Anda di halaman 1dari 13

TATA USAHA LANGGANAN

TERKAIT P2TL

Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


1 Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
TUL Terkait P2TL

1. TUL I-10 : Berita Acara Penyambungan

2. TUL I-11 : Perubahan Data Langganan

3. TUL I-13 : Amplop arsip Pelanggan

4. TUL I-18 : Berita Acara pemeriksaan peruntukan tenaga listrik

5. Tul I-19 : Berita Acara penetapan Tagihan Susulan

6. Tul I-20 : Daftar pembayaran Tagihan Susulan

2
Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
STANDARISASI DAYA TERSAMBUNG DENGAN PEMBATAS

SISTEM 220/380 VOLT


380 VOLT TIGA FASE
DAYA PEMBATASAN PENGUKURAN DAYA PEMBATASAN PENGUKURAN
TERSAMBUNG (AMPERE) TERSAMBUNG (AMPERE)
(VA) (VA)

220 1X1
450 meter kWh satu fase 41500 3 x 63 meter kWh tiga fase
900 1X4 220 Volt dua kawat 53000 3 x 80 380 Volt empat kawat.
1300 1X6 66000 3 x 100 Bila perlu dengan
2200 1 X 10
rendah
3500 1 X 16
1 X 20 82500 3 x 125 meter kWh tiga fase
5500 1 X 25 105000
7700 1 X 35 131000 3 x 200 dengan trafo arus
11000 1 X 50 147000 tegangan rendah
164000 3 x 250
13900 1 X 63 meter kWh satu fase 197000 3 x 300
17600 1 X 80 220 Volt dua kawat.

3900 3X6 233000 *) PMT dilengkapi


6600 3 X 10 279000 *) dengan trafo
10600 3 X 16 329000 *) Arus dan
13200 3 X 20 414000 *) Rell Pembatas
16500 3 X 25 526000 *) termis
23000 3 X 35 630000 *) Overload
33000 3 X 50 dengan setelan
disesuaikan
daya kontrak

3 Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


Standarisasi Daya (TM)
Daya yang disarankan untuk Pelanggan TM 20 KV
(Pengukuran pada sisi TM dengan relai sekunder)
Pelanggan TM yang dibatasi dengan pelebur TM

Arus Nominal TM Daya Tersambung


(Ampere) (kVA)
6,3 240
10 345
16 555
20 690
25 865
32 1110
40 1385
50 1730
63 2180
80 2770
100 3465
125 4330
160 5540
200 6930
250 8660

4 Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal


Pelayanan penyelesaian TS P2TL
Kegiatan penertiban pemakaian tenaga listrik pada dasarnya merupakan kegiatan
untuk meningkatkan disiplin dan tertib pemakaian aliran listrik serta mengurangi kehilangan
energi ( kwh) akibat pelanggaran yang dilakukan oleh masyarakat.

Prosedur pelayanan.
Berdasarkan BA P2TL dan penetapan kategori pelanggaran dari Fungsi Teknik, prosedur
pelayanan sbb :
1. Pemantauan berita acara dan saldo TS P2TL dan dicatat dalam daftar pemantauan TS
P2TL.

2. Penetapan jenis pelanggaran dan perhitungan besarnya TS P2TL menggunakan TUL I-19
yang ditanda tangani oleh manajer atau pejabat yang ditunjuk.

3. Pembuatan surat pemberitahuan kepada pelanggan yang dikenakan TS P2TL jumlah yang
harus dibayar oleh pelanggan tersebut.

4. Proses pembayaran atas TS P2TL yang disetujui dilakukan secara tunai (TUL I-06).

5
Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
5. Dalam hal pelanggan mengangsur maka dibuat SPH dan menanda tangani perjanjian
yang disepakati kedua belah pihak, pembayaran dapat dengan TUL I-06 atau digabung
kedalam rekening listrik setiap bulan

6. Pembuatan TUL I-09 dan TUL I-10 untuk pelanggan yang diputus

7. Pembuatan TUL I-11 bilamana ada perubahan data pelanggan

8. Pembuatan daftar pembayaran tagihan susulan ( TUL I-20 ).

6
Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
TS P2TL yang tidak dilunasi.
Ts P2TL yang sudah jatuh tempo tidak dilunasi diselesaikan sbb :

1. Fungsi Pelayanan pelanggan membuat daftar untuk diteruskan ke fungsi pengawasan


kredit untuk dilakukan pemutusan bagi angsuran TS yang melalui rekening listrik, untuk
angsuran melalui SPH TUL 1-06 dikirim ke fungsi teknik untuk pemutusan sambungan
listriknya.

2. Jumlah TS yang jatuh tempo belum dilunasi dipantau pada daftar pemantauan berita
acara dan saldo TS P2TL.

3. Dalam hal pelanggan/non pelanggan atau yang mewakili tidak memenuhi panggilan
sebagaimana tercantum dalam BA P2TL segera dibuat pemberitahuan untuk dilakukan
pemutusan sambungan listrik yang dilaksanakan oleh fungsi teknik

7
Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
Pelayanan permintaan Angsuran

Permintaan angsuran dari pelanggan/yang mewakili yang terjaring P2TL dapat dipenuhi
atas persetujuan Manajer.

Prosedur Pelaksanaan Angsuran adalah sebagai berikut :

1. Berdasarkan persetujuan Manajer, fungsi pelayanan pelanggan menyiapkan surat


Pengakuan Hutang (SPH) yang ditanda tangani oleh pelanggan/yang mewakili dan
Manajer atau pejabat yang ditunjuk.
2. SPH berisi : Nama pelanggan, nomor pelanggan, jumlah rupiah, jumlah kWh ( TS P2TL),
lama bulan angsuran, jumlah rupiah tiap angsuran
3. Cara pembayaran angsuran dengan melalui rekening bulanan atau melalui kuitansi (TUL I-
06)
4. Tanggal jatuh tempo tiap angsuran maksimal 2 kali dalam satu bulan, apabila melalui
kuitansi TUL I-06

8
Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
5. SPH dibuat dalam 4 rangkap : asli untuk fungsi pelayanan pelanggan, tembusan 1 untuk
pelanggan/yang mewakili, tembusan 2 untuk bidang penagihan dan tembusan 3 untuk
keuangan

Pembayaran Angsuran melalui Rekening Listrik


6. Pembayaran angsuran pertama tetap dilakukan melalui kuitansi (TUL I-06), terdiri biaya
material (tidak boleh diangsur), rupiah penjualan tenaga listrik angsuran pertama dan jumlah
kWh seluruhnya
7. Jumlah rupiah angsuran pertama diatur sedemikian rupa sehingga sisanya mudah dibagi
dalam jumlah yang sama pada angsuran berikutnya
8. Jumlah angsuran pertama dicatat dalam daftar pembayaran TS P2TL dan berdasarkan TUL I-
06 data pelunasannya diteruskan ke fungsi pembukuan piutang pelanggan untuk diposting
pada Penjualan Tenaga Listrik ( TUL III-09) dengan jumlah kWh seluruhnya dengan nilai rupiah
sesuai kesepakatan dengan pelanggan tidak termasuk biaya material.

9
Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
4. Jumlah angsuran kedua dan seterusnya dilakukan melalui rekening listrik bulanan dengan
membuat PDL khusus untuk mengakomodir jumlah dan lama angsuran

5. Pada TUL III-09 untuk pembayaran angsuran kedua dan seterusnya ditambahkan ke tagihan
rekening listrik agar diposting di lampiran 1 baris EDP dan diposting juga pada lampiran IV
baris restitusi pembatalan. Pada TUL IV-04 untuk pembayaran angsuran ke2 dan seterusnya
diposting pada baris penambahan pencetakan rekening bruto/EDP dan diposting juga pada
baris pembatalan kuitansi rupa-rupa TS P2TL. Berdasarkan TUL V-04 lunas fungsi pembukuan
piutang membuat memorial pelunasan dan diposting dalam TUL IV-04 pelunasan kuitansi
rupa-rupa.
6. Koreksi rekening yang terdapat angsuran tidak boleh mengurangi angsuran tersebut.

10
Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
Pembayaran angsuran TS P2TL melalui kuitansi TUL I-06.

1. Berdasarkan SPH yang ditandatangani pelanggan dicatat pada buku pemantauan angsuran
dan dimasukan dalam TUL III-09 dan TUL IV-04 baik rupiah maupun kWh-nya

2. Pembayaran angsuran pertama dilayani diloket pelayanan pelanggan dengan TUL I-06 terdiri
dari : rupiah biaya material, rupiah penjualan tenaga listrik, jumlah kWh seluruhnya

3. Besarnya angsuran pertama diatur sedemikian rupa sehingga sisanya mudah dibagi kedalam
banyaknya angsuran dengan jumlah yang sama pada angsuran berikutnya. Pelunasan
angsuran pertama dicatat pada daftar pembayaran TS P2TL dan diposting pada TUL IV-04
pada baris pelunasan kuitansi rupa-rupa

11
Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
4. Pembayaran angsuran ke 2 dan seterusnya melalui kuitansi TUL I-06 dilayani di loket bidang
pelayanan pelanggan dan dicatat dalam daftar pembayaran TS P2TL
5. Pembayaran angsuran ke 2 dan seterusnya diposting pada TUL IV-04 pada baris pelunasan
kuitansi rupa-rupa
6. Angsuran TS P2TL yang tidak dilunasi pada jatuh tempo dilakukan pemutusan aliran listrik
sesuai ketentuan yang berlaku.

12
Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal
SEKIAN DAN

13 Simple, Inspiring, Performance, Phenomenal

Anda mungkin juga menyukai