Anda di halaman 1dari 35

KONSEP PATOLOGI PADA

INTRANATAL

YELLY HERIEN
OUTLINES
INTRANATAL

Distosia

Disproporsi cepalopelvic

Fetal distres

Gangguan plasenta

Abnormalitas cairan ketuban

Lilitan tali pusat

Ketuban pecah dini


Distosia

 Kelancaran persalinan tergantung 3 P :


1. Power -- kekuatan ibu
2. Passage -- keadaan jalan lahir
3. Passanger – keadaan janin
 Bila ada gangguan pada 1 atau lebih pada faktor ini, dapat
terjadi keterlambatan atau gangguan pada jalannya persalinan
 Keterlambatan atau kesulitan ini disebut DISTOSIA
POWER – Distosia His
 Kelainan His = kontraksi uterus yang abnormal (tidak efisien)
sehingga mengakibatkan tidak terjadinya persalinan yang normal
 Meliputi :
 Inersia uteri (hipotonik dan hipertonik)
 Partus perikiatatus)
 Incoordinate uterine action)
 Kelainan mengedan
Etiologi Faktor Penyulit


Penggunaan analgesik yang ●
Inertia uteri dapat
terlalu cepat menyebabkan jejas kelahiran

Kesempitan panggul dan kematian

Kelainan posisi ●
Ibu kehabisan tenaga dan

Rasa takut dari ibu dehidrasi
PASSENGER – Distosia Janin
 Adanya kelainan bentuk janin
 Contoh
 Makrosomia
 makrosefalus
 Hidrosefalus
 Anensefalus
 Kembar siam
Malformasi
 Adanya kelainan bentuk janin
 Contoh
 Makrosomia
 makrosefalus
 Hidrosefalus
 Anensefalus
 Kembar siam
Malposisi
 Posisi selain ubun-ubun kecil janin di depan
 Terbagi 2 :
 Positio oksiput posterior
 Positio oksiput transverse
Malpresentasi
 Bagian terbawah janin selain presentasi belakang kepala
 COntoh :
 Presentasi puncak kepala, dahi, muka, bokong  letak sungsang,
presentasi ganda, letak lintang
DISTOSIA BAHU
 Proses persalinan saat bahu tidak bisa lahir dengan presentasi kepala
 Kesulitan melahirkan bahu setelah kepala lahir

DISTOSIA TALI PUSAT


 Tali pusat tersembunyi keadaan di mana talipusat berada di samping
bagian terendah dan ketuban masih utuh
 Tali pusat terkemuka tali pusat terendah danselaput ketuban masih
utuh
 Tali pusat menumbung tali pusat terendah dan selaput ketuban telah
pecah
PASSENGE – Distosia Kelainan Panggul
 Yang dapat mempersulit persalinan spontanpervaginam :
 Kesempitan pada pintu atas panggul
 Kesempitan panggul tengah
 Kesempitan pintu bawah panggul
 Kelainan bentuk panggul (ex: rakitis, atrofi,sciliosis..)
Disproporsi cepalopelvic

 Disproporsi kepala panggul yaitu suatu keadaan yang timbul


karena tidakadanya keseimbangan antara panggul ibu dengan
kepala janindisebabkan oleh panggul sempit, janin yang besar
sehingga tidak dapat melewati panggul ataupun kombinasi
keduanya
Fetal distres

 Fetal Distres atau gawat janin adalah keadaan/ reaksi janin tidak
memperoleh oksigen yang cukup, sditandai oleh :
 DJJ >160x/ menit atau <120x/menit
 Gerakan janin berkurang
 Air ketuban bercampur mekonium, berwarna kehijauan
Faktor Penyebab
Gangguan plasenta
(Plasenta Previa dan Solusio Plasenta)
 Plasenta Previa
 Insersi abnormal
 Menutupi jalan lahir
 Kehamilan >28 minggu
 Diagnosis sesaat
Plasenta Previa dibagi menjadi 4 tingkat
 Patofisiologi
 Segmen bawah rahim (SBR) : daerah tidak aktif, sebagian
besar terdiri dari serabut elastis dan sedikit otot
 Saat pembentukan SBR  plasenta lepas dari implantasinya
 perdarahan
 Otot-otot miometrium SBR tidak mampu kontraksi dan
retraksi untuk menekan/ menjepit pembuluh darah yang
sobek
 Gambaran Klinik
 Perdarahan pervaginam :
- nyeri
- tanpa sebag
- cendrung berulang
 Kelainan letak
 Solusio Plasenta/ Placenta abruption/ Placental apoplexy/
Ablatio placentae
Pelepasan plasenta secara dini dari tempat implantasinya yang
normal sebelum bayi lahir
Etiologi
 Trauma
 Hipertensi kronis, preeklamsia/ eklamsia
 Pengosongan uterus mendadak
 Faktor tali pusat
 Kelainan uterus/ tumor
 Pekerjaan banyak berdiri atau berjalan
 Faktor umur
 Faktor paritas
 Merokok
 Kejadian berulang
Gambaran Klinik

 30% pelepasan plasenta adalah kecil  sedikit atau tanpa gejala


 Gejala yang sering ditemukan :
a. Perdarahan pervaginam
b. Nyeri abdomen, kadang disertai nyeri punggung
c. Uterus tegang/ kaku
d. Syok hipovolemik
e. Oliguria
Bila proses luas dapat terjadi :

 Gawat janin
 Uterus menjadi keras
 DIC (Disseminated Intravascular Coagulation)
 Syok hipovolemik

Pemeriksaan USG  bekuan retroplasenter


Abnormalitas cairan
ketuban
 Poligohidramnion
 Oligohidramnion
Poligohidramnion
 Disebut juga Hidramnion, yaitu keadaan dimana air ketuban
melebihi 2000 cc/ ml

 Akut dan kronis


Akut = penambahan air ketuban secara mendadak dancepat dalam
beberapa hari danbiasa terjadi pada kehamilanmuda bulan 5 dan
6
Kronis = penambahan air ketuban secara perlahan-lahan, biasanya
terjadi pada kehamilan lanjut.
Etiologi :
1. Produksi air ketuban bertambah  berasal dari sel-sel amnion
namun dapat juga bertambah karna cairan lain masuk kedalam
ruang amnion yang berasal dari urin janin
2. Pengaliran air ketuban terganggu  janin tidak dapat menelan
air ketuban, misalnya pada atresia esofagus dan anensefalus

Faktor Predisposisi :
3. Gemeli
4. DM
5. Toxemia gravidarum
Oligohidramnion
 Suatu keadaan dimana jumlah air ketuban sangat sedikit yakni
kurang dari 500 cc

Etiologi
1. Absorpsi atau kehilangan cairan yang meningkat karena KPD
2. Penurunan produksi cairan amnion karena kelainan ginjal
kongenital
Lilitan tali pusat

 Tali pusat yang dapat membentuk lilitan sekitar badan, bahu,


tungkai atas/ bawah dan leher bayi.
 Keadaan ini dijumpai pada air ketuban yang berlebihan, tali
pusat yang panjang, dan bayinya yang kacil
Beberapa hal yang menandai bayi terlilit tali pusat :

1. Pada bayi dengan usia kehamilan >34 minggu, namun bagian


terendah janin belum memasuki PAP
2. Pada janin letak sungsang atau lintang yang menetap meskipun
dilakukan usaha untuk memutar janin
3. Pemeriksaan USG
4. Dalam proses persalinan pada bayi dengan lilitan tali pusat
yang erat, umumnya ditandai penurunan DJJ dibawah normal,
terutama saat kontraksi rahim
Ketuban Pecah Dini

 Ketuban pecah dini merupakan pecahnya selaput ketuban


sebelum proses persalinan atau sebelum ada tanda-tanda
persalinan
 Ketuban pecah dini juga disebutkan sebagai pecahnya ketuban
sebelum pembukaan < 4 cm (fase laten), KPD dapat terjadi pada
akhir kehamilan atau jauh sebelum waktu melahirkan
Penyebab
 Penyebab KPD belum dapat diketahui secara pasti, namun terdapat beberapa
faktor predisposisi yang mengakibatkan terjadinya KPD :
1. Infeksi
2. Servik yang inkompetensia
3. Tekanan intra uterin yang meninggi atau meningkat secara berlebihan
misalnya trauma, hidramnion, gamelli
4. Trauma dari hubungan seksual, pemeriksaan dalam, maupun amniosintesis
5. Kelainan letak, misalnya sungsang, sehingga tidak terdapat bagian terendah
yang menutupi pintu atas panggul yang dapat menghalangi tekanan
terhadap membran bagian bawah
6. Keadaan sosial ekonomi
7. Faktor lain 9. Merokok
a. Faktor golongan darah yang diakibatkan 10. Perdarahan antepartum
oleh golongan darah ibu dan janin yang
11. Inkompetensi servik (leher rahim)
tidak sesuai dapat menimbulkan
kelemahan bawaan termasuk kelemahan 12. Polihidramnion (cairan ketuban berlebih)
jaringan kulit ketuban 13. Riwayat KPD sebelumnya
b. Faktor disproporsi antar kepala janin dan 14. Kelainan atau kerusakan selaput ketuban
panggul ibu.
15. Kehamilan kembar
c. Faktor multi graviditas, merokok dan
perdarahan antepartum. 16. Servik (leher rahim) yang pendek
(<25mm) pada usia kehamilan 23 minggu.
d. Defisiensi gizi dari tembaga atau asam
askorbat (Vitamin 17. Infeksi pada kehamilan seperti bakterial
vaginosis
8. Riwayat kelahiran prematur
Tanda dan Gejala

 Keluar air ketuban berwarna putih keruh, jernih, kuning, hijau, atau kecoklatan
sedikit-sedikit atau sekaligus banyak
 Dapat disertai demam apabila sudah terdapat infeksi
 Janin mudah diraba, pada pemeriksaan dalam selaput ketuban tidak ada, air
ketuban sudah kering.
 Pada pemeriksaan inspekulo tampak selaput ketuban tidak ada dan air ketuban
sudah kering atau tampak air ketuban mengalir
 Keluarnya cairan ketuban merembes melalui vagina
 Bercak vagina yang banyak
 Nyeri perut
 Denyut jantung janin bertambah cepat yang merupakan tanda-tanda infeksi
yang terjadi

Anda mungkin juga menyukai