Anda di halaman 1dari 13

Bagaimana

Pertolongan
Pertama pada
Fraktur (Patah
Tulang)?
Pertongan Pertama
Fraktur (Patah Tulang)
Fraktur atau patah tulang adalah keadaan dimana
hubungan atau kesatuan jaringan tulang terputus.
Tulang mempunyai daya lentur (elastisitas)
dengan kekuatan yang memadai, apabila trauma
melebihi dari daya lentur tersebut maka terjadi
fraktur (patah tulang). Penyebab terjadinya
fraktur adalah trauma, stres kronis dan berulang
maupun pelunakan tulang yang abnormal.
Patah tulang terbuka dapat terjadi di
mana saja. Pada setiap kegiatan sehari-
hari, terkadang ada saja hal yang dapat
menyebabkan kita mengalami cedera
sistem otot dan rangka hingga kita akan
merasa sangat sakit dan sulit untuk
memfungsikan alat gerak. Alat gerak
pada manusia terdiri dari tulang, sendi,
jaringan ikat, dan otot.
Prinsip pertolongan pertama pada patah
tulang
1. Pertahankan posisi
2. Cegah infeksi
3. Atasi syok dan perdarahan
4. Imobilisasi (fiksasi dengan pembidaian)
5. Pengobatan :
a. Antibiotika
b. ATS (Anti Tetanus Serum)
c. Anti inflamasi (anti radang)
d. Analgetik/ pengurang rasa sakit
Tanda – Tanda Patah Tulang
A. Patah tulang tertutup
1. Nyeri tekan/ pergerakan
2. pembengkakan
3. Perubahan bentuk (Deformitas)
4. Fungsi terganggu (Fungsiolaesa)
5. Krepitasi (bunyi gesekan)
B. Patah tulang terbuka
1. Sama dengan diatas ditambah dengan adanya luka
atau perdarahan pada permukaan jaringan kulit akibat
terkoyak oleh ujung tulang yang patah
Cara menangani patah tulang
terbuka
Penanganan patah tulang yang paling utama
adalah pembidaian. Pembidaian adalah
berbagai tindakan dan upaya untuk
menghindari pergerakan, untuk melindungi
serta menstabilkan bagian tubuh yang
cedera. Hal ini penting dilakukan sebelum
tenaga ahli (dokter atau paramedis) dapat
membantu Anda.
Pembidaian bertujuan untuk:
1.Mencegah pergerakan atau pergeseran
dari ujung tulang yang patah
2.Mengurangi terjadinya cedera baru di
sekitar bagian tulang yang patah
3.Mengistirahatkan anggota badan yang
patah
4.Mengurangi rasa nyeri
5.Mengurangi perdarahan
6.Mempercepat penyembuhan
Macam-macam bidai :
1. Bidai keras
2. Bidai yang dapat dibentuk
3. Bidai improvisasi
Syarat – syarat pembidaian :
1. Cukup kuat untuk menyokong
2. Cukup panjang
3. Diberi bantalan kapas
4. Ikat diatas dan dibawah garis fraktur
(garis patah)
5. Ikatan tidak boleh terlalu kencang atau
terlalu kendur.
Panduan pembidaian
1. Sebisa mungkin beri tahu rencana yang akan Anda lakukan pada penderita

2. Pastikan bagian yang cedera dapat dilihat, dan hentikan perdarahan (bila ada)
sebelum melakukan pembidaian

3. Siapkan alat seperlunya seperti bidai dan kain segitiga (mitella)

4. Jangan mengubah posisi yang cedera

5. Jangan memasukkan bagian tulang yang patah

6. Bidai harus meliputi dua sendi dari tulang yang patah (sebelum
dipasang, bidai harus diukur terlebih dahulu pada anggoda badan
penderita yang tidak mengalami patah tulang).
7. Jika ada tulang yang keluar, Anda dapat menggunakan mitella dan
membentuknya seperti donat atau menggunakan benda apapun yang lunak
dan memiliki lubang, lalu masukkan tulang di dalam lingkaran donat
tersebut agar tulang tidak tersenggol (sesuaikan lingkaran dengan diameter
tulang yang keluar).

8. Lapisi bidai dengan bahan yang lunak bila memungkinkan

9. Gunakan beberapa mitella untuk mengikat bidai (jika di bagian


kaki, masukkan mitella melalui celah di bawah lutut dan di bawah
pergelangan kaki).

10. Ikat juga “donat” yang telah Anda pakai pada tulang yang
keluar dengan mitella.

11. Ikatan jangan terlalu keras dan terlalu longgar


12. Ikatan harus cukup jumlahnya, dimulai dari sendi
yang banyak melakukan gerakan, kemudian sendi atas
dari tulang yang patah.

13. Jangan membidai berlebihan, jika anggota tubuh


penderita yang mengalami patah tulang sudah tidak
dapat melakukan gerakan itu berarti Anda sudah
melakukan pembidaian dengan baik

14. Bawa penderita ke rumah sakit untuk


tindakan lebih lanjut

Anda mungkin juga menyukai