Anda di halaman 1dari 47

ANALISIS HASIL VALIDITAS DAN RELIABILITAS ALAT UKUR TES PERFORMA TIPIKAL

DAN MAKSIMAL

WINDI
NESSA KIRANA
GEMILANG
170801515134
1708015015

KELOMPOK
7

KHINASIH LU’LU AFIAH


NOERWOTO 1708015127
1708015124
KAJIAN TEORITIK
PEMBAHASAN
TEORI TENTANG
BAGIAN TPA

PEMBAHASAN
TEORI KONSTRUK
ALAT UKUR
PERFORMA TIPIKAL
PEMBAHASAN TEORI
KONSTRUK ALAT UKUR
PERFOMA TIPIKAL

Menurut para ahli mengenai


Mengenai moralitas maka yang moralitas,moralitas adalah
norma-norma yang dapat
ada di pikiran kita ialah
mengatur tingkah laku manusia
berkaitan dengan perbuatan, dalam menjalani suatu hubungan
kelakuan, etika dan nilai-niali dengan masyarakat, sehingga
yang ada pada diri manusia. dapat dikatakan moral adalah
suatu hal yang mutlak atau
perilaku yang harus ada pada diri
manusia shaffer ( dalam
Nurhidayah, 2011 )
PEMBAHASAN TEORI
TENTANG BAGIAN TPA

tes perfoma tipikal


Test perfoma maksimal (untuk mengukur
(untuk mengukur yang bukan
kemampuan kognitif) kemampuan)
(Cronbach,1970)

merupakan suatu tes yang bertujuan untuk mengetahui bakat


dan kemampuan seseorang dibidang keilmuan (akademis) tes
ini juga sering dihubungkan dengan kemampuan intelegensi
sesesorang (Muslimin, 2012:385).
Tes verbal (Bahasa) dalam TPA
berfungsi untuk mengukur
kemampuan berbahasa seseorang,
soal jenis ini terdiri dari bentuk soal tes
antonim (lawankata)

MACEM-MACEM TES TPA


Tes Numerik (Angka), berfungsi untuk
mengukur kemampuan seseorang dalam
bidang angka, berpikir matematis,
terstruktur, danlogis

Tes Logika, berfungsi untuk mengukur


Tes Spasial (Gambar), berfungsi untuk pengukur daya kemampuan seseorang dalam pemecahan
logika ruang seseorang, diantaranya meliputi tes pada dan penalaran persoalan atau
hubungan gambar dan tes seri gambar, tes pengelompokan permasalahan secara logis
gambar, tes bayangan gambar dan tes identifikasi gambar.
TES PERFORMA TIPIKAL

ALAT UKUR DAN


ANALISA

TES PERFORMA
MAKSIMAL
TES PERFORMA TIPIKAL

1 (sangat tidak setuju), 2 (tidak setuju), 3 (agak


ALAT UKUR tidak setuju), 0 (netral), 4 (agak setuju), 5 (setuju),
dalam tes performa dan 6 (sangat setuju). Point kedua meiliki nilai 1
tipikal, alat ukur yang (sangat tidak setuju), 2 (tidak setuju) , 3 (kurang
kami gunakan yaitu skala setuju), 0 (netral), 5 (setuju), dan 6 (sangat setuju)
likert, dalam skala likert
kami mendapatkan jawab
berupa nilai sebagai
berikut :

Didalam kuisioner yang tersebar kepada 60


respon didapati didalam kuisioner memiliki 3
aspek yang terdiri dari kuisioner 1, kuisioner 2,
dan tes maksimal yang terdapat 10 soal dengan
pilihan jawaban terdapat 4 poin yang terdiri dari
A, B, C, dan D.
JUMLAH
RESPONDEN
YANG
MENJAWAB
PERTANYAAN

Dalam pertanyaan yang di berikan kepada


JENIS KELAMIN
responden ada 87 responden yang
PEREMPUAN SEBANYAK
menjawab pertanyaan yang di berikan,
80,4% DAN JENIS
akan tetapi peniliti memunggunakan 60
KELAMIN LAKI-LAKI
responden untuk melakukan penelitiaan.
SEBANYAK 12,6%
Berikut responden yang menjawab
berbagai jenis kelamin dan perkerjaan.
DISKUSI DAN KESIMPULAN

DISKUSI KESIMPULAN

TES TES
PERFORMA PERFORMA
MAKSIMAL
TIPIKAL
TES PERFORMA TIPIKAL
Dari hasil penelitian

DISKUSI menunggunakan sps yang peneliti


lakukan menggunakan 2 cara
yaitu :
1. Validitas (melebihi 0,3 )
2. Reabilitas (melebihi 0,6).

Validitas adalah pengukuran yang


dapat menunjukkan tingkat
Reabilitas adalah untuk mengetahui sejauh mana
ketepatan ukuran pada instrumen
hasil pengukuran tetap konsisten, apabila di
terhadap suatu konsep yang diteliti.
lakukan pengkukuran dua kali atau lebih terhadap
gejala yang sama dengan menggunakan alat
pengukur yang sama pula.

dalam menguji reliabilitas harus menggunakan


cronbach alpha yang mana secara umum yang
dianggap reliabel apabila nilai cronbach alpha
melebihi nilai 0,6 ( >,06 ). Menurut Sekran
(1992) terdapat batasan nilai alpha:
Reliabilitas <0,6 = kurang baik
Reliabilitas 0,7 = dapat diterima
Reliabilitas 0,8 = baik
DISKUSI TES PERFORMA
MAKSIMAL

REABILITAS Hasil rata-rata tingkat kesukaran dan daya beda


Reabilitas adalah ukuran yang menyatakan Soal yang mencapai tingkat kesukaran yang tepat
tingkat kekonsistenan suatu tes soal adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak
(Rizqa, 2019). Klasifikasi reliabilitas soal terlalu sukar (Rizqa, 2019). Klasifikasi tingkat
adalah sebagai berikut: kesukaran adalah sebagai berikut:
r ≤ 0,20 => sangat rendah 0.00 – 0.20 => Sangat Sukar
0,20 < r ≤ 0,40 => rendah 0.21 – 0.40 => Sukar
0,40 < r ≤ 0,60 => sedang 0.41 – 0.60 => Sedang
0,60 < r ≤ 0,80 => tinggi 0.61 – 0.80 => Mudah
0,80 < r ≤ 1,00 => sangat tinggi 0.81 – 1.00 => Sangat Mudah

Hasil perhitungan reabilitas pada tes TPA dengan soal deret Klasifikasi daya pembeda adalah sebagai berikut:
angka Didapatkan Nilai 0.455 yang berarti secara 0.40 – 1.00 => Baik
keseluruhan soal memiliki reliabilitas yang Sedang. Dapat 0.30 – 0.39 => Sedang (Tidak perlu direvisi)
dikatakan sedang karena memiliki nilai 0.455 yang berada 0.20 – 0.29 => Cukup Baik (Perlu direvisi)
diantara 0,40 < r ≤ 0,60 Negatif – 0.19 => Buruk (Ditolak)
KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai