Anda di halaman 1dari 32

PERGURUAN TINGGI KEDINASAN

AMB I

SEKOLAH TINGGI ENERGI DAN MINERAL


AKAMIGAS
CEPU

GEOLOGI MINYAK DAN GAS BUMI


JAWA
Sedimentasi dimulai dengan fase sedimen nonmarin
lakustrin pada Eosen-Oligosen Awal.

Diikuti dengan fase genang laut pada Oligosen Awal


sampai Miosen Awal, dan bergantian antara fase
susut laut dan genang laut mulai Miosen Awal
sampai Pliosen menghasilkan sedimen­-sedimen
Formasi Banowati, Cibulakan Bawah, Cibulakan Atas,
karbonat Parigi dan Formasi Cisubuh.
KOLOM STRATIGRAFI
DAERAH CIREBON
Cekungan Sunda merupakan cekungan offshore
dianggap masih menjanjikan untuk dieksplorasi
dikarenakan keberadaan serpih berlingkungan
lakustrin F. Banowati diduga sebagai fasies reservoir.

Batupasir berlingkungan fluvial bagian dari Talangakar


merupakan batuan penyimpan untuk wilayah ini
begitu juga keberadaan batuan karbonat Parigi dan
klastika marin dari F. Cisubuh
Di cekungan ini batu pasir Talang akar dalam bagian-
bagian danau yang dinamai Banowati shale. F. Talang akar
yang menutupinya sangat tebal (dalam bagian-bagian
yang dalam) tetapi menipis ataupun menghilang ke arah
paparan Sunda ataupun ke daerah tinggi seperti paparan
Kepulauan Seribu.

Beberapa lapangan minyak bumi didapatkan dalam F.


Talang akar yang bersifat transgresif dan F. baturaja. Sifat
minyak dari kedua formasi ini berbeda F. Baturaja bersifat
aspal tetapi berkadar belerang rendah.

Cekungan jawa barat utara dibagi dalam beberapa


cekungan kecil atau depresi yaitu depresi Jatibarang,
depresi pasir putih, depresi arjuna, depresi ciputat.
BATUAN INDUK
Formasi Jatibarang, anggota Cibulakan bawah (Talang Akar)
dan tengah (Baturaja). F. Jatibarang banyak mengandung
vulkanik, tetapi batulempungnya mengandung organik dan
telah matang.

BATUAN RESERVOAR
Batupasir tufa dari Formasi Jatibarang dan batupasir delta dari
Cibulakan bawah

BATUAN TUDUNG
Formasi Jatibarang, Anggota Cibulakan bawah dan atas
berupa material halus. Sedangkan batugamping Cibulakan
ditutupi oleh serpih F. Gumai dan F. Air Benakat, sedang
reservoar F. Parigi ditutupi oleh batulempung F. Cisubuh
Depresi Ciputat dibatasi sebelah timur Kepulauan Seribu
paling bawah ditemukan F. Jatibarang yang terdiri bahan-
bahan vulkanik seperti lava, basalt, tufa dan breksi yang
kemudian tertutup oleh lapisan trangresif dari F. Cibulakan. F.
Batugamping Baturaja tidak terkembangkan dengan baik dan
di wakili sebagi suatu anggota gamping.
Transgresi di sini tidak pernah mencapai laut dalam, dan
ekuivalen F. Gumai di sini diwakili Cibulakan bagian atas yang
bersifat pasiran.
Transgresi F. Parigi yang terdiri dari batugamping terumbu.
Regresi terakhir diwakili oleh F. Cisubuh yang umumnya
bersifat marin.
Minyak terdapat dalam F. Jatibarang dan F. Cibulakan dan
juga dalam F. Baturaja
JAWA TIMUR BAGIAN UTARA
Sedimentasi di Jawa Timur Utara diawali
pengendapan bersifat transgresif pada Paleosen-
Eosen sampai Miosen Tengah berupa batuan klastika
dan batuan karbonat yang diwakili oleh Formasi
Ngimbang, Kujung dan Formasi Tuban yang dikuti
oleh batuan sedimen di Lajur Kendeng, Lajur
Randublatung, Rembang Utara.

Puncak transgresi terjadi selama Oligosen yang diikuti


oleh endapan bathyal (laut dalam) pada Miosen
Awal. Sedimentasi pada Neogen Akhir
berkarakteristik endapan regresif merupakan
perubahan dari lingkungan laut menjadi lingkungan
daratan
Lapangan minyak di Jatim dapat dikelompokkan ke dalam 2
daerah minyak yaitu daerah Cepu, dan daerah Kruka-Surabaya.
 
Daerah Cepu
Lapisan reservoir terutama didapatkan dalam batupasir
Anggota Ngrayong. 33 % produksi daerah ini didapatkan dari
interval ini. Porositas rata-rata adalah 18 % dan berkurang ke
arah E-SE. Ketebalan minyak Lapangan Semanggi 35-45 m,
Nglobo : 100-110 m dan Kawengan : 40 m.
Lapisan minyak lain adalah anggota Wonocolo yang terdiri dari
sisipan gamping pasiran, dan batupasir gamping halus di bagian
bawahnya. Secara total telah ditemukan 11 lapisan minyak. Juga
Anggota Ledok yang terdiri dari kalkrenit pasiran yang ditandai
glaukonit dan perlapisan silang siur kadang-kadang merupakan
reservoir.
Perangkap di daerah ini terutama merupakan struktur
lipatan yamg menjurus barat laut-tenggara yang
disebabkan pelipatan akhir Pliosen dan barat-timur yang
disebabkan gerakan Pleistosen sampai Resen.

Lapangan minyak yang penting ialah Kawengan, lapangan


ini merupakan kulminasi antiklin Kidangan-Wonocolo-
Kawengan, ditemukan pada tahun 1984 dan dewasa ini
masih diproduksikan.

Minyak pada lapisan pasir Anggota Ngrayong dan


Wonocolo dan terdapat dalam antiklin asimetri dengan
sesar naik pada sayap selatannya.
Lapangan Blok Cepu yang saat sedang dilakukan
eksploatasi merupakan pengembangan pada formasi
batuan yang lebih tua yang umumnya mempunyai
batuan reservoar berupa batugamping

Daerah Surabaya
Pada daerah ini minyak didapatkan dalam Anggota
Wonocolo. Sangat khas adalah Anggota Mundu yang
berkembang sebagai lapisan pasir yang terdiri dari
cangkang globigerina.

Anda mungkin juga menyukai