Anda di halaman 1dari 7

DROWNING

Drowning  suatu bentuk asfiksia oleh karena


aspirasi cairan ke dalam saluran nafas, karena
terendam dalam air atau cairan lain.

Terendam sepenuhnya atau terendam hanya


hidung dan mulut selama beberapa waktu bisa
menyebabkan kematian.
• Bisa bertahan nafas sampai mencapai kadar
tertentu CO2 dalam darah dan jaringan 
menstimulasi pusat pernafasan.

• Saat berusaha  air dapat masuk  batuk


dan memaksa udara dalam jumlah besar
keluar dari paru  mengacaukan ritme nafas

• Dapat merangsang muntah dan aspirasi cairan


lambung
Hipoksia serebri
Dalam air yang bersuhu hangat  3 – 10 menit
Kesadaran ↓ : 3 menit

Setelah berusaha bertahan  konvulsi  koma


 kematian
Patofisiologi tenggelam :

dinding alveoli paru  semipermiabel


saat air masuk ke alveoli  pertukaran cairan
(Tergantung tekanan osmotik darah – air)
Perbedaan tenggelam di air tawar dan air laut :
1. Air tawar ( 0,6% NaCl)
• air secara cepat berpindah dari paru 
darah, hemolisis dan dilusi darah, ↑
volume darah (2,5 L dalam 3 menit).
• mengubah surfaktan (dapat berlanjut
setelah resusitasi)  kolaps alveoli  ↓
komplians paru  memparah V/P
missmatch hingga 75 %.
• Vagal reflex  ↑resistensi perifer
pernafasan ( vasokonstriksi pulmonal )
• Elektrolit : sodium dan kalsium ↓, kalium ↑
• Beban jantung ↑  edem pulmonal
• Jantung  hipoksia , overfilling, sodium deficit,
peningkatan kalium  aritmia  VT/VF

2. Air laut
• High saline (> 3 % NaCl)
• Menarik air dari darah ke jaringan paru, edem
paru yang hebat dan hipernatremia.
• Kematian diakibatkan oleh asfiksia.

Anda mungkin juga menyukai