Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

“ASKEP KEGAWATDARURATAN KELAUTAN PADA


KAPAL TERKENA TSUNAMI”

OLEH KELOMPOK V :

1. Meidy F. Lahengko (1814201245)


2. Tania Laluraa (1814201050)
3. Meike R. Mami (1814201067)
4. Gabryelle F. A. Ngala (1814201212)
5. Veronika G. Lomboan (1814201056)

Universitas Pembangunan Indonesia

(UNPI Manado)

Tahun Ajaran 2020/2021


BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Tsunami secara harafiah berarti “Ombak Besar di Pelabuhan” adalah perpindahan
badan air yang disebabkan oleh perubahan permukaan laut secara vertikal dengan
tiba-tiba . Perubahan permukaan laut tersebut bisa disebabkan oleh gempa bumi yang
berpusat di bawah laut, atau hantaman meteor di laut, letusan gunung berapi bawah
laut, longsor bawah laut, atau hantaman meteor di bawah laut . Gelombang tsunami
dapat merambat ke segala arah .
Dampahk negatif yang diakibatkan tsunami adalah merusak apa saja yang
dilaluinya .Bangunan, tumbuh-tumbuhan, dan mengakibatkan korban jiwa manusia
serta menyebabkan genangan, pencemaran air asin lahan pertanian, tanah, dan air
bersih .

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian tsunami ?
2. Apa penyebab dari tsunami ?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian tsunami
2. Untuk mengetahui penyebab dari tsunami
BAB II

A. Pengertian Tsunami

Tsunami adalah sebuah ombak yang terjadi setelah sebuah gempa bumi, gempa laut,
gunung berapi meletus, atau hantaman meteor di laut . Tsunami tidak terlihat saat masih
berada jauh di tengah lautan, namun begitu mencaoai wilayah dangkal, gelombangnya
bergerak cepat ini akan semakin membesar . Tenaga setiap tsunami adalah tetap terhadap
fungsi ketinggian dan kelajuannya . Apabila gelombang menghampiri pantai,
ketinggiannya meningkat sementara kelajuannya menurun . Gelombang tersebut bergerak
pada kelajuan tinggi, hampir tidak dapat dirasakan efeknya oleh kapal laut (misalnya) saat
melintas di lautan dalam, tetapi meningkat ketinggian mencapai 30 meter atau lebih di
daerah pantai .Tsunami bisa menyebabkan kerusakan erosi dan korban jiwa pada kawasan
pesisir pantai dan kepulauan .

B. Penyebab Terjadinya Tsunami

Tsunami dapat di picu oleh bermacam-macam gangguan berskala besar terhadap air laut,
misalnya gempa bumi, pergeseran lempeng, meletusnya gunung berapi bawah laut, atau
tumbukan benda langit . Namun 90% tsunami adalah akibat gempa bumi di bawah laut
.Tsunami dapat terjadi apabila dasar laut bergerak secara tiba-tiba dan mengalami
perpindahan vertikal .

Berikut adalah beberapa penyebab terjadinya tsunami :

a. Longsoran lempeng bawah laut


b. Gempa bumi bawah laut
c. Aktivitas vulkanik
d. Tumbukan benda luar angkasa

Tenggelam Akibat Tsunami

1. Pengertian Tenggelam
Tenggelam adalah orang yang berhenti bernafas hanya mempunyai waktu 4 menit
untuk tetap hidup (Werner David, 1998).
Mati tenggelam adalah sebagai kematian karena asfiksia akibat tenggelam
(Betz.L,Cecily,2002).

2. Manifestasi klinik
a. Frekuensi pernafasan berkisar dari pernapasan yang cepat dan dangkal sampai
apneu
b. Syanosis
c. Peningkatan edema paru
d. Kolaps sirkulasi
e. Hipoksemia
f. Asidosis
g. Timbulnya hiperkapnia
h. Lunglai
i. Postur tubuh deserbrasi atau dekortikasi
j. Koma dengan cedera otak yang irreversible
3. Penanganan pertama pada korban tenggelam
a. Prinsip pertolongan di air :
- Raih (dengan atau tanpa alat)
- Lempar (alat apung)
- Dayung (menggunakan perahu menuju penderita)
- Renang (upaya terakhir harus terlatih dan menggunakan alat apung)

b. Penanganan korban
- Pindahkan penderita secepat mungkin dari air dengan cara teraman
- Bila ada kecurigaan cedera spinal satu penolong mempertahankan posisi
kepala, leher dan tulang panggung dalam satu garis lurus
- Buka jalan nafas penderita, periksa nafas . Bila tidak ada maka upayakan
untuk memberikan nafas awal secepat mungkin dan berikan bantuan nafas
sepanjang perjalanan
- Upayakan wajah penderita menghadap ke atas
- Sampai di darat atau perahu lakukan penilaian dini dan RJP bila perlu
- Berikan oksigen bila ada sesuai protokol
- Jagalah kehangatan tubuh penderita, ganti pakaian basah dan selimuti
- Lakukan pemeriksaan fisik, rawat cedera yang ada
- Segera bawa ke fasilitas kesehatan

c. Pernapasan berhenti
Penyebab berhentinya pernafasan yang sering di jumpai adalah :
- Tenggorokan tersumbat
- Lidah atau cairan kental yang menyumbat tenggorokan pada orang yang tidak
sadar
- Tenggelam, tercekik oleh asap, atau karena keracunan
- Pukulan yang keras pada kepala atau dada
- Serangan jantung

d. Cara terhindar dari ancaman tenggelam


- Setiap anak yang sedang berenang harus diawasi
- Hindari minum minuman keras sebelum berenang atau dekat kolam renang
- Pintu akses masuk ke kolam renang harus selalu di awasi atau dalam
pengawasan
- Peralatan penyelamat seperti pelampung atau ban penyelamat harus selalu
dekat dengan kolam renang atau area berenang
- Bila punya kolam renang di rumah, letakkan telepon dekat dengan kolam
renang . Agar anda bisa mengangkat telepon tanpa meninggalkan pengawasan
anak anda saat berenang
- Hindari meletakkan meja dan kursi dekat kolam renang agar anak anda tidak
dapat memanjatnya
- Tenggelam pun bisa terjadi pada orang dewasa, jadi pengawasan tetap di
butuhkan
- Ikutkan salah satu anggota keluarga anda di dalam pelatihan RJP agar bila di
butuhkan suatu saat ia dapat menolong

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

3.1 Pengkajian Keperawatan

1. Biodata Klien : Nama,Umur,jenis kelamin


2. Keluhan utama : obstruksi jalan nafas,sesak nafas, kelebihan cairan
3. Riwayat penyakit sekarang : susah bernafas, kelebihan cairan,suhu tubuh menurun
dan gangguan kesadaran
4. Riwayat penyakit masa lalu : sebelumnya sudah pernah mengalami tenggelam, asma.
5. Pemeriksaan fisik

Keadaan umum : lemah,pucat,sesak,kelebihan cairan,pernafasan terhenti

3.2 Diagnosa Keperawatan

a. Gangguan pertukaran gas b/d penurunan oksigen dalam udara inspirasi


b. Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d supresi reflek batuk sekunder akibat aspirasi air
masuk kedalam paru akibat tenggelam
c. Perubahan perfusi jaringan otak b/d kurangnya suplai oksigen
d. Pola nafas tidak efektif b/d imobilisasi sekunder akibat depresi sistem saraf pusat
e. Penurunan curah jantung b/d gangguan fungsi jantung ditandai dengan tekanan
darah rendah, nadi cepat, sianosis, disretmia, dispnea, adema.
f. Kelebihan volume cairan b/d peningkatan preload, penurunan kontraktilitas, dan
penurunan curah jantung.
g. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d penurunan keinginan untuk
makan sekunder akibat perubahan tingkat kesadaran.

3.3 Intervensi Keperawatan

a.       Dx: Gangguan pertukaran gas b/d penurunan oksigen dalam udara inspirasi

Intervensi:

1. I : Kaji bunyi paru; frekuensi nafas, kedalaman, dan usaha; dan produksi sputum sesuai
dengan indikator dari penggunaan alat penunjang yang efektif.
R : pengkajian paru dilakukan untuk tindakan yang akan dilakukan selanjutnya
2. I : Pantau hasil gas darah.
R: Analisa gas darah berguna untuk mengetahui ph, dan yang paling penting yaitu
kadar 02 dalam darah.
3. I : Pantau kadar elektrolit
R : Pemeriksaan Kadar elektrolit digunakan untuk mengetahui kerja sel dan organ
apakah masih bergungsi dengan baik
4. I : Pantau status mental (tingkat kesadaran).
R : status mental yang baik akan mempengaruhi tindakan keperawatan yang kooperatif
5. I : Jelaskan penggunaan alat bantu (oksigen)
R: Penting penjelasan alat bantu misalkan oksigen agar pasien dapat tercukupi
kebutuhan oksigennya
6. I :Ajarkan kelurga pasien teknik bernafas dan relaksasi.
R : teknik bernafas yang baik dan relaksasi akan mengurangi kesulitan bernafas yang di
akibatkan kekurangan kebutuhan oksigen
7. I :Berikan obat yang diresepkan ( misalnya natrium bikarbonat).
R : Untuk mempercepat proses penyembuhan

b.      Pola nafas tidak efektif b/d imobilisasi sekunder akibat depresi sistem saraf pusat
1. I : Pantau dan pertahankan keseimbangan cairan.
R: keseimbangan cairan menandakan sel dan organ masih berfungsi dengan baik
2. I : Pantau adanya pucat dan sianosis.
R: Penting untuk mengetahui kekurangan 02 pada jaringan
3. I :Pantau efek obat pada status respirasi.
R: indikasi pemberian obat dilakukan untuk memperbaiki status pernafasan pasien
4. I : Catat asupan dan haluaran.
R: intake dan output cairan perlu diketahui untuk mengetahui keseimbangan cairan
tubuh
5. I: Informasikan kepada keluarga klien tentang teknik relaksasi untuk meningkatkan
pola pernafasan.
R: untuk menurangi rasa nyeri saat bernafas
6. I : Ajarkan cara batuk secara efektif.
R: batuk efektif dapat membersihkan saluran pernafasan sehingga dimungkinkan status
pernafasan dapat ditingkatkan dengan baik
7. I: Rujuk kepada ahli terapi pernafasan untuk memastikan keadekuatan fungsi ventilator
mekanis.
R: untuk mempercepat proses penyembuhan

c. Dx: Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d penurunan keinginan untuk makan
sekunder akibat perubahan tingkat kesadaran

Intervensi:

1. I : Berikan dan pertahankan asupan nutrisi yang adekuat


R: nutrisi yang adekuat baik untuk proses penyembuhan anak
2. I: Kaji kemampuan anak untuk mendapatkan asupan nutrisi melalui selang nasogastrik
atau oral (NG po)
R: anak dengan perubahan tingkat kesadaran tidak mampu untuk mendapatkan asupan
nutrisi dengan baik secara oral
3. I:Kaji kapasitas anak untuk mentolerir makanan melalui selang nasogastrik atau per-
oral ( periksa adanya sisa dan mumtah).
R: Penting untuk mengetahui agar tidak terjadi makanan yang terbuang atau tidak
masuk ke mulut anak
4. I: Naikkan jumlah dan jenis asupan nutrisi.
R: kenaikan jumlah dan jenis asupan nutrisi untuk mengganti kebutuhan nutrisi
5. I: Kolaborasi dengan ahli gizi

R: Untuk mempercepat proses penyembuhan anak


BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Kegawatdaruratan pada korban tenggelam terkait dengan masalah pernafasan dan


kardiovaskuler yang penanganannya memerlukan penyokongkehidupan jantung dasar dengan
menunjang espirasi dan sirkulasi korban dari luar melalui resusitasi, dan mencegah
insufisiensi . Penanganan kegawatdaruratan korban tenggelam sebaiknya memastikan terlebih
dahulu kesadaran, sistem pernapasan, denyut nadi, dan proses observasi dan interaksi yang
kostan dengan korban . Korban tenggelam merupakan salah satu kegawatdaruratan yang
perlu penanganan segera .

Terlebih juga bagi korban jiwa akibat bencana alam Tsunami banyak memakan korban jiwa .

Saran

Bagi orang tua sebaiknya mengawasi anak-anaknya kapanpun dan di manapun .


Terlebih lagi bagi yang tinggal di kawasan pesisiran pantai maupun juga kepulauan . Karena
bahaya tsunami bisa kapan saja terjadi .
DAFTAR PUSTAKA

Nurul qomari. 2014. Askep tenggelam. http://norulqomari.blogspot.com/2014/05/askep-


tenggelam_9180.html, di akses pada tanggal 18 februari 2015 pukul 19.09

Tri Murniningsih. 2012. Askep Klien Dengan kasus Anak


Tenggelam.http://alifasalwa.blogspot.com/2011/05/intoksikasi-insektisida-fosfat-
organik.html. Di akses pada tanggal 18 februari 2015 pukul 18.34

http://trihatala.blogspot.com/2012/11/askep-klien-dengan-kasus-anak-tenggelam.html?m=.
Di akses pada tanggal 18 februari 2015 pukul 19.35

Anda mungkin juga menyukai