G 1906459132 Daftar obat yang akan dimusnahkan No Nama Obat Jumlah No. Batch Tgl. Kadaluarsa 1. Ciprofloxacin 1 box A 324879 20 Febuari 2020
2. Salep mikonazol 3 tube 9087623 B 11 Maret 2020
Pemusnahan Ciprofloxacin & Salep Mikonazol dilakukan dengan tahapan sebagai berikut : • Penanggung jawab fasilitas pelayanan kefarmasian menyampaikan surat pemberitahuan dan permohonan saksi kepada Dinas Kesehatan Kab/Kota dan/atau Balai Besar/BPOM setempat • Balai Besar/BPOM setempat dan Dinas Kesehatan Kab/Kota menetapkan petugas di lingkungannya menjadi saksi pemusnahan sesuai dengan surat permohonan sebagai saksi • Pemusnahan disaksikan oleh petugas yang telah ditetapkan (tenaga kefarmasian lain yang memiliki surat izin praktik atau surat izin kerja) • Penanggung jawab fasilitas pelayanan kefarmasian yang melaksanakan pemusnahan harus membuat Berita Acara Pemusnahan Lanjutan… • BAP paling sedikit memuat : a) Hari, tanggal, bulan dan tahun pemusnahan b) Tempat pemusnahan c) Nama penanggung jawab fasilitas pelayanan kefarmasian d) Nama petugas kesehatan yang menjadi saksi dan saksi lain badan/sarana tersebut e) Nama dan jumlah obat yang dimusnahkan f) Cara pemusnahan g) TTD penanggung jawab fasilitas pelayanan kefarmasian dan saksi • BAP dibuat dalam rangkap 3 dan tembusannya disampaikan kepada Direktur Jenderal dan Kepala Badan/Kepala Balai Proses pemusnahan ciprofloxacin tablet (padat) dan salep mikonazol (setengah padat) • Dibuang ke tempat penimbunan sampah setelah dikeluarkan dari wadahnya. Tiap harinya tidak boleh melebihi 1% dari limbah rumah tangga • Enkapsulasi • Inersiasi • Insinerasi suhu sedang dan tinggi Penimbunan • Penimbunan berarti penempatan limbah langsung ke lahan penimbunan sampah tanpa perlakuan atau persiapan sebelumnya • Penimbunan merupakan metode tertua dan paling sering dipergunakan dalam pembuangan limbah padat • Terdapat 3 macam penimbunan : a) Pembuangan terbuka sederhana dan tanpa pengendalian b) Penimbunan berteknologi, dan c) Penimbunan berteknologi tinggi Enkapsulasi • Enkapsulasi berarti imobilisasi obat-obatan dengan memadatkannya dalam tong plastik atau besi • Sebelum dipergunakan, tong harus bersih dan kandungan sebelumnya harus bukan bahan yang mudah meledak atau berbahaya • Tong diisi hingga 75% kapasitasnya dengan obat-obatan padat atau setengah padat, lalu sisa ruang dipenuhi dengan campuran kapur- semen-air (15:1:15) hingga terisi penuh, kemudian tong ditutup dengan dikelim atau pengelasan Inersiasi • Inersiasi merupakan varian enkapsulasi • Obat-obatan dilepas dari bahan pengemasnya (blister/strip, kertas, karton, atau tube) • Obat-obatan dicampur dengan kapur, semen, dan air dengan perbandingan 65:15:15:5, sehingga terbentuk pasta yang homogen. Pasta dipindahkan ke tempat pembuangan akhir yang akan membentuk masa pada bercampur dengan limbah rumah tangga biasa • Perlu alat khusus untuk mencampurnya (seperti beton mollen) Insinerasi suhu tinggi • Insinerator suhu minimal 850⁰C dengan waktu retensi pembakaran 2 detik dapat digunakan untuk pemusnahan obat-obatan padat. Limbah farmasi dicampur dengan limbah rumah tangga dalam jumlah besar (1:1000) • Insinerator 1200-1430⁰C sangat sesuai dan paling memadai untuk pemusnahan obat-obatan rusak dan kadaluwarsa. Pada kondisi ini limbah akan hancur secara efektif • Dapat bekerja sama dengan industri semen. Obat-obatan harus dibuka dari kemasannya, lalu digiling dan dicampur dengan bahan bakar secukupnya dengan perbandingan tidak melebihi 5% Dekomposisi kimiawi • Jika tidak terdapat insinerator yang memadai, dekomposisi kimiawi dapat digunakan sesuai rekomendasi produsen • Obat-obatan golongan antibiotik dapat dimusnahkan dengan cara ini • Namun, inaktivasi kimia ini sangat mahal, lama dan berat, serta membutuhkan persediaan pereaksi sepanjang waktu • Harus ada ahli kimia dan farmasi serta peralatan khusus