KB SEDERHANA
BY KELOMPOK 15
KELAS 4B
1. Tidak mempengaruhi kondisi atau hormon tubuh laki laki / 1. Perlu motivasi dan komitmen yang kuat untuk kesehatan
tidak memiliki efek samping pada kondisi tubuh laki laki tubuh sang istri
2. Efektif jika digunakan dengan benar dan konsisten 2. Penampilan tidak menarik
3. Untuk pemasangan bisa dilakukan sendiri atau tidak 3. Harus digunakan setiap kali berhubungan
memerlukan tenaga medis.
4. Harus selalu tersedia
4. Pemaikaian bisa dihentikan kapan saja.
5. Perlu dipasang sebelum koitus dan dibuka sesudahnya, yang
5. Sebagai metode antara jika metode lain dihentikan. bagi sebagian pasangan dianggap mengganggu aktifitas
6. Mudah didapat seksual
7. Tingkat proteksi yang sangat tinggi dan bisa nencegah 6. Kesulitan ereksi dapat bertambah walaupun sebagianb pria
penularan penyakit menulaqr seksual jika bahan terbuat dari yang sudah lanjut usia mendapati bahwa pemakaian kondom
lateks. membantu mempertahankan ereksi mereka
CARA PENGGUNAAN KONDOM LELAKI
Lanjutan…
2. Kondom perempuan
Kondom perempuan merupakan alat kontrasepsi yang berbentuk seperti balon atau kantong dan
terbuat dari lateks tipis atau polyurethane atau nitril dan dipasang dengan cara memasukkan ke
dalam vagina perempuan. Bentuknya lebih besar daripada kondom laki – laki. Dari sisi
pemakaian, kondom perempuan lebih rumit karena letak penis berada di luar tubuh. Harga
kondom perempuan relatif jauh lebih mahal dibandingkan kondom laki – laki. Kondom ini tidak
dipakai bersamaan dengan kondom laki – laki, hanya salah satu dari pasangan yang menggunakna
kondom.
Ukuran panjang kondom perempuan adalah 15cm dan diameternya 7 cm. Kondom perempuan
memiliki dua cincin. Satu sisi, dimasukkan untuk insersi ditutup. Cincin di ujung lain
dimaksudkan untuk tetap berada di luar vulva. Bertindak sebagai panduan penis untuk mencegah
selubung dari runtuh dalam.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
KONDOM PEREMPUAN
KELEBIHAN KEKURANGAN
1. Efektif jika digunakan dengan benar 1. Pemakaian perlu ketelitian dan waktunya sebelum
2. Bisa mencegah penularan penyakit menular seksual melakukan hubungan seksual
( HIV/AIDS dll ) jika bahannya terbuat dari lateks. 2. Susah didapat
3. Suatu metode kontrasepsi efektif yang dikendalikan 3. Dapat mengganggu hubungan seksual.
oleh perempuan.
4. Harganya lebih mahal daripada kondom pria
4. Untuk pemasangan bisa dilakukan sendiri, tidak
membutuhkan tenaga medis. 5. Timbul kesulitan karena ujung ringnya harus
5. Bisa dipakai beberapa kali terpaksa tidak ada
selalu berada di luar vagina selama hubungan.
cadangan dan kondisi kondom masih bagus, meski
hal ini sangat beresiko.
CARA PENGGUNAAN KONDOM PEREMPUAN
3. Spermisida
Spermisida adalah zat pembunuh sperma sebelum masuk ke dalam rahim dan membuahi sel
telur. Spermisida ini digunakan oleh perempuan. Spermisida akan membuat sperma tidak aktif
dan tidak mampu menembus mulut rahim. Dalam pengertian lain, bahan kimia ( surfaktan
nonionic ) yang dikandung oleh spermisida mampu menghancurkan spermatozoa.
Spermisida memiliki beragam bentuk, yakni jeli, krim, tablet, cairan berbusa, supositoria atau
dapat berbentuk seperti kertas tisu yang akan melumer menjadi jel bila dimasukkan ke dalam
vagina. Cara pemakaiannya adalah yakni dengan mengoleskan ke dalam vagina sebelum
berhubungan seks. Untuk membuat spermisida lebih efektif, seorang wnaita harus
menggunakannya dengan benar.
Lanjutan…
CARA PENGGUNAAN SPERMISIDA
1. Cuci tangan Anda dengan air sabun.
2. Bila memakai spermisida dalam bentuk busa : kocok dulu kalengnya dengan cepat, sekitar 20 kali. Lalu dimasukkan
isinya ke dalam aplikator. Bila memakai tablet : buka bungkusnya, pakailah bungkus yang mudah terbuka sebagai alas
tablet kemudian basahi tablet itu dengan air bersih atau air ludah (ludahi tablet dan bukan memasukkan ke dalam mulut).
3. Masukkan pelan-pelan aplikator atau tablet ke dalam vagina, sejauh mungkin.
4. Bila memakai aplikator, pencet ujung gagangnya sepanjang jalan (dari saat memasuki vagina sampai ke ujung terjauhnya),
aplikator yang ditarik kembali ke luar harusnya sudah kosong.
5. Bila memakai aplikator : sesudah dikeluarkan harus dibilas sampai bersih dengan air dan sabun.
6. Biarkan spermisida di dalam vagina sampai sedikitnya 6 jam setelah hubungan seks selesai. Jangan membilas bagian
dalam vagina dengan air sebelum 6 jam berlalu.
7. Bila spermisida melelh keluar sebelum 6 jam berlalu, pakailah pembalut yang biasa Anda gunakan sewaktu haid, atau
gumpalan kain / kapas, supaya tidak mengotori pakaian. Jangan mengelap bagian dalam vagina dengan benda-benda
penyerap.
4. KB IUD Lanjutan..
IUD (Intras Uterin Devices) atau nama lain adalah AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) disebut
juga spiral, alat ini dipasang dalam rahim wanita. IUD atau AKDR adalah suatu alat kontrasepsi yang
efektif, aman, dan nyaman bagi banyak wanita. Alat ini merupakan metode kontrasepsi reversibel yang
paling sering digunakan diseluruh dunia dengan pemakai saat ini mencapai sekitar 100 juta wanita.
AKDR memiliki efektifitas lebih dari 99% dalam mencegah kehamilan pada pemakaian 1 tahun atau
lebih. (Anna, 2006).
5. Pil KB Lanjutan..
Pil KB adalah alat kontrasepsi pencegah kehamilan atau pencegah konsepsi yang digunakan dengan cara
per-oral/kontrasepsi oral. Pil KB merupakan salah satu jenis kontrasepsi yang banyak digunakan. Pil KB
disukai karena relatif mudah didapat dan digunakan, serta harganya murah (Saifuddin, 2006).
Pil KB atau oral contraceptives pill merupakan alat kontrasepsi hormonal yang berupa obat dalam bentuk
pil yang dimasukkan melalui mulut (diminum), berisi hormon estrogen dan atau progesteron. bertujuan untuk
mengendalikan kelahiran atau mencegah kehamilan dengan menghambat pelepasan sel telur dari ovarium
setiap bulannya. Pil KB akan efektif dan aman apabila digunakan secara benar dan konsisten (Sastrawinata,
2000).
6. KB Implan atau Susuk Lanjutan..
Kontrasepsi implan adalah batang silastik lembut untuk pencegah kehamilan yang pemakaiannya
dilakukan dengan jalan pembedahan minor untuk insersi (pemasangan) dan pencabutan
Kontrasepsi implan adalah alat kontrasepsi berbentuk kapsul silastik berisi hormon jenis progestin
(progestin sintetik) yang dipasang dibawah kulit (BKKBN,2003).
Lanjutan…
1. Metode kalender
Metode kalender atau pantang berkala adalah cara atau metode kontrasepsi sederhana yang
dilakukan oleh pasangan suami istri dengan tidak melakukan senggama atau hubungan
seksual pada masa subur atau ovulasi.
Metode kalender atau pantang berkala ini merupakan metode keluarga berencana alamiah
(KBA) yang paling tua. Pencetus KBA sistem kalender adalah dr. Knaus (ahli kebidanan dari
Vienna) dan dr. Ogino (ahli ginekologi dari Jepang). Metode kalender ini berdasarkan pada
siklus haid/menstruasi wanita.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
METODE KALENDER
KELEBIHAN KEKURANGAN
1. Metode kalender atau pantang berkala lebih 1. Memerlukan kerjasama yang baik antara suami
sederhana. istri.
2. Dapat digunakan oleh setiap wanita yang sehat. 2. Harus ada motivasi dan disiplin pasangan dalam
3. Tidak membutuhkan alat atau pemeriksaan menjalankannya.
khusus dalam penerapannya. 3. Pasangan suami istri tidak dapat melakukan
4. Tidak mengganggu pada saat berhubungan hubungan seksual setiap saat.
seksual. 4. Pasangan suami istri harus tahu masa subur dan
5. Kontrasepsi dengan menggunakan metode masa tidak subur.
kalender dapat menghindari
Lanjutan..
2. Metode basal tubuh
Suhu basal adalah suhu terendah yang dicapai oleh tubuh selama istirahat atau dalam keadaan
istirahat (tidur). Pengukuran suhu basal dilakukan
Tujuan pencatatan suhu basal untuk mengetahui kapan terjadinya masa subur/ovulasi. Suhu basal
tubuh diukur dengan alat yang berupa thermometer basal. Thermometer basal ini dapat digunakan
secara oral, per vagina, atau melalui dubur dan ditempatkan pada lokasi serta waktu yang sama selama 5
menit.
Suhu normal tubuh sekitar 35,5-360 C. Pada waktu ovulasi, suhu akan turun terlebih dahulu dan
naik menjadi 37-380 C kemudian tidak akan kembali pada suhu 350 C. Pada saat itulah terjadi masa
subur/ovulasi.
Kondisi kenaikan suhu tubuh ini akan terjadi sekitar 3-4 hari, kemudian akan turun kembali sekitar
2 derajat dan akhirnya kembali pada suhu tubuh normal sebelum menstruasi. Hal ini terjadi karena
produksi progesteron menurun.
Lanjutan..
3. Coitus Interuptus
Coitus Interuptus (metode withdrawal/senggama terputus) adalah suatu metode
kontrasepsi di mana senggama di akhiri sebelum terjadi ejakulasi intra vaginal.
Ejakulasi terjadi jauh dari genetalia eksterna wanita, (Keluarga Berencana dan
Kontrasepsi:58;2004).
Nama lain dari coitus interuptus adalah senggama terputus atau ekspulsi pra
ejakulasi atau pancaran ekstra vaginal atau withdrawal methods atau pull-out method.
Dalam bahasa latin disebut juga interrupted intercourse. Metode Withdrawal adalah
metode kontrasepsi dimana senggama diakhiri sebelum terjadi ejakulasi intravaginal.
Ejakulasi terjadi jauh dari genetalia eksterna wanita.( Everett S. Buku Saku
Kontrasepsi & Kesehatan Seksual Reproduktif, Hal : 37)
SEKIAN
DAN TERIMA KASIH