Anda di halaman 1dari 35

TKM 407 UTILITAS

INTRODUCION
SHOULD DONE AS
CHEMICAL ENGINEER

1. Mendefinisikan tingkat kebutuhan energi di dalam industri


proses  termodinamika, neraca massa & energi.
2. Analisis faktor-faktor penyebab in-efisiensi energi

3. Optimalisasi pemanfaatan energi dalam rangka penghematan


dan konservasi energi (peningkatan efisiensi)
4. Menciptakan sumber-sumber energi baru yang melimpah,
terbarukan, serta ekonomis.
U T IL I TA S
Utilitas merupakan mata kuliah yang berkaitan dengan penyediaan, pemanfaatan, dan konservasi
energi di industri proses kimia. Pembahasan pada mata kuliah ini akan ditekankan pada proses-proses
pembangkitan energi dengan memanfaatkan bahan-bahan bakar yang tersedia secara komersial,
seperti batubara, minyak bumi, dan gas alam melalui proses pembakaran. Begitu pula halnya

dengan prinsip kerja alat-alat pengkonversian energi dari satu bentuk energi menjadi energi

bentuk lainnya hingga dapat dimanfaatkan secara nyata, seperti boiler, turbin uap, dan turbin gas.
Perkenalan beberapa metode guna mensiasati penghematan energi dan konservasinya di industri
proses kimia juga cukup penting. Prasyarat mata kuliah ini adalah penguasaan materi-materi dasar termodinamika
terutama yang mencakup siklus-siklus termodinamika seperti siklus Rankine dan Brayton, konsep gas ideal,
neraca massa dan energi, serta perpindahan panas
MATERY RECOVERED
1. Bahan bakar dan karakteristiknya
2. Pembakaran (teoritis dan aktual)
3. Sistem pembangkit uap (boiler)
4. Siklus Rankine dan turbin uap
5. Neraca sistem uap
6. Siklus Brayton dan turbin gas
7. Kogenerasi dan siklus gabungan
8. Waste heat recovery boiler
9. Motor dan listrik
SCORING & GRADE

10 Absen

30 Tugas dan Kuis

30 UTS

30 UAS
SISTEM UTILITAS
Sistem
Sistem
Pengolahan
Utilitas
Limbah
INDUSTRI
(Proses Utama)
Bahan
reaksi, pemisahan, Produk
BAku
dan pencampuran
Sistem
Sistem Instrumenta
Manajemen si &
& Operasi Pengendalia
n
SISTEM UTILITAS
SISTEM
PENYEDIAAN
ENERGI

SISTEM SISTEM
SISTEM UTILITA PENYEDIAA
REFERIGERASI S N AIR

SISTEM
PENYEDIAAN
UDARA TEKAN
SISTEM PENYEDIAAN ENERGI
Energi
Mekani
k
Energi Energi
Panas Listrik

Energi Salah satu elemen biaya


operasional terbesar pada
industri proses. (selain bahan baku
dan tenaga kerja)
EFISIENSI
B E N T U K A K H I R E N E R G I D I PA B R I K
KIMIA

Energi termal, yang biasa dimanfaatkan untuk reaksi kimia (endotermik), reboiler

pada kolom distilasi, fluida panas pada alat penukar kalor, evaporasi, pengeringan,

dan unit-unit lain yang membutuhkan pemanasan.

Energi mekanik, yang diperlukan secara tak langsung untuk proses pencampuran,

pengaliran bahan (pompa, kompresor, konveyor), pembesaran/pengecilan ukuran,

dan pemisahan.

Energi listrik, yang diperlukan untuk reaksi kimia, proses-proses elektrolisis,

sumber panas, penghasil energi mekanik, penerangan dan fasilitas elektronik pabrik.
KLASIFIKASI DAN JENIS ENERGI
Secara umum, energi dibagi menjadi 2 bagian besar yaitu:
• Energi transisional, yakni energi yang sedang bergerak dan dapat
berpindah melintasi suatu batas sistem.
• Energi tersimpan, yakni energi yang berwujud sebagai massa atau posisi
pada suatu medan gaya. Bentuk energi ini biasanya paling mudah
dikonversi menjadi bentuk energi transisional.
4 B E N T U K E N E R G I YA N G S E R I N G
DIBICARAKAN DALAM TERMINOLOGI
TEKNIK KIMIA
Energi mekanik, adalah energi yang dapat
digunakan untuk mengangkat suatu benda. Bentuk
transisionalnya disebut kerja. Energi mekanik dapat
disimpan dalam bentuk energi potensial atau energi
mekanik. Energi potensial adalah energi yang diperoleh
sebagai akibat dari posisinya dalam suatu medan gaya.
Contoh energi potensial seperti medan gravitasi, energi
yang berkaitan dengan fluida yang terkompresi, energi
pada regangan elastis suatu pegas, energi pada suatu
medan magnetik. Sedangkan energi kinetik adalah
energi yang diperoleh karena gerakan relatifnya
terhadap benda lain. Contohnya adalah energi yang
pada mobil yang sedang bergerak dengan kecepatan
tertentu ke suatu titik. Energi mekanik dapat dengan
mudaj dikonversikan menjadi energi bentuk lain.
4 B E N T U K E N E R G I YA N G S E R I N G
DIBICARAKAN DALAM TERMINOLOGI
TEKNIK KIMIA
Energi listrik, adalah energi yang berhubungan dengan arus dan
akumulasi elektron. Bentuk transisionalnya adalah aliran elektron
melalui sebuah konduktor. Energi listrik dapat disimpan sebagai energi
medan elektrostatik atau sebagai energi medan induksi. Energi medan
elektrostatik adalah energi yang dihasilkan oleh adanya akumulasi
muatan (elektron) pada pelat-pelat kapasitor. Sedangkan energi medan
induksi adalah energi yang timbul akibat aliran elektron melalui
kumparan induksi. Energi inipun mudah dikonversi menjadi bentuk
energi lainnya.
4 B E N T U K E N E R G I YA N G S E R I N G
DIBICARAKAN DALAM TERMINOLOGI
TEKNIK KIMIA

Energi termal (panas), adalah energi yang berkaitan dengan getaran


atomik dan molekuler. Semua bentuk energi dapat dikonversi menjadi
energi termal. Bentuk transisional energi termal adalah panas. Energi
termal dapat disimpan pada semua media sebagai panas sensibel dan
panas laten. Panas sensibel selalu diikuti oleh kenaikan temperatur
sedangkan panas laten selalu diikuti dengan perubahan fasa yang
bersifat isotermis.
4 B E N T U K E N E R G I YA N G S E R I N G
DIBICARAKAN DALAM TERMINOLOGI
TEKNIK KIMIA

Energi ikatan kimia, adalah energi yang muncul akibat adanya


interaksi elektron dalam dua atau lebih atom atau molekul yang
saling bergabung menjadi senyawa kimia yang stabil. Suatu reaksi
kimia dikatakan eksotermis apabila selama terjadi proses interaksi
elektron, sistem mengeluarkan energi. Sedangkan kebalikannya
disebut reaksi endotermik. Salah satu contoh energi ikatan kimia
dalam kehidupan sehari-hari adalah reaksi pembakaran yang
merupakan reaksi eksotermis.
KONVERSI DAN EFISIENSI ENERGI

Sumber energi tidak selalu tersedia dalam bentuk akhirnya.


Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, tetapi energi dapat dikonversi dari satu
bentuk ke bentuk lainnya (Azas Black).
Pemanfaatan energi ini selalu diikuti oleh rugi-rugi (losses) dan penurunan kualitas energi.
Rugi-rugi

Energi-1 Energi-2
Energy converter equipment
(peralatan pengkonversian energi)
Efisiensi (dalam konteks energi) menyatakan nisbah energi yang termanfaatkan
berdasarkan tujuan pengkonversian yang telah ditetapkan dengan jumlah energi
yang tersimpan di dalam sumber sebelum adanya pengkonversian
Energi yang tak
termanfaatkan sesuai
dengan tujuan
RUGI-RUGI (LOSSES)
Tugas seorang sarjana teknik kimia = meminimalisasi rugi-rugi energi /
meningkatkan efisiensi energi
JENIS KONVERSI ENERGI
DI DALAM INDUSTRI KIMIA

Bentuk Energi
ikatan peralatan konversi energi
kimia panas mekanik listrik (efisiensi)
         Tungku api (65%)
         Boiler (65 – 85%)
         Pemanas uap (80%)
         Reaksi endotermik (70%)
         Turbin uap (80%)
         Sistem turbin uap (35%)
         Turbin gas (35%)
         Motor bakar-dalam (30%)
         Generator listrik (90%)
         Motor listrik (90%)
         Pemanas listrik (90%)
         Baterai (90%)
         Elektrolisis (80%)
KONDISI ENERGI DI INDONESIA
( M I N YA K B U M I )

BBM untuk rakyat  SUBSIDI !! Produksi Cadangan


Tahun (juta barrel/hari) (juta barrel)
Cadangan minyak bumi menipis.
1987 1.158 9000
Indonesia bukan penghasil minyak bumi 1989 1.231 5110

besar di dunia 1991 1.450 5910


1993 1.327 5170
Operator-operator penambangan minyak
1995 1.328 4980
bumi di Indonesia  Chevron Texaco, Conoco
1997 1.330 4980
Phillips, BP, UNOCAL, Total Indonesie, Vico
1999 1.355 5200
Indonesia, ExxonMobile,CNOOC, PetroChina, 2000 1.272 5102
MedcoEnergy, PERTAMINA, Kondur 2001 1.214 5120

Petroleum, dll
PERTAMINA
Perusahaan Pertambangan Minyak Nasional yang berhak

melakukan kegiatan pengilangan.

UP (Unit Pengolahan) I Pangkalan brandan (kapasitas 5.000

barel/hari), UP II Dumai (170.000 barel/hari), UP III Plaju (130.000

barel/hari), UP IV Cilacap (348.000 barel/hari), UP V Balikpapan

(280.000 barel/hari), UP VI Balongan (120.000 barel/hari), dan UP

VII Sorong (10.000 barel/hari)


KONDISI ENERGI DI
INDONESIA
( B AT U B A R A )
Sumberdaya Cadangan
No Provinsi Hipotetik Tereka Terunjuk Terukur Jumlah Terkira Terbukti Jumlah
1 Banten - 10.343.039 - - 10.343.039 - - -
2 Bengkulu - - - 50.000.000 50.000.000 43.891.000 51.389.000 95.280.000
3 Nanggro Aceh Darussalam - 28.150.000 - - 28.150.000 - - -
4 Jambi - - - 48.880.000 48.880.000 - - -
5 Jawa Timur - 146.000 - - 146.000 - - -
6 Kalimantan Barat - 186.670.000 - - 186.670.000 - - -
7 Kalimantan Selatan - 3.309.370.143 531.810.000 1.420.626.359 5.261.806.502 387.730.000 1.412.780.000 1.800.510.000
8 Kalimantan Tengah 356.965.434 19.226.136.612 181.138.560 8.692.310 19.772.932.916 - - -
9 Kalimantan Timur - 395.018.419 1.058.811.881 2.375.064.031 3.828.894.331 1.943.660.000 1.885.747.000 3.829.407.000
10 Papua - 121.670.000 - - 121.670.000 - - -
11 Riau - 1.215.000.000 838.600.000 286.840.000 2.340.440.000 - - -
12 Sumatera Barat - 64.306.100 692.860.105 115.268.339 872.434.544 37.500.000 107.052.000 144.552.000
13 Sumatera Selatan - 9.941.252.056 924.403.140 193.228.324 11.058.883.520 266.030.000 1.511.450.000 1.777.480.000
14 Sumatera Utara - 1.500.000 - - 1.500.000 - - -
Jumlah 356.965.434 34.499.562.369 4.227.623.686 4.498.599.363 43.582.750.852 2.678.811.000 4.968.418.000 7.647.229.000
Sumber = Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, 2002
Share 3.1% dari cadangan dunia (Amerika Utara - 24,3%, Rusia - 23,4%
dan Cina - 11%)
Klasifikasi batubara Indonesia adalah lignit (58.6%), sub-bituminous
(26.6%), bituminous (14.4%), dan sisanya antrasit.
Perusahaan penambang batubara di Indonesia ; PT Tambang Batubara
Bukit Asam, PT Kaltim Prima Coal, PT Arutmin, PT Berau Coal, dll 
135 juta ton.
Cadangan batubara Indonesia  200 tahun.
KONDISI ENERGI DI
INDONESIA
(GAS ALAM)
Gas alam digunakan sebagai bahan baku utama industri petrokimia.

Diubah menjadi LNG  Arun NGL, Badak NGL, Tangguh NGL (dalam proyek)
Sebagian besar (70%) pemanfaatan gas alam ditujukan untuk keperluan ekspor
dan sisanya untuk keperluan domestik
Pengguna terbesar gas alam domestik adalah sektor industri pupuk (41%), PLN
(35%), Krakatau Steel (8%), Perusahaan Gas Negara (8%), petrokimia (3%), semen
(1%), dan industri lainnya (2%).
Operator-operator minyak bumi di Indonesia juga menambang gas alam.
KONSUMSI ENERGI PRIMER
INDONESIA

tenaga air 4%

batubara 13%

gas alam 15%

minyak bumi panas bumi


66% 2%

sumber = Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral


PEMBANGKIT LISTRIK
Indonesia memiliki pembangkit listrik dengan total kapasitas
sebesar 39.6 GW dengan 56% diantaranya (20.76 GW) dimiliki
oleh PLN  s/d th 2004.
Sebagian besar pembangkit milik PLN menggunakan bahan
bakar batubara – PLTU batubara sebesar 36%. Kemudian berturut-
turut gas alam - PLTG (24%), BBM – PLTU minyak (23%), tenaga
air - PLTA (14%), dan tenaga panas bumi - PLTP (4%).
Proyeksi Permintaan Energi Listrik
di Indonesia
Deskripsi 2001 2002 2003 2004 2005 2006

Jawa-Bali

Penjualan energi (TWh) 69,12 74,82 81,74 89,27 97,47 106.22


Laju pertumbuhan (%) 11,5 6,5 6,7 7,0 7,3 7,2

Puncak permintaan (MW) 13,326 14.174 14.862 15.844 16,965 18.168


Jumlah pelanggan 20.12 20.78 21.74 22.80 23.95 25.16

Luar Jawa

Penjualan energi (TWh) 16.41 17.63 19.39 21.41 23.72 26.28


Laju pertumbuhan (%) 7.3 7.4 10.0 10.4 10.8 10.8

Puncak permintaan (MW) 3.85 4.12 4.52 4.98 5.50 6.07


Jumlah pelanggan 9.48 9.95 10.69 11.50 12.38 13.32

sumber = http://www.pln.co.id
SUMBER-SUMBER ENERGI
A LT E R N AT I F
merupakan sumber energi tak terbatas dan dapat dikembalikan keberadaanya.
layak untuk dikembangkan jika melihat potensinya cukup melimpah di Indonesia.
Dilihat dari perkembangannya, pemanfaatan energi terbarukan di Indonesia dibagi
menjadi tiga, yakni :

1. Energi yang sudah dikembangkan secara komersial


(biomassa, panas bumi, dan tenaga air).
2. Energi yang sudah dikembangkan tapi masih terbatas
(energi surya, angin)
3. Energi yang sudah dikembangkan tapi masih pada
tahap penelitian (energi samudera).
CONTOH-CONTOH SUMBER ENERGI
A LT E R N AT I F
1. Tenaga biomassa kayu. Biomassa jenis ini sering dijumpai sebagai sumber
energi di pedesaan atau industri-industri kecil. Sebagian besar digunakan untuk
menyuplai energi panas dengan cara dibakar. Meskipun merupakan sumber energi
terbarukan, tapi jika penggunaannya tidak disertai oleh usaha-usaha melakukan
konservasi maka akan berdampak negatif terhadap kelestarian lingkungan.
2. Tenaga biomassa limbah pertanian. Biomassa jenis ini contohnya adalah tandan
kosong sawit, tempurung sawit, sekam padi, jerami, sabut dan tempurung kelapa,
dll. Produktivitas sekam padi Indonesia mencapai 13 juta ton/tahun dengan anggapan
bahwa kapasitas produksi beras nasional sekitar 30 juta ton/tahun. Salah satu jenis
pemanfaatan energi ini adalah melalui proses gasifikasi. Salah satu yang sudah
diresmikan adalah pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) menggunakan sekam
padi di Haurgeulis, Indramayu dengan kapasitas 100 kW. PLTD ini merupakan
pengembangan prototipe unit gasifikasi sekam padi yang telah dikembangkan
sebelumnya dengan kapasitas 18 kW.
3. Tenaga biomassa limbah petenakan. Contohnya adalah kotoran-kotoran sapi
(baik perah maupun pedaging, kerbau, ayam, babi, itik. Salah satu jenis pemanfaatan
energi ini adalah anaerobic digester yang akan menghasilkan biogas dengan
komposisi metana (CH4) sekitar 60%, CO2 (±40%), dan sisanya dalam jumlah kecil
adalah H2S, H2O, O2, dan N2. Sebagai contoh adalah sapi perah, kotoran yang
dihasilkan 1,5 ekor sapi perah per hari mampu menggantikan minyak tanah sekitar
0,6 liter per hari.
4.Tenaga biomassa limbah agroindustri seperti limbah pabrik tahu, limbah pabrik tapioka, limbah
pabrik gula, industri penggergajian kayu. Pemanfaatan biomassa ini bermacam-macam seperti
teknologi gasifikasi dan genset gas atau diesel untuk kapasitas kecil 20 – 100 KW. Sedangkan
kapasitas lebih besar lagi, yakni dapat menggunakan teknologi kogenerasi dan combined cycle (akan
dibahas kemudian). Tabel 1.6. di bawah ini adalah contoh aplikasi teknologi pembangkitan energi
berbasis biomassa limbah agroindustri.
5. Tenaga air besar. Sumber tenaga ini meliputi sungai, waduk, dan bendungan. Potensi tenaga air di
Indonesia cukup besar, yakni 75 GW yang tersebar di 1315 lokasi. Tapi pemanfaatannya masih jauh di
bawah potensinya, yakni 4,2 GW atau sekitar 5,6% saja (lihat tabel 1.3). Dari potensi di atas, 34 MW
dapat dikembangkan menjadi pembangkit listrik skala besar (di atas 100 MW). Sisanya adalah
pembangkit listrik skala mini dengan kapasitas 200 kW – 10 MW.
6. Tenaga air kecil (mikro hidro). Dari 75 GW potensi tenaga air di atas, 0.5 GW di antaranya dapat
dimanfaatkan untuk pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH). Pembangkit listrik jenis ini
cocok diterapkan di lingkungan pedesaan yang sulit terjangkau oleh listrik. Pengertian mikro hidro
adalah pembangkit listrik tenaga air yang menghasilkan kapasitas daya 200 kW ke bawah. Baru-baru
ini PLTMH di Leuwikiara, Dusun Citalahab, Desa Nagrog, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten
Tasikmalaya mendapatkan penghargaan ASEAN Energy Award tahun 2004 untuk kategori energi baru
dan terbarukan. Penerapan PLTMH lainnya terletak di Desa Cintamekar, Kecamatan Segalaherang,
Kabupaten Subang dengan kapasitas 120 kW yang digunakan untuk menyuplai kebutuhan listrik 122
KK. Pemanfaatan mikro hidro ini sudah 11% dari total potensinya. Jumlah ini lebih baik dari sumber-
sumber yang lain.
7. Tenaga surya termal. Potensi energi ini di Indonesia rata-rata adalah 4.8 kWh/m2/hari. Dengan
perincian, Kawasan Barat Indonesia 4.5 kWh/m2/hari dan Kawasan Timur Indonesia 5.1
kWh/m2/hari. Hal ini mengindikasikan bahwa radiasi surya tersedia hampir merata sepanjang tahun
mengingat Indonesia terletak pada kawasan beriklim tropis. Salah satu pemanfaatan energi surya
termal (pemanfaatan secara langsung) adalah memasak (kompor surya), mengeringkan hasil
pertanian, perkebunan, perikanan, kehutanan, tanaman pangan.
8. Tenaga surya fotovoltaik. Pemanfaatan energi surya fotovoltaik digunakan untuk memenuhi
kebutuhan listrik, pompa air, televisi, telekomunikasi, dan lemari pendingin. Pemanfaatannya sudah
sekitar 5 MW.
9. Tenaga gelombang laut. Energi yang terkandung dalam gelombang berkisar antara 20-70 kW/m
yang diukur pada rata-rata garis depan depan gelombang. Dengan kata lain, gelombang pantai
sepanjang 1 km dapat menghasilkan daya sekitar 20-70 MW. Jika daya tersebut dikonversikan
menjadi listrik dengan efisiensi 50%, maka akan dihasikkan listrik sebesar 10-35 MW.
Pengembangan energi gelombang terus dikaji melalui proyek percontohan pembangkit listrik
tenaga gelombang di Pantai Baron, Yogjakarta dengan kapasitas 1.1 MW. Bila percobaan ini
berhasil, maka kemungkinan untuk diterapkan di lokasi pedesaan sepanjang pantai Indonesia
semakin besar.
10. Tenaga panas bumi. Seperti yang telah disinggung di atas bawah terdapat beberapa Pembangkit Listrik Tenaga
Panas bumi (PLTP) baik yang dikelola oleh PLN maupun swasta. Sebagai daerah vulkanik, potensi tenaga ini di
Indonesia mencapai 20 GW (5.3 GW di Jawa, 9.6 GW di Sumatera, sisanya di Sulawesi dan pulau lainnya). Namun
pemanfaatannya baru sekitar 4% dari total potensi (800 MW). Berdasarkan penelitian bahwa terdapat 70 daerah
sumber energi panas bumi yang mempunyai prospek untuk dikembangkan. Pengembangan panas bumi masih
mengalami hambatan terutama karena jarak sumber panas bumi yang jauh dari pusat pengguna dan kebanyakan
terdapat di kawasan hutan lindung.
11. Tenaga angin. Potensi energi angin Indonesia secara umum kecil karena kecepatan angin pada umumnya rendah
yaitu antara 3-4 m/detik. Tetapi di beberapa daerah tertentu khususnya di Kawasan Timur Indonesia, kecepatan
anginnya lebih dari 5 m/detik. Meskipun kecepatan anginnya rendah, namun masih memiliki potensi untuk
dikembangkan sebagai pembangkit listrik skala kecil. Diperkirakan potensi energi angin sekitar 0.5 GW yang sudah
dimanfaatkan hanya 0.5 MW. Energi angin dapat digunakan untuk membangkitkan tenaga listrik, antara lain untuk
listrik pedesaan, pengisian baterai, dan keperluan mekanik seperti pemompaan air atau aerasi. Percobaan pembangkit
listrik tenaga angin ini sudah dilakukan di Oesao, Kupang NTT.
12. Tenaga fuel cell (sel bahan bakar). Merupakan sumber energi yang ramah lingkungan karena tidak berisik dan
emisi rendah. Selain itu panas yang terbuang dapat di-recovery. Fuel cell adalah sebuah perangkat elektrokimia yang
mengubah energi kimia ke energi listrik secara kontinu. Pada sebuah baterai biasa , energi kimia yang diubah oleh
sebuah sel adalah tetap. Jika bahan bakar (fuel) dan oksidan di baterai telah habis , maka baterai tersebut harus di ganti
atau di isi ulang (charge). Perbedaan mendasar sebuah sel bahan bakar dengan baterai biasa ditentukan dengan supply
bahan bakar (oksidan) ke dalam sel . Pada sel bahan bakar , energi dipasok terus menerus , hal ini tidak ubahnya
dengan sebuah mesin yang memerlukan bahan bakar untuk mengubah dari energi kimia menjadi energi mekanik.
Sedangkan pada sel bahan bakar , energi yang dihasilkan langsung menjadi energi listrik.
13. Energi biodiesel. Merupakan bahan bakar pengganti solar (mesin diesel) dengan
bahan baku minyak nabati, seperti minyak sawit, kedelai, jarak pagar, kelapa, biji rami,
biji kapas, biji bunga matahari, dan minyak-minyak lain yang mengandung fatty acid
(asam lemak). Proses utamanya adalah reaksi esterifikasi dan trans-esterifikasi asam-
asam lemak menjadi metil ester (biodiesel). Di Indonesia, potensi minyak sawit (CPO)
cukup melimpah dan diperkirakan pada tahun 2012 Indonesia akan menjadi produsen
CPO terbesar dunia dengan kapasitas produksi 15 juta ton/tahun. Baru-baru ini sedang
dikembangkan pula perkebunan percontohan jarak pagar di Lombok dan Sumbawa
sebagai bahan baku alternatif biodiesel selain minyak sawit. Ditinjau dari emisi gas
buang yang dihasilkan, biodiesel merupakan energi yang ramah lingkungan.
14. Energi bioetanol. Merupakan bahan bakar pengganti bensin dengan bahan baku
tanaman-tanaman yang mengandung karbohidrat/pati dalam jumlah besar. Contohnya
adalah ketela, jagung, tebu, singkong, kentang, gandum, di mana bahan-bahan tersebut
difermentasi untuk menghasilkan etanol. Proses selanjutnya adalah pemurnian etanol
yang dihasilkan dengan cara distilasi dan dehidrasi. Pemanfaatan bioetanol sebagai
campuran bensin akan meningkatkan bilangan oktan dan menyempurnakan reaksi
pembakaran sehingga ramah lingkungan.
15. Tenaga nuklir. Merupakan energi yang diperoleh dari pemanfaatan teknologi
nuklir melalui Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Energi nuklir (PLTN)
mempunyai potensi yang cukup baik untuk dikembangkan di Indonesia, walaupun
merupakan energi alternatif urutan terakhir.
E N E R G I PA N A S / K A L O R
(pemanfaatan dalam industri proses)
E N E R G I PA N A S / K A L O R
(pemanfaatan dalam industri proses)
ENERGI MEKANIK
(pemanfaatan dalam industri proses)
ENERGI LISTRIK
(pemanfaatan dalam industri proses)

Anda mungkin juga menyukai