Anda di halaman 1dari 28

Antena

 Antena (aerial) adalah transducer yang mengubah energi


listrik yang merambat dalam kabel menjadi gelombang
elektromagnetik yang dipancarkan ke udara dan/atau
sebaliknya.
 Antena pemancar digunakan sebagai mekanisme untuk
mengubah energi listrik yang merambat dalam kabel
menjadi gelombang elektromagnetik yang dipancarkan ke
udara.
 Antena penerima digunakan sebagai mekanisme untuk
mengubah gelombang elektromagnetik di udara menjadi
gelombang elektromagnetik yang merambat dalam
kabel/saluran transmisi

Anetenna & Radio-Wave Propogation 1


Secara fisik, sebuah antena disusun oleh 1 atau lebih konduktor
yang disebut “elemen” atau “radiator”

 Radiator isotropik ideal akan meradiasikan gelombang ke


segala arah, secara praktis tidak bisa direalisasikan.

Anetenna & Radio-Wave Propogation 2


Antena praktis dasar adalah antena ½ panjang gelombang.

Anetenna & Radio-Wave Propogation 3


Anetenna & Radio-Wave Propogation 4
Efek bumi pada polaradiasi antena

Anetenna & Radio-Wave Propogation 5


Anetenna & Radio-Wave Propogation 6
Anetenna & Radio-Wave Propogation 7
Anetenna & Radio-Wave Propogation 8
Reactive- Radiating
Reactive (Fresnel)
radiating
near field Radiating far field
near field near field

EM
source Distance fro m the source

l 3l 2D2 /l

Anetenna & Radio-Wave Propogation 9


Impedansi
 Tahanan Radiasi dari antena dipole ½
gelombang (½ λ) di ruang bebas
adalah mendekati 70 ohm.
 Impedansi bersifat resistif pada
frekuensi resonansi.

Anetenna & Radio-Wave Propogation 10


VSWR and Reflected Power

Voltage Standing Wave Ratio (VSWR) merupakan indikator dari


seberapa baik impedansi adalah sesuai ( match ).

VSWR sering disebut SWR.

VSWR yang tinggi menunjukkan sinyal yang dipantulkan besar


dibandingkan dengan radiasi oleh antena.

VSWR ≤ 2,0:1 dianggap baik.


Biasanya, antena memiliki spesifikasi ≤1,5:1

Contoh :
100 watt radio, VSWR 1.5:1 forward power 96 watt
dan reflected power 4 watt,
Anetenna & Radio-Wave Propogation 11
Pf
Pemancar Antena
Pr
Impedansi saluran  Impedansi Antena
( mismatch )

Faktor Refleksi = r =  (Pr/Pf)


= (VSWR - 1)/(VSWR + 1)

VSWR = (1 + 1/R) / (1 - 1/R)


R : perbandingan antara daya
forward dan reflected = Pf/Pr
Return Loss = 10 Log(Pf/Pr)
Anetenna & Radio-Wave Propogation 12
Reflection Factor : r : 0 -1
VSWR : s = (1+r)/(1-r)
Return Loss : ar = -20Log r ( dB )
Mismatch Loss : am = -10Log (1-r^2) ( dB )
Pr/P = 100.r^2 ( % )

r s ar am Pr/P
dB dB %

1 #DIV/0! 0.00 #NUM! 100


0.5 3.00 6.02 1.25 25
0.25 1.67 12.04 0.28 6.25
0.2 1.50 13.98 0.18 4
0.15 1.35 16.48 0.10 2.25
0.1 1.22 20.00 0.04 1
0.05 1.11 26.02 0.01 0.25
0 1.00 #NUM! 0.00 0

Anetenna & Radio-Wave Propogation 13


Effisiensi Transmisi

Pi Po
Transmisi

Effisiensi (%) = (Po/Pi)x100%


= 100%/ Redaman

Anetenna & Radio-Wave Propogation 14


Redaman Total Redaman Total Effisiensi
dB x %

1.5 1.41 70.8


2 1.58 63.1
3 2.00 50.1
4 2.51 39.8
5 3.16 31.6
6 3.98 25.1

Anetenna & Radio-Wave Propogation 15


Efisiensi antena

Pr Rr
 
Pt RT
dimana: Pr  daya radiasi
PT  daya total yang diberikan ke antena

Anetenna & Radio-Wave Propogation 16


Gain dan Direktivitas
 Direktivitas adalah merupakan arah pancaran
antena dan mempengaruhi gainantena.
 Gain adalah perkalian direktivitas dan
efisiensi antena.

G  D
PX   PT

dimana: PX  Daya radiasi total


PT  daya yang diberikan/ diumpankanke antena
  efisiensi antena
Anetenna & Radio-Wave Propogation 17
EIRP dan ERP
 EIRP (Effective Isotropic Radiated Power)
adalah perkalian dari daya yang diberikan ke
antena dan gainnya dibandingkan terhadap
radiator isotropik.

EIRP  PT GT
 ERP (Effective Radiated Power) adalah
perkalian dari daya yang diberikan ke antena
dan gainnya dibandingkan terhadap dipole

Anetenna & Radio-Wave Propogation 18


Gain (dBi/dBd)
 Gain dari dipole dalam arah radiasi maksimum
adalah 2.14 dBi dibandingkan dengan radiator
isotropik.
 Gain antena lainnya dalam dBd adalah
dibandingkan dengan gain antena dipole, kalau
akan dinyatakan dalam dBi harus ditambah
dengan 2.14 dB.

Anetenna & Radio-Wave Propogation 19


Beamwidth

Definisi yang umum adalah “half power beamwidth”.


Sudut antara 2 titik dari “half power”.
Half the power adalah -3dB, sehingga “half power beamwidth”
sering disebut 3dB beamwidth.

Anetenna & Radio-Wave Propogation 20


Anetenna & Radio-Wave Propogation 21
Bandwidth
Definisi:
Bandwidth adalah range antara frekuensi terendah dan
frekuensi tertinggi yang diukur dari titik -3 dB ke titik -3 dB
berikutnya.

Sering dinyatakan dalam “percent bandwidth” BW=100x(fH-fL)/fC


dimana:
fL: frekuensi terendah (-3 dB)
fH: frekuensi tertinggi (-3 dB)
fC : frekuensi tengah
BW = fH – fL
Anetenna & Radio-Wave Propogation 22
Antenna Polarization
Polarisasi dari sebuah antena adalah polarisasi dari gelombang
radio/elektromagnetik yang dihasilkan oleh antena tersebut dan
merupakan arah dari vektor medan listrik ( E )
Linear polarization
Circular polarization
Elliptical polarization

Anetenna & Radio-Wave Propogation 23


Anetenna & Radio-Wave Propogation 24
Anetenna & Radio-Wave Propogation 25
Anetenna & Radio-Wave Propogation 26
Anetenna & Radio-Wave Propogation 27
Beberapa contoh antena

Antena BTS Parabola Folded Dipole

Anetenna & Radio-Wave Propogation 28

Anda mungkin juga menyukai