Anda di halaman 1dari 37

Pengentasan Masalah Cummulative Traum

atic Disorders (CTDs)

1. St. Nur Rabithatul Janna


2. Randi
3. Adji
4. Imad

KELOMPOK 11
Apa itu CTDs?
Cumulative Trauma Disorders (CTDs) adalah
sekumpulan gangguan atau kekacauan pada
sistem muskuloskeletal(musculosceletal disorder) 
berupa cedera pada saraf, otot, tendon, ligamen,
tulang dan persendian pada titik-titik ekstrim tubuh
bagian atas (tangan, pergelangan, siku dan bahu), tubuh
bagian bawah (kaki, lutut dan pinggul) dan
tulang belakang (punggung dan leher).
Biasanya CTDs mempengaruhi bagian-bagian tubuh yang terlibat dalam
pelaksanaan suatu pekerjaan. Tubuh bagian atas terutama punggung dan l
engan adalah bagian yang paling rentan terhadap risiko terkena CTDs.

Jenis pekerjaan seperti perakitan, pengolahan data menggunakan keyboa


rd
komputer, pengepakan makanan dan penyolderan adalah pekerjaan-peker
jaan
yang mempunyai siklus pengulangan pendek dan cepat sehingga menyeba
bkan
timbulnya CTDs.
Pencegahan CTDs
Pecegahan CTDs
Hindari beban kerja
static saat bekerja
Pada pekerja computer,
istirahatkan mata
Beban angkat dan dengan melihat
angkut tidak kejauhan setiap 15-20
Istirahat 5-10 menit tiap satu
menit.
melebihi standar jam kerja dan Lakukan
ILO peregangan dan senam saat
istirahat (ergonomic exercises)
Pecegahan CTDs
ASSESMENT FISIOTERAPI

Chief of complain

CHARTS
Nyeri dan gangguan gerak
pada bahu kanan
History of Anamnesis umum
taking • Nama :Budi
• Umur : 22 tahun
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Agama : Islam
• Alamat : Rusunawa
• Pekerjaan : Kuli bangunan
• Hobby : Memancing
• Status : Belum kawin
Anamnesis Khusus
No. Pertanyaan Informasi

1. Sejak kapan anda mengalami gangguan ini? 2 hari yang lalu

2. Bisakah anda menceritakan kronologi kejadiannya? Sejak 3 tahun terakhir saya lebih merasakannyeri dan
pegal pada daerah bahu saya saat mengangkat lengan

3. Dimana letak keluhan? Di bagian depan-samping bahu

4. Apakah anda merasakan nyeri? Iya, saya merasakan nyeri.

5. Bagaimana rasa nyeri yang anda rasakan? Apakah seperti Rasa nyerinya seperti
tertusuk-tusuk, tumpul, atau seperti terbakar? tusuk-tusuk.

6. Apakah nyeri yang dirasakan hanya di bagian pinggul saja Hanya di bagian bahu saja
atau menjalar?
7. Apakah gerakan yang membuat nyeri makin terasa? Ketika bahu digerakkan
8. Apakah gerakan yang membuat nyeri berkurang ketika diam.
berkurang?
9. Apakah Anda mengalami gangguan pernapasan? Tidak

10. Apakah Anda sudah ke dokter? Iya


11. Apakah Anda sudah minum obat? Iya, tapi nyeri masih terasa
12. Apakah Anda pernah jatuh sebelumnya? Iya, beberapa tahun yang lalu

13. Apa sudah foto roentgen ? Iya


14. Apakah Anda punya riwayat penyakit lain, seperti Tidak ada.
diabetes, tumor, dll?
15. Bagaimana perasaan Anda setelah terkena Saya sangat terganggu, karena saya tidak
penyakit ini? bisa beraktivitas seperti biasa.

16. Apakah masih ada keluhan lain yang anda Sudah tidak ada lagi.
rasakan?
Asimetric
• Inspeksi statis
No. Komponen yang dnspeksi Hasil Inspeksi

1. Depan

Mimik wajah Meringis

Proc. acromion, os. Clavicula, shoulder, thoraks Kanan lebih rendah daripada kiri

SIAS, Patella, malleolus medialis Simetris

Tanda-tanda inflamasi Terdapat tanda inflamasi (merah,


bengkak) pada bahu kanan

2. Samping

Kurva tubuh (lordosis atau kifosis) Normal

Posisi kaki Satu garis

3. Belakang

Gluteus kanan kiri Simetris


Your Picture Here

Inspeksi Dinamis
Your Picture Here

Pada inspeksi dinamis, fisioterapis


memperhatikan pola gerak pasien ketika
menggerakan bahu yang mengalami
nyeri, apakah menahannya dengan
tangan yang lain atau lainnya. Pada
penderita tendinitis rotator cuff pasien
kesulitan menggerakkan bahunya Your Picture Here
dikarenakan adanya nyeri bila di
gerakkan.
Palpasi
No. Palpasi Hasil

1. Suhu Suhu pada bahu kanan lebih hangat


dibandingkan bahu kiri

2. Otot rotator cuff Spasme

3. Tenderness Ada

4 Oedem Ada
Your Picture Here

Tes Orientasi
Your Picture Here

Pada pemeriksaan ini pasien diperiksa


berdasarkan gerakan dari ADL
(Activity Daily Living) + Ambulasi
(pergerakan/ perpindahan). Gerakan
itu meminta pasien mengambil pensil
di depan, samping, atas dan bawah Your Picture Here
pasien. Hasil yang didapatkan adalah
keterbatasan gerakan.
PFGD
No Gerakan pada shoulder Pemeriksaan fungsi gerak dasar

Pasif Aktif TIMT


1 Fleksi Sedikit Nyeri Nyeri Nyeri
2 Ekstensi Sedikit nyeri Nyeri Nyeri
3 Abduksi Sedikit nyeri Nyeri Nyeri
4 Adduksi Sedikit nyeri Nyeri Nyeri
5 Eksorotasi Sedikit nyeri Nyeri Nyeri
6 endorotasi Sedikit nyeri Nyeri Nyeri
Restrictive
Your Picture Here

• ROM : Abduksi dan eksorotasi


• ADL : Dressing, menyisir, mengangkat dan mengambil barang
• Pekerjaan : Pekerjaan sebagai kuli bangunan terganggu
• Rekreasi : Pasien tidak dapat melakukan hobby-nya yaitu memancing.
Tissue impairnment predictive
No. Tissue Hasil
Impairment
1. Musculotendinoge Spasme rotator cuff
n
2. Osteoarthrogen Stiffness glenohumeral,
3. Neurogen -
4. Psikogenik Gangguan kepercayaan diri dan
kecemasan
Spesific test

VAS
NORDIC
BODY MMT
MAP

RULA
SPESIFIK HRS

TES
APLEY
INDEKS
SCRATCH
BARTHEL
TEST

DROP
ARM ROM
TEST
Nordic Body Map

 Nordic Body Map merupakan kuesioner berupa peta


tubuh yang berisikan data bagian tubuh yang
dikeluhkan oleh para pekerja.

 Nordic Body Map merupakan tools berupa kuesioner


yang paling sering digunakan untuk mengetahui
ketidaknyamanan atau kesakitan pada tubuh dan
dapat mengidentifikasi MSDs dari pekerja.
Desain penilaian dengan 4 skala likert,
dimana:
a. Skor 1 = tidak ada keluhan/nyeri atau tidak
ada rasa sakit sama sekaliyang dirasakan
oleh pekerja (tidak sakit)
b. Skor 2 = dirasakan sedikit adanya keluhan
atau nyeri pada otot skeletal (agak sakit).
c. Skor 3 = responden merasakan adanya
keluhan/nyeri atau sakit pada otot skeletal
(sakit).
d. Skor 4 = responden merasakan keluhan
sangat sakit atau sangat nyeri pada otot
skeletal (sangat sakit).
*Hasilnya pada bahu sebelah kanan, leher,
lengan atas dan bawah, mengalami nyeri
akibat posisi mengangkat yang salah diikuti
dengan waktu yang lama serta beban yang
berat.
RULA
(Rapid Upper Limb Assesment)

RULA (Rapid Upper Limb Assessment)


adalah suatu metode survey yang
dikembangkan untuk penyelidikan
ergonomic tentang tempat kerja dimana
ada kaitannya dengan gangguan anggota
tubuh bagian atas.
Skor RULA yang didapatkan pasien dari pemeriksaan ialah 7, ini berarti diperlukannya pemeriksaan lanjutan dan
perubahan diperlukan secepatnya.
Your Picture Here

Diagnosa FT
Gangguan fungsi gerak shoulder
dekstra akibat frozen shoulder et
causa cummulative traumatic
diseases (CTD).
Problem FT

01 02 03
Problem Primer Problem Sekunder Problem Kompleks

Nyeri sekitar Spasme, Gangguan ADL


kelemahan yang melibatkan
anterolateral fungsi bahu seperti
bahu, otot, eating, dressing,
keterbatasan toileting
inflamasi
Program FT

A. Tujuan Jangka Panjang FT


Mengembalikan kapasitas fisik dan
kemampuan fungsional klien seoptimal
mungkin
B. Tujuan Jangka Pendek FT
mengurangi/menghilangkan nyeri
mengurangi/menghilangkan hipertoni otot
memperbaiki ADL koordinasi
Intervensi FT

 Interferential Therapy
 Massage (friction)
 Neuromuscular Technic
 Mobilisasi Saraf
 Manual Therapy
 ADL exercise
1. Awali dengan jongkok 2. Letakkan benda sedekat mungkin dengan
tubuh
3. Mengangkat beban lurus

Lengan harus sedekat-dekatnya pada badan


dan dalam posisi lurus. Ketika hendak
mengangkat beban, jangan memutar tubuh
ke kanan atau ke kiri, karena dapat
menyebabkan masalah pada tulang belakang
Anda. Upayakan ketika mengangkat benda
berat, punggung selalu dalam keadaan lurus,
jangan membungkuk. Dengan posisi ini,
beban akan terdistribusi keseluruh sendi
yang berbeda seperti sendi lutut dan tulang
belakang.
4. Selalu tegak

Mengangkat dan membawa beban dengan


posisi berdiri, berjalan atau dengan duduk,
maka tekanan yang terjadi pada tulang
belakang juga berbeda. Sangat penting
dan perlu diperhatikan adalah pada wktu
mengangkat dan membawa peralatan,
posisi badan harus tepat pada titik tumpu
pada tulang belakang.
5. Bila beban berada di tempat yang tinggi, 6. Gunakan alat bantu
gunakan tangga
Thanks!
Any questions?
“Jika engkau hendak berkata maka berfikirlah terlebih
dahulu, jika yang nampak adalah kebaikan maka uca
pkanlah perkataan tersebut, namun jika yang nampa
k adalah keburukan atau bahkan engkau ragu maka t
ahanlah dirimu (dari mengucapkan perkataan tersebu
t)”.

-Imam Asy- Syafi’i

Anda mungkin juga menyukai