Anda di halaman 1dari 17

BUKTI AUDIT

Kelompok 10

FITRA WAHYUNI HADI 7182220001


FILZA AULIA RAHMAN 7183520020
KEVIN NABOT 7183520021
PUTRI ANASTASYA 7183520047
Pengertian Bukti Audit
Bukti audit adalah semua informasi yang digunakan oleh auditor untuk
mendukung argumentasi, pendapat, atau simpulan dan rekomendasinya
dalam meyakinkan tingkat kesesuaian antara kondisi dengan kriterianya. 
Bukti audit termasuk di dalamnya adalah:
(1). catatan akuntansi yang menghasilkan laporan keuangan, dan
(2). Informasi lainnya yang berhubungan/terkait dengan catatan akuntansi
dan pendukung alasan logis dari auditor tentang laporan keuangan yang
layak. Untuk itu, auditor harus memperoleh bahan bukti audit yang cukup
dan kompeten sebagai dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat. 
5. Penyajian dan 1. Eksistensi atau
Pengungkapan Keterjadian (Existence or
(Presentation and Disclosure)
Occurance)
Terdapat lima asersi
Manajemen yang
dijelaskan dalam
(GAAS)

4. Penilaian atau Alokasi 2. Kelengkapan


(Valuation or Allocation) (Completeness)

3. Hak dan Kewajiban


(Rights and Obligations)
Tujuan dari audit secara spesifik

Adapun tujuan dari audit secara spesifik dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu:
1. Tujuan audit berkait-transaksi.
2. Tujuan audit berkait-saldo.
3. Pengungkapan Tujuan Audit.
1. Tujuan audit berkait-transaksi.
Dimaksudkan untuk berfungsi sebagai kerangka kerja bagi auditor dalam
mengumpulkan bahan bukti kompeten yang cukup dibutuhkan oleh standar
pekerjaan lapangan dan memutuskan bahan bukti yang pantas untuk
dikumpulkan sesuai dengan penugasan. Ada 5 tujuan audit yaitu:
• Eksistensi
• Kelengkapan
• Akurasi
• Cut-off
• Klasifikasi
2. Tujuan audit berkait saldo.
Tujuan dari audit berkait saldo diterapkan kepada saldo akun, sedangkan
tujuan audit berkait transaksi diterapkan kepada jenis atau golongan transaksi.
Tujuan audit berkait-saldo terbagi menjadi 4 yaitu :
• Eksistensi
• Kelengkapan
• Hak dan Kewajiban
• Penilaian atau alokasi
3. Pengungkapan Tujuan Audit.
Tujuan ini terbagi menjadi:
• Eksistensi dan Hak & Kewajiban.
• Kelengkapan
• Klasifikasi dan dapat dimengerti.
• Akurat dan Penilaian.
Kecukupan bukti audit

Berkaitan dengan kuantitas bukti audit. Faktor yang


mempengaruhi kecukupan bukti audit , meliputi :
• Materialitas.
• Resiko  audit.
• Ukuran  dan  karakteristik  populasi.
Kompetensi bukti audit

Kompetensi bukti adalah berkaitan dengan kuantitas atau mutu


dari bukti-bukti tersebut. Bukti yang kompeten adalah bukti
yang dapat dipercaya , sah , obyektif , dan relevan.
Untuk menentukan kompetensi bukti harus mempertimbangkan
berbagai faktor , yaitu :
• Relevansi  bukti audit.
• Faktor lain yang berhubungan dengan keandala bukti audit.
• Penilaian profesional.
Prosedur Audit

Prosedur audit (audit procedures) adalah metode atau teknik


yang digunakan oleh para auditor untuk mengumpulkan dan
mengevaluasi bahan bukti yang mencukupi dan kompeten.
Adapun jenis-jenis prosedur audit adalah:

• Inspeksi dokumen dan catatan (inspection of documents and records)


• Inspeksi aktiva berwujud (inspection of tangible assets)
• Pengamatan (observtion)
• Permintaan keterangan (Inquiry)
• Konfirmasi (confirmations)
• Perhitungan ulang (Recalculation)
• Pelaksanaan ulang (Reperformance)
• Prosedur analitis (analytical procedures)
• Teknik audit berbantuan komputer (Computer-assisted audit
techniques/CAAT)
Program Audit

Standar audit yang berlaku umum menyatakan bahwa dalam merencanakan


audit, auditor harus mempertimbangkan sifat, luas, dan saat pekerjaan yang
harus dilaksanakan serta harus mempersiapkan suatu program audit tertulis
untuk setiap audit. Program audit tersebut menyatakan bahwa prosedur audit
yang diyakini oleh auditor merupakan hal yang penting untuk mencapai tujuan
audit. Bentuk program audit akan sangat beragam tergantung pada kondisi
audit, praktik, serta kebijakan kantor akuntan tersebut.
Kertas Kerja (Working Papers)

Kertas kerja sebagai catatan yang disimpan oleh auditor tentang prosedur audit
yang ditetapkan pengujian yang dilaksanakan, informasi yang diperoleh dan
kesimpulan tentang masalah yang dicapai dalam audit.
Adapun Adapun jenis kertas kerja meliputi:
• Kertas kerja neraca saldo/ merupakan kertas kerja yang paling penting di
dalam audit.
• Skedul dan analisis; digunakan secara bergantian untuk menggambarkan
setiap kertas kerja yang memuat bukti yang mendukung item-item dalam
kertas kerja neraca saldo.
• Memoranda audit dan dokumentasi informasi penguat, merujuk pada data
tertulis yang disusun oleh auditor dalam bentuk naratif.
• Ayat jurnal penyesuaian dan reklasifikasi. Ayat jurnal penyesuaian merupakan
koreksi atas kesalahan klien sebagai akibat pengabaian atau salah
penerapan GAAP, sedangkan ayat jurnal reklasifikasi berkaitan dengan
penyajian laporan keuangan yang benar dengan saldo akun yang sesuai.
Mempersiapkan Kertas Kerja
Ada empat tehnik dasar yang digunakan dalam pembuatan kertas kerja.
Keempat tehnik tersebut adalah :
• Pembuatan Heading
• Nomor Indeks
• Cross-Referencing
• Tick Marks
• Pencantuman tanda tangan pembuat maupun penelaah, dan tanggal
pembuatan serta penelaahan.
Thank you for atte
ntion

Anda mungkin juga menyukai