larutan,emulsi,suspense, atau serbuk yang harus dilarutkan atau disuspensikan terlebih dahulu sebelum digunakan, yang disuntikkan dengan cara merobek jaringan kedalam kulit atau melalui kulit atau selaput lendir (Syamsuni, 2015) CONT…
Injeksi diracik dengan melarutkan,mengemulsikan atau mensuspensikan
sejumlah obat kedalam sejumlah pelarut dengan mengisikan sejumlah obat ke
dalam wadah dosis tunggal atau wadah dosis ganda
Injeksi dapat digolongkan sebagai berikut :
Injeksi Intrakutan (i.k) atau Intradermal (i.c) Biasanya berupa larutan atau suspense dalam air ,volume
yang disuntikkan sedikit (0,1- 0,2 ml).Digunakan untuk
tujuan diagnosas.Biasanya yang digunakan adalah ekstrak alergenik
Example : Vaksin BCG, Inj Dexamethasone
Umumnya larutan isotonis, jumlah larutan yang disuntikkan tidak lebih
dari 1 ml .Disuntikkan kedalam jaringan dibawah kulit kedalam alveola,
Injeksi Subkutan (s.k) atau kulit mula-mula diusap dengan cairan desinfektan (etanol 70%).Dapat Hipodermik (sc) ditambahkan vasokontriktor seperti Epinefrina 0,1% untuk melokalisir efek obat.Larutan harus sedapat mungkin isotoni ,sedang pH nya sebaiknya netral,maksudkan untuk mengurangi iritasi jaringan dan mencegah kemungkinan terjadi nekrosis (mengendornya kulit)
Jika tidak disuntikkan secara infus (pasien tidak dapat menerima infus
intravena) ,volume injeksi 3 Liter sampai 4 Liter sehari,masih dapat
disuntikkan secara subkutan dengan penambahan hyaluronidase kedalam injeksi atau jika sebelumnya disuntik hyaluronidase.Cara ini disebut Hipodermoklisa Injeksi Intramuskular (i.m)
Example : Inj Neurobion 5000, Inj Hepatitis B
Injeksi Intravena (i.v)
Example : Inj Ranitidine, Petidin HCl
Injeksi Intraarterium (i.a)
Example : Injeksi Intrakordal/intrakardiak (i.kd)