Anda di halaman 1dari 32

FITOREMEDIASI

FAUZUL HAYAT,SKM,MKM
PENDAHULUAN
Berdasarkan penelitian sejak 2001, yang dipaparkan tim
dari BPLHD maupun PSDA, tanah di persawahan
Rancaekek mengandung natrium (Na) dengan
konsentrasi tinggi yaitu 467-2.983 mg/kg tanah. Sebagai
perbandingan, kadar Na dalam tanah yang tidak tercemar
limbah industri tekstil hanya 60 mg/kg tanah. Selain
Na, unsur logam berat pencemar lainnya yang terdeteksi
adalah Hg, Cd, Cr, Cu, Co, dan Zn. Ratusan hektare sawah
di empat desa di Kecamatan Rancaekek, Kabupaten
Bandung terindikasi mengandung bahan-bahan kimia
beracun dan logam berat (B3).
HASIL PENELITIAN
Kasus Pencemaran Pb di
Kawasan Serpong
Fitoremediasi

Fitoremediasi teknologi
pembersihan, penghilangan atau
pengurangan polutan berbahaya,
seperti logam berat, pestisida, dan
senyawa organik beracun dalam tanah
atau air dengan menggunakan bantuan
tanaman (hiperakumulator plant).
Proses Fitoremediasi
1. Phytoacumulation : tumbuhan menarik zat
kontaminan sehingga berakumulasi disekitar
akar tumbuhan
2. Rhizofiltration : proses adsorpsi /
pengendapan zat kontaminan oleh akar untuk
menempel pada akar.
3. Phytostabilization : penempelan zat-zat
contaminan tertentu pada akar yang tidak
mungkin terserap kedalam batang tumbuhan.
Proses Fitoremediasi
4. Rhyzodegradetion : penguraian zat-zat
kontaminan oleh aktivitas microba
5. Phytodegradation : penguraian zat
kontamin
6. Phytovolatization : transpirasi zat
contaminan oleh tumbuhan dalam
bentuk yang telah menjadi larutan terurai
sebagai bahan yang tidak berbahaya
Proses Hyperakumulator
Fitoremediasi
Tanaman hiperakumulator :
Mampu menyerap lebih dari 10.000 ppm
Mn, Zn, Ni
Lebih dari 1.000 ppm untuk Cu dan Se
Lebih dari 100 ppm untuk Cd, Cr, Pb, dan
Co.
Tanaman hiperakumulator yang
telah ditemukan hingga saat ini
mencakup sekitar 400 spesies
bukan hanya yang mampu
membersihkan metal (logam),
nonlogam, tetapi juga senyawa
organik
Tumbuhan Penyerap Carbon
PENYERAP CARBON
MAHONI
TREMBESI

KENAGA PINGKU Cassia


Penyerap Merkuri (Hg)

JARAK PAGAR

AKAR WANGI
HASIL PENELITIAN
Moenandir & Hidayat (1993) dalam Sitorus(2007)
bahwa, kangkung air (Ipomea aquatic) ternyata dapat
meningkatkan mutu air yang tercemar oleh air limbah
dan mampu menyerap logam berat yang terlarut dalam
media tumbuh. Hasil penelitian mereka terhadap air
limbah tekstil, obat-obatan, pabrik roti dana quadest
mampu menurunkan kadar logam Pb 0,92 ppm
Liao & Chang (2004), bahwa eceng gondok (Eichhornia
crassipes) memiliki kemampuan dalam menyerap Pb.
Selama penelitan mereka yang dilakukan di perairan
Erh-Chung wetland  menunjukkan bahwa eceng gondok
mampu menyerap Pb sebesar 542 mg/m2 dengan
kapasitas penyerapan sebesar 5,4kg/ha.
Hasil Penelitian
Menurut Homaee (2006) bahwa, tanaman lobak ( Rhaphanus
sativa L.) mampuberperan dalam fitoremediasi logam Pb.
Konsentrasi maksimum Pb di dalam akar yaitu sebesar 440 µg/gr,
sedangkan di dalam daun sebesar 42 µg/gr.
Sedangkan yang dilaporkan oleh Huang,dkk. (1997), bahwa,
tanaman jagung ( Zea mays L.) dan kacang kapri ( Pisum sativum
L.)dapat menyerap Pb. Melalui penambahan EDTA di dalam tanah
meningkatkan konsentrasiPb di dalam pucuk kedua tumbuhan
tersebut dari sekitar 500 mg/kg menjadi 10.000 mg/kgdimana
kandungan Pb di dalam tanah lebih kurang 2.500 mg/kg.
TANAMAN PENYERAP NITROGEN DAN
POSFOR
(Bintang Air)
Tumbuhan Penyerap Radioaktif
Tanaman Bayam Penyerap
Radionuklida (cs)
Keuntungan Fitoremediasi
Biaya operasi lebih murah
Tanaman juga bisa dijadikan bahan
bakar.
Pencemaran pada tanah bisa
berkurang secara alamiah
Keuntungan Fitoremediasi
Tanah juga akan mengalami
perbaikan akibat adanya aktivitas
akar.
Tanah menjadi lebih subur kembali.
Kesuksesan penanggulangan pencemaran
(tanah, air, dan udara) hendaknya tidak
dipandang dan dilaksanakan hanya melalui satu
bidang ilmu kajian saja. Kerja sama yang baik
dari beberapa bidang ilmu dan juga metode
akan mengefektifkan pembersihan pencemaran,
sehingga pembersihan bisa dilakukan dengan
akurat dan tidak perlu diulang pada masa-masa
mendatang (once execution method).
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai