INDUKSI 3 PHASA
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum mata kuliah Bengkel Scada
dengan sebaik-baiknya.
Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas praktikum yang diberikan dalam
mata kuliah Bengkel Scada. Dalam penyusunannya penulis menyampaikan rasa hormat dan
ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dan menyelesaikan laporan ini.
Dalam penulisan laporan praktikum ini, penulis merasa masih terdapat kekurangan baik
pada teknik penulisan maupun isi materi. Kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis
harapkan demi menyempurnakan pembuatan laporan ini. Akhir kata penulis berharap agar
laporan praktikum ini dapat bermanfaat bagi kita.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Motor listrik merupakan perangkat elektromekanis yang mengubah energi listrik
menjadi energi mekanis. Motor tiga fasa adalah salah satu jenis motor listrik yang paling umum
digunakan di berbagai industri. Motor tiga fasa terdiri dari tiga gulungan (fase) yang
ditempatkan secara simetris pada stator. Kecepatan motor dipengaruhi oleh frekuensi tegangan
listrik yang diberikan dan jumlah kutub motor. Sebagian besar motor tiga fasa adalah motor
induksi, yang berarti mereka menghasilkan gaya putar melalui prinsip induksi elektromagnetik.
Perubahan arus listrik di satu fase menciptakan medan magnet yang merangsang pergerakan
rotor. Kecepatan rotasi motor tiga fasa terkait erat dengan frekuensi tegangan yang diberikan.
Hukum dasar menyatakan bahwa semakin tinggi frekuensi, semakin tinggi kecepatan motor,
dan sebaliknya. Kemampuan untuk mengatur kecepatan motor tiga fasa memiliki dampak besar
pada efisiensi dan kinerja sistem. Penerapan kontrol kecepatan memungkinkan motor
beroperasi pada tingkat efisiensi tertinggi dalam berbagai situasi beban. Perkembangan
teknologi terus mendorong inovasi dalam kontrol kecepatan motor tiga fasa. Peningkatan
efisiensi, pengurangan konsumsi energi, dan peningkatan keandalan menjadi fokus
pengembangan dalam bidang ini.
1.2 Tujuan
Maksud dan tujuan dari praktikum Sistem Pengaturan Kecepatan Motor Induksi 3
Phasa :
1. Mampu memahami dasar dari sistem kecepatan motor induksi 3 fasa.
2. Mampu menganalisis sistem kerja dari kecepatan motor induksi 3 fasa.
3. Mampu membuat program untuk menjalankan motor 3 speed.
4. Mampu melakukan troubleshooting.
BAB II
METODOLOGI
ASYNCHRONM
3 Phase OTOR Daya = 1.5 kW , 1415 rpm ,
11 1
Motor KURZGESCHLO Y= 380 v , Delta = 220 V
SSEN
Selector
12 3 SFT20-3-2
Switch
Size 50mm x
Ampere
14 1 TAB CR-45 50mm,Diameter belakang =
Meter
45mm, 0A-10A
SIZE 52mm x 52mm
15 Volt Meter 1 FORT FT-52
,Range= 100 A ,0V-300V
MCB Daya
dan Kontrol
ON
Buzzer dan
Indikator
TOR Trip/ Overload Ya Gangguan
Emergency
ON
Tidak
Ya
Gangguan
Tidak
Motor Berhenti
Berputar
End
BAB III
ISI
3.1 Job Safety Analysis ( JSA )
JSA atau Job Safety Analysis adalah suatu proses sistematis untuk mengidentifikasi,
mengevaluasi, dan mengendalikan potensi bahaya atau risiko keselamatan dalam suatu
pekerjaan atau tugas tertentu. JSA digunakan untuk menganalisis langkah-langkah pekerjaan
secara rinci guna mengidentifikasi risiko potensial dan mengembangkan tindakan pencegahan
atau pengendalian untuk mengurangi atau menghilangkan risiko tersebut. Berikut contoh JSA
dari kelompok kami :
Tahapan
No. Potensi Bahaya Resiko Pengendalian
Pekerjaan
• Cedera fisik,
• Cedera akibat
seperti luka
penggunaan alat
tangan atau • Pastikan pekerja
yang berat serta
luka tubuh telah terlatih
berbahaya lainnya. dalam
Persiapan • Kejadian listrik penggunaan alat
1
Alat/ Tools jika menggunakan atau komponen
alat yang yang benar
membutuhkan
daya listrik AC.
• Cedera
• Pastikan catu
karna
daya
listrik,
terhubung
kebakaran
dengan baik
,dan luka
untuk
fisik
mencegah arus
pendek listrik
• Kejadian listrik • Gunakan alat
saat menangani yang terisolasi
komponen catu
dari listrik
Memeriksa daya pada motor
3 fasa
seperti karet
Spesifikasi
atau safety
2 Catu Daya
/Power • Kebocoran saat bekerja
Supply Listrik saat dengan
memeriksa dan komponen
menghubungkan listrik.
catu daya • Ikuti prosedur
yang benar
saat bekerja
pada sistem
listrik yang
memiliki arus
AC.
• Cedera
• Periksa semua
listrik atau
komponen
kebakaran
• komponen yang untuk
cacat atau tidak mengetahui
Memeriksa berfungsi tanda-tanda
Spesifikasi dengan baik. kerusakan
3 Serta • Kejutan Listrik sebelum
Kinerja saat memeriksa instalasi.
Komponen atau menyentuh
• Ikuti pedoman
komponen
listrik. dan spesifikasi
pemasangan
komponen
yang
diberikan oleh
pabrikan.
• Lakukan
perawatan
dan
pemeriksaan
rutin pada
komponen
untuk
memastikan
kinerjanya
yang baik.
• Cedera
• Verifikasi
listrik atau
bahwa sumber
kebakaran
listrik
memenuhi
spesifikasi
yang
diperlukan
untuk sistem
distribusi air.
• kejadian
korsleting atau • Pasang
bahaya perangkat
Memeriksa kebakaran dari perlindungan
Sumber sumber tegangan sirkuit yang
Listrik atau yang tidak stabil tepat, seperti
4
Tegangan sakelar sirkuit
Yang • kebocoran atau
Digunakan listrik saat pengaman,
melakukan untuk
pemeriksaan mencegah
sumber listrik beban
berlebih.
• Lakukan
pemeriksaan
dan
perawatan
rutin pada
sumber listrik
secara berkala
• Kegagalan • Membuat
operasional prosedur alat
atau serta cara
kerusakan kerja yang
peralatan jelas dan
terperinci
untuk setiap
alat atau
peralatan yang
• Terjadinya digunakan
kelalaian dalam
dalam sistem.
Membuat melakukan
Prosedur proses • Memberikan
Kerja Alat menjalankan alat pelatihan
5
Atau Tata dan membuat kepada
Cara cedera fisik pekerja
Penggunaan maupun alat tentang
tersebud pengoperasian
dan
penggunaan
alat.
• Tampilkan
instruksi dan
peringatan
keselamatan
kerja
• Kebakaran,
• Pastikan
cedera,
pekerja
kerusakan
terlatih dalam
pada
prosedur
peralatan
• kegagalan alat serta • Gunakan
Melakukan
serta tegangan kerugian peralatan dan
7 pengujian
yang tidak stabil dalam alat yang
alat
proyek sesuai dan
dalam kondisi
baik.
BAB VI
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pengaturan kecepatan motor tiga fasa memungkinkan motor untuk beradaptasi dengan
perubahan beban kerja. Hal ini memungkinkan penggunaan motor dengan efisiensi tinggi
dalam berbagai kondisi operasional. Dengan kemampuan untuk mengatur kecepatan, motor
tiga fasa dapat dioperasikan pada tingkat efisiensi tertinggi sesuai dengan kebutuhan spesifik
aplikasi. Ini berkontribusi pada penghematan energi dan biaya operasional.
4.2 Saran
Metode pengaturan kecepatan yang paling sesuai dengan kebutuhan aplika dan sistem.
Berbagai metode, seperti penggunaan Variable Speed Drives (VSD). konverter frekuensi, atau
pengatur kecepatan mekanis, memiliki karakteristik dar kelebihan masing-masing.
menganalisis karakteristik beban untuk memahami kebutuhan kecepatan motor tiga fasa.