Rp.400 juta atau turun Rp.400 juta
Maka laba yang diharapkan adalah :
E (laba) = ½ + ¼ (0) + ¼ (800) = Rp.400 juta
Jadi dua kasus di atas sama-sama
memiliki laba yang diharapkan sebesar
Rp.400 juta, akan tetapi kasus yang
kedua beriko lebih tinggi dari pada
kasus satu. Oleh karena itu harus
mengukur resiko tersebut. Resiko
tersebut ditunjukan oleh varian dari
laba yang diharapkan.
This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-NC-ND
PEMETAAN RISIKO
TUJUAN ANALISIS RISIKO

Hasil Probabilitas/
Dampak dan
identifikasi frekuensi
besarannya
risiko risiko

Informasi Status risiko


Respon
kpd
risiko + peta risiko
Pimpinan

Page 2
DEFINISI PEMETAAN RISIKO
• Penyusunan risiko berdasarkan kelompok2
tertentu shg manajemen dapat mengindentifikasi
karakter dari masing2 risiko dan menetapkan
tindakan yang sesuai terhadap masing2 risiko.

• Penetapan risiko berarti proses penetapan


prioritas dalam penanganan risiko dari
keseluruhan risiko yg berhasil di identifikasi.

• Cara menetapkan prioritas, dasar utamanya


adalah tujuan perusahaan. Semakin tinggi
kontribusi risiko yg bersangkutan thd tujuan
perusahaan, semakin tinggi prioritas penanganan
risiko yg bersangkutan.

Page 3
TEKNIK PEMETAAN RISIKO
Menggunakan 2 dimensi :
1. Dimensi probabilitas  tingkat kemungkinan suatu
risiko akan terjadi
2. Dimensi Dampak  kegawatan atau biaya yg terjadi bila
risiko benar2 terjadi

Diagram pemetaan risiko


Dampak

Probabilitas Page 4
KUANTIFIKASI RISIKO SECARA KUANTITATIF
Bagaimana menyatukan dalam satu peta bila ukuran
dimensi nya berbeda?
Nilai probabilitas dan dampak ditransfer ke dalam skala
dari 1 – 5. penetapan skala bisa dgn wawancara, FGD,
dll.
Hasil Peta Risiko secara Kuantitatif
No Risiko Uraian Risiko Tipe risiko Skala Skala Status
probabilitas dampak Risiko
1 2 3 4 5 6 7 = 5x6
1

Nilai Total
Semakin tinggi nilai (kolom 7) semakin tinggi prioritas, dan vs
Page 5
KERANGKA PENGUKURAN
PROBABILITAS
Probabilitas
Kriteria
Rating %

1 0-10 Sangat tidak mungkin/hampir


mustahil
2 10-30 Kecil kemungkinan, tapi tdk
mustahil
3 30-50 Kemungkinan terjadi

4 50-90 Sering terjadi

5 > 90 Hampir pasti terjadi


Page 6
KERANGKA PENGUKURAN DAMPAK
Skala Rating Keterangan
Dampak
Mengancam program dan
5 Sangat tinggi/ organisasi serta stakeholders.
katastropik Kerugian sangat besar bagi
organisasi dari segi keuangan
maupun kelangsungan perusahaan
Mengancam fungsi program yang efektif
4 Besar dan organisasi. Kerugian cukup besar
bagi organisasi dari segi keuangan
maupun kelangsungan perusahaan
Menengah/medium Mengganggu administrasi program.
3 Kerugian
keuangan cukup besar
Mengancam efisiensi dan efektivitas
2 Kecil beberapa aspek program. Kerugian
kurang material dan sedikit
mempengaruhi stakeholders
Sangat rendah/ Dampaknya dapat ditangani pada tahap
1 tidak signifikan kegiatan rutin. Kerugian kurang material
dan tidak mempengaruhi stakeholders Page 7
STATUS RISIKO

Status Risiko = Probabilitas x Dampak


PETA/PROFIL RISIKO

Page 9
TEMPLATE MATRIKS/PETA RISIKO
Dampak
MATRIKS ANALISIS RISIKO
1 2 3 4 5
5X5
Prob Likel Tidak Kata
Deskripsi Kecil Medium Besar
a- i- signifik s-
bilita hoo an tropi
s d k
Hampir pasti 90% 5

Kemungkinan 70% 4
besar
Mungkin 50% 3

Kemungkinan 30% 2
kecil
Sangat jarang 10% 1

RATING/STATUS: Deskripsi Level Level dimulai dari status


Ekstrim 5 15
Tinggi 4 10
Moderat 3 5
Rendah 2 3
Rendah 1 1 Page 10
CONTOH TABEL LIKELIHOOD
Level Deskriptor Contoh Deskripsi Rinci Frekuensi

1 Sangat Kejadiannya muncul HANYA Kurang dari sekali


jarang dalam dalam
keadaan tertentu 10 tahun
2 Jarang Kejadiannya DAPAT muncul Paling sedikit sekali
pada saat yang sama dalam 10 tahun

3 Moderat Kejadiannya SEHARUSNYA Paling sedikit sekali


muncul pada saat yang dalam 5 tahun
sama
4 Sering Kejadiannya MUNGKIN muncul Paling sedikit sekali
pada dalam
kebanyakan situasi 1 tahun
5 Hampir Kejadiannya DIHARAPKAN Lebih dari satu kali
pasti/ muncul pada kebanyakan dalam setahun Pag
sangat situasi e 11
sering
CONTOH TABEL PENGENDALIAN
Level Deskriptor Contoh Deskripsi Frekuensi
Rinci

SB Sangat Baik Lebih dari yang Pengendalian berjalan


diharapkan seseorang sepenuhnya dan hanya
secara wajar akan memerlukan pemeliharaan dan
melakukan pada pemantauan berkelanjutan.
kondisi demikian Sistem proteksi selalu direviu
dan prosedur diuji secara reguler.
C Cukup Sesuai dari yang Diperhatikan secara wajar.
diharapkan seseorang Sistem proteksi berjalan dan
secara wajar akan prosedur tersedia untuk kondisi
melakukan pada tersebut. Reviu dilakukan secara
kondisi demikian periodik.
TC Tidak Kurang dari yang Tindakan kurang atau tidak ada.
Cukup diharapkan seseorang Tidak ada sistem proteksi atau
secara wajar akan sistem tersebut sudah lamaPagtidak
melakukan pada e 12
direviu. Tidak ada prosedur
kondisi demikian formal.
CONTOH TABEL KRITERIA
RISK ACCEPTABLE
Yang
Level
Risiko Kriteria untuk Manajemen Risiko Bertanggung
Jawab
Dengan pengendalian Manajer
1–3 Dapat diterima
yang cukup operasi
Dengan pengendalian yang Manajer
4–6 Dipantau
cukup operasi
Diperlukan Dengan pengendalian Manajer
6–9
Pengendalian yang cukup operasi
Manajemen
Dapat diterima hanya
Harus menjadi
10 – 14 dengan pengendalian CEO
perhatian
yang sangat baik
manajemen (urgen)
(excellent)
Dapat diterima hanya
Tak dapat
15 – 25 dengan pengendalian Komisaris
diterima
yang sangat baik Pag
(unacceptable)
(excellent) e 13
RESPON TERHADAP RISIKO
Kurangi
kemung-
kinan

Kurangi
Terima
dampak
RESPON
RISIKO

Hindari Berbagi
Pag
e 14
CONTOH TABEL RESPON RISIKO
Apa yang Terjadi Apa yang Harus Dilakukan
Risiko Status Sangat Tinggi
Tujuan dan hasil tidak tercapai Pengelolaan yang bersifat urgen dan aktif, melibatkan
Mengakibatkan kerugian finansial yang besar pimpinan tingkat tinggi.
Mengurangi kapabilitas instansi Strategi risiko wajib dilaksanakan secepatnya.
Reputasi instansi sangat menurun Pendekatan yang segera dan tepat serta pelaporan secara
rutin

Risiko Status Tinggi


Beberapa tujuan dan hasil tidak tercapai. Perlu pengelolaan aktif dan review rutin.
Mengakibatkan kerugian finansial yang cukup besar. Strategi harus dilaksanakan, terutama difokuskan pada
Mengurangi kapabilitas instansi. pemeliharaan kendali yang sudah baik.
Cukup menurunkan reputasi. Pendekatan yang tepat

Risiko Status Menengah


Mengganggu kualitas atau ketepatan waktu dari tujuan dan Perlu dikelola dan direviu secara rutin.
hasilnya. Perlu pengendalian intern yang efektif dan pemantauan.
Mengakibatkan kerugian finansial, pengurangankapabilitas Strategi harus dilaksanakan.
dan reputasi yang reasonable.
Risiko Status Rendah
Mengganggu kualitas, kuantitas, dan ketepatan waktu dari Prosedur rutin yang cukup untuk menanggung dampak.
tujuan dan hasilnya. Perlu pengendalian intern yang efektif dan pemantauan.
Mengakibatkan kerugian finansial, penurunan kapabilitas dan Strategi yang fokus pada pemantauan dan reviu terhadap
reputasi yang tidak besar/minimal prosedur pengendalian yang sudah ada.
Risiko Status Sangat Rendah
Dampak terhadap pencapaian tujuan dan hasil adalah Hanya perlu pemantauan singkat.
sangat kecil. Pengendalian normal sudah mencukupi.
Kerugian keuangan, penurunan kapabilitas, atau reputasi Jika sama sekali tidak diperhatikan, risiko-risiko ini dapat
adalah sangat kecil. meningkat statusnya/prioritasnya.

Page 1 5
PEMETAAN RESIKO PORTOFOLIO

Pembuatan peta risiko untuk risiko keuangan ada kecenderungan


berbeda, dalam investasi prinsip keuangan yaitu “semakin tinggi risiko.
Semakin tinggi tingkat pengembalian yang dapat diharapkan”. karenanya,
dalam hal ini bukan pada bagaimana menghilangkan risiko tetapi
bagaimana menyeimbangkan risiko dengan tingkat pengembalian yang
diharapkan,atau expected return.

Pemetaan resiko portofolio dapat diterapkan untuk risiko-


risiko yang :

1. dapat diukur nilai ekspetasi dari aset atau transaksi yang terekspos pada risiko
dan tingkat risikonya berupa standar deviasi atau sensitivitasnya.
2. Ketersediaan informasi mengenai korelasi antar tingkat pengembalian masing-
Pag
masing aset dapat digunakan untuk mengembangkandiversifikasi e 16
BENTUK PETA RESIKO PORTOFOLIO
Nilai Ekspektasi

A B

Pag
e 17
Tingkat Resiko
Koefisien korelasi, atau p, berkisar antar -1 sampai +1.
• Koefisien -1 menunjukkan bahwa pergerakan nilai atau
tingkat pengembalian kedua asset secara sempurna
berlawanan dengan tingkat perubahan atau magnitude yang
seimbang.
• Koefisien +1 menunjukkan bahwa pergerakkan nilai atau
tingkat pengembalian kedua asset secara sempurna searah
dengan tingkat perubahan atau magnitude yang seimbang.
• Bila pergerakan nilai atau tingkat pengembalian ekspektasi
kedua asset sama sekali tidak ada pola, p antar mereka akan
sama dengan nol.

Pag
e 18
STUDI KASUS

Pag
e 19
Contoh Kasus
Penerapan Manajemen Risiko Pada
Perusahaan Ternak Ayam
BISNIS PROSES PERUSAHAAN TERNAK AYAM

BREEDING FORM
(pembiakan) HATCHERY
(tempat Penetasan)

DOC PARENT GROWING PRODUCING HOLDING ROOM


STOCK HACTHING EGGS
( 1 – 24 WEEKS) (25 – 66 WEEKS) MAX 3 DAYS

DELIVERY
QUALITY CONTROL INCUBATOR
DOC FINAL STOCK
(18 DAYS)
IDENTIFIKASI RISIKO DARI PERUSAHAN TERNAK AYAM
1. Doc Parent Stock
a. Jumlah ayam yang berada di dalam kandang
melebihi kapasitas kandang
b. Penularan virus dari satu ayam ke ayam yang lain
(Rentan terhadap Penyakit)
2. Growing
a. Kurangnya control terhadap minuman ayam, karena
jika minuman tumpah akan membasahi sekam
sehingga dapat menjadi sumber penyakit
b. Karyawan melakukan kelalaian pada proses
pemberian vitamin dan vaksin
3. Producing
a. Induk ayam terkena penyakit sehingga tidak bisa
bertelur
b. Kualitas dan mutu bibit ternak kurang bagus
1. Hatching Eggs
a. Hatcher
- Ada telur yang tidak menetas
b. Holding Rooms
- Adanya kesalahan pegawai dalam memindahkan telur
- Listrik padam sehingga lampu incubator mati
c. Incubator
- Inkubator Rusak
2. Doc Final Eggs
- Hasil pembibitan tidak sesuai dengan yang direncanakan
3. Quality Control
- Ada anak ayam yang tidak lolos quality control
4. Delivery
a.Keterlambatan pengiriman
b.Ayam mati di jalan
c.Terjadinya kecelakaan saat pengiriman
KERANGKA PENGUKURAN DAMPAK
Skala Rating Dampak Keterangan
5 Sangat Tinggi / Katastropik Kerugian sebesar lebih dari Rp.50 M

4 Besar Kerugian sebesar Rp.30 M - Rp.50 M

3 Menengah / Medium Kerugian sebesar Rp.20 M - Rp.30 M

2 Kecil Kerugian sebesar Rp.10 M - Rp.20 M

1 Sangat Rendah Kerugian sebesar Rp.1 M - Rp.10 M


KERANGKA PENGUKURAN PROBABILITAS
Probabilitas
Keterangan
Rating %
1 0 - 10% Sangat Tidak Mungkin / Hampir Mustahil
2 10% - 30% Kecil Kemungkinan, tapi tidak mustahil
3 30% - 50% Kemungkinan terjadi
4 50% - 90% Sering terjadi
5 > 90% Sangat sering terjadi
KERANGKA RATING / STATUS

Level dimulai dari


Deskripsi Level
status
Ekstrim 5 15

Tinggi 4 10

Moderat 3 5

Rendah 2 3

Sangat Rendah 1 1
No. Risiko Uraian Risiko Tipe Risiko Skala Skala Status
Probabilitas Dampak Risiko
1 2 3 4 5 6 7=5x6
1. Doc Parent Stock a. Jumlah ayam yang berada di Harta 2 3 6
dalam kandang melebihi
kapasitas kandang
b. Penularan virus dari satu ayam Harta 4 5 20
ke ayam yang lain (Rentan
terhadap Penyakit)

2. Growing a. Kurangnya control terhadap Personil 4 4 16


minuman ayam, karena jika
minuman tumpah akan
membasahi sekam sehingga
dapat menjadi sumber penyakit
b. Karyawan melakukan kelalaian
pada proses pemberian vitamin Personil 1 5 6
dan vaksin

3. Producing a. Induk ayam terkena penyakit Harta 3 4 12


sehingga tidak bisa bertelur
b. Kualitas dan mutu bibit ternak Harta 3 4 12
kurang bagus
No. Risiko Uraian Risiko Tipe Risiko Skala Skal Status Risiko
Probabilitas Dampak
1 2 3 4 5 6 7=5x6
4. Hatcing a. Hatcher
- Ada telur yang tidak menetas Harta 3 2 6
b. Holding Rooms
- Adanya kesalahan pegawai Harta 1 3 3
dalam memindahkan telur
- Listrik padam sehingga lampu Harta 3 5 15
incubator mati
c. Incubator
- Inkubator Rusak Harta 2 5 10

5. Doc Final Eggs Hasil pembibitan tidak sesuai dengan Harta 3 5 15


yang direncanakan

6. Quality Control Ada anak ayam yang tidak lolos quality Harta 3 3 9
control

7. Delivery a. Keterlambatan pengiriman Harta 2 3 6


b. Ayam mati di jalan Harta 2 4 8
c. Terjadinya kecelakaan saat Personil 2 5 10
pengiriman
Templete Matriks / Peta risiko

Dampak
Matriks Analisis Risiko 5x5
1 2 3 4 5

Sangat Katas
Diskripsi Probabilitas Likelihood Kecil Medium Besar
Rendah tropik

Hampir Pasti 90% 5

Kemungkinan
70% 4 2a, 1b,
Besar

Mungkin 50% 3 4a, 6 3a, 3b, 4b2, 5,

Kemungkinan
30% 2 1a, 7a, 7b, 7c
Kecil

Sangat Jarang 10% 1 4b1, 2b,


DIAGRAM PEMETAAN RISIKO
Enterprise risk management
(ERM)
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

Mahasiswa mampu menjelaskan


manajemen resiko dan proses dan tahapan
manajemen resiko serta peranan
implementasi ERM
Pengertian dan Peranan kerangka Coso pada ERM

COSO ERM adalah kerangka kerja Kerangka konseptual pengendalian


manajemen risiko korporasi yang diterbitkan internal (COSO) sekarang telah menjadi
oleh Committee of Sponsoring Organizations standar di seluruh dunia untuk membangun
of the Treadway Commission Amerika pengendalian internal. Misi utama dari COSO
Serikat pada tahun 2004. COSO ERM adalah “Memperbaiki/meningkatkan kualitas
merupakan pengembangan dari kerangka laporan keuangan entitas melalui etika
kerja COSO untuk pengendalian internal bisnis, pengendalian internal yang efektif,
yang diterbitkan pada tahun 1992. Kerangka dan corporate governance.”
kerja COSO ERM terdiri atas delapan
komponen dan empat kategori sasaran yang
divisualisasikan dalam bentuk kubus.
Berikut 8 kerangka kerja COSO ERM dalam
bentuk kubus:

1.Lingkungan Internal
2.Penentuan Tujuan
3.Identifikasi Kejadian
4.Penilaian Risiko
5.Respons Risiko
6.Kegiatan Pengendalian
7.Informasi dan komunikasi
8.Pengawasan
Konsep Dasar COSO ERM
Pada dasarnya konsep dari Enterprise Risk Management – Integrated
Framework adalah mengembangkan konsep internal control yang bebas dari
pengaruh dan semakin memfokuskan pada aspek manajemen risiko
perusahaan. Konsep ini tidak bermaksud untuk menggantikan kerangka
kerja internal control yang ada melainkan menjadi suatu kesatuan. Para
manajer dapat memanfaatkan Enterprise Risk Management – Integrated
Framework baik untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan internal
control maupun untuk mendukung proses manajemen risiko. Jadi harus
dapat diantisipasi dan dikendalikan oleh para manajer adalah sampai
seberapa jauh kemampun suatu entitas siap menghadapi dan menerima
risiko dalam upaya penciptaan nilai (creative value).
Tujuan Manajemen Risiko Perusahaan ke dalam Beberapa Kategori
Utama

Strategic Reporting

Operations Compliance
6

COSO ERM Framework


Di berbagai usaha ekonomi di dunia dikenal berbagai macam
kerangka kerja penerapan ERM yang sesuai dengan sudut pandang
pengelolaan risiko dan sosial budaya suatu bangsa. Model kerangka kerja
ERM yang digunakan oleh berbagai industri sampai saat ini adalah BS, British
Standarts – IRGC (BS6079-3) (2000), International Risk Governance Council
(IRGC) 2004, COSO (Committee of Sponsoring Organizations), AS/NZ,
Australia & New Zealand Standart (AS/NZS) 4360, ISO (International
Standarts Organization) 31000 (2009).
8

Menganalisis ERM Perusahaan


Menggunakan Kerangka COSO
1. LINGKUNGAN INTERNAL

PT. STP menyadari bisnis peternakan ayam yang


dijalankannya memiliki beragam risiko, baik risiko
yang tidak bisa dihindari maupun yang dapat
dihindari atau diminimalkan. Sebagai contoh risiko
inherent seperti daya beli masyarakat yang berubah-
ubah, harga pasaran ayam yang setiap hari berubah-
ubah, persaingan harga ayam dengan perusahaan
pesaing, kematian ayam karena cuaca, dan ayam yang
cacat. Sedangkan risiko yang bisa dihindari atau
diminimalkan seperti kematian ayam karena stress,
pencurian pakan ayam dan DOC, pemalsuan kematian
ayam, pelaksanaan penjualan yang tidak sesuai
prosedur.
Langkah-langkah pencegahan menjadi prioritas utama PT. Sentra Ternak Pratamma (STP) untuk
berusaha meminimalkan pengaruh dari risiko yang dimiliki perusahaan. Karenanya
menjalin hubungan baik yang terbuka dengan mitra melalui pemberian informasi yang
berkelanjutan dan mengkomunikasikan setiap kejadian transaksi serta pelaporan keadaan
peternakan mitra untuk perusahaan, merupakan salah satu bentuk strategi dalam mengurangi
risiko bisnis perusahaan. Untuk memastikan risiko dapat diminimalkan sekecil mungkin
perusahaan memiliki kriteria karyawan perlu memiliki kemampuan yang ahli dibidangnya
masing-masing dan untuk mewujudkan dilakukan pelatihan-pelatihan bagi karyawan baik yang
masih baru maupun yang sudah lama.
Dengan memiliki karyawan yang berkualitas diharapkan karyawan dapat menjadi penghalang
bagi munculnya risiko. Pemanfaatan teknologi komputer dengan memakai sistem operasional
yang terintegritas di seluruh bagian perusahaan memudahkan perusahaan terutama bagian
keuangan untuk mengawasi transaksi yang terjadi. Tidak hanya itu saja tindak pencegahan yang
dilakukan perusahaan, tetapi juga kesediaan perusahaan untuk terbuka menerima
saran dari karyawan dalam mendeteksi risiko serta solusinya merupakan keuntungan bagi
perusahaan dalam meningkatkan performance manajemen risiko.
2. Penentuan Tujuan
3. IDENTIFIKASI RISIKO 11
Tabel: Risiko Eksternal dan Internal
Faktor Ref Risiko K Ayam mati di kandang, membuat perusahaan Kandang
Kategori
Eksternal A Harga ayam setiap hari berubah Pasar menanggungnya (karena ayam sakit)

B Harga persaingan dengan competitor Pasar L Kesalahan mengecek transaksi transfer, karena Kelalaian
Internal C. Bakul bekerjasama dengan marketing, belum SDM bakul tidak mencantumkan nama pegawai
membayar tetapi sudah dapat mengambil ayam
M Kesalahan input data ke Penerimaan Setoran Bank Kelalaian
D. Marketing bekerjasama dengan bakul, dengan SDM (PSB) pegawai
memberi diskon untuk keuntungan bersama
Kelalaian
N Kesalahan input data ke Bukti Setoran (BS)
E Ayam di kandang sakit, membuat harganya turun Kandang pegawai
F Ayam mati ketika proses pengiriman, ditanggung Kandang
sesuai kesepakatan awal dengan bakul O Data kandang yang dicatatkan salah Kelalaian
pegawai
G Ayam pertumbuhannya cacat, membuat harga turun Kandang
P Kesalahan input realisasi Surat Perintah Kelalaian
Penangkapan Ayam (SPPA) pegawai
H Sebagian dari ayam siap panen, oleh peternak Kandang
dilaporkan telah mati padahal dijual ke luar Q Kesalahan input data Persetujuan Surat Perintah Kelalaian
Penangkapan Ayam (P.SPPA) pegawai
I Ayam yang berada di kandang jumlahnya tinggal Kandang
sedikit, sehingga dilakukan kosong kandang dan R Cek paraf persetujuan dari atasan ada yang Kelalaian
harga ayam dibuat turun tidak sesuai dengan level jabatan atasan pegawai

J Ayam mati di kandang, membuat perusahaan Kandang S Saldo sebelumnya masih ada piutang tetapi Kelalaian
menanggungnya (bencana/kandang roboh) Persetujuan Surat Perintah Penangkapan Ayam pegawai
(P.SPPA) disetujui kasir
4. Penilaian Risiko
Tabel Tingkat Peluang Risiko
Tingkat Peluang Skala Pengukuran Peluang
1 Sangat rendah Hanya terjadi 1 atau 2 kali dalam 1-2 tahun
2 Rendah Terjadi antara 4 bulan hingga 1 tahun
3 Sedang Terjadi antara2-4 bulan
4 Tinggi Sering terjadi setiap minggu
5 Sangat Tinggi Selalu terjadi setiap hari

Tabel Tingkat Dampak Risiko


Tingkat Peluang Skala Pengukuran Dampak
1 Sangat rendah Tidak mempengaruhi nilai penjualan
2 Rendah Sedikit mempengaruhi nilai Penjualan
3 Sedang Mempengaruhi nilai ppenjualan
4 Tinggi Sangat mempengeruhi nilai penjualan
5 Sangat Tinggi Sangat signifikan mempengaruhi nilai penjualan
Tabel: Tingkat Risiko
Ref Risiko Kategori Peluang Dampak K Ayam mati di kandang, membuat perusahaan Kandang 5 2
menanggungnya (karena ayam sakit)
A Harga ayam setiap hari berubah Pasar 5 5
B Harga persaingan dengan competitor Pasar 5 3
L Kesalahan mengecek transaksi transfer, Kelalaian 4 1
C Bakul bekerjasama dengan marketing, belum SDM 3 2 karena bakul tidak mencantumkan nama pegawai
membayar tetapi sudah dapat mengambil ayam

M Kesalahan input data ke PSB Kelalaian 3 1


D Marketing bekerjasama dengan bakul, dengan SDM 2 3 pegawai
memberi diskon untuk keuntungan bersama
N Kesalahan input data ke BS Kelalaian 3 1
pegawai
E Ayam di kandang sakit, membuat harganya Kandang 4 4
turun O Data kandang yang dicatatkan salah Kelalaian 4 1
F Ayam mati ketika proses pengiriman, Kandang 3 2 pegawai
ditanggung sesuai kesepakatan awal dengan
bakul P Kesalahan input realisasi SPPA Kelalaian 4 1
pegawai
G Ayam pertumbuhannya cacat, membuat harga Kandang 1 4
turun
Q Kesalahan input data P.SPPA Kelalaian 4 1
H Sebagian dari ayam siap panen, oleh peternak Kandang 3 3 pegawai
dilaporkan telah mati padahal dijual ke luar
R Cek paraf persetujuan dari atasan ada yang Kelalaian 3 1
I Ayam yang berada di kandang jumlahnya Kandang 5 2 tidak sesuai dengan level jabatan atasan pegawai
tinggal sedikit, sehingga dilakukan kosong
kandang dan harga ayam dibuat turun
S Saldo sebelumnya masih ada piutang tetapi Kelalaian 3 1
J Ayam mati di kandang, membuat perusahaan Kandang 1 5 P.SSPA disetujui kasir pegawai
menanggungnya (bencana/kandang roboh)
Tabel Risk Mapping

Dari hasil risk mapping dapat terlihat risiko yang perlu diwaspadai dan yang
kurang diwaspadai berdasarkan tingkat risiko. Risiko A, B, dan E merupakan risiko
dengan tingkat critical risk. Risiko H, I, J, dan K masuk dalam tingkat high risk.
Risiko C, D, F, G, L, M, N, O, P, Q, R, dan S masuk dalam tingkat medium risk.
Gambaran risk mapping ini menunjukan penampilan risiko dalam hal penjualan dan
risiko tersebut perlu mendapat perhatian lebih terutama untuk tingkat critical risk
dan high risk.
5. Risk Activities
Risk Response Ref Risiko Keterangan
G Pertumbuhan ayam tidak normal. Perusahaan menerima risiko ini karena
Reduction C Pihak salemen bekerja sama dengan bakul agar ayam dikandang
ini diluar kemampuan perusahaan.
dapat keluar walaupun pihak bakul belum bayar. Pencegahan
dilakukan dengan melakukan konfirmasi cek kartu kandang antara I Dilakukan kosong kandang karena jumlah ayam dikandang tinggal sedikit
peternak dengan kasir livbird sehingga harga diturunkan agar ada yang mau jual. Perusahaan menerima
risiko ini karena melihat tidak masalah untung lebih sedikit tetapi bisa
D Pihak salesman bekerjasama dengan bakul agar membagikan bakul membesarkan DOC lagi.
diskon penjualan untuk keuntungan bersama. Pencegahan dilakukan
dengan pengecekan data penjualan yang dibuat oleh admin J Kandang mengalami bencana alam sehingga ayam mati. Perusahaan
marketing area oleh branch head. (Cek kelayakan pemberian menerima risiko ini karena ini diluar kemampuan perusahaan.
diskon)
L Salah cek transaksi. Perusahaan menerima risiko ini karena tidak
E Ayam dikandang saki, dilakukan pencegahan dengan melakukan
cek menimbulkan kerugian secara materi.
perawatan secarateratur kepeternak oleh teknikal suport. M Salah input data PSB. Perusahaan menerima risiko ini karena tidak
H Perternak melaporkan jika sebagian ayam mati padahal dijual oleh menimbulkan kerugian secara materi.
peternak kepada pihak lain. Pencegahan dilakukan dengan N Salah input data BS. Perusahaan menerima risiko ini karena tidak
pemberian bonus pagi peternak yang tingkat kematian ayam menimbulkan kerugian secara materi.
dibawah empat perden. O Salah mencatat data kandang. Perusahaan menerima risiko ini karena tidak
menimbulkan kerugian secara materi
K Ayam dikandang adayang mati karena sakit. Tindakan pencegahan
dengan melakukan cek perawatan secara teratur ke peternak oleh
P Salah input realisasi SPPA. Perusahaan menerima risiko ini karena tidak
teknikan suport.
menimbulkan kerugian secara mteri.
Acceptance A Harga ayam setiap hari berubah. Perusahaan menerima risiko ini
karena tidak dapat berbuat apapun. Q Salah input data P.SPPA. Perusahaan menerima risiko ini karena tidak
B Harga persaingan dengan kompetitor. Perusahaan menerima risiko menimbulkan kerugian secara materi.
ini R Cek paraf persetujuan P.SPPA tidak sesuai dengan level jahatan.
karena menganggap ini sudah hal yang wajar dalam bisnis. Perusahaan penerima risiko ini karena tidak menimbulkan kerugian secara
F Ayam mati dalam pengiriman penjualan. Perusahaan menerima materi.
risiko ini karena sebelum pengiriman sudah melakukan kesepakatan
mengenai tanggung jawab dengan bakul. (setiap ada pengiriman S Kesalahan persetujuan piutang. Perusahaan menerima risiko ini karena
kesepakatan awal dengan bakul bisa berbeda-beda). tidak menimbulkan kerugian secara materi.
16

7. INFORMASI DAN KOMUNIKASI


 Risiko Terbesar erusahaa akni pada tingkat Critical risk merupakan keadaan pasar tidak stabil
dan persaingan dengan kompetitor serta tingginya tingkat kejadian ayam yang sakit. Risiko
menghadapi keadaan pasar dan kompetitor tidak bisa dihindari lagi.
 Pada risiko yang memiliki tingkat risk high semuanya masuk dalam kategori kandang seperti
pemalsuan
pematian ayam oleh peternak. Diberlakukannya kosong kandang dan ayam mati baik
karena sakit
ataupun bencana. Artinya masih ada kekurangan dalam melakukan pengawasan terhadap
jalannya kegiatan oprasional kandang terutama pada aktivitas pemalsuan kematian ayam dan
kematian ayam karena sakit.
 Sedangkan risiko yang berada pada tingkat medium terdapat dua kategori risiko yakni karena
disebabkan
oleh pelaku tidak baik karyawan dan kelalaian pegawai. Tindakan pencegahan pada
risiko yang
disebabkan karena niat tidak baik pegawai belum sepenuhnya berjalan baik hal ini dibuktikan
dengan pernah terjadi tindak kecurangan dan perusahaan mengetahuinyasetelah kejadian
tersebut terjadi, tetapi karena telah digunakannya sistem computer yang terintegrasi antar
bagian telah membantu perusahaan dengan menjaga tidak kecurangan sulit untuk tidak
ketahuan.
8. Monitoring

▫ Hasil dari menemukan risiko dan menilai tingkat risiko


merupakan informasi yang berguna bagi manajemen
PT. Sumber Ternak Pratama untuk melihat bahaya dari
tiap risiko yang dimiliki dan membantu pihak
manajemen mengevaluasi kembali aktivitas
pengendalian yang telah terjadi selama ini apakah
sudah berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai