Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN KEGAWATDARURATAN

“LUKA BAKAR”

DISUSUN OLEH
KELOMPOK III

• ANGELIA P PAENDONG
• AYLISA KATIMPALI
• ANDRE SUMTAKI
• NUR ADHA S PATUTI
• SINYI S SOLLITAN
• NASHINTA MANOPO
• PRISKA RUUNG
• MEGANIA MANENGKEY
DEFINISI

Luka bakar adalah kerusakan atau


kehilangan jaringan yang di sebabkan
kontak dengan sumber panas seperti
api, air panas, listrik dan radiasi.
ETIOLOGI

Luka bakar dapat di sebabkan oleh


1. Luka bakar suhu tinggi (Thermal burn)
a. gas
b. cairan
c. bahan padat (solid)
2. Luka bakar bahan kimia (Hemical burn)
3. Luka bakar sengatan listrik (electrical burn)
4. Luka bakar radiasi
TANDA DAN GEJALA

GRADE I GRADE II GRADE III

• Kerusakan • Kerusakan pada • Kerusakan pada


epidermis dan semua lapisan
pada
dermis kulit
epidermis •
• Terdpat vesikel Nyeri tidak ada
• Kulit kering • Oedema • Luka merah
kemerahan subkutan keputih-putihan
• Nyeri • Luka merah dan atau hitam
• Sembuh basah keabu-abuan
dalam 3-7 hari • Sangat nyeri • Tampak kering
• Tidak ada • Sembuh dalam • Lapisan
21-28 hari. yangluka tidak
jaringan
sembuh sendiri.
parut. (perlu skin graf)
FASE LUKA BAKAR

FASE AKUT

FASE SUB AKUT

FASE LANJUT
KLASIFIKASI LUKA BAKAR
DERAJAT LUKA BAKAR
LUAS LUKA BAKAR :
KOMPLIKASI

1. Curting ulcer/Dekubitus
2. Sepsis
3. Pneumonia
4. Gagal ginjal akut
5. Deformitas
6. Kontraktur dan hipertofi jaringan parut
KASUS

Tn.S berusia 27 tahun, dilarikan keRS oleh kerabatnya


pukul 12.30 WIB. Tampak luka bakar diarea leher, perut
dan punggung. Kerabat klien mengatakan 3 jam SMRS
klien menderita luka bakar akibat ledakan gas elpiji. Dari
hasil pengkajian, kesadaran CM, luas luka bakar 31,5,
TD : 100/70mmHg, nadi : 110x/m, s : 37,6 derajat celcius,
RR : 29x/m, TB : 165cm, BB : 60kg, akral dingin, sianosis
(+). Pasien mengeluh sesak nafas, sedikit pusing, nyeri
pada area luka bakar.
PEMERIKSAAN FISIK

A. Tidak tampak adanya sumbatan jalan nafas


B. Kedua dinding thorak tampak normal, napas spontan, rochi
(-), whezing (-). Napas cepat dangkal, irreguler, RR 29x/ mnit.
C. Pasien tampak pucat, sianosis (+)
D. GCS = E4V5M6 = 15
E. Pakaian pasiensegera dievakuasi guna mengurangi pajanan
berkelanjutan serta menilai luas dan derajat luka.
DIAGNOSA

• HIPOVOLEMIA B/D BANYAKNYA PENGUAPAN /CAIRAN TUBUH


YANG KELUAR
• GANGGUAN PERTUKARAN GAS B/D KETIDAKSEIMBANGAN
VENTILASI PERFUSI
• NYERI AKUT B/D KERUSAKAN KULIT DAN JARINGAN
• GANGGUAN INTEGRITAS KULIT B/D KERUSAKAN KULIT DAN
JARINGAN AKIBAT LUKA BAKAR.
INTERVENSI
Diagnosa Keperawatan Kriteria Hasil INTERVENSI
 BP 100-140/60-90 • Manajemen
mmHg Hipovolemia
 Produksi urine >30 • Pemantauan Cairan
ml/jam (minimal 1 • Pemantauan Elektrolit
Hipovolemia b/d ml/kg BB/jam) • Monitor vital sign
banyaknya penguapan  Ht 37-43 %
atau cairan tubuh yang  Turgor elastic
keluar.  Mucosa lembab
 Akral hangat
 Rasa haus tidak ada

• Tidak ada tanda-tanda • Pemantauan Resiprasi


sianosis • Monitor tanda-tanda
• Frekuansi nafas 12- hipoxia
24x/menit • Monitor hasil lab
• SP02 > 95 • Kolaborasi
Pemasangan
Gangguan pertukaran gas • Pola nafas normal endotracheal Tube,
b/d ketidakseimbangan bila diperlukan
ventilasi-perfusi • Kolaborasi
Pemasangan ventilator
bila diperlukan
INTERVENSI
Nyeri akut b/d Skala 1-2 • Manajemen Nyeri
kerusakan kulit dan Expresi wajah tenang • Pemberian
jaringan • Nadi 60-100x/mnt Analgesik
• Klien tidak gelisah • Atur posisi tidur
• Dengan nyaman
• Anjurkan teknik
relaksasi
• Anjurkan klien
mengekspresikan
rasa nyeri yang
dirasakan.
Gangguan integritas Luka bakar sembuh • Kaji luka Pada fase
kulit b/d kerusakan sesuai dengan fase akut
kulit dan jaringan penyembuhan luka • Cegah adanya
akibat luka bakar gesekan
• Perawatan luka
bakar
EVALUASI

Dx I Dx II

S: Klien merasa tidak lemas S: Klien mengatakan sesak


O: turgor kulit baik, mukosa berkurang
lembab, kadar kalium =4.0 mEq/L, O: klien kadang-kadang masih
Kadar natrium = 135 mEq/L, intake terlihat bernafas cepat, RR : 25
output seimbang kali/menit SaO2>95%
A: Masalah teratasi A: Masalah teratasi sebagian
P: Intervensi dihentikan P: Intervensi dilanjutkan
EVALUASI

Dx III Dx IV

S: Klien mengatakan nyeri S: Klien masih mengeluhkan perih


berkurang dengan skala nyeri 4 pada luka
O: Klien tidak meringis dan nadi O: Masih ada luka terbuka
95 kali/ detik A: Masalah belum teratasi
A: Masalah teratasi sebagian P: Intervensi dilanjutkan.
P: Intervensi dilanjutkan

Anda mungkin juga menyukai