IODINASI
Agak berbeda dari cara klorinasi dan brominasi, dimana
ikatan C – I relatif lemah ditandai ---> dengan panas yang
rendah.
Hasil yang terjadi diambil dengan cara oksidasi atau absorbsi.
FLUORINASI
F (Fluor) bereaksi langsung dengan hidrokarbon,
menghasilkan FLOURIDA ---> reaksi cepat.
Karena reaksi cepat maka terjadi bahaya peledakan.
CH4 + F2 ---> CF4 + 4HF
Beberapa reaksi dapat ditangani dengan mengontrol secara
hati-hati.
Fluorasi langsung pada fase uap.
Fluor + inert (N2) dengan pencampuran cepat, dimana N2
untuk mengambil panas.
TERMODINAMIKA
RH + X2 ----> RX + HX
Kebanyakan reaksi eksotermis.
- F2 reaksi amat sangat eksotermis.
- Cl2 -,,- sangat eksotermis.
- Br2 -,,- eksotermis.
- I2 -,,- endotermis.
1. Untuk F2, Cl2, Br2 reaksi sudah sempurna, bahkan agak
diperlambat agar tidak terlalu berbahaya, dengan cara :
- T diturunkan.
- Jumlah X2 diperkecil ---> mahal dan berbahaya.
- Jumlah RH diperbesar.
2. Untuk I2 ---> reaksi setimbang.
Untuk menggeser kekanan, maka produk HI dihilangkan.
RH + I2 ---> RI + HI
- Suhu tidak besar karena berbahaya.
- Jumlah I2 tidak besar ---> mahal.
- HI diusir dengan menambah NaOH ---> NaI + H2O
Reaksi adisi.
RCH = CH2 + X2 ---> RCH – CH2 + Q
X X
- Reaksi eksotermis.
-T<
Jika T > maka hasilnya : RC = CH2 ---> reaksi substitusi.
X