Anda di halaman 1dari 25

PRA PROFESI MATERNITAS

KASUS 5
Dosen Penguji : Dr. Noer Saudah,
S.Kep.Ns.,M.Kes
NAMA KELOMPOK 5 :
•Fitria Elza Vivi K. (202003029)
•Fredyk Ferdinandus (202003091)
•Galuh Novia Putri (202003045)
•Habib Baharudin (202003084)
•Hanif Akbar R. (202003081)
•Hanif Arif Rahmadi (202003025)
•Happy Kurnia Sari (202003109)
•Himawan Lekso Pramono (202003032)
•Ibnu Nafi (202003061)
ANC
KASUS 5
Ny E hamil ke 1, 35 umur tahun, periksa hamil ke
Puskesmas. Saat ini didiagnosis sakit TBC. HPHT
20 Juni 2020. Hasil Pemeriksaan tekanan darah
120/80. Lakukan screening dengan KSPR dan isi
kartu tersebut dengan lengkap.
A. Berapa skor ibu hamil tersebut?
B. dalam kelompok apakah risiko apakah ibu
tersebut?
C. Dimanakah mereka harus periksa hamil dan
harus melaksanakan persalinan?Jelaskan
alasannya
Usia Kehamilan
Tanggal Pemeriksaan : 19 Oktober 2020
HPHT : 20 Juni 2020
HPL : 27 Maret 2020
UK
20 Juni 2020 : 1 Minggu 3 hari
Juli 2020 : 4 minggu 3 hari
Agustus 2020 : 4 minggu 3 hari
September 2020 : 4 minggu 2 hari
19 Oktober 2020 : 2 minggu 5 hari

= 15 minggu 16 hari
= 17 minggu 2 hari
= Trimester 2
Jawaban
A. Skor Puji Rohyati dari kasus ini adalah 14 karena proses
skoring skor awal diberikan skor 2, terlalu tua hamil ke 1
umur 35 tahun diberikan skor 4, penyakit ibu hamil adalah
TBC diberikan skor 4 sehingga skor total adalah 10.
B. Kelompok risiko apakah ibu tersebut: KRT (Kehamilan
Resiko Tinggi) karena skor 10
C. Dimanakah ibu hamil itu harus periksa dan harus
melakukan persalinan: diberi penyuluhan untuk langsung
di rujuk ke Bidan atau Puskesmas untuk persalinan
ditempat Polindes/PKM/RS dengan penolong Bidan atau
Dokter, karena KRT dengan memiliki satu atau lebih factor
risiko karena skor KSPR nya adalah 10.
Dimanakah mereka harus periksa hamil dan harus
melaksanakan persalinan?Jelaskan alasannya
A. diberi penyuluhan untuk langsung di rujuk ke Bidan atau Puskesmas untuk
persalinan ditempat Polindes/PKM/RS dengan penolong Bidan atau Dokter
B. Alasannya :
•Usia ibu hamil pertama ≥ 35 tahun Pada penelitian Awad Shehadeh di Queen
Alia and Prince Hashem Hospital pada primigravida yang berusia ≥ 35 tahun,
jumlah komplikasi keluaran maternal meningkat bila dibandingkan dengan
primigravida berusia 20-35 tahun yaitu pada kejadian perdarahan postpartum,
persalinan dengan bedah sesar.
•Ibu hamil pada usia ini memiliki risiko lebih tinggi mengalami penyakit obestris
serta mortalitas dan morbiditas perinatal.Bagi ibu yang memilki penyakit kronis
dan kondisi fisik yang rendah hal ini kemungkinan akan terjadi.
•Suatu penyakit infeksi kronik yang disebabkan oleh bakteri Mucobacterium
tuberculosis. Sebagian besar tuberkulosis menyerang paru. Gejalanya berupa
demam, batuk darah, sesak napas, nyeri dada, malaise, kurus kering. Penderita
dengan proses aktif, sebaiknya dirawat di rumah sakit dalam kamar isolasi, untuk
mencegah penularan. Penderita juga harus istirahat yang cukup, serta
pengobatan lebih intensif dan teratur
INC
KASUS 5
Ny. Rani 25 tahun datang ke tempat bidan diantar suaminya Tn. Rono 28 tahun 11 Januari
2020 jam 09.00 WIB dengan keluhan merasakan enceng-kenceng sejak pukul 04.45 WIB.
Perawat melakukan anamnesa : Umur kehamilan 39 minggu, belum pernah melahirkan
dan keguguran. Ibu mengatakan makan terakhir jam 07.00 WIB habis setengah porsi,
minum 2 gelas. Jam 08.00 WIB dilakukan pemeriksaan janin tunggal, penurunan kepala
3/5, kontraksi 3x/10’/30”, DJJ 145x/menit. Pembukaan 4 cm, preskep, sutura saling
bersesuaian, selaput ketuban utuh, TD 120/88 mmHg, Nadi 88x/menit, Suhu: 37°c
Jam 09.30 WIB DJJ 145x/menit, HIS 3x/10’/30”, N. 88x/menit
Jam 10.00 WIBDJJ 135x/menit, HIS 3x/10’/38”, N. 80x/menit
Jam 10.30 WIBDJJ 138x/menit, HIS 3x/10’/38”, N. 80x/menit
Jam 11.00 WIB DJJ 138x/menit, HIS 4x/10’/40”, N. 85x/menit
Jam 11.30 WIB DJJ 140x/menit, HIS 4x/10’/40”, N. 82x/menit
Jam 12.00 WIB DJJ 140x/menit, HIS 4x/10’/40”, N. 82x/menit
Jam 12.30 WIBDJJ 142x/menit, HIS 4x/10’/40”, N. 80x/menit
Jam 13.00 WIB DJJ 145x/menit, HIS 4x/10’/45”, N. 85x/menit
Jam 13.30 WIB DJJ 146x/menit, HIS 4x/10’/45”, N. 84x/menit
Jam 14.00 DJJ 148x/menit, HIS 5x/10’/48”, N. 86x/menit, ibu berkemih 100cc
Jam 14.30 WIB DJJ 145x/menit, HIS 5x/10’/50”, N. 86x/menit
Jam 15.00 WIB DJJ 148x/menit, HIS 5x/10’/50”, N. 88x/menit, pembukaan 10 cm,
penurunan kepala 1/5, sutura bersesuaian, kk (-) warna jernih, TD 120/90 mmHg
Jam 15.35 WIB Bayi lahir spontan, jenis kelamin laki-laki, BB: 2800 gram, PB: 49 cm, A/S:
8-9-10, bayi menangis kuat.
Jam 15. 45 WIB Plasenta lahir lengkap, perdarahan 125 cc
PNC
KASUS 5
Bayi E baru lahir 15 menit yang lalu, dengan DJJ 120 x/m,
tonus otot kuat, warna kulit ektermitas kemerahan, suhu 36
C, menangis kuat dan bersin.
A. Berapa nilai Apgar Score bayi tersebut?
B. Apa kondisi yang dialami bayi tersebut?
C. Apa tindakan yang dilakukan pada bayi tersebut?
Berapa nilai Apgar Score bayi tersebut?
Nilai APGAR SCORE
DJJ 120 x/menit : 2
Tonus otot Kuat : 2
Warna kulit kemerahan : 2
Menangis kuat : 2
Bersin : 2
Total : 10
Apa kondisi yang dialami bayi tersebut?
Kondisi yang dialami bayi tersebut adalah normal dalam
penilaian APGAR SCORE
Ditinjau dari suhu bayi yaitu 36ºC .

Hipotermi adalah suhu di bawah 36,5 ºC, yang terbagi


atas: hipotermi ringan (cold stres) yaitu: suhu antara 36-
36,5 0C; hipotermi sedang yaitu antara: 32-36ºC dan
hipotermi berat yaitu suhu < 32ºC (Yunanto, 2008).
Apa tindakan yang dilakukan pada bayi
tersebut?
Penanganan hipotermia pada bayi baru lahir
Mengatasi bayi yang mengalami hipotermia adalah dengan membersihkan
cairan yang menempel pada bayi seperti darah dan air ketuban,
membungkus bayi dengan selimut yang sudah dihangatkan dan
meletakkanya di dalam inkubator, kemudian pindahkan bayi menempel
pada dada ibu, atau sering disebut sebagai metode kanguru (Ladewig,
2013). Apabila kondisi ibu tidak memungkinkan, karena ibu masih lemas
pasca bersalin, segera keringkan bayi dan bungkus bayi dengan kain
yang hangat, meletakkan bayi didekat ibunya, dan memastikan ruangan
bayi cukup hangat (Wiwik, 2010).
 
Cara mempertahankan suhu pada bayi
Berikut ini adalah cara mempertahankan kehangatan suhu tubuh bayi
(Yuniedu, 2011) antara lain: 1. Mengeringkan bayi dengan seksama,
selimuti tubuh bayi, dan tutup kepala bayi. 2. Menganjurkan ibu untuk
memeluk dan menyusui bayi. 3. Menimbang bayi, apabila sudah memakai
baju, dan menunda memandikan bayi 6 jam setelah lahir. 4. Menempatkan
bayi di ruangan yang bersih dan hangat.
KB
Kasus

Ny L usia 25 tahun akseptor kb suntik cyclofem sudah 3 kali.


Datang ke BPS mengeluh sejak menggunakan alat
kontrasepsi tersebut mengalami haid tidak teratur dan flek
– flek.
KASUS 5
Ny L mengalami perubahan pola menstruasi yang disebut…
A.    Spoting
B.     Menorargia
C.     Amenorhoe
D.    hipomenorhoe
E.     Hipermenorhoe
Alasan :
Spotting :
-) Bercak-bercak perdarahan di luar haid yang terjadi selama akseptor mengikuti kb Suntik.
(Sulistyawati, 2012)
-) Bercak darah yang keluar setelah penggunaan kontrasepsi hormonal yang mengandung progestin,
akibat dari ketidakseimbangan hormone dalam tubuh terjadilah pelebaran pembuluh darah vena kecil
diendometrium dan menyebabkan vena menjadi rapuh. Perdarahan local yang terjadi di endometrium
menyebabkan bercak darah.
Menorargia : perdarahan hebat atau berkepanjangan dari vagina pada siklus menstruasi.
Amenorhoe : tidak haid/ tidak mengalami menstruasi
Hipomenorhea: periode menstruasi yang terjadi kurang dari siklus rata-rata 28 hari
KASUS 5
Keadaan Ny L perlu diwaspadai apabila …
A.    Berat badan meningkat
B.     Terasa pusing dan lemas
C.     Menstruasi tidak teratur
D.    Tekanan darah 140/90 mmHg
E.     Perdarahan lama dan menjadi banyak
Alasan :
Menurut BKKBN (1994) efek samping kontrasepsi suntik adalah gangguan haid dengan gejala dan
keluhan amenorhea, spotting, menorargia. Selain itu juga tekanan darah yang sama atau lebih tinggi
dari 140/80 mmHg dalam keadaan istirahat. Penderita kadang merasa pusing, terus pegal pada
kuduknya. Gejala dan keluhan rasa lesu, tidak bersemangat dalam kerja atau kehidupan. Terapi
psikologis bagi yang menderita depresi. Perubahan berat badan juga menjadi salah satu efek dari
pemakaian kontrasepsi suntik. Dapat pula terjadi penurunan berat badan hal ini tidaklah selalu
disebabkan oleh suntik KB.
Keadaan yang perlu diwaspadai adalah perdarahan lebih lama dan menjadi banyak akan berisiko
terkena anemia sehingga dapat menimbulkan gejala rasa lelah dan lemah, sesak napas, konsntrasi
yang buruk pusing hingga jantung berdebar-debar.
KASUS 5
Untuk menegakkan diagnosa Ny L perlu dilakukan pemeriksaan…
A.    Inspekulo
B.     Protein urine
C.     Glukosa urine
D.    Vagina toucher
E.     Kadar haemoglobulin
Alasan:
• Pemeriksaan inspekulo untuk menilai: serviks, tanda-tanda infeksi, dan cairan dari ostium uteri.
• Inspekulo : memasukkan alat speculum untuk melihat dinding vagina dan porsio (bagian servis yang
berada di dalam vagina)
• Pemeriksaan Inspekulo, terdiri dari : a) Pemeriksaan vagina – Adakah ulkus, pembengkakan atau
cairan dalam vagina; adakah benjolan pada vagina. b) Pemeriksaan porsio uteri – Adakah
perlukaan, apakah tertutup oleh cairan/ lendir, apakah mudah berdarah dan terdapat kelainan. c)
Pengambilan cairan berasal dari ulkus vagina dan porsio uteri – Pemeriksaan bakteriologis,
pemeriksaan jamur dan pemeriksaan sitologi.
• VT pemeriksaan yang dilakukan dengan memasukkan jari ke dalam liang sanggama untuk
mngetahui apakah penderita benar dalam keadaan inpartu, menentukan faktor janin dan panggul,
menentukan ramalan persalinan.
KASUS 5
Keluhan yang dialami oleh Ny L merupakan …
A.    Efek samping alat konstrasepsi
B.     Tanda bahaya alat kontrasepsi
C.     Kegagalan alat kontrasepsi
D.    Kontra indikasi permanen
E.     Kontra indikasi absolute
Alasan :
Menurut BKKBN (1994) efek samping kontrasepsi suntik adalah gangguan haid dengan gejala dan
keluhan amenorhea, spotting, menorargia. Bercak-bercak perdarahan di luar haid yang terjadi
selama akseptor mengikuti kb Suntik. (Sulistyawati, 2012)
KASUS 5
Tindakan yang dilakukan bidan pada Ny L adalah …
A.    Pemberian tablet besi
B.     Anjurkan untuk ganti cara
C.     Konseling efek samping hormonal
D.    Anjurkan mengurangi aktivitas / bed rest
E.     Memberikan konseling tentang alat kontrasepsi
Alasan :
Karena soal kasus membahas tentang keluhan spoting yang merupakan efek samping kontrasepsi
suntik, sehingga dilakukan konseling efek samping hormonal.
Untuk jawaban A tidak tepat karena belum terjadi keluhan menorargia yang adapat menimbulkan
anemia.
Untuk jawaban B tidak tepat dilihat dari semua tindakan bisa menimbulkan efek samping.
Untuk jawaban D tidak tepat karena klien belum terjadi anemia karena pada saat terjadi anemia
dianjurkan istirahat
Untuk jawaban E tidak tepat karena memberikan konseling tentang alat kontrasepsi sebelum
melakukan pemasangan kontrasepsi.
Lengkapi jawaban saudara dengan penjelasan saat ujian Pra klinik tanggal 28 Oktober 2020.

Anda mungkin juga menyukai