Anda di halaman 1dari 16

INSTALASI BANGUNAN

FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN

KELOMPOK 7

1. ALFAIN BEBARI (2017-71-001)


2. MATEOS ALBERTUS S. (2018-71-011)

3. RAIHAN PUTRI MAYANG S. (2018-71-054)

4. RACLY MOHARRAM (2018-71-103)

5. AHMAD SOLICHIN (2018-71-110)

6. JA’FAR JAMIELLE H. (2018-71-132)


TINDAKAN PROTEKSI TERHADAP
BAHAYA LEDAKAN DAN KEBAKARAN

Proteksi Ledakan dan Kebakaran adalah peralatan sistem perlindungan atau


pengamanan bangunan gedung dari kebakaran dan ledakan yang akan terjadi, serta di
pasang pada bangunan gedung.

Sistem Deteksi dan Alarm adalah suatu alat untuk memberitahukan terjadinya bahaya
mencakup alarm manual dan atau alarm otomatis.

Dengan peraturan perundang-undangan ditetapkan, syarat-syarat keselamatan kerja


dilakukan untuk memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu
ledakan, kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya.
PROTEKSI
TERHADAP
LEDAKAN

Di dalam daerah bahaya ledakan, ruang fasilitas pelayanan kesehatan,


hanya boleh dipasang perlengkapan berikut :
 Perlengkapan elektromedik jenis pelaksanaan G dan M
(perlengkapan dengan uji anastesi);
 (dalam Zone M) juga perlengkapan listrik lainnya yang
pelaksanaannya
PROTEKSI
TERHADAP
LEDAKAN
Daerah Bahaya Ledakan :
 Zone G (Sistem gas medis tertutup)
Mencakup seluruh rongga (tidak selalu harus tertutup) yang secara terus menerus
ataupun tidak, membuat, menggunakan, dan dialiri campuran gas yang mudah
meledak dalam jumlah sedikit (tidak termasuk udara yang mudah meledak).
 Zone M (Sekitar kegiatan medis)
Mencakup bagian dari ruang tempat udara yang mudah meledak dapat terbentuk
sebagai akibat penggunaan bahan analgetik pembersih kulit, atau disinfektan
dalam jumlah sedikit dan dalam waktu yang singkat.
Perlengkapan listrik yang dapat menimbulkan percikan api, baik dalam keadaan
biasa maupun saat ada gangguan, harus sekurang-kurangnya berada 20 cm dari
tempat gas keluar (misal, gas anastesi) dan tidak boleh berada pada arah arus gas.
PROTEKSI DARI KEBAKARAN

Bila bagian perlengkapan mencakup pipa yang berisi gas yang memudahkan terjadinya
kebakaran, misalnya zat asam atau gas gelak (N 20), untuk bagian ini berlaku hal berikut :
 Tempat ke luar gas harus berjarak minimum 20 cm dari bagian perlengkapan listrik yang
dapat menimbulkan percikan api yang dapat menyulut gas, baik dalam keadaan biasa
maupun bila ada gangguan. Perlengkapan listrik tadi tidak boleh ditempatkan pada arah
gas mengalir. 
 Bila penghantar listrik dan pipa untuk gas yang memudahkan terjadinya kebakaran
dipasang bersama-sama dalam satu jalur, pipa, atau kotak, maka penghantar listrik harus
minimum memenuhi syarat untuk jenis NYM.
 Untuk kabel telepon hanya diperlukan tindakan pencegahan, bila hasil perkalian dari
tegangan tanpa beban dan arus hubung pendek melebihi 10 VA.
SLD RUANGAN PENGAMAN
DAERAH (ZONA) RAWAN DI
RUANG OPERASI

Keterangan
1. Masukan sistem tata udara
2. Kolom gas anastetik
3. Perlengkapan medik
4. Lampu operasi
5. Penderita
6. Sakelar injak
7. Zone M
8. Perlengkapan gas anastetik
9. Perlengkapan gas anastetik
ZONE G 10. Keluaran sistem tata udara
11. Zone G.
ZONE M
CATU DAYA PENGGANTI KHUSUS (CDPK)

Pemadaman listrik di rumah sakit akan berdampak pada beberapa bagian antara
hilangnya data computer, keselamatan pasien yang sedang dioperasi terancam, dan lain-
lain. Untuk itu, dirumah sakit penting adanya Catu Daya engganti khusus (CDPK)
CDPK dapat menggunakan cara:
1. Generator set cadangan
Sumber daya cadangan dengan generator set dapat dikatakan sebagai pengeluaran anggaran yang tidak
produktif. Untuk itu harus dipertimbangkan beban tertentu saja yang perlu dilayani oleh gen-set, sehingga
daya gen-set tidak terlalu besar. Karena terdapat kelompok ruang yang tidak boleh terputus listriknya, cara
pengasutan genset hendaknyamempertimbangkan kebutuhan operasional dalam penyediaan dayanya.
Salah satu studi kasusu adalah dalam setiap ruang bedah atau ruang kegiatan medis lain, sekurang-kurangnya
harus ada seperangkat lampu bedah yang dapat dinyalakan dengan tenaga dari CDPK.
PERSYARATAN UMUM

CDPK harus terjamin kerjanya sekurang-kurangnya


selama 3 jam.
CDPK harus secara otomatis mengambil alih beban bila:
tegangan jaringan umum turun lebih dari 10 %
tegangan pada PHB hilang, paling sedikit pada satu
penghantar fase.
Penghubungan kembali pemanfaatan listrik pada jaringan
umum harus dilaksanakan dengan penangguhan waktu
secukupnya. Bila CDPK harus melayani lebih dari satu
sirkit, selektivitas proteksi arus lebih harus terjamin bila
terjadi hubung pendek.
Contoh sistem distribusi instalasi listrik pada
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
MEMELIHARA MUATAN BATERAI

Keadaan muatan baterai harus terjamin dengan sistem otomat pengisian


muatan.
Perlengkapan pengisian harus dibuat sedemikian rupa sehingga baterai yang
telah bekerja selama 3 jam terus menerus dengan beban nominal pada cos j =
0,8, dapat diisi penuh kembali dalam waktu 6 jam.
Bila suatu CDP yang sesuai dengan 8.21 tersedia, baterai dari CDPK harus juga
terhubung pada CDP ini agar muatannya terjamin bila jaringannya terganggu.
MENGUJI INSTALASI

Agar instalasi listrik dapat digunakan dengan baik, instalasi itu perlu diulang uji secara
berkala dan pengguna instalasi harus mempunyai dokumen berikut:
1. Diagram umum (diagram listrik dalam bentuk sederhana) PHB, termasuk catu daya
pengganti umum dan catu daya pengganti khusus;
2. Gambar instalasi listrik
3. Petunjuk penggunaan dan pemeliharaan
4. Buku uji atau berita acara pengujian mengenai hasil semua pengujian sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
INSULATIONS TESTER (MEGGER)

Insulations Tester (Megger) adalah alat ukur yang


digunakan untuk mengukur tahanan isolasi pada
penghantar instalasi untuk mengetahui karakteristik dari
penghantar suatu instalasi. Megger digunakan untuk
mengukur tahanan isolasi instalasi tegangan menengah
maupun tegangan rendah. Untuk instalasi tegangan
menengah digunakan Megger dengan batas ukur Mega
sampai Giga Ohm dan tegangan alat ukur antara 5.000
sampai dengan 10.000 Volt. Untuk instalasi tegangan
rendah digunakan Megger dengan batas ukur sampai
Mega Ohm dan tegangan alat ukur antara 500 sampai
1.000 Volt
MICRO OHMMETER

Micro ohmmeter digunakan untuk mengukur


tahanan antara terminal masuk dan terminal keluar
pada alat hubung utama kubikel. Nilai yang dihasilkan
adalah dalam besaran micro atau sepersatu juta ohm.

Dua terminal alat ukur yang dihubungkan ke terminal


masuk dan keluarakan mengalirkan arus searah dengan
nilai minimal 2000 Amper. Sebenarnya yang terukur pada
alat ukurnya adalah jatuh tegangan antara 2 (dua)
terminal yang terhubung dengan alat ukur, tetapi
kemudian nilainya dikalibrasikan menjadi satuan micro
ohm.
PENGUJIAN TAMBAHAN PADA PENGGUNAAN PERTAMA, INSTALASI
DIUBAH DAN ATAU DITAMBAH DAN PENGUJIAN BERKALA

 Pada Penggunaan Pertama :


Resistans penghantar proteksi dan penghantar penyama potensial harus diuji. Pengukuran harus dilakukan
dengan voltmeter tegangan efektif dengan resistan dalam sekitar 1 kW. Daerah frekuensi voltmeter tersebut
hendaknya tidak melampaui terlalu jauh dari 1 kHz.
 Instalasi Diubah Dan Atau Ditambah:
Instalasi listrik dalam ruang fasilitas pelayanan kesehatan yang dipasang sesuai dengan ketentuan ini, setelah
mengalami perubahan atau penambahan harus tetap memenuhi syarat dalam ketentuan ini.
 Pengujian Berkala:
Untuk mempertahankan tingkat keamanan yang tinggi dari seluruh instalasi haruslah dilakukan pengujian
berkala terhadap instalasi yang digunakan. Uji coba CDPK harus dilakukan dengan pembebanan sekurang-
kurangnya 50 % daya nominal : selama 15 menit untuk catu daya statis dan konverter berputar dan 60 menit
untuk catu daya dinamis, dilaksanakan oleh petugas sekurang-kurangnya sebulan sekali sesuai dengan petunjuk
pembuat perlengkapan catu daya.
SUMBER - SUMBER

1. Buku Puil 2000


2. https://www.academia.edu/31750946/ALAT_UKUR_DAN_PENGUKURAN_OHM_M
ETER_DAN_MIKRO_OHM_METER_DISUSUN_OLEH_RONNY_IMANUEL_MA
NOPPO_SANTRIAWAN_LESMANA_TEKNIK_LISTRIK_1LB_POLITEKNIK_NE
GERI_SRIWIJAYA
3. https://www.scribd.com/doc/231358997/Cara-Menggunakan-Megger-Untuk-Mengukur
-Tahanan-Isolasi-Listrik
4. https://jdihn.go.id/files/10/143-full.pdf
5. https://www.omazaki.co.id/solusi/konstruksi-manajemen-proyek/proteksi-kebakaran/

Anda mungkin juga menyukai