Anda di halaman 1dari 136

Masuknya bangsa Eropa ke Nusantara

Lahirnya Imprealisme dan Kolonialisme Barat


Faktor-faktor yang Mendorong
Penjelajahan Eropa
Jatuhnya Konstantinopel
 Kejatuhan Konstantinopel (İstanbul'un Fethi) adalah penaklukan ibu kota Kekaisaran Romawi Timur, yang
terjadi setelah pengepungan sebelumnya di bawah komando Sultan Utsmaniyah yang berumur 21 tahun,
yaitu Muhammad al-Fatih, melawan tentara bertahan yang dikomandoi oleh Kaisar Bizantium Konstantinus XI.
Pengepungan berlangsung dari Jumat, 6 April 1453- Selasa, 29 Mei 1453 (berdasarkan Kalender Julian), ketika
kota itu ditaklukkan oleh Utsmaniyah.
 Penaklukan Konstantinopel (dan dua wilayah pecahan lainnya segera setelah itu Bizantium) menandai
berakhirnyaKekaisaran Romawi, sebuah negara yang telah berlangsung selama hampir 1.500 tahun, itu juga
merupakan pukulan besar untuk Kristen. Intelektual Yunani dan non-Yunani Beberapa meninggalkan kota
sebelum dan sesudah pengepungan, migrasi terutama ke Italia. Dikatakan bahwa mereka membantu penanda
dimulainya Renaisans. Itu juga merupakan beberapa tanda akhir Abad Pertengahan oleh jatuhnya kota
dan kekaisaran
 Pergantian kekuasaan dari Kekaisaran Romawi Timur kepada Kesultanan Utsmaniyah ini menyebabkan jalur
perdagangan antara Eropa dan Asia Barat di Laut Tengah terputus. Orang-orang Eropa tidak lagi datang
ke Konstantinopel dan Venesia yang merupakan pelabuhan transit dalam perdagangan antara Asia dan Eropa.
Persediaan rempah-rempah untuk dunia Kristen yang dulunya bisa didapatkan di Konstantinopel tidak tersedia
lagi karena konflik antar agama Kristen dan Islam. Para pedagang terpaksa mencari jalur lain ke sumber rempah-
rempah dan hal tersebut membawa bangsa Eropa ke kepulauan Nusantara 
 Kemunduran perdagangan di Laut Tengah juga berdampak terhadap perekonomian. Wilayah di sekitar Laut
Tengah yang semula ramai dikunjungi para pedagang dari timur yang membawa rempah-rempah jadi sepi. Hal
ini menyebabkan keguncangan perekonomian di sekitar Laut Tengah
Perjanjian Tordesilas
 Perjanjian Tordesilllas adalah suatu perjanjian yang ditandatangani di Tordesillas
(sekarang di provinsi Valladolid, Spanyol) pada 7 Juni 1494 yang membagi dunia
di luar Eropa menjadi duopoli eksklusif antara Spanyol dan Portugal sepanjang
suatu meridian 1550 km sebelah barat kepulauan Tanjung Verde(lepas pantai
barat Afrika), sekitar 39°53'BB. Wilayah sebelah timur dimiliki oleh Portugis dan
sebelah barat oleh Spanyol. Perjanjian ini diratifikasi oleh Spanyol pada 2 Juli dan
Portugis pada 5 September 1494. Perjanjian Saragosa atau Zaragoza, yang
ditandatangani pada 22 April 1529, secara lebih tepat menentukan spesifikasi anti-
meridiannya sekitar 17° timur Maluku (145° BT)
PENJELAJAHAN SAMUDERA

1498 1520
BENUA AMERIKA PHILIPINA
COLUMBUS MEGELLAMS

1521
1498 MALUKU
DEL CANO
KALKUTA / INDIA
VASCO DA GAMA
1511 1512
MALAKA
D’ALBURQUERQUE MALUKU
D’ALBURQUERQUE

1596
BANTEN
DE HOUTMAN

1496
TANJUNG HARAPAN
BERTOLUMEUS DIAZ
Pelayaran Bangsa Portugis
 Bartolomeu Dias (1450-1500)
Bartolomeu Dias adalah penjelajah Eropa pertama yang berasal dari Portugal
yang berhasil berlayar menjelajahi pantai barat África dan mencapai tujuan
ujung selatan benua África pada tahun 1488.
Pada tanggal 10 Oktober, raja Jhon II menunjuk dia sebagai pemimpin
ekspesisiPortugal dalam pelayaran menyusuri sepanjang pantai barat
afrikayang bertujuan menemukan rute perjalanan ke Asia, estela melakukan
persiapan selama 10 bulan Diaz meningalkan pelabuhan Lisbon pada awal
Agustus 1478 dengan membawa 2 kapal perang ringan Portugal yang masing-
masing berbobot 50 ton san sebuah kapal logistik. Yang menyertainya antara
lain adlah pero Alemquer.
Tahun 1427, Bartolomeus Diaz mengikuti ekspedisi ke India yang dipimpin
oleh Vasco da gama, diaz juga mengikuti ekspedisi laut pedro alvares Cabral
yang berhasil menemukan brazil pada tahun 1500. pada tahun itu juga, kapal
yang membawa Bartolomeus Diaz diserang badai hebat di perairan sekitar
tanjung harapan dan tidak pernah kembali. Ekspeisi terakhir Bartolomeus
Diaz ini tidak banyak di ketahui dalam sejarah, karena catatan-catatan penting
seperti jornal perjalanan juga ikut hilang.
 Alfonso d’ Albuqueque (1453-1515)
Alfonso d’ Albuquerque adalah seorang bangsawan Portugal yang berperan besar
dalam kolonialisasi di Asia Tenggara. Keberasilannya menakhlukan Malaka pada
tahun 1511, membuka jalan bagi bangsa Portugal untuk menguasai rempah-
rempah di Asia Tenggara.
Alfonso d’Albuquerque bersama armadanya berhasil menaklukkan Malaka pada
tahun 1511 dan sampai di Maluku tahun 1512 dan bersahabat dengan Ternate.
Ia mengalami karir yang kurang baik, akaibat adanya kecemburuan dari kalangan
istanan, katena berhasil menemukan jalan ke Asia. Alfonso d’ Albuquerque
meninggal di atas kapalnya pada tanggal 16Desember 1515.
 Vasco da Gama (1460-1524)
Lahir tahun 1460 di sines, Vasco da Gama melakukan perjalanan pertamanya pada
8 Juli 1497 dengan membawa 4 kapal yang berangkat dari pelabuhan Lisbon.
Vasco da Gama berhasil sampai di Calcuta India pada tahun 1498.
Keberhasilan Vasco da Gama semakin mengukuhkan dominasi kerajaan Portugal
sebagai kekuatan koloni utama di dunia pada saat itu.
Bangsa Spanyol
  Christoper Columbus (1451-1506)
Christoper Columbus adalah seorang penjelajah Eropa yang paling berpengaruh dalam sejarah. Dia juga
merupakan salah satu seorang penjelajah Eropa yang berhasil menginjakkan kaki di Amerika.
Christoper Colunbus lahir tahun 1451 di Genoa Italia.
Untuk melakukan perjalanan Columbus meminta dukungan kepada raja Jhon II, berupa dana dan sebuah
kapal yang akan mencoba mencari rute ke Asia melalui barat. Columbus juga meminta 10% dari setiap
awak kekayaan yang di temui. Namun di tolak oleh raja Jhon II, akhirnya Columbus meminta dana
kepada Ratu Isabella I, dan diberi dana yang dibutuhkan.
Pada tanggal 3 Agustus 1492,berangkat menuju dunia baru, pelabuhan pertama yang di singahi adalah
kepulauan Canarydi di lepas pantai barat Afrika pada bulan september.
Perjalanan pertama columbus melintasi samudera atlantik tersebut memulai eksplorasi dan kolonisasi
bangsa Eropa di belahan dunia Barat. Tanggal 12 Oktober Columbus secara tidak sengaja di kepualauan
Guhani, daratan pertama yang ditemui yang kemudian dikenal dengan nama San Salvador, Columbus
mengira telah sampai ke india, maka mereka menyebut masyarakat tersebut dengan Indian.
Pada tanggal 15 Maret 1943, Columbus mendarat di Spanyol. Pada perjalanan selanjutnya yang dimulai
pada tanggal 24 September 1493 dari pelabuhan Cadiz, Columbus membawa berta 17 kapal dan 200
orang untuk memulai koloniasi daerah jajahan di dunia baru. Kali ini ia memilih rote ke selatan. Pada
tanggal 3 November ia menemukan sebuah pulau yang di namakan Dominica
  Ferdinand Magellan (1480-1521)
Adalah seorang pelaut berkebangsaan Portugal yang
mengabdi kepada kerajaan Spanyol untuk menemukan
rute perjalanan ke kepulauan rempah-remah ke Asia
yang menunjuk kepada kepualauan Nusantara.
Ekspedisi Magellan yang berhasil mencapai asia
tenggara melalui samudra pasifik tercatat dalam
sejarah sebagai usaha penjelajahan pertama yang
berhasil mengelilingi bumi, dan perjalanan yang
pertama yang dilakukan oleh orang Eropa melingtasi
samudera pasifik, meskipun ia tidak dapat kembali ke
Spanyol karena terbunuh di Pilifina
 Sebastian del Cano
Tiba di Maluku tahun 1521 setelah melalui FIlipina,
Kalimantan Utara kemudian langsung ke Tidore.
Portugis yang telah dahulu berada di Tidore tidak
mau tersaingi akhirnya dibuat Perjanjian Saragosa
(tahun 1526) yang menyebabkan Spanyol harus
meninggalkan Tidore dan kembali ke Filipina.
Bangsa Belanda
  Cornelis de Houtman sampai di Banten pada tahun
1596
 Jacob Van Meck sampai di Banten pada tahun
1598
IMPERIALISME
Kata imperialisme berasal dari kata “imperate” yang
artinya memerintah jadi imperialisme dapat diartikan :
sebagai sebuah kerajaan besar dengan memiliki daerah
jajahan yang amat luas.

KOLONIALISME
Kata koloni berasal dari bahasa latin “colonia” yang
artinya tanah pemukiman jadi koloni dapat diartikan :
sebagai sebuah pemukiman di daerah jajahan.
Imperialisme
 Istilah imperialisme yang diperkenalkan di Perancis pada tahun 1830-an,
imperium Napoleon Bonaparte
 Imperialisme merujuk pada sistem pemerintahan serta hubungan ekonomidan
politik negara-negara kaya dan berkuasa , mengawal dan menguasai negara-negara
lain yang dianggap terbelakang dan miskin dengan tujuan mengeksploitasi
sumber-sumber yang ada di negara tersebut untuk menambah kekayaan dan
kekuasaan negara penjajahnya
 Sarjana Barat membagi imperialisme dalam dua kategori yaitu imperialisme kuno
dan imperialisme modern. Imperialisme kuno adalah negara-negara yang berhasil
menaklukan atau menguasai negara-negara lain, atau yang mempunyai suatu
imperium seperti imperium Romawi, Turki Usmani, dan China, termasuk spanyol,
Portugis, Belanda, Inggris dan Perancis yang memperoleh jajahan di Asia,
Amerika dan Afrika sebelum 1870, tujuan imperialisme kuno adalah selain faktor
ekonomi (menguasai daerah yang kaya dengan sumber daya alam) juga termasuk
didalamnya tercakup faktor agama dan kajayaan (Gold, Gospel, Glory)
 Sedangkan Imperialisme modern bermula setelah Revolusi
Industri di Inggris tahun 1870-an. Hal yang menjadi faktor
pendorongnya adalah adanya kelebihan modal dan Barang di
negara-negara Barat. Selepas tahun 1870-an , negara-negara
Eropa berlomba-lomba mencari daerah jajahan di wilayah Asia,
Amerika dan Afrika. Mereka mencari wilayah jajahan sebagai
wilayah penyuplai bahan baku dan juga sebagai daerah pemasaran
hasil industri mereka.
Kolonialisme
 Koloni merupakan negeri, tanah jajahan yang dikuasai oleh sebuah kekuasaa
asing. Koloni adalah satu kawasan diluar wilayah negara asal atau induk.
Tujuan utama kolonialisme adalah kepentingan ekonomi.Kebanyakan koloni
yang yang dijajah adalah wilayah yang kaya akan bahan mentah, keperluan
untuk mendapatkan bahan mentah adalah dampak dari terjadinya Revolusi
Industri di Inggris.
 Istilah kolonialisme bermaksud memaksakan satu bentuk pemerintahan atas
sebuah wilayah atau negeri lain (tanah jajahan) atau satu usaha untuk
mendapatkan sebuah wilayah baik melalui paksaan atau dengan cara damai.
Usaha untuk mendapatkan wilayah biasanya melalui penaklukan. Penaklukan
atas sebuah wilayah bisa dilakukan secara damai atau paksaan baik secara
langsung maupun tidak langsung. Pada mulanya mereka membeli barang
dagangan dari penguasa lokal, untuk memastikan pasokan barang dapat
berjalan lancar mereka kemudian mulai campur tangan dalam urusan
pemerintahan penguasa setempat dan biasanya mereka akan berusaha
menjadikan wilayah tersebut sebagai tanah jajahan mereka. Negarayang
menjajah menggariskan panduan tertentu atas wilayah jajahannya, meliputi
aspek kehidupan sosial, pemerintahan, undang-undang dan sebagainya.
Kolonialisme Bangsa Bangsa Lain

Suatu sistem yang digunakan dalam


menjalankan politik pendudukan

Wilayah
Imperialisme
Bangsa Lain

Suatu sistem penjajahan langsung dari


suatu negara terhadap negara lain
Portugis di Nusantara
 Sebelum sampai ke Malaka, Portugis telah
menguasai Hormuz dan Sokotra di sekitar Teluk
Persia dan Goa di pantai barat India yang kemudian
dijadikan pangkalan tetap Portugis. Pada bulan
April 1511, Albuquerque berlayar dari Goa menuju
Malaka dengan membawa armada Portugis yang
berkekuatan 1200 orang dan delapan belas buah
kapal perang. Perang terjadi secara sporadis
sepanjang bulan Juli dan awal bulan Agustus, yang
akhirnya dimenangkan oleh Portugis
 Portugis sendiri akhirnya menyadari bahwa pentingnya
Malaka adalah peranannya sebagai pelabuhan
emporium, pelabuhan transito. Guna mempertahankan
fungsinya itu, kapal-kapal Portugis belayar ke Maluku
untuk mengambil komoditi tersebut
 Portugis berlayar ke Maluku dan berupaya
menanamkan pengaruhnya melalui persekutuan dengan
Ternate. Atas persetujuan Sultan Ternate, pada tahun
1522 Portugis membangun sebuah benteng disana
 Hubungan itu mulai rusak setelah Portugis melakukan
kristenisasi terhadap masyarakat Maluku, serta perilaku
orang-orang Portugis sendiri dinilai tidak sopan. Akan
tetapi karena kekuatan kerajaan Ternate ternyata tidak
cukup kuat untuk mengusir orang-orang Portugis.
Akibatnya yang terjadi menjadi kebalikannya, justru
sultan Ternate, Tabariji diturunkan dari singgasananya
oleh Portugis lalu dibuang ke Goa, India
 pada tahun 1575 giliran Portugis yang diusir oleh sultan
Ternate, Baabullah (1570-1583) menuju timor timur.
Belanda di Nusantara
 Organisasi dagang yang dibentuk para pedagang
dan penguasa Belanda, yaitu Vereenigde Oost
Indische Compagnie (VOC) mempunyai tujuan
utama yang jelas, yaitu menghimpun para
pedagang Belanda di Nusantara dalam persekutuan
dagang pada 20 Maret 1602 dengan Gubernur
Jenderal pertamanya Pieter Both
Stuktur Birokrasi VOC
 Pada masa Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC),
gubernur jenderal merupakan penguasa tertinggi di Hindia
 gubernur jenderal didampingi oleh Raad van Indië (dalam
prinsipnya terdiri atas enam orang anggota dan dua anggota luar
biasa, di mana gubernur jenderal merangkap sebagai ketua)
 Laporan-laporan mengenai aktivitas VOC secara berkala
dikirimkan ke dewan Heeren XVII, yang merupakan pimpinan
pusat VOC yang berkedudukan di Amsterdam.
 Dalam menangani wilayah kekuasaannya, VOC lebih banyak
melakukannya melalui pemerintahan tidak langsung. Hanya daerah-daerah
tertentu saja, seperti Batavia, yang diperintah secara langsung oleh VOC.
 Para elit pribumi lebih banyak diperlakukan sebagai
mitra kerja demi kepentingan VOC. Hal ini terlihat
jelas di daerah-daerah yang diperintah secara tidak
langsung
 VOC membiarkan struktur lama (tradisional) tetap
berdiri. Melalui para elit tradisional inilah
kepentingan VOC disalurkan, antara lain dalam hal
penarikan-penarikan wajib hasil produksi serta
pajak-pajak yang dikenal dengan sistem leverantie
dan contingenten (leveransi dan kontingensi).
Tujuan didirikannya VOC:

- Menghindari persaingan dagang antar sesama pedagang


Belanda.
- Memonopoli rempah-rempah di Hindia Timur.
- Menghadapi persaingan dengan para pedagang asing.
- Menghadapi kerajaan-kerajaan di Indonesia.
 Hak Oktroi:
- menjadi wakil sah pemerintahan hindia Belanda di Asia
- Hak untuk memerintah di Negara jajahan
- Hak untuk memonopoli perdagangan
- Hak untuk mencetak mata uang sendiri
- Hak untuk memiliki angkatan perang sendiri
- Hak untuk memiliki senjata
- Hak untuk mengadakan perjanjian dengan raja-raja
- - Hak untuk mendirikan benteng
- Hak untuk mengumumkan perang.
• Hak memungut pajak
• Hak untuk mengangkat dan memberhenitkan pegawai VOC
• Hak untuk menjalankan kekuasaan kehakiman
Kemunduran VOC
  Banyak korupsi yang dilakukan pegawai-pegawai VOC
 Anggaran pegawai terlalu besar sebagai akibat semakin luasnya wilayah
kekuasaan VOC
 Biaya perang untuk memadamkan perlawanan rakyat sangat besar
 Persaingan dengan kongsi dagang bangsa lain, seperti kongsi dagang portugis
(Compagnie des indies) dan kongsi dagang inggris (East Indian Company)
 Utang VOC yang sangat besar
 Pemberian deviden kepada pemegang saham walaupun usahanya mengalami
kemunduran
 Berkembangnya paham liberalisme sehinggal monopoli perdagangan yang
diterapkan VOC tidak sesuai lagi untuk diteruskan
 Pendudukan Prancis terhadap negeri Belanda pada tahun 1795. Prancis memiliki
musuh utama Inggris yang berada di India untuk meluaskan jajahannya di Asia
Tenggara. Badan seperti VOC tidak dapat diharapkan terlalu banyak dalam
menghadapi Inggris sehingga VOC harus dibubarkan.
 Terima Kasih
 Wasslamualaikum Wr Wb
Pretest
 Jelaskan latar belakang kedatangan bangsa Eropa
ke Nusantara ?
 Jelaskan perbedaan antara imperialisme dan
kolonialisme?
 Apa yang dimaksud imperialisme kuno dan
imperialisme modern? Jelaskan perbedaan kedua
sistem tersebut?
 Mengapa pemerintah kerajaan Belanda mendirikan
VOC di Nusantara?
Sistem Perekonomian Pra Penetrasi Barat

 Sejak runtuhnya Sriwijaya, kota pelabuhan terbesar yang patut disebut sebuah emporium
adalah Malaka. Kota pelabuhan yang sekaligus menyandang nama kerajaan itu muncul pada
ke-15 M. Kemunculannya sekaligus menggeser kedudukan Pasai dalam dunia perdagangan
internasional
 Malaka pada masa pemerintahan Parameswara menyadari pentingnya jaminan keamanan bagi
negerinya yang kehidupan ekonominya lebih banyak bertumpu pada perdagangan daripada
pertanian
 Agar kotanya tetap ramai, penguasa Malaka berusaha mengamankan jalur-jalur
perdagangannya dari para bajak laut atau lanun yang berkeliaran di sekitar Selat Malaka. Di
samping itu penguasa Malaka berupaya menjalin hubungan baik dengan kerajaan-kerajaan
sekitarnya, terutama Majapahit (Jawa), Siam dan Cina
 Menurut Tome Pires, kebijakan yang ditempuh para raja Malaka adalah menumbuhkan
sistem birokrasi yang dapat memenuhi tugasnya dalam mengatur perekonomian Malaka
C.KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KOLONIAL BELANDA DAN
SISTEM
BIROKRASI PEMERINTAHAN
VOC
DI INDONESIA (SEBELUM ABAD
KE-19)
1.POLITIK PERDAGANGAN DAN
KEBIJAKAN PEMERINTAHAN VOC

Peraturan-peraturan yg ditetapkan VOC dalam


melaksanakan monopoli perdagangan antara lain :
a).Verplichte Laverantie
Yaitu penyerahan wajib hasil bumi dengan harga
yg telah ditetapkan oleh VOC,dan melarang rakyat
menjual hasil buminya selain kepada VOC.
b).Contingenten
Yaitu kewajiban bagi rakyat untuk membayar
pajak berupa hasil bumi.
c).Peraturan tentang ketentuan areal dan jumlah
tanaman rempah-rempah yang boleh ditanam.

d).Ekstirpasi
Yaitu hak VOC untuk menebang tanaman rempah-
rempah agar tidak terjadi over produksi yg dapat
menyebabkan harga rempah-rempah merosot.

e).Pelayaran Hongi
Yaitu pelayaran dengan perahu kora-kora (perahu
perang) untuk mengawasi pelaksanaan monopoli
perdagangan VOC dan menindak pelanggarnya.
Kora-kora
BEBERAPA GUBERNUR JENDRAL VOC YANG DIANGGAP
BERHASIL DALAM MENGEMBANGKAN USAHA DAGANG DAN
KOLONISASI VOC DI NUSANTARA ANTARA LAIN :

1.Jan Pieterzoon Coen (1619-1629) gambar


Dikenal sebagai peletak dasar imperialisme Belanda di
Nusantara.Ia dikenal pula dengan rencana kolonisasinya
dengan memindahkan orang-orang Belanda bersama
keluarganya ke Indonesia.
2.Antonio Van Diemen (1636-1645)
Ia berhasil memperluas kekuasaan VOC ke Malaka pada
tahun 1641,Ia juga mengirimkan misi pelayaran yang
dipimpin Abel Tasman ke Australia,Tasmania,Selandia baru.
3.Joan Maetsycker (1653-1678)
Ia berhasil memperluas wilayah kekuasaan VOC ke Semarang
Padang dan Menado.
4.Cornelis Speeldman (1681-1684)
Ia menghadapi perlawanan didaerah dan tidak berhasil mengalahkan
Sultan Agung,Trunojoyo dan Sultan Ageng Tirtayasa.
2.SISTEM BIROKRASI VOC

•Guna memerintah wilayah-wilayah di Nusantara


VOC mengangkat seorang gubernur jendral yg
Dibantu oleh 4 orang yg disebut Raad van Indie
(dewan India)
•Dibawah gubernur jendral diangkat beberapa

gubernur yang memimpin suatu daerah.dibawah


gubernur terdapat beberapa Residen yang di-
bantu oleh Asisten Residen,pemerintahan
dibawahnya lagi diserahkan pada pemerintahan
tradisional,seperti Raja dan Bupati.
• VOC menerapkan sistem pemerintahan tidak

langsung (Indirect rule) dengan memanfaatkan


sistem Feodalisme.
3.KEMUNDURAN VOC

• Kemunduran dan kebangkrutan VOC terjadi sejak awal abad


ke-18 disebabkan oleh :
1.Banyak korupsi yg dilakukan oleh pegawai-pegawai VOC.
2.Anggaran pegawai terlalu besar sebagai akibat makin luas
nya wilayah kekuasaan VOC.
3.Biaya perang untuk memadamkan perlawanan rakyat
terlalu besar.
4.Persaingan dengan konsi dagang negara lain,misalnya
dengan EIC milik Inggris.
5.Hutang VOC yang sangat besar.
6.Pemberian deviden kepada pemegang saham walaupun
usahanyamengalami kemunduran
7.Berkembangnya faham Liberalisme sehingga monopoli
perdaganganyg diterapkan VOC tidak sesuai lagi untuk
diteruskan.
8.Pendudukan Perancis terhadap negara Belanda pada tahun
1795.
VOC DIBUBARKAN

Pada tahun 1795 dibentuk panitia pembubaran


VOC dan hak-hak istimewa VOC dihapus.


Pada tanggal 31 desember 1799 VOC

dibubarkan dengan saldo kerugian sebesar


134,7 juta gulden.
Selanjutnya semua hutang dan kekayaan

VOC diambil alih oleh Pemerintah Kerajaan


Belanda.
D.PEMERINTAHAN
KOLONIAL HINDIA
BELANDA
Perubahan yang terjadi di Eropa pada akhir abad 18

 Pada tahun 1795 Partai Patriot Belanda yg anti


raja,atas bantuan Perancis berhasil merebut
kekuasaan dan membentuk pemerintahan baru
yg disebut Republik Bataaf (Bataafische Repu-
bliek ),Republik ini menjadi bawahan Perancis
yg sedang dipimpin oleh Napoleon Bonaparte.
gambar

 Raja Belanda Willem V,melarikan diri dan


membentuk pemerintahan peralihan di Inggris yang
pada waktu itu menjadi musuh Perancis.
 Setelah VOC dibubarkan oleh pemerintah tersebut
pada tahun 1799,tanah jajahan yang dulu dikuasai VOC
kemudian diurus oleh suatu badan yang disebut
Aziatische Raad (Dewan Asia).
 Kekuasaan pemerintahan Belanda di Nusantara
dipegang oleh gubernur jendral Johanes Siberg (1801-
1804) yang menggantikan gubernur jendral
Overstrateen sebagai gubernur jendral VOC yang
terakhir.
 Johanes Siberg seharusnya mencerminkan sifat dari
Republik Bataaf yg Liberal.Akan tetapi sebelum resmi
berkuasa di Nusantara ia mengirim 2 komisaris ke
Nusantara yaitu Nederburg dan Hogendrop.
1808-1811
KEKUASAAN
DAENDELS DI
NUSANTARA
KEBIJAKAN DAENDELS
 SELAMA
Tugas utama Daendels adalah mempertahankan Jawa
dari serangan Inggris
 Memerintahkan pembangunan Jalan Anyer-Panarukan
(kerja rodi) sepanjang 1000km.
 Menanamkan kekuasaan pada raja-raja lokal
 Penjualan tanah rakyat kepada pengusaha swasta asing
dari Belanda, Arab, dan Cina.
 Pembangunan gudang senjata di Ujung Kulon
 Kapitulasi Tuntang yang mengakhiri kekuasaan
Daendels di Nusantara.
•Letak geografis Belanda yg dekat dengan Inggris
menyebabkan Napoleon Bonaparte merasa perlu
menduduki Belanda.Pada tahun 1806,Perancis
membubarkan Republik Bataaf dan membentuk
Kerajaan Belanda (Kominkrijk Holland).Napoleon
kemudian mengangkat Louis Napoleon sebagai
raja Belanda dan berarti sejak saat itu pemerinta-
han yang berkuasa di Nusantara adalah pemerin-
tahan Belanda-Perancis.
Oleh karena itu Louis Napoleon mengangkat
Herman William Daendeles sebagai gubernur jen-
dral di Nusantara.Dengan tugas utama memperta-
hankan P.Jawa dari serangan Inggris.
KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAENDELS
1).Bidang Birokrasi Pemerintahan

a.Pusat pemerintahan dipindahkan kepedalaman


b.Dewan Hindia Belanda sebagai dewan leges-
latif diganti dengan Dewan Penasehat.
c.Membentuk sekretariat negara (Algemene
Secretarie).
d.Pulau jawa dibagi pulau jawa di bagi menjadi 9
Prefektuur dan 31 kabupaten
e.Para bupati di jadikan pemerintah Belanda dan
di beri pangakat sesuai dengan ketentuan
kepegawaian pemerintah Belanda.
2).BIDANG HUKUM DAN PERADILAN.

a.Dalam bidang hukum Daendels membentuk 3


jenis pengadilan yaitu sebagai berikut:
(1).Pengadilan utuk orang eropa
(2).Pengadilan untuk orang pribumi
(3).Pengadilan untuk orang timur asing
Pengadilan untuk orang pribumi ada di setiap
prefectur dengan prefect sebagai ketua dan para
bupati sebagai anggota
b.Pemberantasan koropsi tanpa pandang bulu
termasuk pada bangsa Eropa.Akan tetapi ia
sendiri melakukan korupsi besar-besaran dalam
kasus penjualan tanah kepada fihak swasta.
3).Bidang Militer dan Pertahanan

Dalam melaksanakan tugas utamanya untuk mem-


pertahankan P.Jawa dari serangan Inggris,Daendels
mengambil langkah-langkah :
a).Membangun jalan antara Anyer-Panarukan.
b).Menambah jumlah angkatan perang dari 3000
orang menjadi 20.000 orang.
c).Membangun pabrik senjata di Gresik dan Semarang
d).Membangun pangkalan angkatan laut di Ujung
Pandang dan Surabaya.
e).Membangun benteng-benteng pertahanan.
f).Meningkatkan kesejahteraan prajurit.
AKHIR KEKUASAAN HERMAN
W.DAENDELS

Kejatuhan Daendels antara lain disebab-


kan oleh hal-hal sebagai berikut :
1).Sikapnya yg otoriter terhadap raja-raja
Banten,Yogyakarta,Cirebon menimbul-
kan pertentangan dan perlawanan.
2).Penyelewengan dlam kasus penjualan
tanah kepada fihak swasta dan manipu-
lasi penjualan istana Bogor.
3).Keburukan dalam sistem administrasi
pemerintahan.
F.PENJAJAHAN INGGRIS
DI INDONESIA
(1811-1816)
Latar belakang pendudukan Inggris adalah sbb :

a).Contingental Stelseel
Yang diterapkan oleh Napoleon di Eropa 1806
dengan memblokade perdagangan Inggris di
Eropa daratan,Inggris tumbuh menjadi negara
industri besar membutuhkan daerah pemasaran
yg luas,oleh karena itu India dan Indonesia
akan dijadikan tempat pemasaran barang
barang industri Inggris.
b).Nusantara yg praktis dikuasai Perancis (Belanda
Perancis) merupakan bahaya laten bagi kekuasa-
an Inggris di Asia.
• Ketika akhirnya Inggris menyerbu P.Jawa,pengganti
nya Daendels,gubernur jendral Jansen,tidak mampu
bertahan dan menyerah,akhir dari penjajahan
Belanda-Perancis ditandatangani dengan Kapitulasi
Tuntang (18 Sepetember 1811),isinya :
a.Seluruh Jawa dan sekitarnya diserahkan kepada
Inggris.
b.Semua tentara Belanda menjadi tawanan Inggris
c.Semua pegawai Belanda yg mau bekerjasama
dengan Inggris dapat memegang jabatannya terus
d.Semua hutang Pemerintah Belanda yg dahulu,
bukan menjadi tanggung jawab Inggris.
Kapitulasi Tuntang ditandatangani tanggal 18 Sept
1811 oleh S.Auchmuty dari fihak Inggris dan
Janseens dari fihak Belanda.
• Seminggu sebelum Kapitulasi Tuntang ,raja muda
Lord Minto yg berkedudukan di India mengangkat
Thomas Stamford Raffles sebagai wakil gubernur
di P.Jawa,dalam pelaksanaannya Raffles berkuasa
penuh diseluruh Nusantara.Dan cenderung menda-
pat tanggapan positif dari raja-raja dan rakyat
setempat karena hal berikut ini :
a.Para raja da rakyat tidak menyukai Daendels
b.Ketika masih berkedudukan di Penang,Malaysia
Raffles beberapa kali mengadakan misi rahasia
ke kerajaan-kerajaan yg anti Belanda,seperti :
Yogyakarta,Banten dan Palembang.
C.Sebagai seorang yg Liberalis ,Raffles memiliki
kepribadian yg simpatik,ia menjalankan politik
murah hati dan sabar walaupun dalam praktek-
nya berlainan.
KEBIJAKAN PEMERINTAHAN RAFFLES
• Dalam menjalankan tugas Raffles didampingi oleh
suatu badan penasehat (advisory Council) yang
terdiri atas Gillespie,Cranssen dan Muntinghe.

1.Bidang Pemerintahan
langkah-langkah yg diambil Raffles :
a.P.Jawa dibagi menjadi 16 Karisidenan (berlang-
sung sampai tahun 1964).
b.Merubah sistem pemerintahan yg semula dilaku
kan oleh pengusaha pribumi menjadi sistem
pemerintahan kolonial yg bercorak barat.
c.Bupati-bupati atau penguasa-penguasa pribumi
dilepaskan kedudukannya yg mereka peroleh
secara turun tumurun.
MAKSUD DAN TUJUAN PELAKSANAAN SISTEM
SEWA TANAH
a. Para petani dapat menanam dan menjual hasil
panennya secara bebas untuk memotivasi mereka agar
bekerja lebih giat sehingga kesejahteraannya
menjadi lebih baik.
b. Daya beli masyarakat semakin meningkat
sehingga daapt membeli barang-barang industri
Inggris.
c. Pemerintah kolonial mempunyai pemasukan
negara secara tetap dan cukup terjamin.
d. Memberikan kepastianhukum atas tanah yang
dimiliki petani.
e. Secara bertahap untuk mengubah sistem ekonomi
barang menjadi ekonomi uang.
SISTEM SEWA TANAH DALAM PELAKSANAANNYA
TELAH MENIMBULKAN PERUBAHAN-PERUBAHAN
PENTING SEBAGAI BERIKUT:
A) UNSUR PAKSAAN DIGANTI DENGAN UNSUR
KEBEBASAN DAN SUKA RELA.
B) IKATAN YANG BERCORAK TRADISIONAL
DIRUBAH MENJADI HUBUNGAN PERJANJIAN
ATAU KONTRAK.
C) IKATAN ADAT-ISTIADAT YANG SUDAH BERJALAN
TURUN- TEMURUN MENJADI SEMAKIN
LONGGAR, KARENA PENGARUH BUDAYA
BARAT.
HAMBATAN-HAMBATAN DALAM PELAKSANAAN
SISTEM SEWA TANAH

a. Keuangan negara dan pegawai-pegawai yang cakap jumlahnya


terbatas.
b. Masyarakat Indonesia berbeda dengan masyarakat India yang sudah
mengenal perdagangan ekspor.
c. Sistem ekonomi desa pada waktu itu belum memungkinkan
diterapkannya ekonomi uang.
d. Belum adanya pengukuran tanah milik penduduk secara tepat.
e. Adanya pejabat yang bertindak sewenang-wenang dan korup.
f. Pajak terlalu tinggi sehingga banyak tanah yang tidak digarap
3. BIDANG HUKUM
Sistem peradilan yang diterapkan raffles lebih baik daripada yang
dilaksanakan oleh Daendels. Apabila Daendels berorientasi
kepada warna kulit (ras), Raffles lebih berorientasi kepada
besar kecilnya kesalahan. Badan-badan penegak hukum yang
ada pada masa Raffles adalah sebagai berikut.
a. Court of Justice, terdapat pada setiap residen.
b. Court of Request, terdapat pada setiap divisi.
c. Police of Magistrace.
Menurut Raffles pengadilan merupakan benteng untuk
memperoleh keadilan.
Berakhirnya kekuasaan Thomas Stamford Raffles

Berakhirnya pemerintahan Raffles di Nusantara


ditandai dengan adanya Convention of London pada tahun
1814. perjanjian tersebut ditandatangani di London oleh wakil-
wakil Belanda dan Inggris yang isinya sebagai berikut.
1) Nusantara dikembalikan kepada Belanda.
2) Jajahan Belanda seperti Sailan, Kaap Koloni, Guyana,
tetap di tangan Inggris.
3) Cochin (di pantai Malabar) diambil alih oleh Inggris
sedangkan Bangka diserahkan kepada Belanda sebagai
gantinya.
H.MASA PEMERINTAHAN VAN DEN
BOSCH
DAN PENERAPAN SISTEM TANAM PAKSA
(1830-1870)
A.PEMERINTAHAN KOMISARIS JENDRAL
 Setelah berakhirnya kekuasaan Inggris,selanjutnya yang
berkuasa adalah Pemerintahan Hindia Belanda,yang pada
mulanya pemerintahan Kolektif yang terdiri dari 3 orang
yaitu : Flout,Buyskess dan Van Der Capellen.
Dengan tugas utama : menormalisasikan keadaan lama
(Inggris) ke alam baru (Belanda) dengan masa peralihan dari
tahun 1816-1819,untuk selanjutnya yang menjadi gubernur
jendral adalah Van Der Capellen (1816-1824).
Kesulitan-kesulitan yang dihadapi :
1).Beberapa kerajaan diluar P.Jawa bertindak mandiri.
2).Usaha-usaha sefihak dari Raffles yang masih ingin
berkuasa kembali,misal dengan menduduki Singapura.
•Dengan berdirinya Singapura menimbulkan perselisihan
mengenai batas wilayah kekuasaan pendudukan Inggris
dan Belanda,masalah ini kemudian diselesaikan melalui
Treaty of London 1824 yang isinya :
1).Inggris dan Belanda berhak untuk saling memasuki
wilayah jajahan masing-masing.
2).Belanda menarik diri dari jajahannya di Asia Daratan
yaitu : Benggala,Gujarat,Malaka dan Singapura.
3).Inggris menarik diri dari Nusantara dan menyerahkan
Bengkulu,Bangka dan Belitung.
4).Kemerdekaan Aceh dihormati oleh kedua belah fihak,
dan dijadikan daerah Bufferstaat : daerah pemisah.
5).Inggris dan Belanda bertanggung jawab atas keamanan
di selat Malaka.
B.POLITIK KOLONIAL PADA MASA KOMISARIS
JENDRAL
 Dalam menjalankan pemerintahannya,komisaris jendral melakukan langkah-
langkah sebagai berikut :

1).Sistem Residen tetap dipertahankan


2).Dalam bidang hukum sistem juri dihapuskan
3).Kedudukan para Bupati sebagai penguasa feodal tetap
dipertahankan.
4).Desa sebagai satu kesatuan unit tetap dipertahankan
dan para penguasanya dimanfaatkan untuk pelaksanaan
pemungutan pajak dan hasil bumi.
5).Dalam bidang ekonomi memberikan kesempatan
kepada pengusaha-pengusaha asing untuk menanamkan modal
nya di Indonesia.
Memorandum tahun 1851

 Memorandum tahun 1851 dengan jelas menegaskan


politik Belanda,bahwa “daerah –daerah taklukan
harus memberi keuntungan materiil bagi
Belanda,keuntungan yang memang menjadi tujuan
penaklukkan “
(Van Den Bosch 1851).
G.PEMERINTAHAN HINDIA BELANDA
(NEDERLANDSCH INDIE) 1816-1942
A.PENGERTIAN CULTUUR STELSEL

 Istilah Cultuur Stelsel sebenarnya berarti sistem tanaman


terjemahannya dalam bahasa Inggris adalah Culture System
atau Cultivation System .Lebih tepat lagi kalau di
terjemahkan menjadi System of Gouverment Controlled
Agricultures karena pengertian dari Cultuur Stelsel sebenarnya
adalah :”kewajiban kepada rakyat (Jawa) untuk menanam
tanaman eksport yang laku dijual di
Eropa”,rakyat menterjemahkan dengan istilah tanam paksa.
 Menurut Van Den Bosch : Cultuur Stelsel didasarkan atas

hukum adat yg menyatakan bahwa barang siapa berkuasa


disuatu daerah,ia memiliki tanah dan penduduknya.
B.LATAR BELAKANG SISTEM TANAM PAKSA

1).Di Eropa, Belanda terlibat dalam peperangan-peperangan pada masa


kejayaan Napoleon sehingga menghabiskan biaya besar.
2).Terjadinya perang kemerdekaan Belgia yang diakhiri dengan pemisahan
Belgia dari Belanda tahun 1830.
3).Terjadinya perang Diponegoro (1825-1830) yang merupakan perlawanan
rakyat jajahan termahal bagi Belanda (menghabiskan beaya 20.000.000
gulden).
4).Kas negara Belanda kosong dan hutang yang ditanggung Belanda cukup
berat.
5).Pemasukan uang dari penanaman kopi tidak banyak.
6).Kegagalan usaha mempraktikkan gagasan Liberal (1816-1830) dalam
mengeksploitasi tanah jajahan untuk memberikan keuntungan yang besar
terhadap negeri induk.
C.ATURAN-ATURAN TANAM PAKSA

 Ketentuan pokok Tanam Paksa terdapat dalam Staatblad (lembaran negara)


no.22 tahun 1834,dengan ketentuan sebagai berikut :
1.Penyediaan tanah untuk cultuur stelsel berdasarkan persetujuan
penduduk.
2.Tanah tersebut tidak lebih dari seperlima tanah pertanian.
3.Tanah tersebut bebas dari pajak.
4.Kelebihan hasil tanaman jika melebihi pajak diberikan pada petani.
5.Pekerjaan untuk cultuur stelsel tidak melebihi waktu menanam padi
6.Kegagalan panen yang bukan kesalahan petani merupakan
tanggung jawab pemerintah.
7.Bagi yang tidak memiliki tanah dipekerjakan dipabrik atau perkebu-
nan pemerintah.
8.Pelaksanaan tanam paksa diserahkan kepada pemimpin pribumi.
D.PENYIMPANGAN DALAM TANAM PAKSA

1.Perjanjian penyediaan tanah dilakukan dg paksaan.


2.Tanah yang digunakan lebih dari seperlima bagian.
3.Pengerjaan tanah untuk tanam paksa melebihi waktu
menanam padi.
4.Tanah tersebut masih terkena pajak.
5.Kelebihan hasil panen tidak diberikan kepada petani.
6.Kegagalan panen tanggung jawab petani.
7.Buruh dijadikan tenaga paksaan.
Guna menjamin agar para Bupati dan kepala desa menunaikan tugasnya dg
Baik,pemerintah Belanda memberikan rangsangan yg disebut cultuur procenten.
Disamping penghasilan tetap.
E.AKIBAT-AKIBAT TANAM PAKSA

 BAGI BELANDA
1).Meningkatnya hasil tanaman eksport dari negeri jajah-
an dan dijual Belanda dipasaran Eropa.
2).Perusahaan pelayaran Belanda yang semula kembang-
kempis tetapi pada masa tanam paksa mendapat
keuntungan besar.
3).Pabrik-pabrik gula yg semula diusahakan kaum swasta
Cina,kemudian juga dikembangkan oleh pengusaha
Belanda,karena keuntungannya besar.
4).Belanda mendapatkan keuntungan (Batiq slot) yang
besar (keuntungan pertama 3 juta gulden).
 BAGI INDONESIA

1).Kemiskinan dan penderitaan fisik serta mental yg berkepanjangan


2).Beban pajak yang berat.
3).Pertanian,khususnya padi banyak mengalami kegagalan panen.
4).Kelaparan dan kematian terjadi dimana-mana,seperti yang terjadi
di Cirebon 1843,Demak 1848,Grobogan 1849.
5).Jumlah penduduk di Indonesia menurun.
6).Rakyat Indonesia mengenal tekhnik menanam jenis-jenis tanaman
yang baru.
7).Rakyat Indonesia mulai mengenal tanaman dagang yang berorien-
tasi eksport.
F.REAKSI TERHADAP TANAM PAKSA

1).RAKYAT INDONESIA
a.Di Sumatera Barat timbul perlawanan,al.di Pariaman (1841),
di Padang .
b.Di Jawa pada tahun 1846 perlawanan dilakukan meskipun dengan
pembakaran 7 buah kebun tembakau.
2).KAUM PENGUSAHA (KAPITALIS)
Golongan pengusaha menghendaki sistem tanam paksa dihapuskan
dan diganti dengan kebebasan berusaha.
3).KAUM HUMANIS BELANDA
a.Baron Van Hoevell : memprotes melalui parlemen Belanda : bahwa
tanam paksa tidak manusiawi.
b.Eduard douwes Dekker : memprotes tanam paksa lewat tulisan
yang berjudul Max Havelaar (Saijah-Adinda),
dg nama samaran Multatuli (saya menderita).
H.POLITIK EKONOMI LIBERAL KOLONIAL
SEJAK TAHUN 1870
SISTEM EKONOMI

 Definisi sistem ekonomi adalah cara atau


strategi suatu bangsa atau negara dalam
mengatur kehidupan ekonominya dalam
rangka mencapai kemakmuran
masyarakatnya.
1. Sistem ekonomi pasar
bebas/liberal
 Sistem ekonomi liberal disebut juga sistem ekonomi pasar bebas atau
sistem ekonomi laissez faire.
 Sistem ekonomi liberal adalah sistem perekonomian yang memberikan
kebebasan sepenuhnya dalam segala bidang perekonomian kepada masing-
masing individu untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya.
Ciri-ciri sistem ekonomi liberal

 Setiap orang bebas memiliki alat-alat produksi, baik


perorangan maupun kelompok
 Harga-harga dibentuk di pasar bebas.
 Kegiatan ekonomi sebagian besar dilakukan oleh swasta
 Campur tangan pemerintah sangat sedikit/terbatas
 Modal mempunyai peraran yang penting alam kegiatan
ekonomi
 Adanya kebebasan berusaha dan kebebasan bersaing.
 Didorong oleh motif memperoleh laba sebesar-besarnya
Kebaikan Sistem Ekonoami Liberal
 Setiap individu diberi kebebasan dan kesempatan untuk berusaha
 Setiap individu bebas memiliki alat-alat produksi
 Setiap individu bebas memilih bidang usaha yang disukai
 Persaingan dapat menyebabkan adanya dorongan untuk maju
 Produksi barang/jasa berdasarkan pada kebutuhan pasar
(kebutuhan masyarakat)
Keburukan Sistem Ekonomi Liberal
 Kebebasan berusaha menyebabkan adanya kelompok yang
sangat dominan sementara ada kelompok yang lemahn
 Menimbulkan monopoli yang merugikan masyarakat
 Menimbulkan penindasan (Eksploitasi) terhadap manusia
karena mengejar keuntungan yang sebesar-besarnya
 Tidak ada pemerataan pendapatan karena setiap individu
berlomba-lomba mencari keuntungan

Catatan
Untuk mengurangi kelemahan sistem ekonomi liberal, pemerintah dapat
melakukan peran serta dalam
Kegiatan ekonomi tersebut
1. Membuat peraturan-peraturan dibidang ekonomi
2. Menguasai sektor-sektor ekonomi yang penting
3. Menetapkan pajak yang progresif
2. Landasan Sistem Politik Pintu
Terbuka
I. Peraturan tentang pembendaharaan Negara
India-Belanda (Indische Comptabilitetit
Wet). (1867)
II. Undang- Undang Agraria (Agrarische Wet)

(1870)
III. Undang- Undang Gula (Suiker Wet)

IV. Agrische Beskuit yang mengatur lebih rinci


tentang Agraria. (1870)
Pabrik gula yang didirikan pada akhir abad ke-19
Tanaman Tebu
Ekspor Tebu
Ilustrasi Perkebunan Tebu
Peraturan tentang pembendaharaan Negara India-
Belanda

Berisi tentang perbendaharaan Negara


Hindia Belanda yang menyebutkan bahwa
dalam menentukan anggaran belanja Hindia
Belanda harus ditetapkan dengan undang-
undang yang disetujui oleh Parlemen Belanda.
b. UU Agraria (1870)
 Tanah Indonesia dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
tanah rakyat dan tanah pemerintah.
 Tanah rakyat dibedakan atas: tanah milik yang sifatnya
bebas dan tanah untuk keperluan penduduk desa yang
sifatnya bebas.
 Tanah pemerintah adalah tanah yang bukan milik rakyat,
yang dapat dijual atau disewakan untuk dijadikan
perkebunan.
Pasal 1 : Gubernur jenderal tidak boleh menjual tanah.
Pasal 2 : Gubernur jenderal boleh menyewakan tanah
menurut peraturan undang undang.
Pasal 3 : Dengan peraturan undang-undang akan
diberikan tanah-tanah dengan hak erfpacht
yaitu hak pengusaha untuk dapat menyewa
tanah dari gubernemen paling lama 75
tahun, dan seterusnya.
c. UU Gula (Suiker Wet)
 Perusahaan-perusahaan gula milik pemerintah akan
dihapus secara bertahap
 Pada tahun 1891 semua perusahaan gula milik
pemerintah harus sudah diambil alih oleh swasta.
 Sewa hanya dapat dilakukan antara satu sampai
dua tahun.
 Uang sewa sebesar hasil dari satu kali panen
petani, kalau tanah itu dikerjakan oleh petani.
 Investor asing wajib mengadakan perjanjian
langsung atau kontrak dengan petani.
d. Agrarische Besluit (1870)

Ditetapkan oleh Raja Belanda dan mengatur


hal-hal yang lebih rinci, khususnya tentang
hak kepemilikan tanah dan jenis-jenis hak
penyewaan tanah oleh pihak swasta.
e. Berikut ini beberapa perkebunan
asing yang muncul:
 Perkebunan tembakau di Deli, Sumatra Utara.
 Perkebunan tebu di Jawa Tengah dan Jawa
Timur.
 Perkebunan kina di Jawa Barat.
 Perkebunan karet di Sumatra Timur.
 Perkebunan kelapa sawit di Sumatra Utara.
 Perkebunan teh di Jawa Barat dan Sumatra
Utara.
1.LATAR BELAKANG

 Pelaksanaan Sistem Tanam Paksa yang telah menimbulkan penderitaan rakyat pribumi
namun memberikan keuntungan besar bagi Pemerintah Kerajaan Belanda
 Berkembangnya faham liberalisme sebagai akibat dari Revolusi Perancis dan Revolusi
Industri sehingga sistem Tanam Paksa tidak sesuai lagi untuk diteruskan
 Kemenangan Partai Liberal dalam Parlemen Belanda yang mendesak Pemerintah Belanda
menerapkan sistem ekonomi liberal di negeri jajahannya (Indonesia). Hal ini dimaksudkan
agar para pengusaha Belanda sebagai pendukung Partai Liberal, dapat menanamkan
modalnya di Indonesia
 AdanyaTraktat Sumatera, 1871, yang memberikan kebebasan bagi Belanda untuk meluaskan
wilayahnya ke Aceh. Sebagai imbalannya Inggris meminta Belanda menerapkan sistem
ekonomi liberal di Indonesia, agar pengusaha Inggris dapat menanamkan modalnya di
Indonesia.
• Pelaksanaan politik ekonomi liberal ditandai dengan bebe-
rapa peraturan antara lain :

1).Reglement op het belied der regering in Nedherlandsh


Indie (1854) :
Berisi tentang tata cara pemerintahan di Indonesia.
2).Indishe Comtabiliteit Wet (1867) :
Berisi tentang perbendaharaan negara Hindia Belanda
3).Suiker Wet :
Yaitu UU gula yang menetapkan bahwa tanaman tebu
adalah monopoli pemerintah yg secara berangsur
angsur akan dialihkan kepada fihak swasta.
,
4).Agrarish Wet (undang-undang Agraria) 1870:
UU Agraria yg berlaku di Indonesia dari tahun 1870-
1960 isinya :
a).Tanah di Indonesia dibedakan menjadi tanah tanah
rakyat dan tanah milik pemerintah.
b).Tanah rakyat terdiri dari tanah bebas dan tidak bebas
c).Tanah rakyat tidak boleh dijual kepada orang lain.
d).Tanah pemerintah dapat disewakan kepada penguasa
swasta sampai jangka waktu 75 tahun.
5).Agrarisch Besluit (1870):
Ditetapkan oleh raja Belanda dan mengatur hal-hal yang
yang lebih rinci.
2.PELAKSANAAN SISTEM POLITIK EKONOMI
LIBERAL

• Setelah UU Agraria 1870 diterapkan,di Indonesia


memasuki Imperalisme modern dengan diterpkan
Opendeur Politiek,yaitu politik pintu terbuka terhadap
modal-modal swasta asing,hal itu berati Indonesia
dijadikan tempat untuk berbagai kepentingan yaitu:
a).mendapatkan bahan mentah atau bahan baku
industri di Eropa.
b).mendapatkan tenaga kerja yg murah.
c).menjadi tempat pemasaran barang-barang produk
si Eropa.
d).menjadi tempat penanaman modal asing.
Perkembangan Perdagangan

→ Kaum liberal eropa mulai menanamkan modalnya di Indonesia sehingga


perkebunan perkebunan swasta muncul di indonesia, contohnya
perusahaan
→ Usaha – usaha perkebunan swasta ini mengalami perkembangan yang
sangat pesat antara tahun 1870 – 1885
→ Ditunjang dengan adanya pemakian mesin – mesin pengolahan yang
modern serta pembukaan Terusan Suez pada tahun 1869.
→ Untuk melancarkan perkembangan produksi tanaman ekspor tersebut,
maka pemerintah hindia – Belanda membangun sarana – sarana penunjang
seperti: waduk, saluran irigasi, jalan raya, jalan kereta api, dan dermaga
pelabuhan dengan sistem kerja rodi
 Setelah tahun 1885, harga gula dan kopi jatuh
 Sedangkan di Sumatra perkebunan mengalami kesulitan dalam hal tenaga kerja
 Pemerintah Belanda mengeluarkan undang – undang “koelie ordonantie” karena
perlakuaan pengawasan terhadap buruh sangat kasar,maka banyak buruh yang
melarikan diri dari perkebunan
 Untuk pekerja-pekerja perkebunan yang melanggar ketentuan- ketentuan
kontrak kerja akan dikenai “Poenale Sanctie.”
 ketentuan Poenale Sanctie adalah; pekerja-pekerja yang melarikan diri dari
perkebunan-perkebunan Sumatera Timur dapat ditangkap oleh polisi dan dibawa
kembali ke perkebunan dengan kekerasan jika mereka mengadakan perlawanan
Berikut ini beberapa perkebunan asing yang muncul:

 Perkebunan tembakau di Deli, Sumatra Utara.


 Perkebunan tebu di Jawa Tengah dan Jawa
Timur.
 Perkebunan kina di Jawa Barat.
 Perkebunan karet di Sumatra Timur.
 Perkebunan kelapa sawit di Sumatra Utara.
 Perkebunan teh di Jawa Barat dan Sumatra
Utara.
3.AKIBAT SISTEM POLITIK LIBERAL KOLONIAL

BAGI BELANDA :

a.Memberikan keuntungan yg besar bagi kaum swasta Belanda


b.Hasil-hasil produksi perkebunan dan pertambangan menga-
lir ke Belanda.
c.Negeri Belanda menjadi pusat perdagangan hasil dari tanah
jajahan.
BAGI INDONESIA

Kemerosotan tingkat kesejahteraan penduduk


Adanya krisis perkebunan pada tahun 1885 karena jatuhnya

harga gula dan kopi


Menurunnya konsumsi bahan makanan,terutama beras

Menurunnya usaha kerajinan rakyat karena telah tersaingi

dengan Import dari Eropa


Pengangkutan dengan gerobak menjadi merosot
penghasilannya setelah adanya angkutan kereta api
Rakyat menderita karena masih diterapkan kerja rodi dan

adanya hukuman yg berat bagi yg melanggar peraturan poenalie


sanctie.
PROSES
KRISTENISASI DI
NUSANTARA
PETA KONSEP
LAHIR DAN BERKEMBANGNYA
AGAMA KRISTEN
 Agama Kristen pertama kali
lahir di Yerusalem yang pada
saat itu bagian dari Kekaisaran
Romawi.
 Agama Kristen adalah sebuah
agama yang berdasar pada
ajaran Yesus Kristus atau Isa
Almasih.
 Inti ajaran Yesus Kristus adalah
cinta kasih terhadap Tuhan dan
antarsesama manusia.
 Para pengikut Yesus disebut
Kristen.
 Tempat beribadah agama Kristen
disebut gereja dan Kitab Sucinya
adalah Alkitab atau Kitab Suci.
LAHIR DAN BERKEMBANGNYA
AGAMA KRISTEN
 Perkembangan agama Kristen pada awalnya tidak berjalan
dengan baik. Para penganut Kristen dikejar-kejar oleh
penguasa Romawi.
 Agama Kristen mulai berkembang tanpa adanya ancaman
pada masa Kaisar Konstantin I.
 Pada masa Kaisar Theodosius I agama Kristen kemudian
dijadikan agama resmi Kekaisaran Romawi.
 Agama Kristen berkembang pesat pada Abad Pertengahan di
Eropa.
 Kekuasaan gereja mengalami penurunan ketika Eropa
memasuki Abad Pencerahan.
 Pada abad tersebut agama Kristen berkembang ke seluruh
wilayah Eropa, yang kemudian diajarkan ke seluruh dunia
bersamaan dengan penjelajahan dunia.
 Dalam perkembangan selanjutnya, penganut agama Kristen
terbagi menjadi Kristen Katolik dan Kristen Protestan.
KAISAR THEODOSIUS I

Ilustrasi Kaisar
Theodosius I.
Pada masa
pemerintahannya
agama Kristen
dijadikan agama
resmi kekaisaran.
PERKEMBANGAN AGAMA KRISTEN
KATOLIK DI INDONESIA
 Masuknya agama Kristen Katolik ke Indonesia seiring
dengan masuknya bangsa Portugis dan Spanyol ke
Indonesia.
 Pada tahun 1321, seorang pastor bernama Odorico de
Pordonone pernah singgah di Sumatra, Kalimantan, dan
Jawa.
 Pada tahun 1347, seorang pastor lain bernama Joao de
Marignolli juga pernah datang ke wilayah Indonesia.
 Agama Katolik masuk ke Maluku dirintis oleh saudagar
Portugis bernama Gonsalo Veloso dan seorang pastor
bernama Simon Vaz.
 Pada bulan juni 1546, seorang pastor asal Spanyol
bernama Fransiskus Xaverius. Ia menyinggahi Malaka
kemudian berkunjung ke daerah Ternate, Tidore, dan
Halmahera. Ia terus berkarya hingga bulan April 1547.
FRANSISKUS XAVERIUS

Fransiskus Xaverius,
seorang pastur asal
Spanyol yang datang ke
daerah Ternate, Tidore
dan Halmahera untuk
menyebarkan agama
Katolik.
PERKEMBANGAN AGAMA KRISTEN
KATOLIK DI INDONESIA
 Masa-masa berikutnya, banyak berdatangan
para misionaris dari kongregasi Fransiskan
(OFM), Dominikan, Jesuit (SJ), dan Serikat
Sabda Allah (SVD).
 Selain menyebarkan agama, mereka juga
membangun sekolah-sekolah, gereja, dan rumah
sakit.
 Agama Katolik dengan cepat berkembang di
berbagai wilayah terutama daerah-daerah yang
tidak terpengaruh agama Islam. Di antaranya
sebagian Sumatra, Timor, Flores, daerah
pedalaman Pulau Jawa, dan Kalimantan
(Pontianak, Palangkaraya, dan sekitarnya).
PASTOR VAN LITH
 Pastor van Lith tiba di Semarang pada tahun 1896
bersama dengan Pastor Petrus Hovenaars S.J.
 Pastor van Lith kemudian ditugaskan di Muntilan.
Gerak Pastor van Lith tak hanya di bidang agama saja,
tetapi juga persoalan sosial, ekonomi, dan politik.
 Pada tahun 1908, datang empat orang suster
Fransiskanes dari Heythuizen yang ditempatkan di
Mendut untuk membentuk kader-kader missi
perempuan.
 Pada tahun 1911, Pastor van Lith mendirikan sekolah
imamat untuk melahirkan imam-imam (pastor-pastor)
bumiputera.
PETA PENYEBARAN AGAMA
KATOLIK DI INDONESIA
PERKEMBANGAN AGAMA KRISTEN
PROTESTAN DI INDONESIA
 Penyebaran agama Kristen Protestan (lebih sering disebut
agama Kristen saja) di Indonesia berlangsung setelah
kedatangan bangsa Belanda ke Indonesia.
 Penyebaran agama Kristen di Indonesia dilakukan oleh
kelompok penyebar agama (zending) asal Belanda seperti
NZG (Nederlandsch Zendelings Genootschap).
 Sumatra Utara pada tahun 1824 didatangi dua orang
Amerika yang bernama Burton dan Ward. Kedua orang ini
berhasil masuk ke Silindung di Batak Toba.
 Pada tahun 1853, seorang pendeta dari Belanda yang
bernama Van der Tuuk berhasil masuk dan menetap di
daerah penduduk Batak.
 Pada tahun 1861, seorang Belanda lain bernama G. van
Asselt berhasil masuk ke Tapanuli Selatan.
 Pada tahun 1861, Nommensen dari Jerman juga masuk ke
tanah Batak.
PERKEMBANGAN AGAMA KRISTEN
PROTESTAN DI INDONESIA
 Di Pulau Nias, agama Kristen baru masuk pada tahun
1861 dan terbatas di sekitar Sitoli.
 Di Kalimantan, para penginjil CAMA (Christian
Missionary Alliance) masuk sekitar tahun 1905. Mereka
kemudian masuk ke Kalimantan Timur lalu ke Kapuas
Besar di Kalimantan Tengah pada tahun 1933.
 Di Sulawesi dan Maluku, zending Belanda masuk
sekitar tahun 1866. Pada tahun tersebut mereka masuk
Halmahera. Dua tahun kemudian mereka masuk ke
Minahasa. Pada tahun 1879, mereka masuk ke Sangir-
Talaud.
 Pada tahun 1891, dua orang ahli bahasa dari
perkumpulan gereja Belanda (NZG), yakni A.C Kruyt
dan N. Adriani masuk Gorontalo. Kruyt kemudian
pindah ke Poso pada tahun 1892.
Proses penyebaran agama Kristen di Banten

 Pada masa kekuasaan VOC  para pekerja  yang beragama Kristen


Protestan  mempunyai perkumpulan bagi para pemeluk agama Kristen
Protestan,  yang disetujui oleh pimpinan VOC yaitu pada  tanggal 2
Januari 1621 Majelis Gereja di Batavia.
 Namun pada masa kependudukan VOC (Verrnigde Oostindische
Compagni atau perserikatan Hindia Timur ), pemerintah memberi batasan
dalam menjalankan misionarisme karena, pemerintah memberi kebijakan
politik VOC yang secara sistematis membatasi  kegiatan misionarisme
demi kepentingan ekonomi. Pemerintah hanya memperbolehkan kegiatan
misionaris di wilayah yang tidak akan menimbulkan pertikaian dengan
penduduk pribumi yang akan menghambat hubungan  VOC dengan
penduduk pribumi  dan pengusaha local, akibat sifat fanatisme  mereka
tehadap ajaran agama Eropa. Terlebih kegiatan gereja  pada masa VOC
dibiayai oleh VOC ( Ali, 2009 : 41 )
 pemerintahan Hindia Belanda juga melarang gerakan
misionarisme di tempat – tempat yang sekiranya akan
menimbulakan pemberontakan rakyat, seperti Banten. Karena
pemerintah takut misionaris akan menghambat misi utama
pemerintahan Belanda. Bahkan pembangunan gereja  di
Serang yang di gagas  pada tahun 1837 dan selasai pada tahun
1846, dibangun untuk melayani para pekerja yang beragama
Kristen Protestan, bukan untuk gerakan misionarisme  di
Banten
 Beberapa kebijakan yang diberikan pemerintah
Hindia Belanda terhadap misi  misionaris, salah satu
bentuk dukungan pemerintah, adalah pemerintah 
mengeluarkan kebijakan mendirikan dua lembaga
Misionaris Belanda yang beroprasi di Banten yaitu
GIUZ ( Genootschap voor In – en Unitwendige
Zendeling ) atau Pekabaran Injil di dalam dan Luar ,
dan   NZV ( Nederlandscha Zending Vereeniging )
atau Pekabaran Injil Gereja Reformasi Belanda
 Lebak adalah  salah satu wilayah Banten yang
diperbolehkan oleh pemerintah untuk dijadikan
wilayah Misionarisme
 Dalam bukunya “Misionarisme di Banten”  ada
beberapa daerah lebak yang menjadi tempat
pengabaran injil seperti Leuwidamar,
Rangkasbitung, Maja dan Kanekes (Baduy).
 Keputusan pemerintah Hindia Belanda mengijinkan Lebak sebagai
wilayah kegiatan Misionarisme atas dasar penasehat Snouck Hurgronje.
Akan tetapi Snouck tidak mengijinkan kegiatan misionarisme  di beberapa
wilayah Banten seperti Pandeglang, Serang dan Anyer. Karena penduduk
di daerah ini sangat fanatic, sehingga dihawatirkan  jika ada kegiatan
misionarisme akan menimbulkan kekacauan ( Ali, 2009 : 115)
 Pengabaran Injil yang dilakukan oleh Tn. Anthonie Adrian Pennings di
kota Lebak dimulai dari daerah  Leuwidamar
 Pada bulan maret 1894 Tn. Ant. A Pennings memutuskan untuk menetap
di Lebak Banten Selatan, yang ketika itu ibukota Kabupaten Lebak tidak
jauh dari daerah Baduy Leuwidamar (Leuwidahu). Kemudian pada
tanggal 21 juli 1895 Tn . Pennings membaptis dua orang yang  bernama
Narijah  dan Lajar .  pengabaran injil dilakuakan dirumah beliau, 
kemudian pada tahun yang sama  yaitu tahun 1895 didirikan sebuah
bangunan gerja yang dibuka  dan diresmikan pada hari natal
 Proses misionaris  di Lebak ( Leuwidamar ) yang dilakukan oleh zending
A.A. Pennings  dan di bantu oleh Laban Djalimun mengalami berbagai
kendala , setelah hampir enam tahun melakukan pengkabaran injil di
Leuwidamar pennings hanya berhasil mengkristenkan 16 orang  dari
Leuwidamar dan sekitarnya
 Hal ini di kemukan oleh A.A. Pennings dalam surat yang dia kirimkan ke
pusat NZV ( Nederlandsche Zending  Vereeniging ) pada  tanggal 20 april
1900 . Pennings mengeluhkan sikap masyarakat  muslim lewidamar yang
begitu sulit menerima agama Kristen , hatinya benar – benar keras seperti
batu dan matanya benar – benar tertutup , padahal dia sudah melakukan
berbagai cara untuk memperdengarkan ajaran injil . (  Ali,  Misionarisme
di Banten : 2009 : 116 ).
I.POLITIK ETIS
LATAR BELAKANG POLITIK ETIS

 Munculnya politik etis dilatarbelakangi oleh :

1).Sistem ekonomi liberal tidak mengubah nasib rakyat.


2).Tanam paksa memberi keuntungan besar bagi Belanda
sebaliknya menimbulkan penderitaan rakyat.
3).Belanda melakukan penekanan dan penindasan terha-
dap rakyat .
4).Rakyat kehilangan tanah sebagai hak milik utamanya.
5).Adanya kritik terhadap praktik kolonial liberal.
TOKOH-TOKOH YANG MELANCARKAN
KRITIK POLITIK ETIS
1).Van Kol
melancarkan kritik di Indonesia sebagai politik drainage/penghisapan
2).Van Deventer
usulannya dikenal dengan Trilogi Van Deventer :
a).Irigasi
b).Emigrasi
c).Edukasi
3).De Waal
sejak tahun 1884,Indonesia berhak mendapatkan 528 G
4).Brooschooft
Selama 1 abad lebih,Belanda telah mengeruk keuntungan dari
rakyat Indonesia dan tidak mengembalikannya.
5).Baron Van Hovell
Meminta perbaikan nasib rakyat Indonesia dari sidang parlemen.
KEGAGALAN POLITIK ETIS

Kegagalan politik etis,tampak dalam kenyataan-kenyataan


sebagai berikut :
1).Sistem ekonomi liberal hanya memberi keuntunga besar
bagi Belanda.
2).Sangat sedikit penduduk pribumi yang memperoleh
keuntungan dan kedudukan yang baik.
3).Pegawai negeri golongan pribumi hanya dijadikan alat,
sehingga dominasi Belanda tetap sangat besar.
Silsilah Kerajaan Banten
 Maulana Hasanuddin atau Pangeran Sabakingkin 1552 - 1570
 Maulana Yusuf atau Pangeran Pasareyan 1570 - 1585
 Maulana Muhammad atau Pangeran Sedangrana 1585 - 1596
 Sultan Abu al-Mafakhir Mahmud Abdulkadir atau Pangeran Ratu 
1596 - 1647
 Sultan Abu al-Ma'ali Ahmad 1647 - 1651
 Sultan Ageng Tirtayasa atau Sultan Abu al-Fath Abdul Fattah 
1651-1682
 Sultan Haji atau Sultan Abu Nashar Abdul Qahar 1683 - 1687
 Sultan Abu Fadhl Muhammad Yahya 1687 - 1690
Sultan Ageng Tirtayasa
 Setelah meninggalnya Sultan Abu Ma’ali tahun 1650, Pangeran Surya
diangkat oleh kakeknya sebagai Sultan muda pengganti ayahnya yang
wafat, maka ia diberi julukan Pangeran Ratu atau Pangeran Dipati
 Pangeran Ratu diangkat menjadi Sultan pengganti kakeknya yang bernama
Sultan Abulmafakhir Mahmud Abdulkadir. Sejak ia memegang tampuk
pemerintahan serta sudah mendapat restu dari Mekah, ia mendapat gelar
Sultan Abdulfattah
 Sultan baru ini dikenal sebagai Pangeran Ratu Ing Banten atau Sultan
Abulfath Abdulfattah (Sultan Agung Tirtayasa)
 Setelah Sultan Abdul Fatah memegang tampuk pemerintahan
Banten, ia bercita-cita mengembalikan kebesaran Banten seperti
pada masa penguasa sebelumnya. Sultan Abdul Fatah segera
melakukan beberapa kebijakan menyangkut tentang kemajuan
pemerintahannya. Kebijakan pertama yaitu memajukan
perdagangan Banten dengan meluaskan daerah kekuasaannya,
kedua mengusir Belanda atau Kompeni dari Batavia, karena
Belanda dianggap sebagai musuh yang menyebabkan kemunduran
kesultanan Banten
Kebijakan Sultan Ageng Tirtayasa

 Sultan Ageng Tirtayasa membuat kebijakan dalam berbagai bidang yang


mengarah kepada perubahan fisik seperti bentuk bangunan istana ataupun
perubahan non-fisik seperti penerapan sistemperdagangan bebas dan
melakukan hubungan diplomatik dengan negara-negara lain. Ia membuat
perubahan bentuk Kraton Surosowan yang dibangun pada masa
pemerintahan Hasanuddin dan ia membuat sebuah kraton baru di
Tirtayasa yang terletak di utara kota Banten. Kraton ini dibangun dengan
tujuan untuk mempermudah dalam mengamati gerak-gerik kapal yang
keluar masuk pelabuhan Banten, juga mempermudah pengiriman pasukan
lewat saluran air ke daerah Jayakarta. Kraton ini kemudian dijadikan
tempat tinggal Sultan Abdul Fatah sehingga ia lebih dikenal dengan
sebutan Sultan Ageng Tirtayasa Upaya lainnya adalah membangun tempat
peristirahatan, ia juga membangun perkampungan prajurit di Potang yang
akan dijadikan penghubung antara Surosowan dan Tangerang. Selain itu
Potang memang dipersiapkan sebagai tempat yang strtegis dalam sektor
pertanian dan sebagai pos pembantu penyerangan ke Batavia.
Kebijakan Ekonomi

 Memulihkan perniagaan di Banten. Selama ini perniagaan Banten telah diambil alih
oleh Belanda, dengan dipindahkannya pusat perdaganagan ke pelabuhan Batavia
menyebabkan kerugian bagi rakyat Banten
 Membangun saluran air yang berfungsi untuk pengairan, dibangun antara tahun
1660-1670 M yang dilakukan oleh rakyat BantenDi sepanjang kiri kanan saluran
air terdapat persawahan baru untuk mendukung persediaan makanan bagi rakyat
Banten
 Meningkatkan hasil bumi serta memperkuat armada guna menjamin keamanan
para pedagang di peraiaran Banten.
 Menerapkan politik bebas aktif dan menolak monopoli perdagangan
 Mengangkat menteri perdagangan luar negeri dari keturunan Tionghoa untuk
menduduki jabatan tersebut, bernama Kaytsu. Alasan dari pengangkatan mentri
luar negeri agar supaya mempermudah perundingan dengan Belanda dan
mempermudah dalam hubungan perdagangan dengan bangsa lain, serta
bernegosiasi untuk mengakhiri konflik politik dan militer dengan Belanda.
Sesudah masuk Islam Kaytsu bergelar Kiyai Ngabehi, ia memegang peranan
penting dalam sistem pemerintahan Sultan Ageng Tirtyasa
Kebijakan Dalam Bidang Agama dan Kebudayaan

 Dalam bidang agama Sultan Ageng Tirtayasa membangun pesantren di


komplek Masjid Agung, untuk mendidik para pemimpin rakyat yang saleh
dan taat beragama serta membina rakyat dan prajurit yang tangguh
dengan mendatangkan ulama dari Makasar yaitu Syekh Yusuf Taju’l
Khalwati, yang kemudian diangkat sebagai penasehat Sultan Ageng
Tirtayasa dalam keagamaan atau mufti agama Islam di Banten
 Dalam bidang kebudayaan Sultan tetap mempertahankan permainan
raket (wayang wong), permainan dedewaan dan permainan sasaptonan
(permainan yang menggunakan kuda sebagai alatnya atau pacuan kuda).
Segala kebijakan yang dibuat oleh Sultan Ageng Tirtayasa dilakukan
untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Banten
STRATEGI SULTAN AGENG TIRTAYASA DALAM
MEMPERTAHANKAN KESULTANAN BANTEN

 Gerilya Dan Sabotase


 Kerjasama Dengan Trunojoyo
 Menerapkan Sistem Perdagangan Bebas
 Bergabung Dengan Ulama Dan Rakyat
Gerilya dan Sabotase
 Menghadapi serangan-serangan terhadap Belanda, Sultan Ageng
Tirtayasa membuat taktik dengan melaksanakan geriya dan
sabotase sehingga membuat repot Belanda. Kontak senjata
antara kedua belah pihak baik darat maupun laut, sering terjadi
tanpa dapat dihidari.94 Sikap waspada terhadap musuh selalu
dijadikan pedoman bagi Sultan Ageng Tirtayasa. Sikap yang
tidak mau tunduk terhadap Belanda merupakan usahanya dalam
melancarkan gerilya-gerilyanya terutama di daerah Angke-
Tangerang yang sejak lama menjadi front terdepan
Kerjasama Dengan Trunojoyo
 Pemberontakan Trunojoyo merupakan bantuan tidak langsung dari arah timur
kepada Banten, karena Belanda harus memusatkan perhatiannya dalam menumpas
pemberontakan yang dilakukan Trunojoyo. Kerjasama dalam menggalang
persatuan menentang kolonialisme Belanda didasari atas rasa persahabatan
antara Sultan Ageng Tirtayasa dengan Pangeran Trunojoyo dan juga pertalian
batin yang dasarnya adalah agama Islam
 Sultan Ageng Tirtayasa mengirimkan utusan-utusan rahasia dan memberikan bantuan berupa
tenaga tentara serta persenjataan. Pada tanggal 2 Desember 1676 M, Sultan Ageng Tirtayasa
menambah bantuan berupa kapal-kapal yang penuh dengan persenjataan lengkap dengan
amunisinya kepada Pangeran Trunojoyo. Bantuan dari Banten tiba diperairan dekat Jepara
dengan tujuan menyatukan diri dengan kapal-kapal Trunojoyo dari Madura. Selanjutnya
tanggal 29 Desember 1676, Sultan Ageng Tirtayasa menambah bantuan kepada Pangeran
Trunojoyo dengan mendatangkan 6 buah kapal yang penuh persenjataan menuju Gersik guna
membantu Trunojoyo. Setelah bantuan dari Banten tiba di Mataram, Trunojoyo mulai
menjarah serta membakar kraton Susuhunan, menguasai harta benda dan kaputren serta
mengusir anggota keluarga raja Mataram dan Amangkurat I menjadi buronan
Menerapkan Sistem Perdagangan Bebas

 Sultan Ageng Tirtayasa menjadi musuh VOC yang tangguh. Pihak


Belanda ingin mendapatkan hak monopoli atas persediaan lada Banten
yang sangat kaya. Oleh karena itu Belanda cemas akan adanya sebuah
negara yang kaya dan sangat kuat yang letaknya dekat dengan markas
besar Belanda di Batavia. Ia mengambil inisiataif untuk meluaskan
daerah Banten, dengan melancarkan politik perniagaan bebas dan
mengusir Belanda dari Batavia. Sultan Ageng Tirtayasa lebih memihak
kepada sistem perdagangan yang dianut oleh negara asing seperti:
Inggris, Denmark, Surat, Mekkah, Karamandel, Benggala, Siam, Tonkim
dan Cina, karena mereka menganut sistem perdagangan bebas
Bergabung Dengan Ulama Dan Rakyat

 Sultan dibantu oleh Syekh Yusuf, seorang ulama Makasar yang


diminta oleh Sultan Ageng untuk membantu pemerintahannya.
Perkenalan Sultan Ageng Tirtayasa dengan Syekh Yusuf dilatar
belakangi agama dan juga untuk menguatkan pondasi kekuasaan
Banten dari penjajahan Belanda sehingga pemerintahan Sultan
Ageng Tirtayasa berjalan dengan lancar dan aman. Syekh Yusuf
bersedia untuk tinggal dan membantu Banten setelah mendengar
bagaimana hebatnya Banten melawan Belanda pada tahun 1659
M. Untuk mempererat hubungan kekeluargaan, maka Syekh
Yusuf dinikahkan dengan putri Sultan Ageng Tirtayasa
Faktor-faktor Penyebab Kegagalan Perjuangan Sultan Ageng
Tirtayasa

 Politik Adu Domba


Pada tahun 1671 M Sultan Ageng Tirtayasa mengangkat anaknya yaitu Pengeran Gusti
sebagai putra mahkota di Surosowan, sedangkan Sultan Ageng Tirtayasa pindah ke kraton
Tirtayasa. Kepindahan Sultan Ageng merupakan kesempatan emas bagi Belanda untuk
mendekati putra mahkota. Hubungan yang erat antara Belanda dan putra mahkota membuat
Sultan Ageng Tirtayasa khawatir, maka tahun 1674 M Sultan memerintahkan anaknya untuk
menunaikan ibadah haji. Tahun 1676 M putra mahkota pulang dari ibadah haji dengan gelar
Sultan Haji. Setibanya di Surosowan, ia kaget sebab Pangeran Purbaya lebih banyak
mendapat kepercayaan dari ayahnya untuk membantu dalam urusan pemerintahan.
Kepulangan Sultan Haji tidak disia-siakan oleh Belanda untuk melaksanakan taktik adu
domba antara Sultan Haji dengan ayahnya, dengan mengatakan bahwa kekuasan Banten akan
jatuh ke tangan saudara kandungnya sendiri yaitu Pangeran Purbaya. Akibat dari pernyataan
tersebut maka Sultan Haji lebih percaya kepada Belanda dari pada ayahnya sendiri. Dan
Belanda mendapatkan kemudahan-kemudahan dalam segala hal, baik dalam monopoli
perdagangan maupun bidang lainnya
 Persenjataan lawan lebih kuat
Pasukan Sultan Ageng Tirtayasa berhasil dikalahkan oleh pasukan Sultan Haji,
karena Sultan Haji mendapat bantuan dari Belanda yang menggunakan senjata
modern seperti: meriam, senapan, disamping itu Belanda juga mengunakan senjata
tradisional seperti tombak dan lain-lain. Pasukan tentara Banten hanya menggunakan
senjata produk lokal seperti: panah, tombak, sangkur dan senapan kalau pun mereka
punya senapan, itu hasil rampasan dari tentara Belanda. Selain itu tentara Belanda
jumlahnya sangat banyak jika dibandingkan dengan jumlah tentara Banten
 Tipu daya Belanda
Sultan Haji mengirim surat kepada ayahnya yang mengatakan permohonan agar
ayahnya bersedia menetap di Surosowan dengan jaminan kebebasan dan
kemerdekaan atas Banten. Tanpa menaruh curiga Sultan Ageng Tirtayasa memenuhi
permohonan putranya. Setibanya di Surosowan Sultan Ageng Tirtayasa disambut
baik oleh anaknya, akan tetapi setelah sampai di dalam istana Surosowan Sultan
Ageng ditangkap dan dipenjarakan di Batavia sampai meninggal dunia

Anda mungkin juga menyukai