Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat,
hidayah, serta inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan modul
yang berisi materi dan kumpulan soal-soal
Semoga modul ini dapat dipergunakan sebagai salah satu bahan acuan dalam belajar
matematika di tingkat SMK.
Terima kasih saya ucapkan kepada semua pihak yang telah mendukung dan
membantu dalam penyusunan modul ini, saya sadari dalam penyusunan modul ini
masih banyak terdapat kekurangan, baik dalam penyusunan maupun kerapihan. Oleh
karena itu saya berharap saran dan masukan anda yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan modul ini.
DAFTAR ISI
35 46 51
PERSAMAAN FUNGSI LINGKARAN
& FUNGSI KOMPOSISI
KUADRAT & FUNGSI
INVERS
MODUL MATEMATIKA
SMK Kelas XI Semester 1
3.15 Menerapkan operasi matriks dalam menyelesaiakan masalah yang berkaitan dengan matriks
3.16 Menetukan nilai determinan, invers, dan tranpos pada ordo 2x2 dan nilai determinan dan tranpos pada
ordo 3x3
4.15 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan matriks
4.16 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan determinan, invers, dan tranpose pada ordo 2x2 serta
nilai determinan dan tranpos pada ordo 3x3
a b A. ( AB ) −1 = B −1 A −1
det A = = ad − bc
c d B. ( BA) −1 = A −1 B −1
C. ( At ) −1 = ( A −1 ) t
a b
2. Diketahui matriks A = . Invers
c d 4. Penyelesaian persamaan matriks:
A. Penyelesaian persamaan matriks
matriks A ditulis A −1 dan ditentukan dengan:
AX = B ditentukan dengan
1 d b X = A −1 B
A−1 =
ad − bc c a
dengan syarat det A = ad − bc ≠ 0. B. Penyelesaian persamaan matriks
XA = B ditentukan dengan:
3. Sifat Invers Matriks: X = BA −1
1. Matriks berikut yang memiliki ordo 3 x 1 adalah 3. Di suatu kelas teknik bangunan, terdapat 30 siswa
... dengan siswa laki-laki. Dikelas tersebut, hanya 15
0 1 3 siswa yang menguasi sofware autocad. Meskipun
A.
siswa perempuannya sedikt, namun hanya 1
3 1 0
siswa yang tidak menguasai sofware tersebut.
B. (0 1 3)
Jika baris pertama menyatakan banyak siswa laki-
1 laki, baris kedua menyatakan banyak siswa
C. 2 perempuan, kolom pertama menyatakan
3 banyaknya siswa yang menguasai autocad dan
kolom kedua menyatakan banyaknya siswa yang
1
D. kurang menguasai autocad, matriks yang
3 menyatakan ilustrasi tersebut adalah . . .
E. (3) 25 15
A.
5 1
2. Ketika perekrutan praktik kerja industri pada
15 4
perusahaan animasi ada 60% dari kelas A yang B.
diterima, sedangkan untuk kelas B hanya 55% 10 1
yang diterima. Jika kolom 1 menyatakan 11 14
C.
persentase yang diterima dan kolom kedua 4 1
menyatakan persentase yang tidak diterima, baris 14 4
pertama menyatakan kelas A dan baris kedua D.
menyatakan kelas B, matriks yang tepat untuk 1 4
menyatakan ilustrasi tersebut adalah . . . 25 5
E.
60 40 15 1
A.
55 45
4. Si sebuah perusahaan animasi tercatat pencapaian
60 45
B. proses produksi setiap harinya. Hari pertama ada
40 55 200 gambar background,400 gambar in between,
40 55 dan 500 gambar sudah coloring di komputer. Hari
C.
60 45 kedua mampu menyelesaikan 250 gambar
60 35
background ,400 gambar in between, dan 700
D. coloring gambar. Matriks yang menyatakan
45 40 informasi tersebut jika kolom menyatakan jenis
60 55 pekerjaan berturut-turut gambar background ,in
E.
40 45 betweeen , dan coloring, sedangkan baris
menyatakan hari berturut-turut yaitu hari pertama
dan kedua adalah . . .
200 250 10
E. 400 400 0
1 2 3 4 5 6
500 700
Merek A Merek B
2 − 4 4 6
D. A − B = A. 2A =
− 4 0 2 8
2 − 4 − 4 − 6
E. A − B = B. − 2A =
5 − 4 − 2 − 8
− 8 6
C. − 2B =
1 3 2 − 2
10. Diketahui matriks C = 2 2 dan matriks − 8 15
3 1 D. 2 A − 3B =
8 − 11
− 1 − 3 2 − 3
E. − 3 A + 2 B =
D = − 2 2 . Matriks C − D adalah . . . − 7 14
3 1
2 0 3 5
A. 4 0 13. Diketahui matriks A = 10 − 4 dan matriks
0 0 3 1
2 6 2 − 1
B. 0 0
0 0 B = − 5 4 . Pernyataan yang bener adalah . .
2 1
2 6
.
C. 4 0
0 0 11 14
A. 3 A + B = 25 8
− 2 6
11 4
D. 0 0
0 0 11 14
0 6 B. 3 A + B = 25 − 8
11 4
E. 4 0
0 0
1 6
2 C. B − A = 15 − 8
11. Jika matriks E = (1 2) dan matriks F =
1 1
0
pernyataan berikut yang bener adalah . . .
−1 − 6
3
A. E + F T = D. B − A = − 15 8
1 −1 0
B. E + F T = (33)
3 −8
C. E + F T = (−1 − 1) E. − A + 3B = − 25 16
3 − 2
− 1
D. E − F T =
1
− 1 4 − 3
E. E − F T = 14. Diketahui matriks C = dan matriks
− 1 3 − 4
3 4
D = .Pernyataan yang benar adalah . . .
2 3 4 − 3
12. Diketahui matriks A = dan matriks
1 − 4 23 14
A. 2C + 5 D =
4 − 3 16 23
A = .pernyataan yang bener adalah . .
− 2 1 − 7 26
B. 2C − 5 D =
.\ − 4 7
10 − 30 16 16 40
C. 2C − 6 D = A.
− 6 30 10 − 24 12
26 18 16 16 − 40
D. 2C + 6 D = B.
18 26 10 − 12 12
10 −6 16 16 12
E. 6 D − 2C = C.
− 30 − 10 − 10 − 24 40
16 − 24 − 40
D.
2 4
15. Diketahui matriks P =
6
dan matriks 10 16 12
6 −4 2
16 16 40
E.
4 0 8 − 10 − 24 − 12
Q = matriks R yang benar jika
1 − 4 − 2 18. Untuk mengetahui tingkat polusi gas buang
berlaku Q = 2 P − Q adalah . . . kendaraan, penalti melakukan pendataan di jalan
0 8 4 setiap paginya dan tercatat sebagai berikut .
A. Waktu Mobil Bus Sepeda Lainnya
11 − 4 6 motor
0 8 − 4 07.00-08.00 70 75 100 20
B.
11 − 4 6 08.00-09.00 80 75 150 50
09.00-70.00 30 60 75 20
0 8 4 Matriks yang menyatakan perkiraan kendaraan
C.
11 − 4 6 selama 5 kali penelitian adalah . . .
0 8 4 70 75 100 20
D.
11 − 4 − 6 A. 80 75 150 50
30 60 75 20
0 8 4
E.
− 11 − 4 6 350 375 500 100
− 2 4 6 B. 400 375 750 250
16. Diketahui matriks P = dan 150 300 375 100
− 6 − 4 2
− 4 0 − 8 350 400 150
matriks Q = matriks R yang
1 − 4 − 2 375 375 300
C. 100
benar jika berlaku 2 R = 4( P + Q) adalah . . . 750 375
250 100
− 12 8 4 100
A.
70 80
− 10 16 0
75 75
12 8 4 D.
B. 100 150
− 10 − 16 0
20 20
− 12 − 8 − 4
C. 70 80
− 10 − 16 0
75 75
− 12 8 − 4 E. 100
D. 150
− 10 − 16 0
20
20
− 12 8 − 4
E.
10 − 16 0 19. Tabel berikut menggambarkan jumlah produksi
2 4 6 buat pada unit produksi di suatu SMK setiap
17. Diketahui matriks P = dan matriks
harinya.
3 − 4 2
Ukuran jenis A jenis B jenis C
− 4 0 − 8
Q = . Matriks R yang bener jika I 5.000 4.000 6.000
1 − 4 − 2 II 6.000 5.000 4.000
berlaku 2( P − Q) = R − 2 P adalah . . . Sebelum dipasarkan, bagian quality control
mengambil secara acak hasil produksi baut-baut
90 100
C. 2 − 1 2
135 100 22. Hasil dari adalah . . .
1 3 4
90 100
D. A. (14)
100 100 B. (14 0)
100 100 C. (0 14)
E.
100 100 0
D.
14
21. Banyak telur yang diproduksi di unit produksi 14
SMK Peternakan dinyatakan dalam matriks E. 0
berikut.
2 − 1 3 − 1
23. Dari hasil adalah . . .
1 3 2 − 2 1 − 2
3 1
26. Diketahui matriks A = 2 1 , B = ,
4 0 3 − 3 − 3 2
A. 9 − 7
0 − 2 1
4 9 dan C = . Pernyataan yang benar
B. 1 4 2
0 − 7
adalah . . .
4 0 A. Ordo matriks AB adalah 2 x 3
C.
9 7 B. Ordo matriks BC adalah 3 x 2
5 − 6 C. Ordo matriks AC adalah 3 x 3
D. D. Ordo matriks BA adalah 3 x 2
2 − 8
E. Ordo matriks CB adalah 2 x 3
5 6
E. 3
2 8
27. Nilai a yang memenuhi (1 1 5) a = (10) adalah..
1 3
2 −1
24. Hasil dari − 1 − 5 1
adalah . . .
3 1 1 − 2 A. −2
B. −1
4 5 C. 0
A. − 4 − 5 D. 1
7
0 E. 2
p 2
4 5
28. Selisih P dan q jika (1 3) = (10 14)
B. 4 5 3 q
7 0 adalah
A. 5
4 5 B. 4
C. 4 5 C. 3
− 7 0 D. 2
4 − 4 7
E. 1
D. 1 4 a 10
5 − 5 0 29. Nilai a+b jika = adalah . . .
− 2 3 2 b
4 4 7
E. A. −4
5 5 0 B. −3
C. 2
2 − 1 1 − 2 2 D. 3
25. Hasil dari adalah . . .
1 − 3 2 1 − 1 E. 1
0 3 5 a
A. 30. Nilai a yang memenuhi (a 3 − a ) = (6)
5 − 4 5 2
0 − 3 5 adalah . . .
B. A. {−2,0}
− 5 − 4 5
0 − 3 − 5 B. {0}
C.
C. {2}
− 5 − 4 − 5
0 −5 D. {0,2}
D. − 3 − 4 E. {−2,0,2}
5 5
3 −2
E. − 2 − 4
3
2
3.15 Menerapkan operasi matriks dalam menyelesaiakan masalah yang berkaitan dengan matriks
3.16 Menetukan nilai determinan, invers, dan tranpos pada ordo 2x2 dan nilai determinan dan tranpos pada
ordo 3x3
4.15 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan matriks
4.16 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan determinan, invers, dan tranpose pada ordo 2x2 serta
nilai determinan dan tranpos pada ordo 3x3
1 2 a11 a12
Diketahui matriks A= dan b11 b12
0 3 A = a21 a22 dan B =
b21 b22
0 0 a31 a32
O=
0 0 a11 a12
b b
Tunjukan bahwa A + O =A A × B a21 a22 × 11 12
=
b b
Jawab : a31 a32 21 22
1 2 0 0 1 2
A +=
O + = = A a11b11 + a12 b21 a11b12 + a12 b22
0 3 0 0 0 3 a b + a b
= 21 11 22 21 a21b12 + a22 b22
a31b11 + a32 b21 a31b12 + a32 b22
2. Operasi Pengurangan pada Matriks
Dua atau lebih matriks dapat dikurangi jika
ukuran (ordo) dari setiap matriksnya sama. Matriks A berordo 3 × 2 sedangkan matriks B
Ordo matriks hasil pengurangan tersebut berordo 2 × 2 . Hasil perkalian matriks A
sama dengan ordo matriks yang dikurangi. dengan matriks B memiliki ordo 3 × 2 .
Pengurangan matrik A dengan matriks B Sifat operasi perkalian antara matriks
dapat pula didefinisikan sebagai jumlah dengan matriks
matriks A dengan lawan matriks B , dapat a) Sifat distributif kiri :
dituliskan berikut. A( B + C ) = AB + AC
A − B = A + (− B) b) Sifat distributif kanan :
( A + B)C =AC + BC
3. Perkalian Skalar Terhadap Matriks c) Sifat asosiatif : A( BC ) = ( AB )C
Suatu konstanta k sering disebut dengan
d) Sifat identitas : IA = A
skalar. Suatu matriks jika dikalikan dengan e) OA = O
suatu skalar k disebut sebagai perkalian f) Tidak berlaku sifat Komutatif :
scalar terhadap matriks. Matriks kA atau Ak AB ≠ BA
adalah suatu matriks yang diperoleh dengan
mengalikan setiap elemen matriks A dengan B. DETERMINAN MATRIKS
skalar k . 1. Determinan Matriks Berordo 2× 2
a11 a12 ka11 ka12 a b
Determinan dari matriks A =
k a21 a22 = ka21 ka22
c d
a31 a32 ka31 ka32 disimbolkan dengan det ( A) atau A .
Dengan k adalah bilangan real. a b
Sifat operasi perkalian skalar terhada det ( A=
) = ad − bc
c d
matriks
a) Sifat komutatif : kA = Ak
2. Determinan Matriks Berordo 3× 3
b) Sifat distributif : k ( A + B) = kA + kB
a b c
c) Sifat asosiatif : k1 (k2 A) = k2 (k1 A)
Determinan dari matriks A = d e f
d) kO = O g h i
e) (−1) A =
−A
yaitu sebagai berikut.
a b c a b
4. Perkalian antara Matriks dengan Matriks
d e f d e
Matriks A dapat dikalikan dengan matriks
B , jika banyaknya kolom pada matriks A g h i g h
sama dengan banyaknya baris pada matriks = aei + bfg + cdh + −eg − ahf − bdi
B.
Misalkan : 3. Sifat-sifat Determinan
C. INVERS MATRIKS
1. Invers Matriks Berordo 2× 2 3. Invers Matriks Berordo n × n
a b Adj ( A)
Invers matriks A= , dengan A−1 = , dengan syarat A ≠ 0.
c d det ( A)
) ad − bc ditentukan sebagai berikut.
det ( A=
4. Sifat Invers Matriks
1 d −b
A−1 = dengan syarat Invers dari sebuah matriks invers adalah
det ( A) −c a
matriks itu sendiri.
A ≠ 0.
(A )
−1
−1
=A
makan disekitar sekolah. Rata-rata setiap c. Bekerja sebagai pelayan suatu took saat
minggu diperoleh 135 ekor lele dan 65 ekor liburan sekolah
gurami. Berapa banyak ikan yang dijual Citra menolong kakaknya untuk melayani
setiap bulannya ? nyatakan dalam bentuk pembeli di toko kakaknya. Saat keadaan toko
perkalian skalar matriks. sedang ramai, terdapat pembeli yang
• Banyaknya rata-rata ikan yang diperoleh membeli 2 pulpen dan 5 buku. Citra tidak
setiap minggunya dapat dinyatakan tahu harga 1 pulpen dan 1 buku tersebut. Dia
dalam matriks sebagai berikut. bertanya kepada kakaknya mengenai harga
135 setiap barang tersebut, tetapi kakaknya tidak
A= menjelaskan berapa harga satuan dari setiap
65
barang tersebut. Kakaknya hanya menjawab
•Banyaknya ikan setiap bulan dapat
bahwa harga 3 pulpen dan 5 buku adalah
dinyatakan dalam matriks sebagai
Rp17.000,00, harga 3 pulpen dan 6 buku
berikut.
adalah Rp19.500,00. Berapa uang yang harus
135 4 × 135 540
=B 4= 65 4= dibayarkan oleh pembeli tersebut.
× 65 260 Jawab :
Terlebih dahulu ubahlah permasalahan
b. Hasil produksi perusahaan mebel tersebut menjadi sebuah model matematika,
Laporan hasil catatan administrasi unit usaha yaitu sebagi berikut.
di PT Mebelika dinyatakan sebagi berikut. Misalkan :
Hari Jumat Harga satu pulpen adalah x dan harga satu
Kondisi Kursi Meja Lemari buku adalah y, model matematikanya akan
Baik 300 150 250 menjadi :
Cacat 10 5 8 3x + 5 y =
17.000
Hari Sabtu 3 x + 6 y + 19.500
Kondisi Kursi Meja Lemari Model matematika tersebut dapat ditulis
Baik 500 350 450 dalam bentuk matriks sebagai berikut.
Cacat 15 10 10 3 5 x 17.000
• Buatlah laporan hasil catatan selama dua 3 6 y = 19.500
hari tersebut dalam bentuk penjulahan Persamaan tersebut dapat dinyatakan :
matriks. AB = C
• Berapa persen tingkat kecatatan dari Misalkan :
masing-masing produk selama dua hari
3 5 x 17.000
tersebut ? A= , B = , dan C =
3 6 y 19.500
Jawab : 1 6 −5 1 6 −5
= A−1 =
300 150 250 500 350 450 3(6) − 5(3) −3 3 3 −3 3
10 +
5 8 15 10 10 Matriks B diperoleh dengan cara :
•
800 500 700 B = A−1C
=
25 15 18 x 1 6 −5 17.000
y = −3 3 19.500
• Persen kecacatan kursi 3
25 1 4.500
= × 100% =3,125% =
800
3 7.500
Persen kecacatan meja
1.500
15 =
= × 100% =3% 2.500
500
Persen kecacatan lemari
Berdasarkan persamaan tersebut, dapat
18
= × 100% =2,57% diperoleh bahwa harga satu pulpen adalah
700
Rp1.500,00 dan harga satu buku Rp2.500,00.
1 5 a b 1 2
= adalah . . .
0 − 1 ba 2 1
B.
3 5 A. a = 1 dan b = 2
0 1 B. a = 1 dan b = 1
C. 1 2
1 5 C. a = dan b =
3 3
0 − 1
D. 1 2
1 5 D. a = − dan b =
3 3
0 − 1
E. 1 2
E. a = − dan b = −
1 11 3 3
2 3 6 4
2. Diketahui matriks A = , dan B = .
4 5 3 1 5.
a − 1 a b 4 c
Jika = maka cd = . . .
Matriks X yang memenuhi kesamaan AX = B t b 1 2 2 d 3
adalah . . . A. 2
18 12 B. 1
A.
C. 0
− 16 − 10
D. -1
18 − 12 E. -2
B.
16 − 10
9 6 k
C. 7 −1
− 8 − 5 6. Jika A = 2 , A merupakan matriks invers
6 5
− 9 6
D.
− 8 − 5 A. A dan A−1 mempunyai determinan yang sama
dan positif, maka k sama dengan . . .
− 9 − 6
E. 35
8 5 A.
3
B. -12
3 − 5 34
3. Jika A = , maka A t + A −1 = . . . C.
1 2 3
5 − 4 34
A. D. −
− 6 1 3
1 6 E. 12
B.
− 6 1 7. Jika A, B, dan C matriks 2x2 yang memenuhi
1 − 4 0 1 1 0
C. AB = dan CB = maka CA
−1
− 4 1 −1 0 0 − 1
5 − 4 adalah . . .
D.
− 4 5 0 − 1
A.
−1 0
0 − 1 4 20
B. B.
1 0 4 − 30
− 1 0 4 −8
C. C. 4 − 38
0 1
1 0 4 20
D. D.
0 1 − 4 − 40
0 1 4 −8
E. E.
1 0 − 4 − 36
A. 10 A. -7
B. 15 B. -3
C. 20 C. -2
D. 25 D. 0
E. 30 E. 1
a b
16. Diketahui persamaan matriks 19. Tranpos matriks A = adalah
c d
a 4 2 5 1 − 3 0 1
+ = . a c
− 1 c d − 3 3 4 1 0 At = . Jika At = A−1 , maka ad − bc = . .
b d
Nilai a + b + c + d = . . .
A. -7 .
B. -5 A. –1 atau − 2
C. 1 B. 1 atau − 2
D. 3
E. 7 C. − 2 atau 2
D. -1 atau 1
2 5 5 4 E. 1 atau − 2
17. Diketahui matriks P = dan Q = .
1 3 1 1
a b
Jika P −1 adalah invers matriks P dan Q −1 adalah u v
20. Diketahui matriks P = c d , Q =
invers matriks Q, maka determinan matriks e w z
f
P −1Q −1 adalah . . .
A. 223 Operasi yang dapat dilakukan pada P dan Q
B. 1 adalah . . .
C. -1 A. P + Q dan PQ
D. -10 B. P t Q dan QP
E. -223
C. PQ dan QP
18. Jika p, q, r dan s memenuhi persamaan D. PQ dan Q −1 P
p q 2 s r 1 − 1 E. PQ dan QP t
− = , maka
2r s q 2 p − 1 1
p+q+r + s =. . .
−2 0 16 4
0 7 E. −6 6
A.
−2 8 6. Matriks A yang memenuhi persamaan
−2 7 −3 −1 −16
2 1 A = 7 adalah . . .
0 8
B.
−2 0
A. [ −9 11]
−2 0 B. [ −11 9]
0 7
C. 9
C. −11
−2 −8
−2 0 11
0 −7 D. −9
D.
−2 8 −11
E. 9
−2 8
E.
0 −7 −6
7. Hasil perkalian dari matriks [ 2 5] dan
−2 0 4
adalah . . .
1
−6
4. Diketahui matriks P = 2
dan A. [ −12]
2 4 B. [ −8]
4 1 C. [8]
Q= . Matriks 2P + Q adalah . . .
3 −3
D. [ 20]
−6 2
A. 7 5 E. [32]
1 −1 0
−2 1 2 1 0
B. 8. Jika matriks M = 0 1 dan N = ,
2 3
5 1 1 2
1 3 matriks MN adalah . . .
C. 1 2
−1 0
2 3
−8 2 A.
D. 7 5
−5 6
1 −1 0
E. −8 1 2 2 3
B.
5 1 5 6
−1 2 −7 1
5. Diketahui A = , B= , dan 1 0
0 −3 2 0 C.
2 3
k = 2 . Matriks k ( A + B) adalah . . . −5 6
16 6
A. 4 6 −1 2 5
D. 0 3 6
16 −6
B. −4 6 −1 2 −5
E. 0 3 6
−16 6
C. 4
−6
14 4
D. 6 6
1 4 −3 3
9. Diketahui matriks V = dan C.
1 −2 4 2
−3 1 2
D.
W = 0 1 . Matriks DE adalah . . . 3
2 5 3
E. −
2
−19 −10
A. 5 −2 2
9 12. Diketahui matriks A = dan
−3 4
−9 −10
B. 5 19 4 −5
B= . Jika B = 2 A , nilai h adalah . . .
2 h
−9 5 A. 3
C. −10 19
B. 2
−9 −5 C. 0
D. 10 19
5
D. −
9 5 2
E. −10 19
7
E. −
2
1 2 3
5 2
10. Diketahui matriks D = 2 4 6 dan 13. Invers dari matrriks adalah . . .
−3 1
1 2 3
1 −2
1 0 1 A.
3 5
E = 0 5 4 . Matriks DE adalah . . .
1 2 3 1 5 −2
B. −
11 3 1
2 8 9
4 16 18 1 1 −2
A. C. −
11 3 5
2 8 9
1 1 −2
4 16 18 D.
11 3 5
8 32 36
B. 1 5 −2
4 16 18 E.
11 3 1
4 18 16 2a 3
C.
8 36 32 14. Jika nilai determinan dari matriks
−2 −2
4 18 16
adalah −6, nilai a adalah . . .
18 4 16 A. −3
36 8 32 B. −2
D.
18 4 16 C. 0
D. 2
18 16 4
36 32 8 E. 3
E. 2 −1 1
18 16 4 −1 1 1
15. Invers dari matriks A = adalah . . .
−2 2 −2 1 3 −1 2
11. Diketahui matriks A = ,C = ,
−3 4 k 1
−3 −1 2
1 0 −5 −1 3
dan I = . Jika AC = I , nilai k adalah . . A.
0 1
2 −1 −1
.
A. 3
B. 2
−3 −1 −2 E. 2
−5 −1 3 x 3 x 1
B. 20. Diketahui matriks S = dan T =
2 1 −1 −1 1 −1 1
. Jika perkalian matriks ST merupakan matriks
−3 −1 2
−5 −1 3 singular, nilai x adalah . . .
C. A. {−3, −1}
2 1 −1
B. {−3,1}
−3 −1 2
−5 1 3 C. {−1,3}
D. D. {1, −3}
2 1 −1
E. {1,3}
−3 −1 2
5 −1 3 21. Produsen mebel di Jepara pada Januari mampu
E. memproduksi 620 lemari dan 325 meja makan.
2 1 −1 Pada Februari mampu memproduksi 697 lemari
1 2 x dan 432 meja makan.besar hasil produksi mebel
16. Nilai x agar matriks x 4 5 memiliki selama dua bulan tersebut dalam bentuk matriks
−5 −1 −1 adalah . . .
1. Besaran skalar adalah besaran yang cukup dinyatakan oleh besarnya saja. Besaran vektor adalah besaran
yang harus dinyatakan oleh besaran maupun arahnya.
2. Dua vektor sama jika baik besar maupun arahnya sama. Sedangngkan dua vektor berlawanan jika besarnya
sama tetapi arahnya berlawanan.
3. Pada gambar diagram vektor, jumlah vektor ditunjukan oleh vektor yang menutup.
AC
= AB + BA
jika kita berkeliling, berawal dari suatu titik dan berakhir di titik itu lagi, maka jumlah vektornya dalah
vektor nol.
4. Jika vektor-vektor posisi A dan B relatif terhadap O adalah a dan b maka AB= b + a
x
6. Untuk= p , besar vektor = p x2 + y 2
y
x
Untuk p = y , besar vektor p = x2 + y 2 + z 2
z
7. Dua vektor, misalkan AB dan PQ sejajar jika dipenuhi AB = k PQ dengan ∈ bilangan real.
8. Tiga titik, misalkan A, B, dan C sejajar jika dipenuhi AB = k BC dengan B adalah titik bersama.
a1 b1
9. Misalkan a = dan b = , berlaku operasi-operasi berikut.
a2 b2
a b a +b
a. a+b = 1 + 1 = 1 1
a2 b2 a2 + b2
a b a −b
b. a -b = 1 − 1 = 1 1
a2 b2 a2 − b2
a1 ka1
c. =ka k=
a2 ka2
11. Misalkan, titik A terletak pada garis PQ sedemikian sehingga
PA : AQ = m : n
np + mq
Maka vektor posisi A, yaitu a dapat ditentukan dengan rumus a =
m+n
12. Perkalian skalar antara a dan b, ditulis a ⋅ b , didefinisikan sebagai a ⋅ b = a b cos θ dengan θ adalah sudut
apit terkecil antara a dan b. Hasil perkalian skalar adalah bilangan real.
13. Dua vektor saling tegak lurus (orthogonal) jika dan hanya jika hasil perkalian skalar antara kedua vektor
tersebut sama dengan nol. Untuk a dan b keduanya bukan vektor nol, a tegak lurus pada b jika dan hanya
jika a ⋅ b = 0
14. Besar suatu vektor dapat diperoleh dari perkalian skalar sejenis, yaitu
2 2
a ⋅ b = a ; b ⋅ b =b
2
(a + b ) ⋅ (b + a ) = a + b
15. Perkalian skalar dari vektor satuan i , j , k. Perkalian skalar dua vektor satuan sejenis sama dengan satu dan
nol untuk lainnya.
i ⋅ i = j ⋅ j = k ⋅ k = 1
i ⋅ j = j ⋅ k = k ⋅ i = 0
19. Vektor satuan adalah vektor yang besarnya sama dengan satu. Vektor satuan dalam arah a, ditulis ea atau a
a
dan dirumuskan oleh a = .
a
b⋅a
20. Proyeksi skalar orthogonal b pada a, ditulis ba akan menghasilkan skalar ba =
a
21. Proyeksi vektor orthogonal b pada a , ditulis ba , menghasilkan
b⋅a a ⋅b
Vektor ba = 2
a , sedangkan ab = 2
b
a b
1 −2a + b - c
E.
2
(
−a + b ) E.
3
6. Titik berat dari segitiga ABC adalah z dengan 9. Agar a = ( x, 4, 7) dan b = (6, y, 14) segaris, nilai
A (1, 0, 2 ) , B ( 5, 4, 10 ) , C ( 0, − 1, 6 ) , maka x − y seharusnya sama dengan . . .
koordinat z adalah . . . A. −5
A. ( −2, − 1, 6 ) B. −2
C. 3
B. ( 2, 1, 6 )
D. 4
C. ( 3, − 1, 6 ) E. 6
D. ( 3, 2, 6 )
10. Jika a dan b membuat sudut 600. a = 2, dan
E. ( 6, 4, 12 )
b = 5, maka a ⋅ (b + a ) sama dengan . . .
7. Diketahui titik A ( 4, − 1, − 2 ) , B ( −6, 4, 3) , dan A. 5
B. 7
C ( 2, 3, 5 ) . Titik pembagi AB sehingga
C. 8
AP : PB = 3 : 2, maka vektor yang diwakili oleh D. 9
PC adalah . . . E. 10
−4
11. Panjang sisi persegi ABCD adalah 2, maka
A. 1
4 AB ⋅ BD + AB ⋅ AC = ...
A. −4 2
−2
B. 0
B. 2
C. 4 2
1
D. 8
0 E. 8 2
C. 5
6 12. Jika a = 1, b = 4, dan a ⋅ b =3, maka
6 2a − b =
...
D. 4 A. 2 2
1
B. 2 3
4 C. 4
E. 1 D. 3 2
4
E. 3 3
8. Diketahui bidang empat ABCD dengan DA = a , 13. Jika a, b, c adalah tiga vektor sedemikian
π
DB = b, dan DC = c . Jika Q pada AB dengan sehingga setiap vektor membentuk sudut
3
AQ : QB = 1: 2, dan titik R pada BC dengan
terhadap kedua vektor 2a + 3b − 5c dan
BR : RC = 1: 2, maka QR adalah . . . 4a − 6b + 10c adalah . . .
−a + b + c A. 382
A.
3 B. 188
a+b+c C. −334
B. D. −514
3
E. −522
−2a + b + c
C.
3
14. Jika a + b + c =0, a = 3, b = 5, c = 7, maka
−2a - b - c
D. sudut antara a dan b adalah . . .
3
π 18. Diketahui =
u (2, − 1, 1) dan v =
(−1, 1, − 1) .
A.
6 Koordinat w yang panjangnya 1 dan tegak lurus
π pada u dan v adalah . . .
B. A. (0, 0, 1)
4
π 2 2
C. B. 0, ,
3 2 2
π
D. 2 1 2
2 C. 3, 3, − 3
2π
E.
3 2 2
D. 0, − ,
2 2
15. Diketahui sebuah vektor = u ( a, − 2, 1) (a) dan
2 1 2
− 3 , 3, − 3
E.
= v ( a, a, − 1) . Jika vektor u tegak lurus pada v,
maka nilai a adalah . . .
A. −1
19. Diketahui OA = i + j + 2k dan OB =i + 2 j + 3k .
B. 0
C. 1 Titik P pada garis AB sehingga AP = OB ,
D. 2
maka OA ⋅ AP = ...
E. 3
A. 5 7
16. Diberikan vektor-vektor posisi a =−i + 2k dan B. 4 7
b= 3i − k . Notasi x menyatakan panjang C. 3 7
D. 7
vektor x . Sudut antara vektor b a + a b dan
E. 2 7
b a − a b adalah . . .
A. π x 4
π 20. Diketahui vektor a = 2 , b = −3 , dan
B.
2 −1 6
π
C. 2
3
c = 0 . Jika a tegak lurus b, hasil di
π 3
D.
4
E.
π ( )
3a − b + 2c adalah . . .
5
9
17. Diketahui vektor-vektor a = (2, 2, z ),
A. 0
b= (−8, y, − 5), c = ( x, 4 y, 4), dan −3
= d (2 x, 22 − z , 8) . Jika vektor a tegak lurus 9
dengan vektor b dan vektor c sejajar dengan d , B. 9
maka y + z = ... −3
A. 5 9
B. −1
C. 6
C. 2 3
D. 1
E. −5 9
D. −9
3
1 7
D. A.
c 9
7
1 9
E. b B.
7 7
9 B. 6i + 3 j − 7 k
C.
5
C. 2i + 3 j − k
D. 3
E. 5 D. 4i + 6 j − 2k
E. 4i + 5 j − 2k
30. Diketahui u = 6i + 3 j − 7 k dan v = 2i + 3 j − k .
Proyeksi vektor orthogonal u dan v adalah . . .
A. 12i + 6 j − 14k
SOAL LATIHAN DAN TUGAS MANDIRI 2 4. ∆ABC mempunyai titik-titik sudut A(2, 3, − 1),
1. Titik A(4, 7, 0), B(6, 10, − 6), C (1, 9, 0), AB = u B(3, − 2, 1), dan C (10, 3, 5). Jika AB = u dan
dan AC = v . Sudut BAC adalah sudut yang AC = v, maka proyeksi vektor ortogonal vektor
dibentuk oleh vektor u dan v , maka besar sudut u terhadap v adalah . . .
BAC = ...
A. 10i + 12k
1
A. π 8 6
3 B. i+ k
5 5
1
B. π 8 6
4 C. i− k
5 5
2
C. π 20 100 40
3 D. i− j+ k
30 30 30
5
D. π 2 10 4
6 E. i− j+ k
3 3 3
1
E. π
2
5. Pada bidang koordinat terdapat O(0, 0), A(2,3),
2. Diberikan persegi panjang OABC dengan dan B (−1,1). Jika OA = a dan OB = b, maka
panjang OA = 12 dan AB = 5 . Jika OA = a dan nilai t yang membuat a + tb minimum adalah . .
OB = b, maka a ⋅ b = ... .
A. 13 A. −0,50
B. 60 B. −0, 25
C. 144
C. 0
D. 149
D. 0,50
E. 156
E. 0, 25
3. Diberikan titik A(3, − 5, − 4), B(6, − 1, 3), dan
C (12, n, m). Jika A, B, dan C segaris, nilai 6. Jika a= 5i + 5 j , b = i + 3 j , dan c= a + nb, maka
( m − n) =
... nilai minimum dari panjang vektor c adalah . . .
A. −24 A. 20
B. −10 B. 10
C. 10 C. 2 10
D. 14 D. 2 5
E. 24 E. 10
2 −2
21. ABCD adalah sebuah belah ketupat. Jika 25. Diketahui a = 6 dan b = 2 . Proyeksi skalar
AD = u , AB = v, dan besar ∠BAD adalah α , 3 −1
maka akan selalu . . .
ortogonal b pada a adalah . . .
A. u tegak lurus pada v
11
B. u + v = 2u atau u + v =2v A.
27
C. proyeksi u pada v adalah u sin α 5
B.
D. u + v tegak lurus u − v 7
E. A, B, C dan D salah 5
C.
3
1 2 11
D.
22. Diketahui vektor a = x dan b = 1 dan 7
2 −1 11
E.
3
2
panjang proyeksi a pada b adalah . Sudut
6
26. Diketahui titik P (3, − 1, − 2) dan Q(6, 2, − 5).
antara a dan b adalah α , maka cos α = ...
Titik R terletak pada PQ sedemikian sehingga
2 RP : PQ = 2 : 3. Besar sudut antara vektor posisi
A.
3 6
q dan r adalah . . .
1
B. π
3 A.
2
2
C. π
3 B.
3
2
D. π
6 C.
4
6
E. π
3 D.
6
E. 0
23. Diketahui a = 3, b = 1, dan a − b = 1.
Panjang vektor a + b adalah . . . 27. Diketahui vektor a= 2 pi + j + 2k dan vektor
A. 3 b= 3i + 4 j. Jika panjang proyeksi vektor a + b
B. 5 pada vektor b adalah 13, nilai p = ...
C. 7 A. −2
D. 2 2 B. −1
E. 3 1
C.
2
D. 2
24. Diketahui p tegak lurus q , p = 12 dan q = 5,
E. 6
maka p + q = ...
28. Diberikan a + b + c = 0 dan a = 12, b = 6, dan
A. 17
B. 13 c = 8, maka nilai dari a ⋅ c adalah . . .
C. 17
A. −86
D. 105
B. −72
E. 169
C. −58
D. 86
E. 96
32. Diketahui segitiga ABC dengan A(2, 1, 2),
29. Jarak titik A(1, 2, − 3) ke garis yang B(4, − 1, 3), dan C (2, 7, 11). Titik D pada
menghubungkan titik B (1, 0, 2) dan C (2, 1, 2) pertengahan BC dan E pada AB sehingga
adalah . . . DE ⊥ AB, maka panjang AE sama dengan . . .
A. 3 2 A. 1 satuan
B. 3 3 B. 2 satuan
C. 3 satuan
C. 6
D. 4 satuan
D. 3 5 E. 5 satuan
E. 3 6
33. Perhatikan gambar di bawah ini.
30. Diberikan a= 7i + 8 j dan P(1, 2). Jika PQ = a
dan PQ berlawanan arah dengan a , maka
vektor posisi Q adalah . . .
6
A.
10
−6
B.
−10 CD : DB = 3 : 5, AE : EB = 4 :1. Jika vektor
6
C. AB = a dan AC = b, maka AP = ...
−10 8
10
A.
35
(
3a + 5b )
D.
6 6
10
B.
35
(
3a + 5b )
E.
−6 5
C.
35
(
3a + 5b )
4
31. Titik A, B, dan C terletak pada satu garis lurus
dengan AC = 2CB. Apabila a dan b masing-
D.
35
(
3a + 5b )
3
masing merupakan vektor posisi dari A dan B
terhadap pusat θ , maka panjang vektor proyeksi
E.
35
(
3a + 5b )
OC pada OA adalah . . .
34. Bangun ABCD seperti terlihat pada gamabr
A.
1 2 a ⋅b
a+
( )
merupakan trapesium dengan AE = FB.
3 3 a
B.
1
a +2
( )
a ⋅b
3 a
C.
2 a ⋅b
a+
( )
3 a
D.
2 1 a ⋅b
a+
( )
Jika AB = 3i − 3 j + 4k dan AD =−i 2j+k ,
3 3 a
maka DC = ...
E. a+
( )
1 1 a ⋅b A.
4
( )
3i − 3 j + 4k
3 3 a 17
13
B.
34
(
3i − 3 j + 4k )
38. Diberikan tiga vektor tidak nol, a, b, dan c yang
13 memenuhi :
C.
17
(
3i − 3 j + 4k )
b + c − a = i + 2 j + 3k
5
D.
11
(
3i − 3 j + 4k ) c + a − b = 3i − j
2 a + b − c = 2i + 5 j − 5k
E.
11
(
3i − 3 j + 4k )
Hasil dari (a + b + c) adalah . . .
A. 6i + 6 j + 2k
35. Jika vektor a dan b mempunyai panjang yang
B. 6i + 6 j − 2k
( )
sama dan vektor a − 2b tegak lurus terhadap
C. 6i + 5 j − 2k
vektor a , maka besar sudut antara a dan b
D. 5i + 5 j − 2k
adalah . . .
A. 0o E. 5i + 6 j + 2k
B. 15o
C. 30o 39. Apabila
= a ( x, 2, − 1), b = (5, y, 1), dan
D. 45o
v = (2, 1, z ), nilai dari ( x + y + z ) agar ketiga
E. 60o
vektor saling tegak lurus adalah . . .
A. −5
36. Jika a = 1, b = 2, dan a − b =3 serta B. −10
C. 5
θ = ∠(a, b), maka θ = ...
D. 10
π E. 15
A.
2
π
B. 40. Sebuah vektor u dengan panjang 10
3
membentuk sudut 45 dengan vektor v = i + 2 j ,
o
π
C.
4 maka vektor u adalah . . .
π A. 3i − j atau −3i − j
D.
6
B. 3i + j atau −3i + j
E. 0
C. i + 3 j atau −3i + j
(
37. Diberikan a = (3, 1) dan b = (1, 2) . Jika a − kb) D. −i + 3 j atau 3i + j
( )
tegak lurus 2a + b , maka nilai (3k ) adalah . . . E. −i − 3 j atau −3i − j
A. −10
B. −5
C. 0
D. 5
E. 10
A. PERSAMAAN KUADRAT
1. Definisi
Persamaan kuadrat adalah persamaan yang berbentuk:
ax 2 + bx + c = 0
dengan a, b dan c bilangan real, a ≠ 0.
− b ± b 2 − 4ac
x1, 2 =
2a
D = b 2 − 4ac
D
x1 − x2 = , x1 > x2
a
B. FUNGSI KUADRAT
1. Definisi
Fungsi kuadrat adalah fungsi yang berbentuk:
y = f ( x) = ax 2 + bx + c
b. Rumus y = a( x − x p ) 2 + y p
Gunakan rumus ini jika diketahui titik puncak P( x p , y p ) dan satu titik sembarang ( x, y ). Selanjutnya
gunakan metode eliminasi atau substitusi untuk membentuk fungsi kudrat tersebut.
c. Rumus y = a ( x − x1 )( x − x2 )
Gunakan rumus ini jika diketahui 2 titik yang memotong sumbu X dan satu titik sembarang ( x, y ).
Selanjutnya gunakan metode eliminasi atau substitusi untuk membentuk fungsi kudrat tersebut.
C. CONTOH SOAL
Pilihlah salah satu jawaban yang benar !
1. Jika persamaan ax 2 − 4 x + 10 = 0 mempunyai akar-akar x1 dan x2 dengan x1 ⋅ x2 = 5, maka x1 + x2 = .
..
A. -8
B. -4
C. -2
D. 2
E. 8
Penyelesaian:
10 c
x1 ⋅ x2 = 5 ⇔ = 5 , ( x1 ⋅ x2 = )
a a
⇔a=2
Sehingga persamaan kuadratnya: 2 x 2 − 4 x + 10 = 0 ⇔ x 2 − 2 x + 5 = 0. Akibatnya,
b −2
x1 + x2 = − = = −2.
a 1
Jawaban: C
2. Jika akar-akar persamaan kuadrat 2 x 2 − x + 4 = 0 adalah α dan β , maka persamaan kuadrat yang akar-
akarnya (α − 2) dan ( β − 2) adalah . . .
A. 2 x 2 − 11x + 16 = 0
B. 2x2 + 7 x + 2 = 0
C. 2 x 2 + 7 x + 10 = 0
D. 2 x 2 − 7 x + 10 = 0
E. 2 x 2 + 7 x − 10 = 0
Penyelesaian:
Misalkan x1 dan x2 merupakan akar-akar persamaan kuadrat baru dengan x1 = (α − 2)
dan x2 = ( β − 2), maka:
x1 + x2 = (α − 2) + ( β − 2)
=α +β −4
1 b (−1) 1
= − 4, karena α + β = − = − =
2 a 2 2
7
=−
2
x1 + x2 = (α − 2) + ( β − 2)
= αβ − 2(α + β ) + 4
1
= 2 − 2 + 4
2
=5
Persamaan kuadrat baru: x 2 − ( x1 + x2 ) x + x1 x2 = 0.
7
⇔ x2 − − x + 5 = 0
2
7
⇔ x 2 + x + 5 = 0 (kalikan kedua ruas dengan 2)
2
⇔ 2 x 2 + 7 x + 10 = 0
Jawaban: C
A. y = 2x2 + 4x + 5
B. y = 2x2 − 4x + 5
C. y = x2 + 2x + 5
D. y = x2 − 2x + 5
E. y = 4x2 − 2x + 5
Penyelesaian:
Dari soal diketahui bahwa titik puncak grafik adalah (-1, 3) dan melalui sumbu Y di titik (0, 5). Sehingga
persamaan grafik fungsi tersebut adalah:
y = a( x − x p ) 2 + y p
⇔ 5 = a (0 − (−1)) 2 + 3
⇔a=2
Bentuk fungsi kuadratnya menjadi y = 2( x − (−1)) 2 + 3
⇔ y = 2( x + 1) 2 + 3
⇔ y = 2x2 + 4x + 5
Jawaban: A
3 2 2
B. − dan 3 yang akar-akarnya + dan x1 + x 2 adalah .
2 x1 x 2
C. 1 dan 3 ..
D. 2 dan -3
A. x2 − 2 p2 x + 3 p = 0
E. 3 dan -9
B. x2 + 2 p2 x + 3 p = 0
11. Persamaan kuadrat x − 5 x + 6 = 0 mempunyai
2
C. x 2 + 3 px + 2 p 2 = 0
akar-akar x1 dan x2 . Persamaan kuadrat baru
D. x 2 − 3 px + p 2 = 0
yang akar-akarnya ( x1 − 3) dan ( x2 − 3) adalah .
.. E. x2 + p2 x + p = 0
A. x 2 − 2 x = 0
B. x 2 − 2 x + 30 = 0 16. Jika akar-akar persamaan x 2 + 5 x + a = 0 dua
C. x 2 + x = 0 kali akar-akar persamaan 2 x 2 + bx − 3 = 0, nilai
D. x 2 + x − 30 = 0 a+b =. . .
E. x 2 + x + 30 = 0 A. 2
B. 1
C. -1
12. Akar-akar persamaan 2 x 2 − 5 x − 6 = 0 adalah p D. -2
dan q. Persamaan kuadrat baru yang akar-akarnya E. -3
( p − 2) dan (q − 2) adalah . . .
A. 2 x 2 − 3x − 8 = 0 17. Absis titik balik fungsi y = px 2 + ( p − 3) x + 2
B. 2 x 2 + 3 x − 8 = 0 adalah p. Nilai p = . . .
C. 2 x 2 + 3x + 8 = 0 A. -3
3
D. x 2 + 3 x − 4 = 0 B. −
2
E. x 2 − 3x − 4 = 0 C. -1
2
D.
13. Jika akar-akar persamaan kuadrat x 2 + 2 x + 3 = 0 3
adalah α dan β , maka persamaan kuadrat baru E. 3
yang akar-akarnya (α − 2) dan ( β − 2) adalah . .
. 18. Fungsi kuadrat yang mempunyai nilai maksimum
3 untuk x = 1 dan grafiknya melalui titik (3,1),
A. x 2 + 6 x + 5 = 0
memotong sumbu Y di titik . . .
B. x 2 + 6x + 7 = 0 7
C. x 2 + 6 x + 11 = 0 A. (0, )
2
D. x 2 − 2x + 3 = 0 B. (0, 3)
E. x 2 + 2 x + 11 5
C. (0, )
2
14. Diketahui persamaan 2 x 2 + 3 x + 5 = 0 akar- D. (0, 2)
akarnya x1 dan x 2 . Persamaan kuadrat baru 3
E. (0, )
1 1 2
yang akar-akarnya dan adalah . . .
x1 x2
19. Koordinat titik balik grafik fungsi kuadrat
A. 5 x 2 − 3x + 2 = 0
f ( x) = 2 x 2 − 4 x + 1 adalah . . .
B. 5 x 2 + 3x + 2 = 0
A. (1, 1)
C. 5 x 2 − 3 x − 2 = 0 B. (-1, 1)
D. 5 x 2 + 3 x − 2 = 0 C. (1, -1)
D. (2, -1)
E. 3x 2 + 3x − 5 = 0 E. (-2, 1)
23. Garis y = mx + 8 memotong parabola 28. Persamaan kuadrat yang akar-akarnya kebalikan
dari permasamaan x 2 − 2 x + 3 = 0, ialah . . .
1 2
y= x − 4 x + 12 selain di titik puncaknya juga A. 3x 2 + 2 x + 1 = 0
2
di titik A. Koordinat titik A itu adalah . . . B. 2 x 2 + 3 x + 1 = 0
C. x 2 + 2x − 3 = 0
A. (6, 2)
B. (-6, 14) D. 3 x 2 − 2 x + 1 = 0
C. (-2, 10) E. 2 x 2 − 3x + 1 = 0
D. (2, 6)
E. (4, 4)
A. 20 m
B. 24 m A. 0,012 m3
C. 25 m B. 0,12 m3
D. 26 m C. 1,2 m3
E. 30 m D. 12 m3
E. 120 m3
6. Model bangun ruang berbentuntuk kerucut
dengan tinggi 4 cm. Volume kerucut ketika jari- 10. Keliling stiker berbentuk persegi panjang 70 cm
jarinya ditambah 3 cm sama dengan volume dan luasnya 300 cm2. Selisih panjang dan
kerucut ketika tingginya ditambah 5 cm. Jari-jari lebarnya adalah . . .
kerucut semula adalah . . . A. 2 cm
A. 5,5 cm B. 3 cm
B. 6,0 cm C. 4 cm
C. 6,5 cm D. 5 cm
D. 7,0 cm E. 6 cm
E. 7,5 cm 11. Suatu pekerjaan dikerjakan dengan upah
7. Dua tabung memiliki ukuran yang sama. Ketika borongan Rp240.000,00. Pada hari ini ternyata
jari-jari tabung pertama di tambah 2 cm dan tinggi ada dua orang yang tidak masuk sehingga setiap
tabung kedua ditambah 16 cm, kedua tabung pekerja mendapatkan upah Rp20.000,00 lebih
tersebut tetap memiliki volume sama. Jika tinggi banyak dari hari sebelumnya. Banyak pekerja
tabung mula-mula 2 cm, jari-jari alas tabung hari sebelumnya adalah . . .
mula-mula adalah . . . A. 9 orang
A. 0,5 cm B. 8 orang
B. 1,0 cm C. 7 orang
C. 1,5 cm D. 6 orang
D. 2,0 cm E. 5 orang
E. 2,5 cm
1 1
kuadrat x 2 + x − 2 = 0, nilai + adalah . . .
x1 x2
A. KOMPOSISI FUNGSI
1. Definisi
Jika f : A → B ditentukan dengan rumus f (x) dan g : B → C ditentukan dengan rumus
g (x) maka komposisi dari fungsi f dan g ditentukan oleh rumus fungsi komposisi:
( gof )( x) = g ( f ( x))
2. Sifat-sifat fungsi komposisi
a. ( f g )( x) ≠ ( g f )( x) - tidak komutatif
b. ( f ( g h))( x) = (( f g ) h))( x) - assosiatif
c. Terdapat fungsi identitas I ( x) = x dan bersifat ( f I )( x) = ( I f )( x)
B. FUNGSI INVERS
Suatu fungsi f : A → B memiliki fungsi invers jika semua anggota A dan B berkorespondensi satu-
satu. Berlakuk hubungan:
f ( x) = y dan f ( y ) = x
−1
a
−1 a
4. Jika f ( x) = a , maka f ( x)= log x
x
a
5. Jika f ( x)= log x, maka f ( x) = ax
−1
Penyelesaian: x+4
B.
( f g )( x) = f ( g ( x) 4x + 1
2 4x −1
= (2 x − 1) + 1 C.
x+4
= 4 x 2 − 4 x + 2 (Jawaban: C) 4x + 1
D.
2. Jika ( g f )( x) = 4 x + 4 x, g ( x) = x 2 − 1,
2
x−4
f ( x − 2) adalah . . . 4x −1
E.
A. 2 x + 1 x−4
B. 2 x − 1 Penyelesaian:
C. 2 x − 3 4x + 1
⇔ y=
D. 2 x + 3 x−4
E. 2 x − 5 ⇔ xy − 4 y = 4 x + 1
Penyelesaian: ⇔ x ( y − 4) = 4 y + 1
( g f )( x) = 4 x + 4
2
4y +1
⇔x=
⇔ g ( f ( x)) = 4 x 2 + 4 y−4
4x + 1
⇔ ( f ( x)) 2 − 1 = 4 x 2 + 4 ⇔ f −1 ( x) =
x−4
⇔ ( f ( x)) 2 − 1 = 4 x 2 + 4
⇔ ( f ( x))2 = 4 x 2 + 4 + 1 Cara lain:
ax + b
⇔ f ( x) = 2 x + 1 ⇒ f ( x − 2) = 2( x − 2) + 1 = 2 x − 3 Ingat rumus: jika f ( x) = , maka
cx + d
Jawaban: C −dx + b
f −1 ( x) = .
cx − a
4x + 1 a = 4, b = 1, c = 4, d = -1
3. Jika ditentukan f ( x) = dengan x ∈ R
x−4
dan x ≠ 4 , maka f ( x) = . . .
−1 4x + 1
Sehingga f −1 ( x) = .
x+4
x−4
A. Jawaban: D
4x −1
x 3 D. {1 − ( x − 2)5 }3
D. ,x ≠ −
4x + 3 4 5
E. {1 + ( x − 2)5 }3
−x 5
E. ,x ≠ −
4x + 5 4
20. Jika ( f g )( x) = 4 x 2 + 8 x − 3 dan
16. Diberikan fungsi f dan g dengan f ( x) = 2 x + 1 g ( x) = 2 x + 4 , maka f −1 ( x) = . . .
dan ( f g )( x) =
x
, x ≠ 1 maka invers dari
A. x+9
x +1 B. 2+ x
fungsi g adalah g −1 ( x) = . . . C. x2 − 4x − 3
x
A. − ,x ≠1 D. 2 + x +1
x −1
x+2 E. 2+ x+7
B.
x +1
3 3x + 3
x +1 21. Jika f ( x) dan ( fog )( x) = , maka
C. 2x − 1 x −1
x+2
D. ( x + 1)( x + 2) g (x − 1) = . . .
x−3 x +1
E. A.
x−2 x
x
B.
1 x +1
17. Jika f ( x) = dan g ( x) = x − 2, maka
x −1 −x
C.
( g f ) −1 ( x) = . . . x +1
x
x+2 D.
A. x −1
x +1
x +1 x −1
B. E.
x+2 x
C. ( x + 1)( x + 2)
x −1 2 2 1 1
22. Jika f ( x − 1) = dan f −1 adalah invers dari C. x + x−
2− x 3 2 3
fungsi f , maka f −1 ( x + 1) = . . . 1 2 2 1
D. x + x−
1 3 3 3
A. −
x +1 1 2 4
E. x −x−
x 9 9
B.
x +1
x +1 x2 − x + 1
C. 27. Jika f (x ) = dan g (x ) = x − 1 , maka
x+2 x
x −1
D. solusi pertaksamaan ( f g ) (x ) < 1 adalah . . .
x−2
2x + 1 A. x < 1
E. B. 1 < x ≤ 2
x+2
C. x > 1
1
23. Jika f ( x) = dan g adalah invers dari D. x ≥ 2
2x + 1
E. x < 1 atau x ≥ 2
fungsi f, maka g (5) = . . .
8
A. −
12 28. Jika f = x , dengan x ≥ 0 , maka
25 1 + x
13 𝑓𝑓(4) = . . .
B. −
25 A. 36
14 B. 25
C. − C. 16
25
15 D. 9
D. − E. 4
25
16
E. − 29. Diberikan fungsi 𝑓𝑓 memenuhi persamaan
25 3 f (− x ) + f (x − 3) = x + 3 untuk setiap bilangan
24. Jika f (2 x + 4 ) = x dan g (3 − x ) = x , maka nilai real 𝑥𝑥. Nilai 8 f (− 3) adalah . . .
A. 24
f (g (1)) + g ( f (2 )) sama dengan . . .
B. 21
A. 2 C. 20
B. 3 D. 16
C. 4 E. 15
D. 5
E. 6
5x
30. Diketahui f (x ) = 2 x − 1 dan g (x ) = . Jika h
x +1
25. Diketahui dua fungsi f (x ) = 10 x dan
adalah fungsi sehingga ( f h )(x ) = x − 2 , maka
( )
g (x ) = x 2 + 5, maka f −1 g (x ) = . . .
2
(h f )(x ) = . . .
2
A. log x 2x − 3
B. (
log x 4 + 5 ) A.
2x + 3
C. log x 4 − 5 2x − 3
B.
D. log x 4 + 5 − 2x + 6
E. (
log x 2 + 5 )
2
C.
2x − 3
2x + 8
2x − 3
26. Bila f(x) memenuhi 2 f (x ) + f (1 − x ) = x 2 untuk D.
− 2x + 8
semua nilai real x, maka f(x) sama dengan . . .
1 2 3 1
A. x − x+ 2x − 3
2 2 2 E.
− 2x − 6
1 2 8 1
B. x + x−
9 9 3
A. PERSAMAAN LINGKARAN
1. Persamaan Lingkaran dengan Pusat O(0, 0) dan Jari-jari r
x2 + y2 = r 2
1 1 1 2 1 2
Pusatnya: P(− A,− B ) dan jari-jari r = A + B −C
2 2 4 4
C. CONTOH SOAL
Pilihlah salah satu jawaban yang benar !
1. Jika titik (k, -1) terletak pada lingkaran Pusat lingkaran (p, 0). Karena lingkaran
x 2 + y 2 + 2 x − 5 y − 21 = 0, nila k = . . . menyinggung garis y = x maka jari-jari
A. -3 atau 6 lingkaran sama dengan jarak pusat lingkaran
B. 2 atau -3 ke garis singgung.
C. -7 atau -3 ax1 + by1 + c
D. 5 atau -3 d=
E. -5 atau 3 a2 + b2
Penyelesaian: p−0
Titik (k, -1) terletak pada lingkaran maka 2= ⇒ p=2 2
memenuhi persamaan 1+1
k 2 + 1 + 2k + 5 − 21 = 0 ⇔ k 2 + 2k − 15 = 0 Jawaban: B
5. Persamaan lingkaran yang pusatnya (-2, 3) dan 11. Salah satu persamaan garis singgung lingkaran
menyinggung sumbu X adalah . . . x 2 + y 2 = 25 yang tegak lurus garis
A. x 2 + y 2 − 4 x + 6 y + 4 = 0
2 y − x + 3 = 0 adalah . . .
B. x 2 + y 2 − 6 x + 4 y + 9 = 0
1 5
C. x 2 + y 2 + 4 x − 6 y + 9 = 0 A. y = − x + 5
2 2
D. x 2 + y 2 − 6 x − 4 y + 4 = 0 1 5
B. y = − x − 5
E. x 2 + y 2 + 4 x − 6 y + 4 = 0 2 2
C. y = 2x − 5 5
6. Garis singgung lingkaran x 2 + y 2 = 25 di titik (-
3, 4) menyinggung lingkaran dengan pusat (10, 5) D. y = −2 x + 5 5
dan jari-jari r. Nilai r = . . . E. y = 2x + 5 5
A. 3
B. 5
12. Salah satu persamaan garis singgung lingkaran
C. 7
x 2 + y 2 = 25 yang ditarik dari titik (0, 10) adalah
D. 9
E. 11 ...
A. x 3 + y = 10
7. Salah satu persamaan garis singgung dari titik (0,
4) pada lingkaran x 2 + y 2 = 4 adalah . . . B. x 3 + y = 25
A. y = x + 4 C. x 3 + y = 50
B. y = 2 x + 4
D. − x 3 + y = 10
C. y = − x + 4
E. − x 3 − y = 50
D. y = −x 3 + 4
E. y = −x 2 + 4 13. Garis x+ y=2 menyinggung lingkaran
x 2
+ y − 6 x − 2 y + q = 0 untuk q = . . .
2
ajri-jari 2 3 adalah . . . B. 3 2
A. x2 + y2 = 2 3 C. 3 6
B. x2 + y2 = 6 D. 6 3
x 2 + y 2 = 12 E. 18
C.
5. Persamaan lingkaran dengan pusat O(0, 0) dan
D. x 2 + y 2 = 36
melalui titik (1, − 2) adalah . . .
2 2
E. x + y = 43
A. x2 + y2 = 5
3. Diketahui titik A pada sumbu X dan titik B pada
sumbu Y sedemikian hingga OAB adalah segitiga B. x2 + y2 = 2 5
x2 + y 2 + 4x − 6 y − 4 = 0 A. 2 3
E.
B. 3 3
15. Persamaan lingkaran yang berpusat di (−2, 4) C. 4 3
dan menyinggung garis x + 5 = 0 adalah . . .
D. 5 3
A. x 2 + y 2 − 4 x + 8 y + 11 = 0
E. 6 3
B. x 2 + y 2 + 4 x + 6 y − 11 = 0
C. x 2 + y 2 + 4 x + 6 y + 11 = 0 20. Lingkaran dengan pusat (2, 2) menyinggung
3 3 C. x + 3 y − 10 = 0
pusat , dan titik A(2, 1) dan titik
2 2 D. x + 3 y + 10 = 0
B(1, 2). Jari-jari lingkaran tersebut adalah . . . E. − x + 3 y + 10 = 0
1 29. Persamaan garis singgung di titik (−1, 2) pada
A. 2
6 lingkaran x 2 + y 2 − 2 x − 3 y − 1 = 0 adalah . . .
1
B. 2 A. x − 4y + 6 = 0
5
B. x + 4y + 6 = 0
1
C. 2 C. 4x − y − 6 = 0
4
1 D. 4x − y + 6 = 0
D. 2
3 E. 4x + y + 6 = 0
1 30. Persamaan garis singgung lingkaran
E. 2
2
x 2 + y 2 − 6 x − 12 y + 25 = 0 di titik singgung (1,
25. Lingkaran dengan jari-jari 2, melalui titik
2) adalah . . .
A(1, 0) dan titik B(5, 0). Garis yang melalui
A. x − 2 y − 5 = 0
titik A dan titik (0, − 1) memotong lingkaran di
B. x − 2y + 5 = 0
titik . . .
A. (1, 2)
C. x + 2y − 5 = 0
B. (1, 3) D. 2x + y − 5 = 0
C. (2, 1) E. 2x + y + 5 = 0
D. (2, 3) 31. Persamaan garis singgung melalui titik (5, 1)
E. (3, 2)
pada lingkaran x 2 + y 2 − 4 x + 6 y − 12 = 0
26. Diketahui lingkaran dengan pusat titik asal
x y adalah. . . .
menyinggung garis + = 1 di titik P, A. x − 7 y = 26
−4 4
koordinat titik P adalah . . . B. x + 7 y = 26
A. (−3, 3) C. 4 x − 3 y = −19
B. (−2, 2) D. 4 x + 3 y = 19
C. (1, − 1) E. 3 x + 4 y = 19
D. (1, 1)
E. (2, 2) 32. Persamaan garis singgung di titik (4, − 2) pada
27. Persamaan garis singgung di titik (2, 3) pada lingkaran x 2 + y 2 − 4 x − 6 y − 16 = 0 adalah . . .
lingkaran x 2 + y 2 = 13 adalah . . . A. 2 x − 5 y − 18 = 0
2 13 B. 2 x + 5 y − 18 = 0
A. y=− x+
3 3 C. −2 x + 5 y − 18 = 0
D. −2 x − 5 y + 18 = 0 A. Berpotongan
E. 2 x − 5 y + 18 = 0 B. L1 di dalam L2
C. Bersinggung di dalam
33. Agar garis y = x + c menyinggung lingkaran D. Bersinggung du luar
E. Tidak berpotongan
x 2 + y 2 = 25, maka nilai c adalah . . .
A. ±6 2 38. Lingkaran L1 dengan pusat (0, 4) dan jari-jari 2
bersinggung di luar dengan lingkaran L2 yang
B. ±5 2
berpusat di (3, 0). Persamaan lingkaran L2
C. ±4 2
adalah . . .
D. ±3 2
A. x2 + y 2 − 6x = 0
E. ±2 2
B. x2 + y2 − 7x = 0
34. Persamaan garis singgung lingkaran C. x 2 + y 2 − 8x = 0
x 2 + y 2 − 64 = 0 dengan gradien 4 adalah . . . D. x2 + y 2 − 9x = 0
A. y = 4x − 8 3 E. x 2 + y 2 − 10 x = 0
B. y = 4x + 8 3
C. y = 4x + 8 5 39. Lingkaran L1 : x 2 + y 2 − 6 x − 2 y + 6 = 0
berpotongan dengan lingkaran
D. y = 4x + 8 5
L2 : x 2 + y 2 − 2 x − 6 y + 6 = 0 di titik A dan B.
E. y = 4 x − 8 17
Panjang tali busur AB adalah . . .
A. 5 2
35. Salah satu garis dengan gradien 1 yang
menyinggung lingkaran x 2 + y 2 − 4 = 0 B. 4 2
mempunyai persamaan . . . C. 3 2
A. y−x−2 2 =0 D. 2 2
B. y−x−2 3 =0 E. 2
C. y−x−2 4 =0
40. Lingkaran yang berpusat di titik (2, 4)
D. y−x−2 5 =0 menyinggung sumbu Y dan di potong oleh garis
E. y−x−2 6 =0 y − x = 0 di titik A dan B. Panjang tali busur AB
adalah . . .
36. Lingkaran L1 berpusat di (4, 0) dan melalui titik A. 2 2
asal, lingkaran L2 berpusat di (0, 4) dan melalui B. 3 2
titik asal. Lingkaran L1 dan lingkaran L2 C. 4 2
berpotong di titik O(0, 0) dan titik . . .
D. 5 2
A. (5, 4)
B. (4, 4) E. 6 2
C. (3, 4)
D. (2, 4)
E. (1, 4)