Anda di halaman 1dari 23

Matrik

Teori dan penggunaannya

Prof. Dr. techn. Suyitno


Teknik Mesin UNS
Motivasi 1 4 
3 1 
A 
 Matriks dan determinan terutama digunakan untuk penyelesaian persamaan linier simultan. 2 1 
 Koefisien variabel untuk persamaan simultan linier dapat ditampilkan dalam bentuk matriks.  
 Koefisien x dan y dalam persamaan simultan 6  1
x + 2y = 3 Lengkapnya = 
menjadi  1
(4 2
)
4x − 5y = 6 −5 menjadi

Pengertian Matriks  Matriks 2 x 2  Matriks 4 x 2


Matriks adalah kumpulan bilangan yang disajikan secara teratur dalam baris dan kolom
yang membentuk suatu persegi panjang, serta termuat diantara sepasang tanda kurung.
 Jadi, suatu matriks yang mempunyai m baris
 Nama matriks ditulis menggunakan huruf besar –
dan n kolom disebut matriks berordo atau
misalnya A, H, …
 Elemen: anggota-anggota matriks dapat berupa huruf berukuran m x n.
kecil maupun angka
 Memudahkan menunjuk anggota suatu
 Digunakan kurung biasa atau kurung siku
a b c matriks
 1 3 2
A    H  d e f   a11 a12 a13 ... a1n 
 5 7 6   Dengan
 g h i   a21 a22 a23 ... a2 n  i = 1,2,...,m
A= a a32 a33 ... a3n  j = 1,2,...,n
 Ordo/orde matriks atau ukuran matriks merupakan  31 
banyaknya baris (garis horizontal) dan banyaknya kolom  ... ... ... ... ... 
a am 2 am 3 ... amn 
(garis vertikal) yang terdapat dalam matriks tersebut.  m1
Penambahan Matriks Pegurangan Matriks
Perkalian Matriks

Contoh matrik kolom


Determinan dari Matrik
 Apabila A merupakan suatu matriks persegi, maka A² = A.A ;
 Perkalian matriks dengan matriks pada umumnya tidak
A³=A².A dan seterusnya
bersifat komutatif.
 Apabila AB = BC maka tidak dapat disimpulkan bahwa A=C
 Syarat perkalian adalah jumlah banyaknya kolom pertama
(tidak berlaku sifat penghapusan)
matriks sama dengan jumlah banyaknya baris matriks kedua.
 Apabila AB = AC belum tentu B = C
 Jika matriks A berukuran mxn dan matriks B berukuran nxp
 Apabila AB = 0 maka tidak dapat disimpulkan bahwa A=0 atau
maka hasil dari perkalian A*B adalah suatu matriks C=(cij )
B=0
berukuran mxp dimana  Terdapat beberapa hukum perkalian matriks :
1. A(BC) = (AB)C
2. A(B+C) = AB+AC
3. (B+C)A = BA+CA
4. A(B-C)=AB-AC
5. (B-C)A = BA-CA
6. A(BC) = (aB)C= B(aC)
7. AI = IA = A
 3
A   3 2 1 B  1
 Matriks bujursangkar (persegi) adalah matriks yang
0
berukuran n x n

 3
A * B   3 2 1 * 1   (3 * 3)  (2 *1)  (1 * 0)  11
0  Matriks nol adalah matriks yang setiap entri atau elemennya
adalah bilangan nol
 3 3 * 3 3 * 2 3 *1 9 6 3 0 0 
B * A  1 *  3 2 1  1 * 3 1 * 2 1 * 1  3 2 1 O3x 2  0 0
0 0 * 3 0 * 2 0 *1 0 0 0 0 0
Sifat-sifat dari matriks nol :
-A+0=A, jika ukuran matriks A = ukuran matriks 0
-A*0=0, begitu juga 0*A=0.
 Matriks Diagonal adalah matriks persegi yang semua elemen
diatas dan dibawah diagonalnya adalah nol. Dinotasikan
 Setiap matriks persegi atau bujur sangkar memiliki
sebagai D. nilai determinan
Contoh :  Nilai determinan dari suatu matriks merupakan
1 0 0  suatu skalar.
D3x 3  0 2 0
 Jika nilai determinan suatu matriks sama dengan
0 0 5
nol, maka matriks tersebut disebut matriks singular.
 Matriks Skalar adalah matriks diagonal yang semua elemen
 Misalkan matriks A merupakan sebuah matriks
pada diagonalnya sama
bujur sangkar
5 0 0 
D3x 3  0 5 0
Fungsi determinan dinyatakan oleh det (A)
0 0 5 Jumlah det(A) disebut determinan A
det(A) sering dinotasikan |A|

 Matriks Identitas adalah matriks skalar yang elemen-elemen


pada diagonal utamanya bernilai 1.
NOTASI DETERMINAN
1 0 0  Sifat-sifat matriks identitas :
D  0 1 0 A*I=A  Pada matriks 2x2 cara menghitung nilai
0 0 1 I*A=A determinannya adalah :
 a11 a12  a a12
A    det( A)  11 det( A)  a11 a22  a12a21
 Matriks Segitiga Atas adalah matriks persegi yang elemen di
 a21 a22  a21 a22
bawah diagonal utamanya bernilai nol
 Matriks Segitiga Bawah adalah matriks persegi yang elemen
di atas diagonal utamanya bernilai nol  Contoh :
2 4 5 1 0 0 
A  0 1 2 B  3 4 0  2 5 2 5
A    det( A)  det( A)  6  5  1
0 0 6 2 5 1
 1 3 1 3
METODE SARRUS MINOR
 Pada matriks 3x3 cara menghitung nilai  Yang dimaksud dengan MINOR unsur aij adalah
determinannya adalah menggunakan Metode Sarrus determinan yang berasal dari determinan orde ke-n
 Metode Sarrus hanya untuk menentukan tadi dikurangi dengan baris ke-i dan kolom ke-j.
determinan dari matrix berdimensi 3x3  Dinotasikan dengan Mij
 a11 a12 a13   Contoh Minor dari elemen a₁₁
   a11 a12 a13 
A   a21 a22 a23    a22 a23
A   a21 a22 a23  M 11 
a a32 a33  a32 a33
 31 a
 31 a32 a33 
det( A) a11 a22 a33  a12 a23a31  a13a21a32  a31a22 a13  a32 a23a11  a33a21a12
 a11 a12 a13 a14  a22 a23 a24
 
 a21 a22 a23 a24  M 11  a32 a33 a34
 Contoh : A
a a32 a33 a34  a42 a43 a44
 31 
  2 2  3 a a42 a43 a44 
 41
 
A   1 1 3 
 2 0 1
   Minor-minor dari Matrik A (ordo 3x3)
 Nilai Determinan dicari menggunakan metode
Sarrus
det(A) = (-2·1 ·-1) + (2 ·3 ·2) + (-3 ·-1 ·0) – (-3 ·1 ·2) –(-2 ·3
·0)-(2 ·-1 ·-1)
= 2 +12+0+6-0-2
= 18
KOFAKTOR MATRIKS TEOREMA LAPLACE
 Kofaktor dari baris ke-i dan kolom ke-j dituliskan Determinan dengan Metode Ekspansi Kofaktor Pada Baris
dengan  Misalkan ada sebuah matriks A berordo 3x3
 a11 a12 a13 
 
A   a21 a22 a23 
a a32 a33 
 Contoh :  31
Kofaktor dari elemen a11  Determinan Matriks A dengan metode ekspansi kofaktor
c23  (1) 2 3 M 23   M 23 baris pertama
|A|  a11c11  a12c12  a13c13
 a11 M 11  a12 M 12  a13 M 13
a22 a23 a21 a23 a21 a22
 a11  a12  a13
a32 a33 a31 a33 a31 a32

TEOREMA LAPLACE  Determinan Matriks A dengan metode ekspansi kofaktor baris


kedua
 Determinan dari suatu matriks sama dengan jumlah

¿𝑎21 𝑐21+𝑎 22 𝑐22+𝑎23 𝑐23


|A|  
perkalian elemen-elemen dari sembarang baris atau
kolom dengan kofaktor-kofaktornya

 Determinan Matriks A dengan metode ekspansi kofaktor baris


ketiga
|A|  a31c31  a32 c32  a33c33
 a31 M 31  a32 M 32  a33 M 33
a12 a13 a11 a13 a11 a12
 a31  a32  a33
a 22 a 23 a 21 a 23 a 21 a 22
 Jika A adalah matriks segitiga bujur sangkar berupa
Determinan dengan Ekspansi Kofaktor Pada Kolom segitiga atas atau segitiga bawah maka nilai det(A)
 Misalkan ada sebuah matriks A berordo 3x3 adalah hasil kali diagonal matriks tersebut
 a11 a12 a13 
 
A   a21 a22 a23 
a a32 a33 
 31
 Contoh
 Determinan Matriks A dengan metode ekspansi
kofaktor kolom pertama det( A)  2  (3)  6  9  4  1296
|A|  a11 c11  a 21c 21  a31c31
 a11 M 11  a 21 M 21  a31 M 31
a 22 a 23 a12 a13 a12 a13
 a11  a 21  a31
a 32 a 33 a32 a33 a 22 a 23

 Determinan Matriks A dengan metode ekspansi kofaktor kolom


kedua

¿𝑎12 𝑐12+𝑎 22 𝑐 22+𝑎32 𝑐32


|A|  

 Determinan Matriks A dengan metode ekspansi kofaktor kolom


ketiga
|A|  a13c13  a 23c 23  a33c33
 a13 M 13  a 23 M 23  a33 M 33
a 21 a 22 a11 a12 a11 a12
 a13  a 23  a33
a31 a32 a31 a32 a 21 a 22
TRANSPOSE MATRIKS TRANSPOSE MATRIKS
 Jika A adalah suatu matriks m x n, maka tranpose A a a12 a13  b b12 b13 
A   11 B   11
ͭ Pembuktian aturan no1 : a 21 a 22 a 23  b21 b22 b23 
dinyatakan oleh A dan didefinisikan dengan matriks n x m
yang kolom pertamanya adalah baris pertama dari A, kolom
keduanya adalah baris kedua dari A, demikian juga dengan a a12 a13  b11 b12 b13   a11  b11 a12  b12 a13  b13 
A  B   11  
kolom ketiga adalah baris ketiga dari A dan seterusnya. a 21 a 22 a 23  b21 b22 b23  a 21  b21 a 22  b22 a 23  b23 
 Contoh :
1 3 1
matriks A : A  4 1 3 berordo 2 x 3  a11  b11 a 21  b21 
  ( A  B ) T  a12  b12 a 22  b22  TERBUKTI
1 4  a13  b13 a 23  b23 
transposenya : A t  3 1  berordo 3 x 2
1 3  a11 a 21  b11 b21   a11 a 21  b11 b21   a11  b11 a 21  b21 
AT  a12 a 22  B T  b12 b22  AT  B T  a12 a 22   b12 b22   a12  b12 a 22  b22 
Beberapa Sifat Matriks Transpose :  a13 a 23  b13 b23   a13  b13 a 23  b23 
a13 a 23  b13 b23 
1.( A  B) T  AT  B T
2.( AT ) T  A Pembuktian aturan no 2 :
3.( AB) T  B T AT a a12 a13 
A   11
4.(kA) T  kAT a 21 a 22 a 23 

 a11 a 21 
AT  a12 a 22 
a13 a 23  TERBUKTI
T
 a11 a 21 
a a12 a13 
( AT ) T  a12 a 22    11
a 21 a 22 a 23 
 a13 a 23 
INVERS MATRIX
MATRIKS SIMETRI
 Langkah-langkah untuk mencari invers matriks M
Sebuah matriks dikatakan simetri apabila hasil dari transpose yang berordo 3x3 adalah :
matriks A sama dengan matriks A itu sendiri.
- Cari determinan dari M
A AT - Transpose matriks M
- Cari adjoin matriks
Contoh : - Gunakan rumus
1. 2.
1 3 2
1 1
A  3 0 0 B 
2 1
2
M  (adjoin ( M ))
2 0 0 1 det( M )
2 1
1 3 2 BT  
1 2
AT  3 0 0
2 0 0

INVERS MATRIKS
 Matriks invers dari suatu matriks A adalah matriks B
yang apabila dikalikan dengan matriks A memberikan
satuan I
 AB = I
 Notasi matriks invers : A 1
 Sebuah matriks yang dikalikan matriks inversenya
akan menghasilkan matrik satuan
A 1 A  I
 INVERS MATRIK ORDO 2X2
a b 1  d  b
A A 1 
c d  Maka ad  bc  c a 
1 1 - Temukan matriks kofaktor dengan menghitung minor-
M  (adjoin ( M )) minor matriksnya
det( M )

 Contoh Soal :
1 2 3
M  0 1 4
5 6 0

- Cari Determinannya : - Hasilnya :


det(M) = 1(0-24)-2(0-20)+3(0-5) = 1
 24  18 5      24 18 5 
- Transpose matriks M  20  15 4 ==>     20  15  4
==>
     
1 0 5    5  4 1        5 4 1 
M T  2 1 6
3 4 0   24 18 5 
 Hasil Adjoinnya :  
 20  15  4 
 5 4 1 

 Hasil akhir
  24 18 5    24 18 5 
1   
M 1   20  15  4    20  15  4 
1   5 
  5 4 1   4 1 
CARA
CARA
deter
minant MATRIKS

• Kita akan belajar Persamaan simultan 2 variable dan 3 variable ya


• Persamaan simultan 2 variable akan membentuk matrik ordo 2x2
CARA
CARA
deter
minant MATRIKS
• Kita akan belajar Persamaan simultan 2 variable dan 3 variable ya
• Persamaan simultan 2 variable akan membentuk matrik ordo 2x2
• Persamaan simultan 3 variable akan membentuk matrik orde 3x3

CARA
CARA
deter
minant MATRIKS
CARA
CARA
deter
minant MATRIKS
CARA
CARA
determinant
MAT
RIKS
CARA
CARA
determinant
MAT
RIKS
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai