Anda di halaman 1dari 8

MATERI KE 10

Pemeriksaan Opsional Sperma


dan Semen (C2)

Disusun oleh
Nama : Sholehatul Mardiyah
Kelas : 5c
Nim : 0418103077
Kultur Semen

Kultur semen adalah tes dalam pemeriksaan seorang


pria infertil (tidak bisa membuahi). Kultur semen
memeriksa keberadaan mikroorganisme patogen
umum aerobik dan anaerobik serta bakteri lain
seperti mikoplasma. Tes ini bertujuan untuk
mendeteksi mikroorganisme patogen potensial
yang dapat menyebabkan infeksi pada saluran
genitourinari jantan. Hasil analisis semen akan
dikategorikan dengan nomenklatur yang
mengklasifikasikan kuantitas dan kualitas semen.
Analisis Biokimia Semen
Uji biokimia digunakan untuk mengamati penyebab-penyebab
kematian spermatozoa atau berfungsinya organ reproduksi, misalnya :
1. Kandungan fruktosa sebagai indikator berfungsinya kelenjar vesicula
seminalis, karena fruktosa diproduksi oleh kelenjar viscula seminalis
2. Kandungan mineral sebagai indikator berfungsinya kelenjar prostata.
3. Kandungan Glyseril Phosporil Cholin sebagai indikator berfungsi
epidemis.
Uji biokimiawi yang umum dikerjakan adalah uji Zinc untuk menilai
sekresi oleh prostat, fruktosa untuk menilai sekresi vesikula seminalis,
iso-enzim α-glukosidase netral untuk menilai sekresi epididymis.
Uji Fungsi Spermatozoa

Tes fungsi sperma khusus adalah prosedur yang


digunakan untuk menemukan atau menentukan
apakah kualitas sampel sperma cukup baik
untuk membuahi sel telur. Penilaian fungsional
sperma secara keseluruhan mencangkup
serangkaian tes yang kemudian membantu
dalam merumuskan pengobatan yang efektif
untuk pasien.
Sel Germinal Imatur

Spermatozoa merupakan bentuk sel matur dari


sel germinal yang terdapat dalam tubulus
seminiferus. Sel germinal adalah sel yang akan
berkembang dan membentuk sperma dan sel
telur. Beragam sel benih tersusun dalam
hubungan selular yang tipikal di dalam tubulus
seminiferus. Sel ini terdiri dari sel punca pada
bagian basal hingga spermatozoa pada lumen.
Analisis Sperma dengan bantuan
komputer

Spermatozoa yang diproduksi di testis disimpan


di epididimis untuk dibawa pergi oleh vas
deferens. Otot-otot halus di dinding epididimis
berkontraksi untuk mendorong spermatozoa
maju ke uretra pars prostatika. Di sini sperma
bercampur dengan sekresi dari kelenjar
aksesoris termasuk prostat, vesikula seminalis
dan kelenjar bulbourethral.
Lanjutan

Selain cara manual saat ini juga sudah ada analisa sperma
dengan menggunakan komputer. Produk yang digunakan
adalah CASA (Computer-Aided Sperm Analysis) atau
sperm analyzer. Dengan CASA dilakukan pengambilan
foto mikroskopik terhadap semen, sekaligus menganalisa
jumlah, pergerakan dan morfologi sperma dalam semen.
Ketepatan analisis produk CASA tergantung kualitas
penyediaan semen, serta belum biasa mengklasifikasi
secara otomatis sperma normal atau abnormal.
THANKS YOU !

Anda mungkin juga menyukai